NovelToon NovelToon
Pembalasan Mafia Kejam

Pembalasan Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Beda Usia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lovleyta

Raffaele Matthew, seorang Mafia yang memiliki dendam pada Dario Alexander, pria yang ia lihat telah membunuh sang ayah. Dengan bantuan ayah angkatnya, ia akhirnya bisa membalas dendamnya. Menghancurkan keluarga Alexander, dengan cara membunuh pria tersebut dan istrinya. Ia juga membawa pergi putri mereka untuk dijadikan pelampiasan balas dendamnya.
Valeria Irene Alexander, harus merasakan kekejaman seorang Raffaele. Dia selalu mendapatkan kekerasan dari pria tersebut. Dan harus melayani pria itu setiap dia menginginkannya. Sampai pada akhirnya ia bisa kabur, dan tanpa sadar telah membawa benih pria kejam itu.
Lalu apakah yang akan dilakukan Valeria ketika mengetahui dirinya tengah berbadan dua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovleyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Bantu Saya Kabur

"Tuan mau saya panggilkan dokter saja?" Tawaran dari Gilbert.

Saat ini Raffaele sudah berada di dalam kamar hotel. Pria itu lantas menggeleng akan tawaran dari sang anak buah. Yang ia butuhkan saat ini hanyalah keberadaan Valeria. Untuk melampiaskan pengaruh obat sialan ini. Namun keinginannya itu tidak bisa ia dapatkan untuk saat ini. Mereka berada di negara yang berbeda. Dan Raffaele tidak bisa menunggunya.

"Tidak perlu! Kamu keluar saja dari sini. Aku akan mencoba berendam pada air dingin." Ujar Raffaele.

"Saya bantu tuan untuk ke kamar mandinya." Gilbert akan mendekat tapi dihentikan oleh Raffaele.

"Aku bisa sendiri." Jawab Raffaele tegas.

Gilbert pun akhirnya memilih pergi dari dalam kamar tuannya itu. Membiarkan sang tuan mengendalikan dirinya sendiri.

Dibawah guyuran air, Raffaele masih bisa merasakan panas dalam tubuhnya. Bayangan Valeria menari-nari dalam pikirannya. Ia tak bisa menghapus bayangan wanita itu. Andai saja Valeria berada di sini. Sudah ia pastikan akan merengkuhnya. Namun, hanya cara ini yang bisa ia lakukannya, untuk menghilangkan kadar pengaruh obat perangsang dalam minuman yang diberikan oleh Nico dan putrinya. Lebih gilanya lagi, hal yang tidak pernah dilakukan oleh seorang Raffaele kini malah dilakukannya. Pria itu bermain seorang diri dengan membayangkan sosok wanita yang memenuhi pikirannya saat ini.

"Sungguh tidak bisa dipercaya aku melakukan semua ini." Ucap Raffaele dengan deru napas yang naik turun setelah menyelesaikan aktivitasnya. Ia membawa rambut basahnya ke belakang. Sembari membuang napas kasar lalu segera keluar dari kamar mandi.

Valeria tidak tahu harus berbuat apa. Ia bosan dan ingin sekedar berkeliling di sekitar mansion mewah milik Raffaele ini. Tapi, ia tidak diperbolehkan. Dan yang ia lakukan saat ini hanyalah duduk di ruang tamu dan melamun.

"Mama, Papa. Valeria rindu kalian, rindu kak Brian juga." Gumam Valeria, ingatannya kembali pada malam kelam dimana Raffaele menghabisi kedua orang tuanya. Ia sangat membenci pria itu.

"Kenapa pria itu tidak membunuh aku juga malam itu? Kenapa aku harus sendirian seperti ini?" Air mata Valeria tak bisa ditampung lagi.

Segelas air putih diletakan pada meja depan Valeria. Pandangan wanita itu teralihkan ke samping. Seorang pelayan yang malam itu mengajaknya berbicara dan menenangkannya. Valeria belum mengetahui namanya. Selama berada di tempat ini ia sama sekali tak dekat dengan siapapun.

"Nona Valeria minum dulu airnya. Jangan terus bersedih Nona." Ucap wanita paruh baya itu. Pelayan paling tua umurnya dari yang lain.

"Lalu apakah saya harus bahagia Bibi?" Balas Valeria, tatapannya memang memandang wanita paruh baya tersebut. Tapi tak ada cahaya sama sekali dari sorot matanya.

"Saya tahu Nona Valeria ini sangat sedih dan tidak bisa kembali bahagia seperti dulu lagi. Tapi setidaknya jangan berlarut-larut Nona." Kata pelayan itu.

"Mau saya ajak keliling, siapa tahu bisa membuat suasana hati Nona Valeria lebih tenang." Tawaran dari pelayan tersebut membuat Valeria mengangguk.

"Tapi, apakah boleh Bibi? Saya kemarin ingin berkeliling saja tidak boleh." Balas Valeria.

Pelayan itu tersenyum, lalu mengangguk. "Mari Nona."

Ini kali pertama Valeria menjelajahi setiap sudut mansion Raffaele. Dan mendengar setiap cerita dari pelayan di sampingnya. Ternyata, wanita paruh baya ini sudah menjadi pelayanannya pria kejam itu sejak Raffaele masih kecil.

"Jadi Bibi adalah pengasuhnya pria kejam itu?" Pertanyaan dari Valeria tersebut memberikan seulas senyum terbit dari bibir wanita di sampingnya.

"Iya. Tapi bukan sejak kecil, tapi masa remajanya tuan Raffaele." Jawab wanita itu.

Kening Valeria menekuk. Ada rasa penasaran begitu mendengar jawaban dari pelayan tersebut.

"Masa remajanya?" Sahut Valeria kebingungan.

"Pasti Nona Valeria bingung. Saya akan jelaskan Nona."

"Jadi, tuan Raffaele ini adalah anak angkat tuan Keith. Beliau diangkat menjadi anak ketika umurnya 14 tahun. Entahlah, saya juga tidak tahu tuan Raffaele itu didapatkannya dari mana. Tapi, dulu tuan Raffaele sangat baik dan hangat orangnya." Wanita itu tampak mengingat-ingat lagi kejadian masa lamapu. Ada raut kesedihan juga di sana.

Sedangkan Valeria tertawa getir. Ia tertawa karena katanya Raffaele memiliki sifat baik dan hangat. Sedangkan yang ia lihat hanya kegilaan dan mengerikannya pria tersebut.

"Bibi bercanda ya? Pria kejam dan gila itu baik?" Masih ada tawa getir dalam ucapan Valeria.

"Nona pasti tidak percaya. Tapi itu memang kenyataannya Nona. Tuan Raffaele dulunya baik dan hangat orangnya. Namun seiring berjalannya waktu, tuan Keith mengubahnya menjadi pria yang dingin tak tersentuh dan kejam seperti sekarang ini." Balas wanita tersebut.

Valeria tak peduli dengan cerita yang disampaikan oleh pelayan di sampingnya ini. Karena semua kesedihan yang ia dapatkan dari Raffaele telah membuat hatinya tertutup rapat.

"Nama Bibi siapa? Saya belum kenal dengan Bibi." Valeria mengganti topik pembicaraan. Enggan mendengar cerita tentang pria kejam itu lagi.

"Saya Maria, nona." Balas wanita paruh baya yang kini telah diketahui namanya itu.

Valeria tersenyum tipis. Lalu mengajak kembali berjalan lagi. Tak ada yang tidak dijelaskan oleh Maria. Setiap sudut mansion ini, Valeria mendapatkan fungsi-fungsinya. Tapi hanya tempat-tempat biasa saja. Tak ada yang bisa untuk dirinya kabur.

Pandangan Valeria mengedar ke segala arah. Menggigit bibir bawahnya, sedang memikirkan sesuatu. Hal itu membuat Maria bertanya-tanya.

"Ada apa Nona?" Tanya Maria.

"Bukan apa-apa Bibi." Jawab Valeria.

"Katakan pada saya, mungkin saya bisa membantu Nona." Maria mencoba memberikan bantuan.

Valeria menoleh. Saling tatap dengan pelayan di mansion Raffaele ini. Salah satu pelayan yang baik dan mau mengajaknya berbicara. Tidak seperti yang lainnya yang hanya diam saja. Dan sekedar menatapnya rendah seperti tuannya.

"Benarkah Bibi bisa membantu saya?" Tanya Valeria.

"Jika saya bisa nona." Kata Maria.

"Saya ingin keluar dari mansion ini Bi. Ingin pergi jauh dari pria kejam itu. Tolong saya Bibi." Mohon Valeria dengan kedua tangan ditangkupkan di depan dada. Matanya juga berkaca-kaca.

1
Putri Sahara
lanjut thor
partini
kalau sampai bisa kabur dan bibi membantu nya ,wah bisa di eksekusi kamu bisa
Mia Camelia
lanjut thor😁
Risnanyabudi
aku rasa Raffaele itu hnya dimanfaatkan oleh Daddy angkat nya papinya mungkin dibunuh sama Daddy angkat Raffaele 🙄klo kebenaranya terungkap pasti bakal nyesel tu raffaele
TRI FAA
lanjut thorr
partini
setalah kabur semoga Rafael stres karena sudah ada rasa di hati nya biar nyesek orang ko jaharaaa sekali
Raquel Leal Sánchez
Wahhh!!
lord ivan
Satu kata buat cerita ini: keren abis!
Dear_Dream
Jalan ceritanya bikin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!