NovelToon NovelToon
Petualangan Danu

Petualangan Danu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Romansa Fantasi / Kisah cinta masa kecil / Cinta Seiring Waktu / Epik Petualangan
Popularitas:932
Nilai: 5
Nama Author: mengare

Bayangkan, kedamaian dalam desa ternyata hanya di muka saja,
puluhan makhluk menyeramkan ternyata sedang menghantui mu.

itulah yang Danu rasakan, seorang laki-laki berusia 12 tahun bersama teman kecilnya yang lembut, Klara.

Dari manakah mereka?
kenapa ada di desa ini?
siapakah yang dapat memberi tahuku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mengare, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bangkit Kembali

Thomas berdiri di samping Rangga, auranya menggelora layaknya kobaran api besar yang akan melahap apapun yang mendekat.

Rangga mengambil langkah pertama untuk menyerang Dark Knight. Dark Knight mengayunkan pedangnya, menahan serangan dari Rangga. Ayunan pedang Dark menimbulkan percikan api yang besar saat berbenturan dengan Rangga.

Percikan itu menimbulkan nyala terang dari pantulan pada wajah keduanya. Sebuah percikan yang menyertai suara nyaring dari kedua senjata.

Rangga terdorong mundur namun Thomas segera memberikan serangan lanjutan pada Dark Knight dari sisi kanannya. Mereka sempat beradu beberapa serangan yang segera di akhiri dengan pukulan tangan kosong Dark Knight yang memberikan dorongan besar pada Thomas hanya dengan hembusan anginnya.

Dark Knight unggul sesaat, tapi setiap kali dia mendorong mundur salah satu dari mereka, yang lain akan memberikan serangan susulan padanya.

Thomas memberikan isyarat melalui lirikan matanya, Rangga menangkap isyarat itu dan segera menyerang dengan sihir api membara yang melapisi kapak besarnya. Kobaran api itu membesar hingga melebihi tubuh Rangga, tanah bergetar menyertai suara rumput yang terbakar saat kapak itu di ayunkan.

"Rasakan ini monster!!" Seru Rangga saat kapak itu menghantam pedang Dark Knight dan menyemburkan bara panas dari kapaknya.

Semburan api itu menerjang tubuh Dark Knight dan menyelimutinya ke dalam permadani api. Dark Knight tidak menunjukkan tanda-tanda terluka, dia mengibaskan pedangnya dan memadamkan api di sekitarnya.

Api itu menyebar menjauh tapi berubah menjadi jalur tebasan pedang yang menyerangnya dari berbagai arah. Mengikis armor nya dan meninggalkan bekas tebasan tipis.

Serangan itu membuat Dark Knight tersentak sesaat tapi segera dilanjutkan dengan tebasan kapak Rangga pada perutnya.

Kapak itu terbakar api, membakar Dark Knight setelah menghempaskannya. Dark Knight berusaha mempertahankan posturnya tapi kobaran api yang tertinggal di perutnya menyalah semakin besar.

Bersamaan dengan itu muncul api yang bertebaran di sekitar Dark Knight.

Fase ke dua 'Guguran Daun Berapi'

'Pusaran Daun Neraka'

Sebuah kombinasi kecepatan serangan Thomas dan kekuatan sihir api Rangga yang di tingkatkan, mengurung targetnya dalam pusaran api yang bergejolak dan mengikisnya dengan tebasan tanpa ampun.

Armor Dark Knight berderit hebat seakan akan terkelupas. Serangan gabungan itu terlihat seperti api yang berputar dengan cepat dan melahap setiap inci apapun yang ada didalamnya.

Dark Knight tidak menyerah begitu saja, tangan kirinya terbakar oleh api ungu dan meledak saat dihantamkan ke tanah. Memberikan gelombang kejut yang mendorong mundur Rangga dan Thomas.

Kepulan asap mengepul menutupi tubuh Drak Knight yang terlapisi dengan oleh api ungu, asap itu membawa bau menyengat dari tanaman dan tanah yang terbakar olehnya.

Rangga melangkah maju, mengayunkan kapak besarnya dengan satu tangan. Mengangkat tinggi-tinggi kapak itu lalu menghantamkan nya ke bawah. Dark Knight mengerang keras, dia membakar pedangnya dengan api ungu dan menghadapi serangan Rangga secara langsung.

Rangga mengeluarkan kekuatan penuhnya, tanah yang iya injak terangkat naik dan menjalar hingga beberapa kaki darinya. Tubuhnya sama terbakar dengan Dark Knight.

Kedua kekuatan besar saling bertabrakan, menyebarkan hembusan api ungu pada lingkungan sekitarnya. Gelombang panas segera menyebar luas sampai pada Dalton, Tina, Siri, dan Hena yang berjarak beberapa ratus meter dari tempat Rangga.

#####

Rangga berusaha mengabaikan suara ledakan keras dari Rangga, dia harus fokus pada gerombolan mayat hidup yang menyerbu mereka.

Tatapan matanya tegas, dia menghentakkan kakinya dengan mantap dan menggetarkan tanah yang iya pijak.

Sihir Tanah: 'Gempa Buatan'

Getaran yang tanah akibat aliran mana yang di alirkan kedalam tanah dengan kuat, getaran itu menjatuhkan gerombolan yang berlari ke arah mereka memberikan kesempatan pada Tina untuk merapalkan mantra petirnya.

'Tesla Ball'

Sebuah bola petir yang meluncur dan menyambar kan petir pada area yang di lewati nya.

Bola itu melayang di atas mayat-mayat hidup itu, menyambar kan petir pada mereka dan menghanguskan tubuh mereka menjadi abu.

Suara mendengung aneh terdengar dari bola petir itu, bersamaan dengan suara percikan listrik yang memenuhi area lintasannya.

Serangan mematikan itu tidak membuat para mayat hidup mundur, mereka tetap menerobos rintangan petir tanpa memperdulikan kelompok yang telah terbunuh olehnya, ada beberapa yang keluar tanpa luka tapi kebanyakan datang setelah bangkit dan berlari dengan bagian tubuh yang telah hangus.

Dalton menunduk dan memegang erat perisainya. Perisai itu bercahaya karena mana yang masuk ke dalamnya. Mayat hidup berlari dengan gila dihadapan mereka, melompat dan berusaha menerjang Dalton, tapi segera tertahan dengan penghalang tak kasat mata dari sihir Dalton.

Mayat-mayat hidup itu datang lalu menabrak penghalang hingga saling tumpang tindih dan membentuk gundukan mayat yang tinggi. Berat badan mereka membuat Dalton harus mengerahkan seluruh tenaganya, tubuhnya berkeringat deras sementara otot-ototnya mencuat . bersamaan rasa sakit yang muncul seolah meremas ototnya.

Dia memberikan instruksi pada temannya dengan suara agak terpekik, "Hena... Se- Sekarang.."

Hena memukul tanah dengan tongkatnya, energi sihir kehijauan segera menyerap masuk,

"Wahai Dewi Pertiwi pinjamkan lah kami pasukan mu."

Tunas Hijau tumbuh tinggi, disusul tanah yang terangkat saat seekor Golem tanah bangkit. Golem itu meraung, tubuhnya kekar dan besar. Dia mengayunkan tangannya, lalu memukul gundukan mayat hidup yang ada di depannya saat Dalton menghilangkan penghalang itu.

Mayat-mayat itu bertebaran, Siri segera menyembuhkan rasa sakit Dalton dengan sihirnya. Semuanya tampak baik-baik saja dipermukaan tapi Tina menyadari sesuatu yang mengerikan dari balik kabut.

Tatapan matanya terpaku pada pusat kabut hitam, dia adalah seorang penyihir petir, seseorang yang sangat familiar dengan listrik.

"Tina." Siri memanggil namanya, menyadarkannya dari lamunannya.

Sementara itu, tanah terbakar oleh api merah dan ungu yang menyebar serta menghanguskan lapisan kulit pohon-pohon yang tumbuh tinggi.

Rangga berdiri dengan susah payah, menatap tajam pada Dark Knight yang menyandarkan diri pada pohon yang runtuh dibelakangnya.

Dark Knight menggertakkan kepalanya, menempatkan kembali persendiannya yang tergeser. Rangga tersenyum miris, aliran darahnya kacau, setiap gerakan kecil terasa seperti sebuah sayatan pada otot-otot tubuhnya.

Thomas dapat melihat itu, dia melihat ukiran relik pada mahkota kecilnya yang memudar perlahan hingga menyisakan goresan kecil.

Uap panas keluar dari tanah yang terkoyak hingga membentuk lengkungan besar. Tanah di dalamnya menyala, suara riuk karena bagian kecil kecil yang masih terbakar.

Thomas berdiri disampingnya, dia bertanya, "berapa lama lagi kamu bisa bertahan?"

Rangga tertawa kecil dan membalas, "mungkin cuma 3 kali jurus."

Mata Rangga tampak sendu meski tersenyum, dia meludahkan darah yang terkumpul di dalam mulutnya.

"Baiklah mari kita kalahkan dalam sekali kombinasi," seru Thomas.

Keduanya mengeluarkan energi yang semakin kuat ditambahkan aura Thomas yang berubah warna layaknya daun gugur.

#####

Setiap orang berjuang di dalam lapisan kabut itu, tapi tiga sosok melihat dari kejauhan menaiki kuda dengan senjata yang terikat di punggung mereka.

Tuan Daniel memakai jubah dan memegang sebuah kaca milik Hayako di tangannya.

1
Mengare
kadang aku lupa ngasih kata tidak pada tulisan ku😅
Mengare
terima kasih, maaf kemarin aku ada urusan di real life jadi gak sempat nulis
Cleopatra
Saya suka banget ceritanya, terus semangat menulis ya thor!
Tsubasa Oozora
Aduh, kelar baca cerita ini berasa kaya kelar perang. Keren banget! 👏🏼
Mengare: makasih dah komen
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!