Lisa, seorang istri yang disia-siakan oleh suaminya. Status pernikahannya digantung karena suaminya menikah lagi dan Lisa tidak mendapatkan nafkah yang layak. Tetapi Lisa harus kuat karena ada 3 orang anak yang masih membutuhkannya. Sandi, Rizki dan Shanum masih memerlukan kasih sayang dari Lisa dan tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk bertahan hidup dan pendidikannya. Sementara Dani suaminya hanya perduli dengan istri keduanya walaupun hanya dinikahi secara siri. Bagaimana nasib Lisa dan ketiga anaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yayuk riyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Pulang
Setelah 2 bulan mamah tinggal di rumah Lisa, akhirnya mamah bosan juga dan meminta pulang. Ayah mertua Lisa nanti yang akan datang untuk menjemput mamah. Lisa akhirnya merasa lega, biar bagaimanapun rumah tangganya butuh privasi, namun menurutnya, mamah mertuanya sudah melewati batas itu. Beliau sangat ingin ikut campur rumah tangga Lisa. Lisa kurang menyukai perbuatan mamah mertuanya. Namun, dia tidak bisa mengatakan itu pada suaminya. Lisa merasa pusing memikirkan hal ini. Untunglah, mamah akhirnya pulang. Mungkin bosan juga lama-lama di rumah Lisa.
"Mas, nanti ayah jam berapa datang?" , tanya Lisa pada suaminya.
"Ayah berangkat pagi, mungkin jam 10 atau jam 11 sampai." , jawab Dani.
"Tapi, aku kerja mas, nggak papa ya mas aja yang nunggu ayah datang?" , tanya Lisa.
"Iya, nggak papa sayang. Kebetulan besok pagi di rumah karena pergantian shift malam." , jawab Dani.
"Iya mas, makasih ya." , balas Lisa.
"Iya sayang. Kaya apa aja pake makasih segala. Mereka kan orang tua mas, sudah seharusnya mas yang nungguin." , jawab Dani.
"Iya sayang. Aku takut mas marah aja, nanti dikira aku nggak perhatian sama mertua." , jawab Lisa.
"Bisa aja kamu dek. Sudah malam, ayok kita tidur. Tapi mas kangen nie. Gimana kalau kita olahraga dulu?" , ucap Dani sambil menaik turunkan alisnya.
"Ih mas, terserah mas aja." , jawab Lisa malu-malu.
Akhirnya, malam itu mereka berolahraga dulu sebelum tidur. Lisa sangat bahagia jika mengingat momen itu.
Keesokkan harinya, Lisa bangun pagi-pagi seperti biasa, namun ia kaget melihat mamah yang sedang memasak. Lisa juga melihat ada beberapa masakan yang sudah matang diatas meja makan.
"Mah, nggak salah nie? Mamah kok banyak sekali masak. Memang ada acara apa mah?" , tanya Lisa.
"Nggak ada acara apa-apa nie anaeee...mamah sengaja masak banyak buat ayah nya Dani juga buat kalian nie. Supaya mamah tinggal nanti kalian nggak bingung mau makan. Kamu baru bangun anaeee? Siang sekali. Besok-besok lebih pagi bangun nya supaya bisa siapkan makan untuk suamimu. Kasihan anak saya, makan nya nggak keurus." , ucap mamah.
"Iya mah maaf, tadi kesiangan. Tadi mandi dulu soalnya. Ada yang bisa saya bantu mah?" , tanya Lisa sambil berkata dalam hati, 'sabar Lisa, sabar....'
"Nggak ada anaeee, semua sudah siap. Hampir matang. Kamu bangunkan saja suamimu biar sarapan sama-sama." , jawab mamah.
"Iya mah." , jawab Lisa lagi.
Kemudian, Lisa membangunkan suaminya Dani agar sarapan bersama dengan mamah.
"Mas bangun. Disuruh mamah bangun, sarapan bareng-bareng kata mamah." , ucap Lisa sambil membangunkan suaminya.
"Iya sayang. Sebentar 5 menit lagi. Masih pagi sekali nie. Mas masih ngantuk kecapek an semalam habis olahraga." , jawab Dani.
"Ih dasar, ya makanya cepat bangun terus mandi solat Biar seger. Nanti mamah marah nie." , jawab Lisa.
"Aduh, pemaksaan namanya ini. Iya...iya. Mas bangun." , jawab Dani lagi.
Akhirnya, Dani bangun dan mandi walaupun masih ngantuk. Kemudian, bergabung bersama mamah nya untuk sarapan. Sampai di meja makan Dani kaget melihat banyak makanan diatas meja.
"Ya Allah, siapa yang mau habiskan makanan ini mah? Banyak sekali. Mamah masak nggak kira-kira, kaya mau ada pesta aja." , ucap Dani sambil geleng-geleng kepala.
"Biarin anaeee, mamah sengaja masak banyak buat kalian juga nanti ayahmu datang nie, kan harus makan banyak biar kuat nyetir dari Bogor ke Bandung. Jauh itu anaeee. Kalau sisa bisa kamu simpan juga buat besok." , jawab mamah.
"Ya sudah, terserah mamah aja. Ayok kita makan." , jawab Dani lalu segera makan. Dalam hati Dani, ' Kebetulan, aku lapar habis olahraga semalam.' Dani sambil senyum-senyum.
Tingkatkan terus...