Kean tak seberuntung kakak-kakaknya, yang menemukan jodohnya dengan mudah, Kean berkali-kali gagal menikah bahkan yang terakhir di khianati wanita yang di cintainya dengan tulus.
Lelah mencari jodoh hingga usianya semakin matang Kean nyaris menyerah dan justru di jodohkan dengan gadis desa pilihan Bundanya.
Lentera si gadis miskin yang menjadi tulang punggung keluarganya, kehidupannya tak seberuntung gadis-gadis yang lain, namun semua itu berubah ketika bertemu dengan Bunda Mutia sebagai Bosnya. Akankah Kean mau menerima jodoh dari bundanya??? Bisakah dirinya hidup bahagia dengan gadis desa pilihan ibunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rindu
Waktu berlalu kata paling cepat sehari dan paling lama 3 hari nyatanya itu hanya sebuah rencana manusia, karena yang terjadi sampai lima hari di Jakarta Kean pun masih belum bisa pulang karena serangan jantung dadakan dari sang Ayah yang tidak memungkinkan dia untuk melepaskan perusahaan begitu saja saat ini.
✉️" Assalamualaikum Mas, jangan lupa buka puasa." Pesan dari Lentera, yah setelah hari itu Lentera jadi sering mengirimi pesan untuk dirinya namun tak berani telfon lebih dulu dengan alasan takut jika Kean sedang sibuk dan tak bisa menerima panggilan.
Kean membaca pesan sambil tersenyum lalu memotret dirinya yang sedang duduk di sebuah kafe untuk berbuka puasa.
✉️" Walaikumsalam Istriku, Mas sudah makan, ini baru makan." Balas Kean sambil mengirimkan foto dirinya.
Kean makan sambil menunggu balasan pesan dari Lentera yang cukup lama dia nantikan. Entah ada yang kurang jika pesan dari gadisnya itu tak dia dapat dalam sehari saja.
Sebuah pesan masuk dimana sebuah foto wanita tengah berbaring di ranjang apartemen miliknya gadis itu mengurai rambutnya yang hitam berkilau dengan baju tidur pendeknya.
Ah, Kean jadi menelan ludahnya kasar, Lentera tampak menawan dalam foto ini, istrinya itu ternyata berada di apartemennya.
📞"Kamu di apartemen??" Tanya Kean begitu panggilan itu di terima oleh Tera.
📞" Walaikumsalam Mas." Sindir Tera merdu dan di jawab garukan di kepala Kean.
📞"Aku kangen Mas Kean." Ucap Tera dari seberang dan itu sukses membuat Kean merona bahagia di iringi deru jantung yang tak biasa.
📞"Aku kangen semua tentang Mas Kean jadi aku kemari." Ucap Tera lagi mampu membuat senyum Kean tak memudar.
📞"Ehmm, aku jadi ingin pulang segera." Ucap Kean ingin membuat panggilan video namun Tera baru tak berjilbab sedang dirinya masih di kafe.
📞" Pulanglah kalau gitu, aku kehilangan Mas Kean rasanya." Ucap Tera yang membuat Kean ingin meluncur ke jogja jika bisa keduanya pun berbincang-bincang sembari senyam-senyum di tempatnya.
***
Jogja.
Tera memegang dadanya yang berdetak luar biasa karena keberanian yang dia lakukan baru saja, buka tanpa alasan mengapa Lentera mulai berani melakukan pendekatan lebih pada Kean.
Sempat ingin mundur namun nasehat dari sang bunda mertua dua hari yang lalu saat Lentera berkunjung ke rumah Bunda mertuanya membuat dia merubah gaya dan cara berpikirnya tetang bagaimana menjalin komunikasi dengan Kean suaminya.
"Tolong jangan mundur Tera, jangan pula ragu untuk dekat dengan Kean."
"Kean memang bodoh dalam menjalin hubungan dengan wanita, namun dia laki-laki yang bertanggung jawab juga hangat sebenarnya, hanya saja dia belum tau bagaimana cara menjadi suami yang baik seperti Ayah Arsya nya."
"Kau tau, jika kamu semakin membatasi diri dia justru akan semakin jauh.
Bunda Mutia berkata karena tak ingin hubungan yang baru hitungan hari itu kandas padahal belum melakukan pendekatan yang lebih.
"Tapi bun,...Tera malu jika harus agresif." Ucap Tera ragu-ragu.
Bunda Mutia pun bercerita tentang bagaimana rumah tangganya dulu sebelum bersama Ayah Haris, Lentera cukup terkejut dengan kisah itu, Tera tak menyangka jika bidadari tak bersayap di hadapan dirinya itu pernah benar-benar terluka dalam rumah tangga segitu dalam hingga air matanya pun nyaris habis.
"Rebut perhatian suamimu sebelum terebut oleh wanita lain Tera."
"Jadilah wanita yang tak segan-segan untuk memulai dulu, karena itu di sukai laki-laki." Nasehat Bunda Mutia yang di angguki Tera malu-malu.
***
Up
lanjut aku baca cerita Faiza dan Zein 👍
Terima kasih author dan sehat sehat juga untuk author nya 😍😍
Sudah lounching kah buku nya Faiz dan Zain ??