Siapa yang akan menyangka, bahwa seorang gadis cupu yang telah mengubah pandangan seorang ceo yang super misterius dan arogan.
Pria itu adalah Son yan, pria muda yang usianya hampir 30 tahun dan belum menikah, dimana dia terpaksa menerima perjodohan yang telah dibuat oleh kakeknya.
Dimana jodoh son yan, adalah Nania seorang gadis belia yang baru saja menginjak usia ke -17 tahun, dan dia seorang siswi SMA di sekolah swasta milik keluarga son yan.
Sampai pernikahan itu benar-benar terjadi, dan membuat nania merasakan betapa menyakitkan sebuah ikatan pernikahan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwik Mayasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
obsesi bukan cinta
Pernikahan nania dan gilang yang sudah didepan mata semakin membuat nania sangat resah, apalagi kini statusnya bukan lagi seorang perawan lagi,melainkan seorang wanita yang sudah menikah.
" Ada apa ?" tanya gilang membuat nania terkejut.
" tidak ... aku hanya sedikit gugup " jawab nania berbohong.
" tenang saja ... nia , aku tidak akan mengajak kamu keluar negeri kok ... kita bisa LDRan sampai aku menyelesaikan Kuliahku " gilang mencoba menenangkan nania.
" iya ... aku tahu itu " nania mencoba tersenyum meski sebenarnya bukan itu yang sedang ia fikirkan.
Ddddrttrrrr ... !
Mendadak ponsel nania berdering,ia menerima panggilan telfon dari suaminya yang tak lama kemudian son yan keluar dari mobilnya yang sudah cukup lama parkir didepan Rumah Sakit tempat nania bekerja.
" Siapa na ?" tanya gilang menyelidik.
" ini ... " nania mencoba bersikap santai sambil menunjukkan ponselnya.
" oh ... paman ... angkat saja ... mungkin mau konsultasi " jawab gilang dengan polosnya.
nania mencoba menerima panggilan dari son yan,akan tetapi semua sudah terlambat karena son yan kini berdiri disampingnya.
" paman ... "gilang mulai menyapa.
" astaga ... " nania terkejut dengan kehadiran son yan.
" ada apa ? saya mau konsultasi ... karena akhir-akhir ini, saya tidak bisa tidur nyenyak, saya sering marah dan kepala saya sering pusing "keluh son yan.
" mungkin paman juga mengalami stres menjelang pernikahan dengan bibi rania " sahut gilang seraya menggenggam tangan nania didepan son yan.
" astaga ... kenapa bocah ini malah membuat saya darah tinggi " keluh son yan dalam hati.
" gilang ... saya datang jauh-jauh mau berobat " son yan mulai menampakkan sikap arogannya.
" iya paman ... maaf ... aku hanya bercanda " kata gilang kemudian melepaskan tangan nania.
" kamu periksa paman dulu ... nanti kita lihat tempat untuk acara pernikahan kita " kata gilang kemudian mengecup kening nania.
***
Bruuug ... ! brug .... !
Son yan menggebrak meja di ruangan dinas nania, bahkan sampai membuat jari tangan son yan terluka.
" apa yang kamu lakukan mas ... lihatlah tangan kamu terluka " nania mencoba menenangkan son yan.
" apa kamu sadar ? apa yang sudah kamu lakukan didepan suami kamu ? gilang mencium kening kamu nia " son yan tampak marah.
" mas ... aku minta maaf ... tapi aku tidak mungkin menolak ... karena itu akan membuat gilang curiga " jelas nania.
" nia ... kamu itu istri saya ... kamu itu pemilik hati saya ... apa kamu tidak sadar ... kalau kamu sudah membuat saya hampir gila " keluh son yan sembari menatap nania dengan wajah lelahnya.
" maaf ... mas " nania mulai memeluk son yan.
" saya capek ... saya butuh kamu ... saya merindukan kamu " kata son yan seraya mendekap nania dengan erat.
" kita harus mengakhiri semua ini nia ... apapun yang terjadi ... kita harus jujur tentang pernikahan kita" son yan mencoba untuk menjelaskan keinginan hatinya.
" sekarang masalahnya juga sudah sangat rumit mas ... apalagi pernikahan antara gilang dan aku sudah didepan mata " nania terlihat putus asa.
" apalagi ... kamu dan rania juga akan segera menyusul " sambung nania.
" nia ... rania itu masa lalu aku, dan aku juga tidak keberatan ... jika aku tidak mendapatkan harta warisan atau hak apapun ... aku hanya ingin kita mengungkapkan kebenaran tentang pernikahan kita " son yan mencoba kembali meyakinkan nania.
" mas ...jujur aku takut ... apalagi kalau sampai ibu mendengar tentang pernikahan kita ini " nania seakan tidak bisa membayangkan betapa hancurnya hati sang ibu nantinya.
" lalu kamu mau saya bagaimana ? apa kamu ingin tetap menikah dengan mereka berdua dan diam-diam seperti ini " son yan mulai terlihat tidak tenang.
nania mencoba menghela nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan son yan.
" mas ... saya minta kamu tenang " nania mencoba mengingatkan son yan untuk tenang.
" sekarang coba kamu fikir ... mana ada suami yang rela berbagi istri dengan pria lain , dan jelaskan kepada saya ... bagaimana kamu melihat suami kamu menikah dengan wanita lain ... bahkan jika itu terjadi ... apakah saya juga harus meniduri dua wanita secara diam- diam " emosi son yan mulai terlihat memuncak.
" maksudku bukan begitu mas " nania mengelak.
" kamu harus tahu nia ... semenjak menikah dengan kamu, hidup saya berubah ... saya hanya mengijinkan satu wanita untuk menyentuh hati dan tubuh saya ... yaitu kamu ... bahkan saya berharap kita bisa segera punya anak dan memiliki keluarga yang normal seperti orang lain " son yan terlihat sangat kesal.
" sudahlah ... saya ada kerjaan ... saya kembali kekantor dulu ... dan jika memang kamu mau melihat tempat untuk acar pernikahan kamu ... maka jangan harap kamu akan melihat suami kamu pulang secara utuh " son yan mulai mengancam nania.
***
Hari itu setelah bekerja nania menepati janjinya pada gilang untuk melihat tempat yang akan di pakai untuk pesta pernikahannya.
" kamu sungguh tega nia " batin son yan yang sedari tadi mengikuti nania dan gilang dari jarak jauh.
tanpa banyak kata , son yan segera pergi ke suatu tempat yang sudah lama tidak dia datangi.
" TANGKAS DAN JUARA "
son yan mendatangi tempat tinju bebas untuk melampiaskan emosinya yang sudah sangat menyiksa dirinya.
Ia mempertaruhkan mobil sportnya sebagai jaminan saat dirinya kalah bertarung.
son yan berdiri di atas ring tinju dengan gagahnya,bahkan kini kamera penonton mulai menyoroti wajah tampan son yan.
tak sedikit yang mulai melakukan siaran langsung di mesia sosial mereka.
Son yan mulai bertarung mati-matian melawan super hiro yang telah di siapkan oleh penyelenggara tinju bebas itu.
Sampai pada akhirnya, son yan menang dan berhasil mengalahkan lawannya dengan nafas yang terengah-engah.
bahkan kini ia mendadak pinsan karena menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya,bahkan wajàhnya juga terlihat lebak karena terkena pukulan dari pihak lawan.
Pukul 02.00 malam son yan mulai siuman, dan ia sangat terkejut saat melihat dirinya sudah berada di rumah sakit.
" Ah ... " son yan memekik kesakitan, ia merasa perutnya kram dan sakit.
" mas ... " nania datang sembari menangis.
" kenapa kamu disini ?" son yan membuang muka.
" jelasin sama aku ... kenapa kamu sampai babak belur begini ? apa kamu sudah bosan hidup ?" teriak nania hingga membuat beberapa anak buah son yan menundukkan kepala.
" lalu ... apakah saya harus menyakiti kamu ... atau menyakiti keponakan saya sendiri ?" bentak son yan.
" mas ... berhenti bersikap bodoh mas !!! dan tolong jangan kekanak-kanakan " isak nania seraya memeluk son yan.
" kamu bilang saya bodoh ... ? dan kekanak-kanakan ?" son yan mulai tersenyum sinis.
" mas ... kita bisa mencari solusi yang lain , dan jangan menyakiti diri kamu seperti ini " nania terlihat sedih.
" pergi dari hadapan saya " son yan tiba-tiba mengusir nania.
" mas ... " nania mencoba menenangkan son yan.
" pergi ... " teriak son yan sembari membuang muka.
" mas ... aku minta maaf ... aku hanya tidak ingin kamu menyakiti diro kamu sendiri " nania mencoba mendekap son yan dengan erat, meski son yan mencengkeram lengannya hingga berbekas.
***
Setelah beberapa saat kemudian son yan terlihat tenang, dan ia segera mendekap nania yang hampir saja kehabisan nafas karena dicekik olehnya.
" maafkan saya sayang " son yan menangis seraya memeluk nania.
" mas ... kamu hampir membunuh aku ... dan aku rasa ... ini bukan cinta mas ... tapi obsesi kamu keterlaluan mas " nania mendorong son yan,kemudian berlari pergi.