NovelToon NovelToon
Dokter Cantik Milik Ceo 2

Dokter Cantik Milik Ceo 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Dokter / Tamat
Popularitas:5.8M
Nilai: 5
Nama Author: IPAK MUNTHE

Bila kita membenci seseorang itu wajar, namun bencilah dengan sewajarnya. Karena kadang kala benci bisa berubah menjadi cinta.

Di sebuah ruangan.... Seorang wanita tengah di tarik paksa oleh seorang pria yang sangat ia benci, begitu pun dengan si pria yang sangat membenci si wanita.


"Tidak ada orang yang tidak menyukai aku!" tegas seorang pria bertubuh tegap yang bernama Aran Rianda, pada seorang wanita yang kini sedang berada di bawah kungkungannya.

Wanita yang bernama Velisya Khumairah itu tidak pernah mengenal kata takut hingga ia sama sekali tidak merasa gentar dengan pria yang kini tengah mengungkungnya, "Aku tidak menyukaimu dan tidak akan pernah...!" tegas Velisya Khumairah.


"Kau......" pria tersebut menarik paksa si wanita hingga tanpa sadar wanita itu ikut menarik si pria, dan keduanya terjatuh di sofa dengan Velisya yang berada di bawah tubuh kekar Aran.


Tanpa bisa di tolak lagi, seorang pria paruh baya menyaksikan itu semua.

"KALIAN HARUS MENIKAH.....!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IPAK MUNTHE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26

Bibir Veli terus tersenyum setelah ia mendapatkan tas baru incarannya, dan amarahnya pun sudah langsung menghilang.

"Seneng nggak?" tanya Aran yang duduk sambil menatap istrinya.

"Seneng dong," Veli menjawab setiap pertanyaan Aran, akan tetapi ia terus saja memperhatikan tas baru yang termahal yang pernah ia miliki itu.

"Bilang apa?"

"Makasih suami aku," Veli tersenyum lebar menampakan dua baris gigi rapinya.

"Makasih doang?" Aran tidak mengerti dengan wanita, yang kalau berdebat tidak pernah salah. Dan kalau senang ia hanya sibuk sendiri, dan lupa siapa yang memberikan kesenangan itu. Akan tetapi Aran tidak marah dengan sikap Veli, menurut Aran, ia merasa berharga karena Veli masih mau menerima barang yang ia beli. Sebab ia tahu istrinya itu memiliki tabungan yang cukup besar, bahkan dari hasil kerja kerasnya sendiri dan Veli sanggup untuk membeli itu semua.

"Maksudnya?" tanya Veli bingung.

"Kiss kek, apa kek," Aran menunjuk pipinya pada Veli.

"Em, ok.......tapi Mas tutup mata ya."

"Kenapa harus tutup mata?"

"Mau nggak?" tanya Veli memberi penawaran.

"Mau, tapi yang hot ya.....sayang," Aran tersenyum nakal sambil menatap Veli.

"Iya......asal tutup mata."

"Asek....." dengan semangat Aran langsung menutup mata dan menantikan apa yang akan di berikan Veli padanya, setelah Aran menutup mata Veli langsung memberikan ciuman yang di minta Aran, yaitu ciuman panas, "Sayang kok panas banget sih......" Aran membuka mata dan karena ia merasa bibirnya panas.

"Kan katanya ciuman hot, itu cangkir kopinya panas kan," jawab Veli santai lalu meletakan cangkir kopi panas yang tadi ia gunakan untuk di cium Arab keatas meja.

"Sayang kamu bener-bener ya," Aran menarik Veli keatas pangkuannya.

"Ampun Mas...." teriak Veli.

"Nggak ada ampun," Aran terus mengkelitiki ketiak Veli, hingga Veli mengeluarkan air mata karena terlalu banyak tertawa.

"Gimana? Nyerah?"

"He'um......." Veli mengangguk dengan cepat, dan berharap Aran melepaskannya.

"Bilang apa?" tanya Aran sambil membersihkan mulut Veli, yang sehabis ia gigit juga.

"Ampun......!"

"Bilang apa? Mas nggak dengar?"

"Ampun Mas......" teriak Veli, tapi itu bukan teriak marah tapi terkesan manja di telinga Aran. Dan Veli pun berteriak bukan karena maksud marah, melainkan ia memang ingin mengungkapkan ia sudah tidak sanggup menahan geli.

"Mau lagi?"

"Nggak Mas, ampun."

"Kamu mau bebas?"

"Mau."

"Kiss....." Aran menunjukan bibirnya pada Veli.

"Tapi abis itu lepasin ya Mas....."

"Tergantung!"

"Tergantung apanya?" tanya Veli bingung.

"Kalau ciumannya ok, Mas lepasin, kalau enggak ya di ulang dong," jawab Aran santai.

"Ish.......apasih" gerutu Veli.

"Cepat!"

"Iya....."

"Durasi 30 menit."

"What?" Veli shock mendengar apa yang di katakan Aran.

"Mau lepas nggak?"

"Mau."

"Ya udah, cepat."

"Iya......sabar......" dengan cepat Veli melakukan apa yang di pinta oleh Aran, Aran tersenyum lebar saat Veli yang memulainya namun lama kelamaan ciuman itu menjadi paguta. Dan kecurangan pun terjadi sebab Aran menahan tengkuk Veli dan melahap habis bibir manis istrinya.

"Tanggung sayang," Aran mengangkat Veli menuju ranjang dan membaringkannya di sana.

"Apanya yang tanggung?"

"Tanggung, udah begini juga. Sekalian aja lah mendingan," Dengan cepat Aran mengungkung Veli, dan mau tidak mau Veli harus melayani suami mesumnya itu.

"Mas......." Veli merintih tak jelas saat tangan Aran mulai berkeliaran secara bebas, dan dalam sekejap ia berhasil membuat Veli tanpa sehelai benangpun.

Aran bagai seorang manusia yang tinggal di gurun pasir, haus dan lapar bercampur menjadi satu. Hingga ia meraup apa yang bisa ia raup, hingga meninggalkan bekas keunguan yang cukup banyak. Dan sampai satu jam pertarungan antara jantan dan betina itu terjadi, hingga kini ia berhasil mencapai pada puncaknya hingga membuat Veli lemah dan terkapar. Aran tersenyum dan menarik selimut untuk istri cerewet nya, kemudian ia juga ikut berbaring di samping Veli.

"Mas, gimana sih?" kesal Veli.

"Apanya yang gimana?" tanya Aran yang kini menarik Veli berbantalkan tangan Aran.

"Katanya cuman 30 menit."

"Tanggung sayang, kamu juga udah gitu banget tadinya."

"Apanya yang begitu banget!"

"Sayang ku, istri cantik ku. Nanti tasnya mau di pakek ke mana?" Aran mengalihkan pembicaraan agar Veli tidak lagi kesal, dan Aran ingin menjaga mood ibu hamil itu agaryetap stabil.

Sementara Veli yang mendengar kata tas langsung tersenyum, "Besok kita abis periksa kandungan, langsung ke mall ya Mas, Veli mau jalan-jalan," pinta Veli.

"Gampang, asal bayaran lancar," seloroh Aran.

"Bayaran?"

"Iya dong, asalkan durasi di tambah.......semua pasti bisa di atur."

Mata Veli melebar mendengar apa yang di katakan Aran, suaminya itu kini memang sudah terang-terangan meminta hal yang seperti itu, "Jadi sekarang semua harus bayar, minta ini itu harus bayar?"

"Tergantung juga sayang?"

"Tergantung apa lagi?"

"Sayang ku, Khumarah cinta ku, aku mencintai mu jadi kalau aku meminta pada mu wajar bukan, dari pada minta sama tetangga gimana?"

"Tetangga?"

"Iya, kamu mau?"

"Nggak!"

"Yaudah, banyak loh sayang.....suami selingkuh karena nggak dapat jatah di rumah."

Mendengar apa yang di katakan Aran Veli langsung mendudukan tubuhnya, "Jadi Mas mau selingkuh juga?"

"Sayang bukan begitu," Aran tampaknya salah bicara, hingga ia merasa kini Veli malah berubah emosi. Dan ia harus memikirkan cara agar Veli kembali meredam emosinya, sebab Aran sangat mengerti tentang mood Veli yang mudah berubah-ubah.

"Terus gimana?"

"Gini loh......sayang," Aran kembali menarik Veli kedalam pelukannya, beberapa kali Veli menolak namun Aran tetap punya banyak cara untuk meluluhkan hati istrinya.

"Nggak usah peluk-peluk."

"Sini, Mas pengen peluk bidadari Mas, Khumairah cinta ku, yang paling cantik sexy dan baik hati," Aran langsung menarik Veli kedalam pelukannya.

PLAK.......

Veli memukul tangan Aran yang mulai berkeliaran tidak jelas di bawah kain selimut yang menutupi tubuh keduanya.

"Jadi yang tadi gimana?"

"Kamu kan beberapa bulan lagi mau lahiran, dan Mas pun artinya akan menghadapi liburan panjang, jadi Mas harus mempersiapkan diri sejak dari sekarang ini."

"Liburan panjang? Mas pikir, Mas ini masih sekolah?"

"Bukan libur sekolah cinta, tapi libur meluapkan rasa cinta Mas terhadap kamu, istri Soleha ku sayang," terang Aran.

"Mas ish......" Veli memang mudah kesal pada Aran, namun ia pun sangat mudah sekali tersanjung dan berbunga-bunga bila Aran sudah mengeluarkan kata-kata rayuannya.

"Kamu mau kah Mas minta sama orang, saat kamu nanti harus libur?"

"Nggak!"

"Yaudah sekali lagi ya?" pinta Aran sambil mencolek dagu Beli, "Ayolah yang, dari pada yang tadi itu terjadi gimana?"

"Iya udah iya."

"Ikhlas nggak?"

"Ikhlas!

"Ah....kamu nya nggak ikhlas, kamu nya jutek begitu," Aran berpura-pura tidak mau dan sudah tidak tertarik.

"Ayo.....Mas, Veli ikhlas."

"Baiklah karena kamu memaksa," dengan semangat yang membara dan gelora cinta Aran berhasil merayu istrinya hingga sang istri yang memulainya tanpa ada keterpaksaan. Aran tersenyum lebar ketika berhasil mengerjai Veli, padahal kalau Veli nanti sudah melahirkan dan ia harus libur, ia tidak akan mau melakukannya dengan orang lain.

1
Zuba Sng
Luar biasa
Rosnaini Langga
saya suka...ceritanya bagus,,,
Siti Farida
😂😂😂🤣🤣🤣🤦🤦🤦
Sarlina Sihotang
bucin truss arannya
smangat thor
Sarlina Sihotang
tambah seruni mkasi critanya sangat bagus
Sarlina Sihotang
wkk wkk rupanya makan rujak safkin pedasnya
Sarlina Sihotang
kok diulang lagi thor ceritanya
Murti
lanjut kapan kak
Ntwr Tania
kangen thor pingin tahu lanjutannnya
Nyai Sri Rahayu
Lumayan
Salsa Salsabila
HAHAHAHAHAHAHAHA hahhha
Qaisaa Nazarudin
Lah ternyata Farhan udah menikah dan istri nya juga lg Hamil,,Terus ngapain masih ganggu istri orang,,ikhlasin aja karna kalian gak berjodoh namanya..
Qaisaa Nazarudin
Astaga Aran,Ngakak aku thor,, 🤣🤣🤣 Mampir 🙋🏻‍♀️🙋🏻‍♀️
Yuli Yana
lnjut donk thor, critanya seru,lucu,dan bguss,,.. smngttt thorr
love u daddy Bilmar🥰🥰
Yuli Yana
lanjuttt dong thor
Yuli Yana
kapan lanjutannya..??
Puja Resmawati
cerita nya bagus thor
Basaroh Basaroh
mf ya thoor aq masih bingung mama sinta itu mamanya siapa ya semua anakya manggil mama sinta mami ratih 🤔🤔
Murty Saputra: ma2 Sinta mak ny Vano kak
total 1 replies
Farida Deka
bagus ceritanya & seru kekeluargaannya sangat melindungi satu sama lainnya. 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Lisa Halik
thor..ingatkan veli aran yang up..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!