Ternyata, Aku Bukan Istri Pertama.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Leo yang berjalan menuju lift terus menarik napas dan membuangnya perlahan, selama ini tak pernah ada yang menghalangi dirinya untuk bertemu dengan Ameena, tapi hari ini ia terpaksa melakukannya demi menghargai istrinya yang lain didepan keluarga besarnya. Leo mau tak mau ikut dalam drama rumah tangga Harmonis yang sedang dimainkan Aurora agar semua tetap terlihat baik-baik saja.

Ia yang dulu mulai bermain api kini nyatanya mulai sedikit demi sedikit terbakar sendiri dalam setiap kebohongan yang ia lakukan demi menutupi dan melindungi wanita tercintanya. Tak perduli meski dokter terus mengatakan jika tak ada harapan tapi untuk Ameena bertahan Leo tetap yakin jika istri sirinya itu kelak akan membuka kedua matanya.

Dan mereka akan kembali hidup bahagia seperti sebelum kecelakaan merampas kesadaran wanita itu.

.

.

Sampai di parkiran Apartemen, Leo langsung masuk kedalam mobil mewahnya. Ia lajukan Si kereta besi tersebut dengan kecepatan cukup tinggi hingga tak butuh waktu lama untuk sampai disalah satu Restonya.

Dan Indra yang sadar dengan kedatangan Bosnya itu tentu langsung menyusul ke ruang kerja ArchiLeo Barata.

Cek lek

"Woy, lo gak ke kota A?" tanya Indra sambil menarik kursi didepan atasan yang merangkap menjadi sahabatnya tersebut.

"Enggak," sahut Leo sambil melakukan hal yang sama dengan Indra hingga dua pria itu kini sudah duduk saling berhadapan.

"Kenapa? Ola gak mungkin larang lo pergi 'kan?" tanya Indra dengan dahi mengernyit sambil menatap heran.

"Hem, gue cuma gak enak sama Appa juga Amma. Mereka masih di Apartemen gue. Gue gak mau ninggalin Ola sama mereka," jawab Leo.

Ia bukan takut semua masalahnya terbongkar, tapi ia tak ingin ada kebohongan lain yang di lakukan wanita shalihah itu demi menutupi aibnya selama ini.

"Wah, kalo gue jadi lo, mending gantung diri deh," ujar Indra, ia tentu tahu siapa keluarga Rahardian Wijaya yang menjadi mertua sahabatnya itu.

Leo hanya tersenyum getir, kesalahannya adalah kini ia sudah berada di dalam lingkup keluarga konglomerat yang paling berpengaruh dan bisa melakukan apa saja meski hanya dengan kode mata.

"Terus sekarang mau gimana? lo mau tetep poligami?" entah ini pertanyaan yang keberapa yang sudah dilontarkan indera pada Leo.

"Masa iya gue tinggalin Ameena, gila lo!" sahut Leo yang meyakinkan dirinya sendiri jika itu tentu tak mungkin terjadi.

"Cerein Aurora dong?"

Deg..

Satu niat itu tak pernah terlintas dalam hati Leo meski belum ada cinta pada istri sahnya. Ia memang pernah meminta Aurora pergi, tapi cukup hanya pergi beberapa saat saja untuk menata hatinya kembali yang hancur karna sebuah kenyataan yang pastinya sangat menyakitkan.

"Kenapa? kok diem?" sambung Indra yang membuyarkan lamunan Leo.

"Apa gue tega lakuin itu? Ola tuh baik banget, dia atau gue yang bodoh di sini?" lirih Leo.

"Kalian berdua! ya, kalian berdua itu sangat bodoh, pengen banget gue pentokin kepala kalian biar sadar," ucap Indra yang gemas sendiri dengan urusan rumah tangga Leo, Ameena dan Aurora.

"Maksudnya apa?" tanya Leo dengan kedua alis saling bertautan, ia meminta penjelasan dari apa yang barusan Indra katakan.

.

.

Lo bodoh, karna lo serakah, lo kira hidup lo akan bahagia saat lo bisa genggam dua wanita sekaligus dalam tangan lo, tanpa lo pikir mereka pasti akan sakit lo perlakuin kaya gitu. Sedangkan Ola juga bodoh, ia terlalu sabar dan berharap semua akan berjalan sesuai harapannya seakan ia lupa kalau Tuhan yang punya skenario hidup hambaNya