NovelToon NovelToon
Lelaki Dari Satu Malam

Lelaki Dari Satu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Keluarga
Popularitas:819
Nilai: 5
Nama Author: Keke Utami

Rinjani hanya ingin hidup tenang.
Tapi semua hancur saat ia terbangun di kamar hotel bersama pria asing. Dan beberapa jam kemudian mendapati kedua orang tuanya meninggal mendadak.

Dipaksa menikah demi melunasi utang, ia pingsan di hari pernikahan dan dinyatakan hamil. Suaminya murka, tantenya berkhianat, dan satu-satunya yang diam-diam terhubung dengannya ... adalah pria dari malam kelam itu.

Langit, pria yang tidak pernah bisa mengingat wajah perempuan di malam itu, justru makin terseret masuk ke dalam hidup Rinjani. Mereka bertemu lagi dalam keadaan tidak terduga, namun cinta perlahan tumbuh di antara luka dan rahasia.

Ketika kebenaran akhirnya terungkap, bahwa bayi dalam kandungan Rinjani adalah darah daging Langit, semuanya berubah. Tapi apakah cinta cukup untuk menyatukan dua hati yang telah hancur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keke Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Bukan Malam Pengantin

Rinjani terbangun dengan kepala yang terasa berat. Ia menatap sekitar, cahaya temaram serta gorden yang tertutup membuat pandangannya cukup samar. Namun, ia sadar akan satu hal, ia berada di kamar dengan pria yang sedang berbaring tenang di sisinya. Tidur atau pura-pura?

“Astaga!” ia menjerit pelan dalam panik. Dengan tangan gemetar ia menyibak selimut, dan tubuhnya menegang saat mengetahui bahwa kondisi tubuhnya sangat mengenaskan. 

Gadis berusia 23 tahun tersebut berusaha melangkah keluar dari kamar dengan sisa tenaganya.

“Kenapa aku bisa ada di sini?” lirihnya, air matanya jatuh seiring dengan langkah terseok yang berhasil membawanya keluar dari kamar itu.

Seingatnya, semalam ia hanya mendatangi sebuah pub yang ada di hotel tempat ia terbangun. Ada acara ulang tahun dari salah seorang teman. Mereka memang menghabiskan waktu sampai larut, dan yang Rinjani ingat ia sudah meninggalkan pub, sudah berada di lobi untuk menunggu taxi online datang.

Harusnya ia sudah di rumah, alih-alih berada di kamar dengan orang asing yang takut untuk Rinjani tatap.

Rinjani terisak, ia terduduk di sudut elevator sambil memeluk kedua lututnya, malang sekali ia. Apa yang akan ia katakan kepada kedua orang tuanya nanti, saat mereka tahu jika Rinjani tidak pulang semalam? 

Sesampai di lobi, Rinjani melambaikan tangan ke arah taxi yang akan membawanya pulang. Jarak rumah yang tidak terlalu jauh membuat perjalanan begitu singkat.

“Sudah sampai, Mbak,” suara sopir memutus lamunannya.

Rinjani segera turun, ia menatap pagar yang tinggi di depannya. Entah takdir seperti apa yang sedang menunggunya. Rinjani tidak bisa menerka. 

Suara sirine di udara berasal dari mobil jenazah yang tiba-tiba berhenti, membuat jantung Rinjani bagai berhenti berdetak. Di belakangnya sebuah mobil yang mengiring mobil jenazah itu juga berhenti. Rinjani tahu siapa pemilik mobil itu, Tante Desi– adik angkat Papanya. 

“Eh! Kenapa bengong?! Buka pagarnya!”

Seolah tahu jika perintah itu untuknya, Rinjani segera membuka pagar yang semula enggan ia sentuh.

Mobil jenazah berlalu ke halaman rumah. Rinjani turut menyusul, ia masih bertanya-tanya siapa yang ada di dalam mobil itu.

“Bawa masuk ke dalam!” titah Desi.

Saat pintu mobil jenazah terbuka. Seketika mata Rinjani membola, ia membeku beberapa saat, sampai akhirnya ia menjerit.

“MAMA! PAPA!” Ia berlari menghampiri, tubuhnya limbung. Air mata membanjiri wajahnya. Kedua orang tuanya ... Kenapa? Bagaimana? Apa yang terjadi?!

“Tante … Mama sama Papa kenapa? Mereka kenapa?”

Desi tampak tak peduli, tanpa menghiraukan Rinjani yang malang.

“Tante?!” dengan suara parau akibat tangis, Rinjani kembali menjerit. Namun tetap tak ada jawaban. Para asisten rumah tangga hanya menunduk, ikut berduka atau menyembunyikan dusta?

“Bi, Mama sama Papa kenapa?” tanyanya pada Sulis. Satu-satunya orang yang ia percaya. Namun Sulis hanya menggeleng, wajahnya pilu. 

Rinjani gemetar, ia memeluk kedua tubuh orang tuanya yang terbujur. Dunianya runtuh.

*

Waktu terus bergerak, kabar meninggalnya sepasang suami istri dari keluarga Harsa cukup membuat gempar media. Namun, semua wartawan ditolak oleh orang-orang suruhan Desi. Dan proses pemakaman dilangsungkan secara tertutup.

Sedangkan Rinjani, memilih mengantar kedua orang tuanya menuju peristirahatan terakhir. Air mata masih menemani langkahnya yang tertatih, di sisinya masih setia Sulis yang terus menemani dan menenangkan.

Saat liang lahat menelan dunianya,  Rinjani kembali menjerit. Histeris. Lalu jatuh pingsan.

*

Rinjani akhirnya terbangun oleh aroma lavender yang menenangkan. Ia menatap sekitar, ternyata di kamar.

“Pelan-pelan, Non.” Sulis membantunya duduk.

“Bi, Mama sama Papa kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi?”

Sulis diam dengan mata yang berkaca-kaca. Tidak ada jawaban.

“Bi …,” Rinjani memohon. Namun Sulis hanya memberinya makan siang yang ia bawa sebelumnya.

Rinjani menggeleng tidak berselera untuk makan. Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka, sosok Desi terlihat, wanita itu datang dengan ekspresi tajam, tak ada duka, tidak ada simpati di wajahnya. 

“Turun sekarang! Aku ingin bicara denganmu!”

Rinjani menatapnya, “Tante belum jawab pertanyaanku, Mama dan Papaku kenapa? Apa yang terjadi?”

Senyum Desi begitu sinis, “Kalau kamu ingin tahu, harusnya semalam kamu di rumah, bukan tidur dengan pria lain!” 

Jawaban Desi menghantam dada Rinjani bagai palu. Bahkan Sulis ikut tersentak.

Rinjani menggigit bibirnya, lalu menyibak selimut dan turun menyusul Desi. Dari ujung tangga, ia menemukan dua orang berpakaian necis sedang berbincang. Lalu percakapan terhenti saat Rinjani datang. 

“Apa dia?” tanya salah satunya.

Desi mengangguk, “Sampaikan pada Tuan Darren, minggu depan dia bisa menikahinya.”

“Apa?!” Rinjani mendekat. Emosinya mulai tersulut.

“Orang tuaku baru saja meninggal. Dan Tante seenaknya menjodohkanku dengan orang yang nggak aku kenal?!” suara Rinjani meninggi.

Desi tersenyum miring dengan tatapan muak, “Orang tuamu mungkin sudah mati. Tapi hutang mereka belum!”

1
Nadin Alina
Hebat sih, Rinjani. Yang semula tuan putri mau berjuang untuk hidup🙃
Nadin Alina
next bab Thor....
Nadin Alina
Ceritanya keren, semangat Thor 🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!