Pintu Rahasia Dua Dunia

 pagi harinya...

 Lulu hari ini masuk jadwal pagi, dia merutuki kebodohan nya, pasti paman Roger menunggu nya saat ini. tapi mau bagaimana lagi, pendidikan yang lebih utama bukan.

 Dosen mengatakan bahwa jam pelajaran nya di percepat menjadi jam 08.00 jadinya lulu terburu buru ke kampus agar tak terlambat.

 "Non... sarapan dulu." ucap mbok jum yang khawatir.

 "Gausah mbok, entar sarapan nya di kampus aja..udah telat ini." ucap Lulu yang terburu buru memakai sepatu nya.

"Hati hati ya non, jangan ngebut." ucap mbok jum dengan penuh perhatian.

 "Siap mbok."

Setelah kepergian nona muda nya, mbok jum mengerjakan roti buatan nona muda nya tadi malam, jadinya pagi tinggal di oven Agar roti nya sudah jadi saat nona nya pulang.

Hari ini, Lulu membuat 1000 pcs roti yang beragam rasa, ada rasa coklat, rasa vanila, strawberry. Hanya tiga rasa itu dulu yang akan Lulu jual di jaman kuno.

Koin nya saja dia tinggal di rumah orang tua nya, dan dimasukan ke dalam brangkas. Nanti tinggal di tukar ke rupiah deh, maka sudah berjuta juta untuk satu koin perak.

Sampai di kampus, Lulu langsung memarkirkan kendaraan mobil nya ke parkiran mobil di area kampus.

  "Woi... tumben telat Lo, bentar lagi udah masuk ni dosennya." ucap sintia yang merangkul bahu temannya.

"Bilangin gue, Lo sendiri telat juga ya nyet." ucap Lulu dengan nada malas nya memandang wajah teman nya yang cengengesan.

"gue sama Lo kan sehati." ucap sintia dengan wajah yang masih terkekeh.

 "Lulu..." Panggil seseorang yang menghampiri kedua gadis itu.

 "Eh... Kak Tara, ada apa ya?" ucap sintia yang menjawab.

 Sedangkan lulu hanya diam tak bersuara, dia terlalu malas berinteraksi dengan pemuda ini. karena dia tau bahwa Tara memiliki perasaan untuk nya.

 "Lulu, aku boleh ngomong berdua ga?" ucap Tara dengan penuh harap.

"Sorry, kak. gue ada kelas beberapa menit lagi." ucap nya yang memang ada kelas dosen killer. Dan alasan lainnya yaitu terlalu malas dengan pemuda yang pernah menguntit nya dulu

"Sebentar aja kok, boleh ya?" ucap nya yang berusaha keras untuk bisa berbicara berdua.

 "Sorry, kak. Gue ga bisa. Ayok sin."

 "Sorry, ya kak. Teman gue ga bisa, kuys beb."

 sedangkan Tara menatap tajam ke arah Lulu dan mengepalkan tangannya. Dia tak suka di tolak, oleh sebab itu, dia berusaha mengambil hati wanita tercantik di kampus itu, dan memiliki obsesi yang begitu tinggi terhadap Lulu.

 para anak anak mahasiswa juga tau, bahwa laki laki yang bernama Tara memiliki obsesi besar kepada cewe tercantik seantero kampus.

Banyak sebenarnya fans fans Lulu, sebab Lulu juga aktif di media sosial,.dan sudah menerima endors.

"Liat aja.. gue akan buat Lo bertekuk lutut dia bawah kukungan gue nantinya." ucap nya tersenyum smirk

Di dalam kelas, Lulu bernafas lega, karena berhasil menghindar dari cowo seperti Tara.

"Kayak habis dikejar anjing, aja ya kan lu." ucap sintia yang Terkekeh kecil.

 "Ini lebih dari sekedar anjing, ga tau malu banget tuh cowok, gila, sakit jiwa juga." ucap Lulu yang memaki maki Tara.

 "Hahah... resiko orang tercantik di kampus ya gini, banyak yang fans, tapi fans fans nya pada di luar nalar semua." ucap sintia dengan terkekeh kecil.

 "Sialan Lo sin, gue lagi ketakutan. Lo malah senang." umpat nya yang kesal dan memajukan bibir nya terlihat lucu.

"Lagian ya lu, kok dia begitu sih, perasaan dia tuh normal sikap nya." ucap sintia yang tak habis pikir dengan sikap Tara.

"Dia jaga image bego, dia kan ketua club bola. Gue ga suka sama dia, karena hampir pernah mau melecehkan gue saat itu. Untung saja ada orang baik yang nolong gue. kalau ga udah hancur masa depan gue."

"What...serius. Terus kok dia ga dipenjara?"

"Orang tua nya juga banyak duit, salah satu anak pejabat daerah dia. Kalau ga salah bokap nya DPR."

 "Wah... Pantes, tapi kan lu banyak duit juga ogep."

"Gue terlalu malas menanggapi mereka, jadinya ya gitu, ada surat perjanjian gitu antara dia dan gue."

"Emang isi nya apa lu?"

"Isinya tentang dia yang ga boleh ganggu gue lagi." ucap Lulu dengan nada santai nya.