Chun Yi Seorang Dokter jenius sekaligus pembunuh bayaran yang tiada tandingannya. Akhirnya Dia harus mati mengenaskan di tangan keluarga pasien yang salah duga. Teman dekatnya yang sama-sama menjadi Dokter melakukan operasi jantung pada seorang pasien . Namun entah mengapa, malah membuat Si pasien meninggal Dunia, keluarga pasien tak Terima, dia mencari sang Dokter, tapi malah bertemu dengan Chun Yi Dan menusuk dadanya. Hingga mengenai jantung yang membuat Dia mati muda . Dan saat Dia terbangun lagi , Dia berada di tubuh seorang gadis yang terkenal buruk rupa serta bodoh . Yang memiliki nama hampir sana yaitu Song Chun Yi (lagu musim semi) . Dia di benci semua orang Karena Dia tidak memiliki bakat Dan tidak bisa berkultivasi. Dia berwajah buruk karena di wajahnya terdapat tanda lahir hitam besar di pipinya. Semua itu membuat dia di benci dan di kucilkan oleh keluarga maupun masyarakat . Bagaimana kisa selanjutnya si gadis Chun Yi ,Kita baca sam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENJENGUK PAMAN KEDUA.
Melihat gadis cantik dan imut yang ada di depan mereka, Yun Si Wang yang merupakan Putra pertama dari paman pertama, merasakan perasaan dekat dan hangat di dalam dadanya . Entah kenapa ada perbedaan perasaan ini saat Dia bersama kedua sepupu yang sombong dan manja itu dengan bertemu Chun Yi, Sang Adik sepupu Kandung yang sebenarnya. pakah ini karena darah mereka yang sama, atau sopan santun yang di lakukan oleh gadis cantik yang nyatanya adalah saudara sedarah mereka. Mungkinkah karena pertalian darah itu. ? entahlah, yang Si Wang tahu gadis ini terlihat baik dan sangat sopan. sikap dan perbuatannya pasti akan banyak orang yang suka padanya . Terlepas dari tatapan dingin dan terlihat agak pendiam dari sang sepupu .
"Ayo masuk kedalam adik Sepupu.., Kakek dan Nenek sudah menunggumu di dalam..."ucap Yun Si Wang dengan suara lembutnya. Mendengar suara sang kakak sepupu, Chun Yi merasakan kehangatan di dalam hatinya. Sebab sambutan mereka terlihat ramah dan tulus.
" Baik ka... " Jawab Chun Yi. Mereka pun segera masuk kedalam rumah besar yang terlihat indah dan mega. Dengan sikap tenang Chun Yi mengikuti mereka masuk kedalam rumah . Di sepanjang jalan, mereka berpapasan dengan beberapa pelayan,
"Salam para tuan Muda, Nona Muda.. " ucap mereka sambil menunduk hormat. namun mereka masih melihat Wajah Chun Yi yang cantik rupawan itu . Dan saat mereka berlalu, maka kabar tentang telah datangnya Cucu perempuan Tuan besar Yun menyebar ke seluruh Mansion besar milik keluarga Yun.
"Waah... cantik sekali Cucu yang baru datang itu.. siapa yang bilang kalau Nona Muda berwajah jelek , bodoh dan penakut .... Tapi kenyataannya Dia sangat cantik, dan tatapannya itu, terlihat tajam dan dingin. itu bukan tatapan dan sikap dari seseorang yang bodoh dan penakut...aku yakin itu tatapan seseorang yang memiliki kecerdasan dan keberanian..." ucap Seorang pelayan yang telah beetemu Chun Yi.
"Tapi kenapa aku merasa sangat suka pada Nona muda ... di bandingkan dengan kedua Cucu palsu Tuan tua, Cucu yang ini lebih segalanya dari mereka berdua. siapa sih yang menyebarkan rumor kalau Nona Muda Jelek, bodoh dan penakut.. pasti orang itu iri pada Nona Muda..." ucap salah satu pelayan yang lain.
"Benar sekali. ternyata rumor tak selalu benar. mungkin saja yang membawa kabar dari kota kecil itu orangnya bodoh dan ada sedikit dendam pada Nona Muda. kalau wajah seperti itu di katakan jelek, lalu wajah seperti kita di bilang apa..? sialan.. rumor memang selalu tidak benar.." ucap pelayan yang lain. Dan banyak lagi komentar yang di ucapkan pelayan lain yang sudah bertemu Chun Yi, membuat penasaran pelayan yang belum melihat Chun Yi
Sedangkan Chun Yi sendiri, kini masih berjalan ke kediaman utama, karena Kakek Dan Neneknya serta Bibi kedua telah menunggu mereka di sana. Sesampainya di halaman utama , Chun Yi melihat seorang Pria paruh baya yang berbaju sederhana namun rapi, berdiri di depan pintu kediaman . Tubuhnya terlihat kekar dan kuat, wajah lembut tapi terkesan tegas. Saat mereka sudah dekat, Terlihat senyum ramah di wajah paruh baya tersebut.
"Selamat datang Tuan Muda, Nona Muda... Kakek dan Nenek telah menunggu di dalam .. " ucap Pria paruh baya itu dengan sopan . Namun tatapannya terlihat menatap sesaat pada Chun Yi tatapan itu menyiratkan tatapan sedih dan lembut. namun ada kebahagiaan di sana.
"Salam Paman Li.. perkenalkan Ini sepupuku Chun Yi yang aku bawa dari kota Diran . Dan adik sepupu Chun Yi.. perkenalkan , ini Paman Li kepala pelayan di rumah ini. kalau kau butuh sesuatu Mintalah pada Dia... " ucap Yun Baimin dengan bangga.
"Salam Nona Chun Yi, Saya Paman Li.. kalau Nona butuh apapun itu, cari saja saya... " ucap Paman Li ramah. terlihat matanya memerah seperti mau menangis .
"Salam Paman Li... trimakasih, akan Chun Yi ingat. . " ucap Chun Yi lembut sambil menundukkan sedikit memberi hormat.
Bagaimanapun juga, Pria itu lebih tua darinya . Chun Yi tetap menghormati Dia walaupun Dia seorang kepala Pelayan. melihat Sikap Chun Yi, Paman Li terlihat haru dan bahagia . Dia tidak menduga kalau Gadis yang katanya datang dari kota kecil itu, berperilaku sangat baik dan sopan. Gadis itu masih mau menghormati Dia yang hanya seorang kepala pelayan, Tidak seperti Cucu Palsu Tuan Yun yang Sombong dan angkuh itu .
Setelah menyapa kepala Pelayan Li, Chun Yi dan ke lima saudara Sepupunya masuk kedalam ruang utama keluarga Yun . Dan saat mereka telah berada di dalam ruangan tersebut, Chun Yi melihat beberapa orang berada di dalam ruangan itu . Terlihat Seorang Pria tua yang bertubuh kekar dan sangat berwibawa duduk dengan tenang dan gagah di kursi utama, walaupun wajah itu sudah Tua, namun ketampanan wajahnya masih terlihat jelas. Dan Wanita tua yang wajahnya tampak masih menyimpan kecantikan, sabar Dan lembut, terlihat duduk di sebelah Pria tua tersebut. Dan Chun Yi bisa menebak kalau Kedua orang ini, adalah Kakek dan Nenek kandung Chun Yi asli. di belakang Nenek tua, terlihat Wanita paruh baya yang terlihat sabar. mungkin ini pelayan setia sang Nenek. Dan di dekat sang Nenek, Duduk dengan anggun seorang wanita paruh baya yang wajahnya terlihat cantik, lembut Dan anggun. Mereka berenam segera memberi Salam pada mereka bertiga.
"Salam Kakek, salam Nenek, Salam Bibi...(ibu di ucapkan si kembar)...." ucap mereka bersamaan sambil membungkuk memberi hormat.
"Sudah, Sudah..kalian bangunlah...dan kau Cucu perempuanku...kemarilah...?" ucap Tuan Yun tua sambil melambaikan tangannya pada Chun Yi.
"Baik Kakek..." ucap Chun Yi dengan patuh dan sopan. membuat sang Kakek tanpa sadar meneteskan air mata haru . Saat Chun Yi mendekat, Pria tua itu menatap Chun Yi dari atas sampai bawah. Dan tanpa sadar tangannya terulur mengusap kepala Chun Yi dengan lembut.
"Sayang.. Cucuku yang malang. Selamat datang kembali di runahmu nak.. Maafkan Kakek Dan Nenek yang baru tahu keberadaanmu... " Ucap Tuan Yun dengan Suara bergetar .
"Kakek...Trimakasih telah menemukan Chun Yi. " ucap Chun Yi dengan sopan dan lembut. Membuat sang Kakek semakin haru .
"Andai kami tahu lebih cepat, Kau tidak akan mengalami kesengsaraan seperti ini nak.." ucap Tuan Yun Tua dengan suara masih bergetar.
"Jangan larut dalam kesedihan Kek...bukankah Chun Yi sudah bersama Kalian ..." ucap Chun Yi menghibur sang Kakek.
"Kau memang gadis baik Nak..." ucap Tuan Yun Tua .
" Dan Ini hadiah pertemuan dari Kakek. ." Ucap sang Kakek sambil memberikan sebuah Cincin ruang yang dia ambil dari saku bajunya.
" Ambil ini...kau bisa membeli apapun nanti. di dalamnya Kakek telah mengisi Uang yang bisa kau gunakan . Jangan takut untuk membelanjakannya ... " Ucap Tuan Yun Hai Gun sang Kakek.
"Tapi Kek... " Chun Yi ingin menolak pemberian itu, namun suara sang Nenek membuat Dia terdiam.
"Kau harus menerimanya sayang...itu hadiah yang memang harus kami berikan padamu. Jangan menolaknya... " Ucap sang Nenek .
"Kalau begitu Chun Yi menerimanya Kek.. Trimakasih .. " Ucap Chun Yi.
"Sama - sama sayang... Sekali lagi maafkan kakek dan Nenek yang baru bisa menemukanmu.. " Ucap kakek Yun Hai Gun sambil mengusap kepala Chun Yi dengan penuh kasih sayang .
" Tidak apa - apa kek.. Bukankah Chun Yi sudah bersama kalian... " ucap Chun Yi menenangkan sang Kakek.
lalu Chun Yi mendekati sang Nenek yang sejak tadi masih mengeluarkan air mata .
"Salam Nenek...Chun Yi memberi Salam pada Nenek " sapa Chun Yi Namun Wanita tua itu langsung memeluk Chun Yi
"Sayang...kau baik- baik saja kan...! Tubuh ini sangat kurus dan Pucat . Betapa malangnya nasib Cucu perempuanku...tapi tenang saja sayang... semua yang ada di Mansion ini, akan membuatmu bahagia. Kau sekarang harus bahagia karena kau sekarang hidup bersama keluarga kandungmu . Dan Kami janji...kami akan selalu membuatmu bahagia " ucap sang Nenek dengan air mata masih menetes di pipi tuanya .
" Trimakasih Nek...Chun Yi bahagia bertemu kalian..." ucap Chun Yi menghibur.
"Dan Maafkan kami yang baru mengetahui keberadaanmu . Kami tidak tahu Jika ibumu tertukar dengan wanita lain saat masih bayi... Dan kami baru mengetahuinya beberapa bulan yang kamu " Ucap Wanita Tua itu dengan air mata masih mengalir.
"Walaupun Wanita ini sudah tua, Namun tubuhnya terlihat sehat dan Kuat apakah ini pengaruh dari kekuatan Kultivasi. .? Ucap Hati Chun Yi
"Tidak masalah Nek bukanlah sekarang Chun Yi sudah bersama kalian. jangan merasa bersalah lagi Nek , sekarang Chun Yi sudah bahagia bersama kalian. " Ucap Chun Yi lembut.
"Dan aku akan menggantikan Chun Yi asli untuk menjaga kalian " ucap Chun Yi dalam hati.
"Sayang melihat Cucu baik sepertimu, mengapa aku merasakan telah rugi waktu... Kenapa mesti baru sekarang kita bertemu sayang , Kenapa tidak sejak dulu Nenek mengetahui keberadaanmu . kasihan sekali kau nak... bagaimana beratnya kehidupanmu di luar sana. " Ucap sang Nenek. Dengan Lembut Chun Yi mengusap air mata di pipi sang Nenek.
"Tidak boleh menangis lagi nek.. Bukankah kita harus gembira karena sudah berkumpul " Ucap Chun Yi lembut
"Baik...Nenek tidak akan menangis lagi,.." lalu Sang Nenek membuka gelang Giok hijau yang terlihat sangat indah
"Ini hadiah dari Nenek... kau harus selalu memakainya,.. kau Putri satu- satunya dari keluarga Yun. kau pantas memakainya... " ucap Sang Nenek yang langsung memakaikannya pada Chun Yi. Dan anehnya, Gelang yang terlihat besar itu, Tiba-tiba pas di tangan Chun Yi . Melihat itu tentu saja semua yang ada di sana merasa kaget . sebab gelang itu di tangan Sang Nenek saja terlihat kebesaran tapi kenapa di tangan Chun Yi yang lebih kecil malah pas sekali .
"Ternyata kau memang darah Keluarga Yun Dan Gelang pusaka keluarga Itu telah memilihmu... " ucap sang Kakek. Melihat kejadian itu, Chun Yi hanya bisa berkata.
"Trimakasih Nek.. " ucap Chun Yi
"Sama- sama sayang...memang seharusnya gelang itu ada di tangan Cucu Cantik Nenek...Oh Ya sayang..ini Bibi Keduamu, kalau kau membutuhkan sesuatu, bilang padanya, atau kau bisa memintanya pada Kepala pelayan ." Kata sang Nenek memperkenalkan Istri Tuan Kedua yang bernama Nyonya Nilam
"Salam Bibi....Chun Yi memberi Salam pada Bibi.." ucap Chun Yi dengan sikap sopan. membuat Nyonya Nilam yang tidak memiliki Seorang Putri sangat bahagia dan haru . sejak lama Dia menginginkan seorang Putri . tapi Dewa hanya memberi mereka Si kembar Yilan dan Yihan . Dan saat dulu Dia bertemu dengan Kedua Putri Dari Yun Luyi, sejak awal dia sudah tidak suka. karena mereka bersikap sombong Dan sinis padanya . Maklum saja, Sejak awal Ibu mereka bermusuhan dengannya . Namun kini, saat dia bertemu Chun Yi, entah mengapa dia merasakan kedekatan Dan rasa hangat di hatinya.
"Anak baik...Entah kenapa saat bertemu denganmu Bibi sudah sayang padamu. Dan sangat menyukaimu. Maukah kau menjadi Putri kecil Bibi.. ?" ucap Nyonya Nilam dengan lembut. Wajah Bibi Nilam sangat cantik, lembut dan sabar membuat Chun Yi langsung menyukainya
"Tentu saja Bi..bukankah Chun Yi memang Putri kecil Bibi..." ucap Chun Yi membuat Nyonya Nilam gembira.
Lalu Bibi Nilam meminta pada pelayannnya untuk membawakan hadiah pertemuan mereka yang sudah dia siapkan. Chun Yi mendapat hadiah pertemuan dari sang Bibi yaitu sekotak kecil perhiasan lengkap yang harganya sangat mahal, sebuah perhiasan Giok berlapis mas Murni yang sengaja Nyonya pesan untuk anak muda dari toko perhiasan ternama di kota itu .
Dan saat Chun Yi bertanya tentang Istri paman Pertama, Ternyata istri dari Paman Pertama yang Kini dalam keadaan lumpuh di dalam kamarnya, Ternyata sudah meninggal beberapa tahun yang lalu . Dan sang paman tidak mau menikah lagi semenjak kepergian sang Istri. sedangkan Paman kedua, sekarang masih dalam keadaan koma dan tidak sadarkan diri.
Setelah makan siang bersama, Chun Yi berkata dengan sikap Sopan,
"Kakek, Nenek , Bibi.. Apakah aku boleh melihat keadaan Paman Kedua dan paman pertama ...? " Ucapnya dengan nada sopan.
" Kau ingin melihat pamanmu.. ? Tentu saja boleh nak...tapi apakah kau tidak ingin istirahat dulu..." Ucap sang Kakek.
" Tidak apa apa Kek...aku ingin lihat paman dulu.." Ucap Chun Yi.
"Kalau begitu Ayo kakek antar ketempat Paman Keduamu...tapi untuk Paman pertama, maaf.. nanti Kakek tanyakan dulu pada Dia nak. sebab semenjak Paman Keduamu terluka, Dia merasa bersalah. dan Dia mengunci diri di kamarnya.. " ucap sang kakek.
* Tidak masalah kek...biar lain kali Chun Yi menemui Paman pertama ..." ucap Chun Yi .
Merekapun berjalan menuju kamar sang paman kedua. ternyata halaman rumah Paman kedua di batasi oleh hutan bambu kecil. walaupun begitu masih berada di wilayah Mansion Keluarga Yun. Setelah melalui hutan bambu, Chun Yi melihat Rumah kediaman yang juga terlihat besar dan mewah. Sebuah rumah tinggal yang cukup indah yang ada di dalam satu halaman milik Keluarga Yun.
"Benar- benar Keluarga Kaya raya...." ucap Chun Yi dalam hati.
Kalau keluarga Yun di katakan salah satu Keluarga terkaya dan berkuasa dari empat keluarga terkuat di Negara Baiyun , memanglah sangat tepat. Melihat dari indah dan mewahnya rumah kediaman mereka maka tak salah kalau mereka di katakan Salah satu keluarga terkaya di Kerajaan ini . Dan saat Chun Yi melihat banyaknya prajurit atau penjaga yang ada di rumah kediaman Yun, entah jabatan apa yang di miliki oleh sang Kakek ataupun pamannya.
Dalam perjalanan menuju rumah sang paman, Yun Baimin yang selalu berada di sebelahnya memberitahu tempat- tempat yang mereka lalui. Taman indah keluarga, rumah kediaman sang kakak kedua yang kebetulan mereka lewat . Jarak rumah sang paman dan Rumah utama membutuhkan waktu sekitar sepuluh menitan untuk sampai kesana. Dan akhirnya dengan suara lembut Bibi kedua mempersilahkan mereka masuk. Dan membawa mereka menuju kamar sang paman kedua.
Dan saat Bibi Kedua membuka pintu kamar, Chun Yi bisa melihat seorang Pria paruh baya yang berwajah tampan Dan berwibawa tertidur dengan tenang di atas ranjang yang memiliki Hiasan dari emas. wajah Pria itu terlihat sangat pucat seperti tidak ada darah di tubuhnya .
"Sudah berapa bulan Paman seperti ini kek.. ? " Tanya Chun Yi
"Hampir tiga bulan yang lalu Pamanmu terluka nak...Dan sudah banyak tabib yang di datangkan untuk bisa membuat pamanku sadar. Tapi kau bisa lihat itu, Dia tidak dapat di sadarkan. Para tabib telah menyerah untuk mengobati pamanmu.. Jawab sang kakek yang telah duduk di kursi yang ada di samping ranjang dengan wajah sangat sedih. Sedangkan sangat Nenek duduk di ranjang sambil mengusap lembut tangan sang Paman yang terkulai di samping tubuhnya. Perlahan Chun Yi mendekat .
"Dan Apa kata tabib Kek... penyakit apa yang di derita Sang Paman... ? " tanya Chun Yi lembut.
"Kelumpuhan syaraf otak, dan Tubuh organ dalam yang juga terluka.. Dan Kelumpuhan syaraf otak itulah yang membuat gangguan kesadaran Pamanku yang membuat Dia koma Dan tak sadarkan diri.... " ucap Sang Kakek.
"Boleh Chun Yi memeriksa paman Kek..?Chun Yi sedikit tahu tentang pengobatan. "Ucap Chun Yi sambil mendekati Sang Paman.
"Tentu saja boleh Nak.." Ucap kakek Yun Tua . Walaupun dalam hati ada keraguan, sebab dia sudah mendengar kabar kalau Chun Yi merupakan gadis bodoh dan tidak bisa berkultivasi . dan kenyataannya memang Dia tidak melihat adanya kekuatan kultivasi di dalam tubuh Chun Yi. Namun Sang Kakek tidak ingin membuat sang Cucu kecewa jika dia menolaknya.
Sedang kan Chun Yi terlihat sedang memeriksa tubuh tuan Kedua Yun Zhikin. Terlihat matanya memejam. Dia merasakan denyut nadi Sang Paman sedikit aneh.
"Xiao Cai... Kenapa aku merasa kalau paman kedua terkena racun...?" tanya Chun Yi Pada Xiao Cai yang ada di ruang Istana Biku .
"Sepertinya iya Tuan...tapi Kita hanya bisa yakin kalau kita melihat darah paman kedua..." ucap Xiao Cai.
"Baik...kita akan meneliti darah tersebut di dalam Istana..sebab aku merasa racun inilah yang mengakibatkan Paman koma dan kesadaran Paman hilang...Bagaimana bisa paman terkena racun, tapi para tabib tidak bisa melihat kalau Paman keracunan..." ucap Chun Yi.
"Benar sekali Tuan. dan kita bisa mengetahui racun apa itu, dan obat apa yang bisa menetralkan racun itu, setelah kita tahu jenis racun apa yang menyerang Paman Tuanku..." ucap Xiao Cai.
"Hanya satu cara, yaitu aku harus mengambil simpel darah Paman kedua. Dengan cara itu aku bisa mengobati Dia... " ucap Chun Yi.
Maaf udahan dulu ya... aku lanjut pada Episode selanjutnya.
Bersambung