Mira adalah seorang gadis yang hidup sendiri di sebuah kota, Ibunya sudah meninggal sedangkan Ayahnya tidak tau di mana, dia mempunyai seorang kekasih yang bernama Aldo, Lisa sahabat Mira menyukai Aldo.
Mira berkerja di sebuah toko perhiasan,bersama temanya Susi, hingga akhirnya bertemu dengan Lian yang sekarang menjadi teman dekatnya.
Saat ini Mira sudah bertemu dengan Ayahnya, tetapi kebahagiaan belum juga dia dapatkan.
Akankah Mira bisa hidup bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Lari Pagi
Halo jumpa lagi dengan Mira 🤗🤗
Happy Reading ☕☕☕
Aldo saat ini masih kesal dengan sikap Lisa, yang mengadu kepada neneknya kalau dia tidak mau menemani masuk ke dalam cafe itu. Nenek Aldo marah besar dengan Aldo dan mengancam kalau tidak memperlakukan Lisa dengan baik dia tidak akan memberikan warisan pada Aldo.
Aldo sebenarnya tidak peduli dengan hal itu, dia hanya takut neneknya sakit. Lisa di biarkan pulang ke rumahnya sendiri, karena sudah larut malam Aldo langsung menuju kamarnya untuk tidur.
Lisa menggerutu di sepanjang jalan, dia kesal dengan Aldo yang tidak mau menuruti kemauannya. Sampai di rumah dia membuka pintu kamarnya dan menutup dengan keras.
"Lisa, kamu kenapa datang-datang marah?" tanya Mamahnya karena kaget mendengar suara pintu terbanting.
"Aku kesal dengan Aldo!" jawab Lisa sambil menghapus make up di depan cermin rias nya.
"Kamu kenapa gak bisa sabar hadapin Aldo? jangan suka memaksa seperti itu, dia akan risi Lisa!" ucap Mamahnya.
"Mah.... Lisa capek, mau istirahat!" ucap Lisa yang langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur.
🍃🍃🍃
Pagi hari ini Mira dan Lian sedang lari pagi di taman, karena hari minggu jadi mereka libur kerja.
"Aku beli minum dulu!" ucap Lian sambil berjalan menuju orang yang jualan air mineral.
Mira mengangguk dan melihat Lian dari kejauhan, dia mencari tempat duduk yang kosong di taman itu.
"Mira...!!! sapa seseorang yang baru datang.
"Aldo... !" Mira kaget tiba-tiba Aldo datang menyapanya.
"Boleh aku duduk Mir?" tanya Aldo sedikit ragu Mira tidak mengizinkannya.
"Boleh!" ucap Mira singkat.
Aldo mendudukkan dirinya di kursi dekat Mira duduk, dia menanyakan keadaan Mira. Lian datang dengan wajah yang memerah, ingin rasanya dia marah kepada Aldo.
Mira juga memberi tahu Aldo kalau akan segera menikah dengan Lian, Lian yang tadi akan marah tidak jadi karena mendengar pembicaraan Mira dengan Aldo.
"Lian, kamu jaga Mira baik-baik!" ucap Aldo sembari menepuk pundak Lian lalu pergi meninggalkan Mira dan Lian.
Lian dan Mira hanya menatap kepergian Aldo begitu saja, tanpa menjawab perkataan dari Aldo tadi.
Mira hanya diam menahan luka yang mendalam, dia harus mengikhlaskan Aldo.
"Minum Mira!" ucap Lian sambil memberikan satu botol air mineral.
Mira menerima lalu meminumnya sampai habis, Lian hanya diam tanpa menegur Mira. Dia tau keadaan hati Mira saat ini.
Melupakan orang pernah ada di dalam hati memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi dulu Aldo dan Mira saling melengkapi satu sama lain, saat Mira membutuhkan sesuatu Aldo yang selalu membantunya.
Lian lalu mengajak Mira untuk pulang, walaupun waktu masih pagi tapi mereka tidak melanjutkan lari pagi mereka.
"Mira, kamu baik-baik aja kan?" tanya Lian khawatir dengan Mira.
"Aku tidak apa-apa Lian, lagian semua sudah berakhir!" ucap Mira sembari tersenyum ke arah Lian.
"Bagus!" ucap Lian lagi sambil mengelus puncak kepala Mira dengan lembut.
"Lian..... kenapa kamu mengacak-acak rambut ku!" protes Mira.
Lian hanya tertawa mendengar protes Mira, dia malah sengaja mengacak-acak rambut Mira.
"Ini di jalan Lian! nanti aku di kira orang gila rambut acak-acakan begini!" ucap Mira sambil merapikan rambutnya kembali.
"Masa gadis cantik begini di bilang gila, mana yang bilang?" Lian terus membuat Mira kesal.
Mira berjalan mendahului Lian dengan langkah yang cepat, Lian berteriak memanggil Mira agar berjalan dengan pelan.
Setelah sampai di rumah mereka langsung menemui ayahnya yang sedang berada di taman belakang rumah.
Mira sangat bahagia melihat ayahnya yang sedang merawat bunga-bunga yang menghiasi taman kecil.
"Ayah biar Mira yang siram ya!" ucap Mira sambil meminta alat penyiram bunga pada ayahnya.
"Pelan-pelan Mira!" ucap Ayahnya sembari mengajari Mira menyiram bunga.
Sementara Lian yang duduk di kursi melihat Mira dan Ayahnya tampak tersenyum, dia sangat beruntung mempunyai keluarga yang saling menyayangi.
🍃🍃🍃
Setelah membersihkan tubuhnya Mira ingin pergi ke toko bungan nya, walaupun hari libur dia ingin membuka toko bunganya.
Mira berangkat ke toko di antar oleh Lian, mereka nampak seperti sepasang suami istri.
"Lian, kamu pulang saja ya!" suruh Mira tidak mau merepotkan Lian.
"Tidak! aku mau di sini saja, nungguin kamu!" ucap Lian sambil turun dari mobilnya dan mengikuti Mira yang akan masuk ke dalam toko.
"Kalau di rumah kamu bisa istirahat, disini kamu pasti bantuin aku kan!" ucap Mira.
"Siapa yang mau bantuin kamu! GR..banget kamu Mir!" sahut Lian.
"Hai... Mira... Lian... aku datang!" ucap Susi yang tiba-tiba datang ke toko Mira.
"Susi, kamu sama siapa?" tanya Mira kaget dengan kedatangan Susi.
"Aku sendirian, kenapa tiba-tiba tanya aku sama siapa Mir?" tanya Susi pada Mira.
"Silahkan duduk Sus!" Lian menyuruh Susi untuk duduk di sofa yang ada di dalam toko.
"Siapa tau ada yang nganterin Sus!" ucap Mira.
"Sopir angkot yang antar aku!" jawab Susi sembari mendudukkan dirinya di samping Mira.
Lian dan Mira tertawa mendengar jawaban dari Susi.
Mira menyuruh Lian lagi untuk pulang ke rumah tetapi Lian tidak mau, sehingga menimbulkan perdebatan kembali. Susi hanya diam menyaksikan dua orang yang katanya sebentar lagi mau menikah.
Akhirnya Mira mengalah dia tidak memaksa Lian untuk pulang lagi. Lian sangat khawatir dengan Mira, dia takut ada yang mengganggu Mira. Walaupun ada Susi tapi mereka perempuan.
"Lian, kamu ke ruang belakang sana!" Mira menyuruh Lian untuk pergi ke ruang belakang toko itu, karena di sana ada tempat untuk istirahat.
"Kenapa emang kalau aku disini?" tanya Lian.
"Masa kamu laki-laki sendiri Lian!" sahut Susi.
"Nah, bener tuh kata Susi!" ucap Mira.
Lian mengalah pada kedua wanita itu, lalu dia pergi ke ruang belakang untuk istirahat.
Mira kembali melanjutkan menata bunga-bunga yang ada di dalam toko dan di bantu oleh Susi.
Hari ini toko bunga Mira lumayan ramai untung ada Susi yang datang dan ikut membantu, begitu juga dengan Lian yang tidak jadi beristirahat karena ikut membantu Mira.
Mereka berkerjasama dengan baik, Mira sangat beruntung memiliki teman seperti Susi dan Lian.
Karena waktu sudah mulai petang akhirnya Susi berpamitan untuk pulang, tetapi Mira memaksanya untuk pulang bareng. Tak lupa mereka mampir di sebuah cafe untuk makan.
Seperti biasa setelah mengantar Susi pulang Mira dan Lian segera pulang ke rumah, Ayahnya sudah menunggu mereka, untuk membicarakan soal pernikahan yang akan segera di laksanakan.
Bersambung........
Terimakasih semuanya atas dukungannya 🥰🥰
Jangan Lupa
Like
Komen
Favorit
Gift/vote