Seorang suami harus kehilangan istri yang sangat dia cintai dan seorang anak harus rela kehilangan kasih sayang ibu nya. karena insiden kecelakaan.
Mampukah Aditya hidup tanpa istrinya dan membesarkan putri nya seorang diri.
Lalu bagaimana dengan putri mereka setelah kehilangan sang bunda.
Yuk baca dan jadi la saksi kisah ini.
hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Vino yang tau sifat ayah nya Hendra langsung mencegah nya agar tak ikut kembali pulang mencari Mahendra.
"Papa di sini saja kabarin Vino jika ada perkembangan tentang Adit. Vino akan segera pulang bersama Mahendra." cegah Vino.
Vino pamit sebentar ke sang istri agar dia tak merasa di abaikan.
"Ayang abang Vino pergi dulu mau cari Hendra sudah besar suka nya menghilang. Sekalian mau cari tau ada apa dengan Mahendra sampai dia pulang tiba - tiba." ucap Vino.
"Iya jangan lupa bawa Hendra kesini dari pada dia mabuk di sana." tebak Jesika dengan suara yang pelan.
"Iya jika ada perkembangan tentang Adit kabarin ya sayang." ucap Vino.
Jesika hanya mengangguk dan melihat kepergian suami nya menggunakan taksi yang sudah dia pesan.
******
Di rumah sakit kedua orang tua Vina sampai dan langsung menuju keruangan di mana Adit berada. Keyla membuka pintu perlahan dia takut mengganggu kondisi menantunya.
Ceklek
Saat pintu terbuka mereka tersenyum saat melihat Vina tertidur di atas ranjang rumah sakit dengan memeluk lengan suaminya. Sedangkan Adit tertidur dengan bersandar di kepala istrinya.
"Apa Adit sudah sadar mas?" tanya sang istri.
"Entah mas akan tanya dokter." ucap Abi.
Adit yang tertidur terbangun saat mendengar suara di ruangan nya.
"Ayah, bunda kalian datang?" ucap Adit perlahan.
Keyla tersenyum senang saat melihat Adit sudah sadar dan tersenyum saat melihat putrinya masih tertidur. Abi sengaja mengambil foto Vina dan Adit dia ingin mengirim ke semua abang nya Vina agar tau apa yang di lakukan adik mereka saat suami nya sakit.
"Mas mau ngapain?" tanya Keyla.
"Mas ingat kamu sama seperti Vina saat suami sakit kalian yang tertidur nyenyak." goda Abi.
"Tempat ternyaman seorang istri itu ada bersama suaminya mas." jawab sang istri.
Selesai mengirim foto kesemua orang dan memberi kabar kesemua orang jika Adit sudah sadar, ponsel Abi tak berhenti mendapat notif pesan hingga dia sendiri malas untuk membalasnya, karena semua menanyakan Vina yang tidur.
*****
Sedangkan Vino saat sampai di bandara dia langsung menghubungi nomor ponsel Mahendra untuk menanyakan dia ada di mana.
Mahendra yang mabuk masih tertidur di hotel saat ponsel nya berdering dia sedikit membuka mata dengan memegangi kepalanya yang terasa sakit.
"Hmm." hanya itu yang terdengar di telinga Vino.
"Kamu di mana?" tanya Vino dengan tegas.
"Hotel xxxx." ucap Hendra yang masih dalam pengaruh alkohol.
"Kamu mabuk lagi? Saya kesana." ucap Vino.
Mahendra tak menjawab pertanyaan Vino karena dia tertidur lagi dengan pengaruh minuman.
Vino langsung naik taksi dan menuju ke hotel di nama Mahendra berada. Saat sampai dia langsung meminta kunci kamar atas mana Mahendra dengan alasan adik nya sudah menghubungi karena dia sedang sakit. Setelah mendapatkan kunci kamar dengan memperlihatkan identitas nya Vino langsung menuju lift ke lantai kamar Mahendra berada.
Saat sampai di depan pintu kamar hotel Mahendra, Vino langsung masuk dan menuju kamar Mahendra, dia melihat Hendra yang tidur dengan berantakan. Vino melihat dua botol minuman yang tak tersisa hanya bisa menggeleng kepala.
"Hen bangun ini saya Vino. Mahendra kamu mau bangun atau saya siram pakai air." ucap Vino yang sudah mulia kesal saat melihat Mahendra hanya menepis tangan nya saja.
Vino langsung menuju ke kamar mandi dan langsung mengambil air menggunakan wadah stainless.
Byur...!
Mahendra yang di siram kaget dan langsung membuka mata. Dia terkejut saat melihat Vino ada di hadapan dengan wadah bekas dia menyiram dirinya.
"Apaan sih Vin! main siram orang tidur saja." ucap Mahendra.
"Kamu yang apa - apaan, kamu lihat botol ini dengan kadar alkohol tinggi Mahendra. Apa yang membuat kamu jadi seperti ini. Kamu bisa cerita sama saya atau bang Chan. Saya akan hubungin papa Andre biar dia tau apa yang kamu lakukan." ancam Vino.
"Kamu bisa telpon bang Chan, tapi jangan papa. Saya gak mau dia kecewa Vin. Sudah lah saya mau bersih - bersih." ucap Hendra dengan berjalan sambil memegangi kepala nya yang terasa berat.
"Tunggu Mahendra kamu gak bisa kayak gini. bang Chan harus tau."
"Vin, plis." mohon Hendra.
Saat Vino akan mengambil ponsel nya di saku celananya Chan tiba - tiba menghubungi nya.
"Panjang umur bang Chan baru mau di telp." ucap Vino.
Vino langsung menjawab panggilan Chan dan memegang pundak Hendra agar dia duduk kembali.
"Kamu di mana Vino, Adit sudah sadar kamu gak ada?" tanya Chandra.
"Bang ganti panggilan vidio ya." ucap Vino.
Vino mengganti panggilan biasa menjadi panggilan vidio dan nampak lah di situ Vino dan Mahendra membuat Chan merasa heran.
"Kalian di mana?" tanya Chan
"Di hotel di Singapura, abang liat dua botol minuman dengan kadar alkoholnya tinggi bang ini anak minum lagi." adu Vino.
Chan menatap tajam Mahendra dan Mahendra yang melihat tatapan Chan menunduk, dia tak berani menatap mata Chan di saat Chan menatap nya.
"Apa yang membuat kamu hancur Hen! Siapa gadis itu? jangan jadi bodoh kamu. Dengan merusak hidup mu. Apa kamu gak mikir papa dan mama Rania yang cemas saat mereka tau kamu seperti ini." ucap Chan.
"Gak ada bang. Bukan karena wanita." jawab Hendra.
"Baik lah kalau kamu gak mau bicara sekarang juga PULANG, temui abang di rumah dirumah pribadi Vino yang di dekat tante Nia. Atau temui papa Andre." bentak Chan saat melihat Mahendra yang tak mau bercerita.
"Bang." Mahendra tak bisa berkata lagi saat dia melihat wajah dingin Chandra.
"Dan kamu Vino pulang Adit sudah sadar abang mau ke rumah sakit." ucap Chandra.
"Iya bang ini sekalian bawa curut pulang." jawab Vino.
Vino mulai menyuruh Hendra bersiap untuk pulang karena dia ingin melihat keadaan iparnya.
*****
Di tempat Saga dia yang melihat papi nya menelpon begitu lama langsung mendekat kearah sang ibu.
"Mami ayo kita lihat bunda Vina." ajak Saga.
"Sabar nak itu kamu gak lihat papi sedang marah saat nelpon." ucap Aisyah.
"Papi marah sama siapa mi? Kenapa papi marah?" tanya Saga.
"Mami gak tau."
"Coba tadi Saga ikut oma sama opa saja nunggu papi lama."
Aisyah hanya bisa tersenyum mendengar keluhannya putranya. Saat selesai menelpon Chan langsung mendekat kearah putra nya.
"Ayo nak kita ketempat bunda Vina sama ayah Adit, sayang papi kenapa cemberut? mau lihat ayah Adit kan?" tanya Chan.
"Iya mau papi lama. papi marahi siapa?"
"Gak marah sayang papi cuma suruh papa Vino pulang sama deddy Hendra pulang. Ayo masuk ke mobil." ajak Chan .
Setelah memastikan anak dan istrinya masuk kedalam mobil Chan melajukan mobil dengan kecepatan sedang menunjuk ke rumah sakit
Semoga aja setelah ini Lisa dan Noah mau tinggal sama bu Nia biar Bu Nia ga kesepian lagii
baru ini dengar ryan ngomong begitu lembut biasanya kasar, td aja menyalahkan vina tp sekarang malah ga tega melihat vina yg sedih
ada hubungan apa hendra dan nita, dan kenapa hendra begitu benci pd nita
Udah terima nasib aja kali Mahendra, emang udah takdirnya kalian itu ketemu 🤣🤣