Tita Martin Bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Besar di kota B. Dirinya memiliki kekasih seorang dokter.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa Tita?
Tita dan Ken turun makan malam dan bergabung dengan yang lainnya. Ken dan Tita bersikap biasa saja kepada semuanya. Mereka berdua menikmati makan malam dengan santainya tanpa peduli apa yang di katakanboleh keluarga jauh mereka.
Setelah menyelesaikan makan malam mereka Ken dan Tita tak langsung naik mereka bersantai sejenak di halaman rumah mereka bergabung dengan yang lainnya. Tita berbincang bersama dengan Gladys dan Ken bersama Tuan Ito.
Bibi datang tergesa menghampiri Tita dengan wajah paniknya. Tita memintanya untuk tenang dan berbicara.
"Maaf Non. Tadi Den.Angga tanpa sepengetahuan kami (para maid) meminjam mobil Nona dan sekarang mobilnya rusak karena menabrak." Jelas Bibi menundukkan kepalanya.
"Apa!" Pekik Gladys.
"Ada apa?" Tanya Tuan Ito.
"Mobil Onty di pake Om.Angga dan rusak." Gladys.
"Apa!" Teriak Tuan Ito dan Ken bersamaan.
Sementara di dalam suasana sudah riuh karena Angga menbrak pagar rumah Keluarga Ito karena hendak mengendarai mobil Tita dan ternyata menabrak. Karena Angga memang kurang pandai mengendarai mobil selama ini dirinya selalu di temani supir.
Gladys, Tuan Ito dan Ken berlari ke luar untuk melihat kondisi mobil Tita dan juga pagar rumah yang rusak. Sementara Tita dan Bibi berjalan di belakang mereka.
"Maafkan saya Om. Saya tidak tau jika mobilnya matic." Ucap Angga ketika melihat Tuan Ito.
"Kau tau Angga. Mobil siapa itu?" Tuan Ito.
"Sudahlah To, Kau bisa membelinya lagi. Hanya sedikit kerusakan. Dengan keponakan kok perhitungan." Bagas (Ayah dari Angga).
"Aku selalu membiarkan kalian berbicara apa saja tentang ku. Tapi, jika kalian mengusik ostri dan anak menantu dan cucu ku aku tak akan diam." Tuan Ito.
"Jangan berlebihan Ito. Itu hanya mobil. Besok aku ganti." Bagas.
Tuan Ito mengeraskan rahangnya. Nyonya Laura merangkul lengan Tuan Ito dan mengusapnya. Sementara Ken melihat mobil dan pagar yang rusak dan mencengkeram rambutnya kesal.
"Kau tau Kak. Itu mobil milik menantu kami Tita." Nyonya Laura.
"Hah! Apalagi milik dia biarkan saja. Besok aku ganti." Bagas dengan angkuhnya.
"Mobil itu limited edition Bagas. Hanya ada sepuluh di dunia dan ini salah satunya." Tuan Ito.
"Wow! Kau memberikannya untuk menantu mu yang hanya seorang perawat Ito. Hebat sekali perempuan ini." Ejek Bagas.
Sementara Tita masih santai saja memperhatikan suasana sekitar. Tita meminta Bibi mengambilkan ponselnya di kamar. Tak lama Bibi pun datang membawa lkan ponselnya.
Tita
📱Hallo...
Kevin
📱What is it, honey? I think it's very important that you call me?
Tita
📱Hm shithead Sorry uncle. Uncle busted the car into the fence. Can you send someone to get it?
Kevin
📱What!? Are you okay, honey? Just let the car be you. You're not hurt, are you? Let me ask people to come there now. Just tell me where you crashed? Does your husband know?
Tita
📱Tita's fine, uncle. Tita didn't drive it.
Kevin
📱Thank heavens. You stay calm. Uncle will send someone to pick it up and will send another car for you.
Tita
📱 Thanks Uncle. Bye.
Tita menutuskan panggilannya. Semua orang melihat kearahnya. Terutama Bagas dan Angga yang menelisik pembicaraan Tita dengan seseorang di sebrang telfon. Ken mendekati Tita.
"Om.Kevin marah?" Tanya Ken panik.
"Tidak. Biarkan saja. Nanti akan ada orang mengambilnya." Ucap Tita santai.
"Kenapa kamu tidak memberitahukan siapa pengendaranya sayang." Tuan Ito.
"Tidak perlu Yah. Akan panjang urusan dengannya." Ucap Tita tersenyum.
Bagas dan Angga begitu geram melihat Tita dan Ito adik iparnya seperti mengejeknya.
"Kamu tidak perlu risau Ga. Besok kita beli seri paling barunya." Bagas.
"Tidak perlu begitu Om. Om belum tau kan siapa yang Tita hubungi barusan?" Ken.
Saat semua orang akan kembali masuk terdengar deru mobil dari luar. Mang Dadang penjaga sedikit berlari mendekati Tita dan Ken. Ken dan Tita yang melihatnya berhenti sejenak.
"Ada apa Mang?" Ken.
"Maaf Tuan, Nyonya muda. Ada orang Pak Kevin di depan." Ucap Mang.Dadang panik.
"Owh! Tidak apa-apa Pak. Minta dia masuk." Ken.
Bagas, Angga dan yang lainnya terdiam sejenak mendengar laporan Mang.Dadang. Menelisik siapa Kevin yang di maksudkan Mang.Dadang. Tak lama orang kepercayaan Kevin menghampiri Tita.
"Selamat malam Nona. Saya akan mengambil mobilnya dan besok pagi mobil barunya datang." Mike.
"Terima kasih mike. Kirimkan mobil biasa saja mike." Tita.
"Tuan memesankan mobil A seri baru Nona." Mike.
"Apa!" Pekik semua yang berada di situ kecuali Keluarga inti Ito yang mengetahui siapa Tita.
"Astaga! Tita rasa tidak perlu Mike. Kembalikan saja. Bawakan Tita mobil biasa saja." Tita.
"Mobil sudah dalam perjalanan Nona. Mungkin besok sudah sampai." Mike.
"Hah! Baiklah Mike. Terima kasih. Maaf sudah merepotkanmu." Tita.
"Tidak masalah Nona. Saya sudah mendengar berita ini sebenarnya sebelum Tuan menghubungi saya." Mike.
"Sudah ku duga. Kau cepat bereskan Aku lelah mau istirahat." Tita.
"Baik Nona. Kalo begitu saya langsung pamit Tuan, Nona." Mike.
Ken dan Tita hanya menundukkan kepalanya. Setelah itu Tita, Ken dan yang lainnya masuk kedalam rumah dan membiarkan orang-orang membereskan mobil dan pagar yang rusak. Sebuah tanda tanya besar di benak saudara-saudara Nyonya Laura tentang siapa Tita.
Namun, tak satupun yang dapat menjawab pertanyaan mereka. Bahkan para maid dan pekerja yang lain bungkam dengan pertanyaan menelisik mereka. Semua tak ada yang berani membicarakan tentang keluarga Ito apalagi Tita yang notabene pewaris keluarga Durant.
"Kau diam saja Ken. Mungkin saja itu mobil pemberian sugar Daddy nya Istri mu." Angga.
Ken menatap sinis Angga yang dengan berani mengatakan istrinya seorang sugar baby. Tita mengusap lembut lengan Ken menahan amarah Ken yang sejak tadi memuncak mendengar saudaranya begitu merendahkan Tita yang hanya seorang perawat.
Mereka berfikir jika keturunan mereka hanya boleh menikah dengan sekelas pengusaha minimal dokter. Hanya saja tidak dalam keluarga Ito. Mereka tal pernah mempermasalahkan mengenai itu.
Tita begitu nyaman berada di keluarga Ito. Karena bukan hanya Ken saja yang melindunginya. Mertua dan Kakak iparnya pun sama begitupun dua keponakannya yang selalu berada di garda terdepan.
"Uncle, bawalah Onty masuk untuk istirahat." Gagah.
"Iya Uncle. Kasihan Onty sudah lelah bekerja di tambah lagi mobilnya rusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab." Gladys.
"Terima kasih Gah, Glad." Tita.
"Sama-sama Onty." Gagah. Dan Gladys hanya tersenyum.
Ken dan Tita pun naik ke atas menuju kamar mereka. Tita sedikit menarik lengan Ken untuk naik. Ken menatap lembut Tita dan Tita menyunggingkan senyumannya.
🌻🌻🌻
Jangan lupa like dan komennya ya sahabat 🙏🙏🙏