Shan-xui, seorang gadis muda yang profesinya sebagai guru sejarah dan bela diri. setelah selesai menjemput ke empat muridnya di salah satu club malam, tiba-tiba dia di tabrak mobil, kondisinya sangat mengenaskan. Ketika dia terbangun, dia dibuat syok saat dia mengetahui kalau dia tidak ada di dunianya, dia berada di dunia kuno di zaman ribuan tahun yang lalu.
akankah Lin-rang menerima dunianya yang baru, dia telah memasuki tubuh seorang selir di masa kerajaan ribuan tahun yang lalu. seorang gadis muda yang begitu mengenaskan dan selalu diasingkan dari kalangan kerajaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shafrilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semua wanita iri
Keesokan pagi Lin-rang sudah bangun di paviliunnya. Dia terlihat sudah membuka pintu dengan rambut yang sedikit berantakan bahkan mulutnya terus menguap.
"Pengawal Man, Kenapa kamu terus berjaga di sini? dari tadi malam kamu tidak tidur?" tanya Lin-rang kepada pengawalnya, Man gul.
"Itu sudah tugas saya, nona Lin." jawab pengawal Man.
Lin-rang menggerakkan tubuhnya, dia sedikit berolahraga di depan paviliunnya. "Oh ya pengawal Man, biasanya kamu olahraga apa?" tanya Lin-rang yang sudah menekuk tubuhnya.
Melihat pergerakan Lin-rang yang begitu menunjukkan lekuk tubuhnya, hal itu membuat pengawal Man langsung memalingkan wajahnya, memang kalau di zaman modern itu sudah biasa namun di era zaman dulu melakukan gerakan seperti push up, berjongkok ataupun menekuk tubuh itu sedikit vulgar.
""Kamu ini diajak bicara Kenapa memunggungi ku, Kamu kira aku ini setan." kesal Lin-rang.
Pengawal Man wajahnya sedikit memerah, dia sempat melihat tubuh Lin-rang ketika dia menarik kakinya ke atas. "Maafkan saya nona Lin, tidak sopan bagi saya melihat anda melakukan gerakan yang vulgar seperti itu." jawab pengawal Man.
Seketika Lin-rang terhenti, dia bingung dengan perkataan yang diucapkan oleh pengawal Man. "Menunjukkan lekuk tubuh? gerakan vulgar? maksudmu aku cuma menarik tubuh itu sudah gerakan vulgar. waduh gimana kalau aku melakukan jumping ataupun melakukan kayang, bisa dibilang aku ini wanita tidak baik dong." ucap Lin-rang di belakang punggung pengawal Man.
Sesaat kemudian datanglah pelayan Mei. "Nona Lin, apa yang kamu lakukan?" tanya pelayan Mei ketika melihat Lin-rang melakukan beberapa gerakan yang menurutnya tidak pantas jika ada seorang pria yang lewat.
"Sedang berolahraga." jawab Lin-rang.
"Nona, jangan melakukan gerakan seperti itu, tidak pantas bagi seorang wanita melakukan gerakan seperti itu." pelayan Mei langsung menghentikan Lin-rang.
"Kalian ini apa-apaan sih, gerakan seperti ini aja dibilang vulgar, tidak senonoh dan tidak pantas. Bagaimana jika aku lompat-lompat atau jungkir balik, bisa dibilang gila aku nanti." keluh Lin-rang yang kemudian mengambil tongkat kemudian dia gunakan untuk berlatih kungfu.
Melihat seorang gadis lemah lembut gemulai melakukan gerakan yang begitu hebat, hal itu membuat pengawal Man menampak terkejut. "Bagaimana mungkin nona Lin bisa melakukan ilmu bela diri, bahkan beberapa gerakan itu adalah gerakan dari ilmu dunia persilatan." pengawal Man terus memperhatikan gerakan yang ditunjukkan oleh Lin-rang.
Pelayan Mei nampak kebingungan, dia berusaha untuk menghentikan Lin-rang namun tidak bisa, sesaat kemudian Ming-na keluar dengan membawa sebaskom air putih untuk Lin-rang mencuci wajahnya.
"Kakak." panggil Ming-na.
Lin-rang menghentikan aktivitasnya, Dia kemudian meletakkan tongkatnya.
"Kakak, apa nanti kakak mau ikut kompetisi selanjutnya?" tanya Ming-na.
Lin-rang terdiam, dia sedikit memikirkan mengenai pertanyaan itu. "Boleh juga." jawab Lin-rang.
"Apa kakak yakin?" tanya Ming-na.
"Ya tentu saja." jawab Lin-rang kembali.
pelayan Mei sudah membawa beberapa makanan untuk Lin-rang, dia dan pengawal Man hendak pergi meninggalkan Lin-rang agar dia makan. Namun Lin-rang malah menghentikan mereka berdua dan mengajaknya makan bersama, tentu saja kecanggungan melanda kedua orang itu.
Mereka hanyalah pelayan dan pengawal, mana mungkin bisa makan satu meja dengan tamu dari ibu suri.
"Kalian ini memikirkan apa sih? duduk dan makan bersamaku, kalian adalah keluargaku, jadi susah kita bersama senang kita bersama." ujar Lin-rang yang kemudian memaksa pelayan Mei dan pengawal Man untuk makan bersamanya.
Setelah selesai makan Lin-rang dan Ming-na bersiap-siap untuk pergi ke area pertandingan, kelihatannya Lin-rang sudah bersiap dengan rencana selanjutnya.
Lin-rang pergi ke tempat ibu suri terlebih dahulu, wajahnya yang terlihat begitu cantik dengan balutan pakaian yang dia sulam dan jahit sendiri itu membuat orang-orang yang ada di kerajaan menatapnya penuh kekaguman.
Para pelayan dan dayang istana terus membicarakannya tanpa henti, antara percaya dan tidak mereka terus membicarakan mengenai sosok mantan selir yang sudah diceraikan oleh sang kaisar itu.
Sesampainya di tempat ibu suri, di sana sudah ada Chun-san yang sedang berbicara dengan ibu suri. "Hormat hamba yang mulia ibu suri." ucap salam Lin-rang.
"Lihatlah, Kamu benar-benar sangat cantik sekali Lin-rang." puji ibu suri.
Pangeran Chun-san melihat Lin-rang yang begitu mempesona, hal itu membuatnya terus tersenyum bahkan pengawalnya pun nampak menatap kagum sosok wanita yang terus diincar oleh pangerannya itu.
"Lihatlah Lin-rang, wajah pangeran Chun-san sampai seperti itu. Kamu benar-benar sangat cantik." puji ibu suri dengan suara yang keras.
Beberapa pelayan yang melihat Lin-rang, nampaknya mereka tidak suka, beberapa pelayan di paviliun ibu suri itu membicarakan Lin-rang di belakangnya. Beberapa desas-desus dan omongan yang tidak menyenangkan, Ming-na yang tidak jauh dari para pelayan, nampak sedikit mendengar cemoohan itu.
"Oh ya ibu suri, apakah kita berangkat sekarang?" tanya Lin-rang.
Ibu suri menganggukkan kepalanya. "Tentu, pastinya mereka semuanya sudah menunggu kita." jawab ibu suri.
Di aula pertandingan terlihat para tamu kerajaan sudah berkumpul, beberapa pangeran nampak duduk sedikit tidak tenang ketika melihat para putri bangsawan kerajaan Rong.
"Lihatlah, mereka benar-benar cantik." puji pangeran kerajaan Xan.
Para pria dari beberapa kerajaan memuji kecantikan para putri bangsawan kerajaan Rong, beberapa pujian yang didapatkan oleh para putri bangsawan itu membuat para putri nampak begitu bangga.
"Tentu saja aku sangat cantik, siapa yang bisa mengalahkan kecantikanku." seorang putri dari salah satu menteri berbicara dengan begitu bangga.
"Yang mulia." panggil Kasim.
"Ya, ada apa Kasim?" tanya kaisar Hei jin
"Yang mulia, pertandingannya akan dimulai." ucap Kasim.
kaisar menganggukkan kepalanya, selir Wei xian nampak sudah berdandan rapi dan duduk tidak jauh dari kaisar Hei jin.
"Yang mulia ibu suri sudah tiba!" seru salah satu prajurit.
Ibu suri melangkah masuk di gandeng oleh Lin-rang, tatapan mata orang-orang yang ada di tempat itu nampak menatap sosok bergaun semi pink yang begitu cantik.
"Lihatlah, bukankah itu nona Lin? dia benar-benar cantik." ucap salah satu pangeran. mereka yang dari tadi memuji kecantikan para putri dan para selir kaisar, seketika pujian itu tak terdengar lagi.
para pangeran dan kaisar langsung beralih memuji Lin-rang yang benar-benar memukau, selir Wei xian yang melihat itu dia benar-benar kesal, niat hati tadi ingin mendapatkan perhatian malah semua orang memuji Lin-rang.
"Dasar wanita murahan, berani sekali dia menarik perhatian seluruh orang." gumam selir Wei xian ketika para tamu kerajaan memuji Lin-rang kembali.
*Bersambung*
Terima kasih sudah membaca novelku, baca juga novelku yang lainnya.
*Isteri bar-bar bos mafia
*Jangan sakiti aku
*Kekasih gelap suamiku
Dan masih banyak lagi, semoga suka dengan karyaku, mohon dukungannya juga ya. Terima kasih.