Ini adalah kisah seorang pria kaya dingin yang memiliki misophobia. Yang terkena sebuah jebakan dari seorang wanita yang sangat dibencinya.
Tapi, apa jadinya bila jebakan ini berakhir menjadi sebuah berkah?
Kehidupan mereka berubah, mulai dari rasa benci yang kini menjadi cinta.
Albert Robert Nero, akankah pria kaya dingin ini mampu meluluhkan hati seorang Sena Laurenchia si wanita nakal?
Baca kisah mereka di BOS DINGIN MENGEJAR ISTRI NAKAL.
***
Sikap dingin seorang Antonio Lefrand tidak membuat Aurelie Daneliya berhenti mengejarnya. Karena Aurelie tahu, di balik sikap dinginnya terdapat hati yang sangat lembut.
SEASON 2 (MENCURI HATI BOS DINGIN)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Su Hwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BDMIN 26
Hayoooo, siapa yang kemarin salah tebak?
Maafkan author ya, karena membuat kalian kecewa. 😂
yuk, lanjut aja ceritanya.
###################
tap
tap
tap
Suara langkah kaki yang begitu terburu-buru terdengar.
"Hei, kau mau kemana? sarapan dulu." ajak Dave.
"Sorry, aku ada janji penting hari ini. Aku pergi sekarang ya. Terima kasih untuk yang semalam." pamit Albert meninggalkan Dave begitu saja.
"Ceh, janji penting apanya. Paling juga mau bertemu dengan wanita itu." gumam Dave sembari menikmati sarapannya.
Albert melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Untungnya semalam ia tidak lupa untuk meminta supirnya mengantarkan mobil ke rumah Dave, sehingga pagi ini dia tidak perlu lagi repot menyetop taxi seperti semalam.
--------------------------------
"Mommy, hari ini kita ke rumah oma?" tanya Alnorld.
"Iya sayang, oleh karena itu kita harus sudah siap sebelum daddymu sampai." kata Sena mengacak-acak lemari bajunya.
"Aku sudah siap. Mommy lah yang belum siap." kata Alnorld menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Yayaya, sekarang mommy mau bersiap. Kau bisa menunggu daddymu sambil nonton TV." kata Sena sembari melirik malas pada Alnorld.
Alnorld pun keluar dari kamar Sena dan membiarkan mommynya bersiap-siap.
ting tong
ting tong
Alnorld berjalan membukakan pintu.
ceklek
"Hai, son. Apakah kalian sudah siap? Emm, dimana mommy mu?" tanya Albert.
"Aku disini, tunggu sebentar." teriak Sena dari dalam kamarnya.
Alnorld mengajak Albert untuk menunggu Sena sembari menonton TV sembari menikmati camilan.
"Daddy, kenapa wanita itu suka sekali mempersulit diri?" tanya Alnorld.
"Maksudnya?" tanya Albert.
"Kemarin aku bertanya pada mommy, apakah daddy dan mommy akan menikah? Lalu mommy jawab tidak mungkin, karena daddy sudah memiliki tunangan. Lalu aku bilang kalau daddy itu menyukai mommy dan tidak mungkin menikah dengan tunangan daddy itu. Tapi mommy malah menghindar dan mengalihkan pembicaraan. Padahal aku yakin, kalau mommy juga menyukai daddy." kata Alnorld panjang lebar.
"Emm, benarkah? Bukannya mommymu membenci daddy?" tanya Albert penasaran.
Alnorld menggelengkan kepalanya,
"Mommy terlalu angkuh untuk menyadari perasaannya, daddy." jawab Alnorld yakin.
"Lalu, apa yang bisa daddy lakukan agar mommymu menyadari perasaannya?" tanya Albert semangat.
Alnorld membuang nafasnya kasar,
"Kalian ini sudah dewasa, apa tidak malu untuk menanyakan hal seperti ini pada anak berumur 6 tahun?" kata Alnorld menyindir dan mengerucutkan bibirnya.
"Kalian sedang membicarakan apa?" tanya Sena yang datang tiba-tiba.
"Tidak ada, ayo berangkat. Mom sudah menunggu kedatangan kalian." ajak Albert dengan senyuman.
-----------------------------
di mansion keluarga Nero,
"Omaaaaaaa" teriak Alnorld berlari memeluk Jesica.
"Wah, cucu oma sudah datang. Oma sangat merindukanmu, sayang." kata Jesica sembari memberikan kecupan di seluruh wajah Alnorld membuat Alnorld tertawa kegelian.
"Selamat pagi, tante." sapa Sena.
"Pagi, juga Sena. Apakah kalian sudah sarapan?" tanya Jesica.
"Sudah, oma. Tadi sebelum kemari daddy mengajak aku dan mommy untuk sarapan di luar." jawab Albert.
"Mom, dimana dad?" tanya Albert karena tidak menemukan keberadaan Jeremy.
"Dadmu sedang ke kantor cabang yang ada di London, baru saja berangkat." kata Jesica.
"Oma, apakah ini untukku?" tanya Alnorld memegang sebuah bola yang terlihat masih baru.
"Ah, iya. Oma sampai lupa. Itu untukmu, sayang. Opa yang membelikannya begitu tahu kalau kau akan main kesini kemarin." kata Jesica mengelus lembut kepala Alnorld
"Terima kasih, oma. Sampaikan pada opa, aku menyukai bolanya." kata Alnorld tersenyum.
"Apa sekarang kau ingin main bola, son?" tanya Albert yang di balas anggukan semangat oleh Alnorld.
"Kalau gitu, ayo kita ke halaman belakang." ajak Albert.
Albert dan Alnorld pun meninggalkan Jesica dan Sena yang masih berada di ruang tamu dan bergegas ke halaman belakang untuk bermain bola.
"Bagaimana kabarmu, Sen?" tanya Jesica.
"Kabarku baik, tante." jawab Sena sopan.
"Baguslah kalau begitu. Apakah sekarang kau bekerja?"
"Iya, tante. Aku beruntung perusahaanku yang sebelumnya memberiku ijin untuk bekerja jarak jauh. Dan hanya akan memintaku kesana bila terjadi problem saja." jawab Sena.
"Apakah kau tidak kerepotan mengurus Alnorld sendiri sementara kau juga harus bekerja? Kau bisa menitipkan Alnorld disini kalau kau mau." kata Jesica menawarkan.
"Tidak, tante. Alnorld adalah anak yang mandiri dan tidak pernah merepotkan sama sekali." kata Sena tersenyum.
"Emm, Sena apakah tante boleh menanyakan sesuatu?"
"Silakan tante."
"Menurutmu Albert itu bagaimana?" tanya Jesica sungguh-sungguh.
"Dia seorang daddy yang baik dan penuh kasih sayang dan perhatian, tante. Alnorld sangat beruntung memiliki daddy seperti Albert." kata Sena memuji Albert membuat Jesica tersenyum lega karena Sena tidak membenci Albert seperti yang ia kira.
"Apakah kalian tidak ada fikiran untuk menikah?" tanya Jesica dengan lembut meraih tangan Sena.
"Me menikah? Maaf tante, bukankah Albert sudah bertunangan? Tidak mungkin bagi kami untuk menikah." jawab Sena sembari menundukkan kepalanya.
"Sena, aku tahu apa yang sedang kau fikirkan sekarang. Kau tenang saja, Albert sendiri ingin memutuskan pertunangannya. Karena sebenarnya pertunangan itu juga dilakukan bukan karena mereka saling mencintai, tapi karena paksaan kami sebagai orangtua demi kerjasama perusahaan." kata Jesica.
Sena hanya diam menyimak ucapan Jesica membuat Jesica menghela nafas dalam-dalam dan mulai berbicara kembali.
"Albert tidak pernah terlihat sebahagia ini sepanjang hidupnya. Aku sebagai ibu sangat bersyukur dengan perubahan yang terjadi pada Albert setelah kehadiranmu dan juga Alnorld. Kau tau, Albert pernah bertanya padaku tentang bagaimana bila ia menikahimu. Percayalah, Sen. Albert tidak mungkin sembarangan bertanya atau berbicara kalau dia tidak serius. Tante mohon, berilah Albert kesempatan." pinta Jesica menatap lekat mata Sena.
"Tapi tante, aku..........." kata Sena terpotong.
"Sena, kau ada disini?"
Reflek siempunya nama dan Jesica pun menoleh ke pemilik suara.
#################
Nah lhoh, siapa itu yang datang? pelakor, pebinor atau ..............
Akankah Sena memberi kesempatan untuk Albert seperti permintaan Nyonya Jesica?
Atau malah menolak dan menjauhi Albert dan mengubur perasaannya?
Hayoo tebak,
bikin baper