NovelToon NovelToon
Menantu Licik, Pembalasan Istri Yang Tersakiti

Menantu Licik, Pembalasan Istri Yang Tersakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:44.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reni Juli

Setelah dua tahun menikah, Laras tidak juga dicintai Erik. Apapun dia lakukan untuk mendapatkan cinta suaminya tapi semua sia-sia. Laras mulai lelah, cinta Erik hanya untuk Diana. Hatinya semakin sakit, saat melihat suaminya bermesraan dengan Dewi, sahabat yang telah dia tolong.
Pengkhianatan itu membuat hatinya hancur, ditambah hinaan ibu mertuanya yang menuduhnya mandul. Laras tidak lagi bersikap manja, dia mulai merencanakan pembalasan. Semua berjalan dengan baik, sikap dinginnya mulai menarik perhatian Erik tapi ketika Diana kembali, Erik kembali menghancurkan hatinya.

Saat itu juga, dia mulai merencanakan perceraian yang Elegan, dibantu oleh Briant, pria yang diam-diam mencintainya. Akankah rencananya berhasil sedangkan Erik tidak mau menceraikannya karena sudah ada perasaan dihatinya untuk Laras?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25. Berjuanglah

Di kantor, suasana masih pagi. Lampu-lampu terang menyinari ruang kerja yang elegan dengan dinding kaca tinggi. Erik duduk di kursinya, menatap sebuah berkas proposal di tangannya.

Proposal yang diberikan oleh Laras terlihat sempurna. Istrinya itu memang bisa diandalkan.

Dulu dia ragu mempekerjakan Laras di kantor. Dia mengira Laras tidak memiliki kemampuan sama sekali tapi rupanya Laras tidak mengecewakan karena dia terus belajar.

Dimulai dari proyek kecil sampai akhirnya Laras mampu mendapatkan Proyek besar yang memberikan banyak keuntungan untuk perusahaan.

Kali ini dia yakin pak Roby pasti mau bekerja sama dengan mereka tapi masalahnya, dia tidak begitu setuju dan tidak suka dengan ide Laras untuk mengutus Dewi padahal masih banyak karyawan lain yang memiliki potensi

Erik meraih gagang telepon. Sebelum Dewi datang, dia ingin memastikan apakah Laras serius dengan keputusannya atau tidak.

Terus terang dia sangat ingin mengganti yang lainnya, tapi jika dia tidak melakukannya maka dia membuktikan perkataan Laras.

"Apa kau yakin, Laras?" Tanyanya. Suaranya dipenuhi keraguan.

"Apanya?" Tanya Laras dengan dingin

"Aku hanya ingin tahu, Apakah kau yakin ingin mengutus Dewi?"

"Oh, Aku kira kau ingin menanyakan apa!" Suaranya semakin dingin, "Apa kau keberatan mengirim dirinya karena kau tidak dapat bermesraan dengannya?"

"Bukan seperti itu, jangan salah paham. Aku meragukan kemampuannya. Kau tahu banyak karyawan yang memiliki kemampuan jauh lebih baik darinya, aku rasa kau bisa memilih salah satu dari mereka dibandingkan Dewi."

"Percayalah padaku, Erik. Kali ini kau membutuhkan bantuan Dewi. Jika kau mengirimkan yang lainnya, maka kau akan mendapatkan penolakan lagi dari pak Roby. Apakah kau ingin mengirimku dan ingin menjualku lagi pada pria itu?"

"Laras, aku tidak melakukannya. Kau hanya salah paham saja."

"Sudahlah, aku pun tidak ingin membahasnya lagi. Jika kau ingin mendapatkan kerjasama dengan pak Roby, kirimlah Dewi. Semua keputusan ada padamu."

"Baiklah, aku hanya takut kau salah! Bagaimana jika kita makan siang bersama? Aku tahu restoran yang bagus, kau pasti akan menyukainya."

"Tidak bisa, aku harus menemui Pak Nugraha. Cari selingkuhanmu yang lain dan ajak mereka!" Laras menutup telepon. Erik tidak pernah mengajaknya selama ini, dia menikmati dunianya sendiri tanpa melibatkan dirinya.

Dulu dia memang selalu mengharapkan hal ini tapi sekarang, sayangnya sudah terlambat.

Erik menghela nafas. Sikap Laras masih saja dingin. Kali ini dia harus mengikuti kata Laras supaya Laras percaya dengan keinginannya. Semoga saja Dewie berhasil, dengan demikian mereka dapat pergi berlibur.

Erik kembali melihat dokumen, sesekali ia mengetuk meja dengan ujung jarinya, dia pun kembali menunggu.

Tidak lama kemudian, ketukan di pintu terdengar, lalu Dewi melangkah masuk dengan gaya anggun. Gaun kerjanya ketat membalut tubuh, bibirnya tersenyum penuh percaya diri.

“Kau memanggilku, Erik?” tanyanya manja, suaranya lembut penuh goda.

Erik mengangguk dan menaruh berkas itu di atas meja. “Aku punya tugas penting untukmu, Dewi.”

Tatapan mata wanita itu langsung berbinar. “Tugas penting? Untukku?”

“Ya.” Erik menyandarkan tubuhnya di kursi, menatapnya serius. “Aku ingin kau yang menemui Pak Roby. Tugas ini tidak mudah, tapi aku percaya kau bisa meyakinkannya agar mau bergabung dalam proyek kerja sama ini.”

Senyum puas langsung mengembang di bibir Dewi. Akhirnya, dia mendapatkan kesempatan ini. Dengan begini, dia dapat menyaingi Laras.

Ia melangkah mendekat, mencondongkan tubuhnya sedikit ke meja, seperti biasa mencoba memikat dengan sikapnya. “Erik… aku sangat senang akhirnya kau mempercayai aku. Tapi apa Laras tahu akan hal ini? Apa dia melarangmu?”

“Tentu, kau tidak perlu pedulikan dia. Aku yakin kau mampu meyakinkan pak Roby untuk bergabung dengan proyek yang baru yang sedang aku kembangkan. Bawa proposal ini, aku mempercayaimu kali ini.”

Dewi tersenyum, dia melangkah mendekat lalu duduk di atas pangkuan Erik. Pria itu diam saja, tapi tatapan tertuju pada pintu yang tertutup rapat. Sekarang dia khawatir Laras tiba-tiba saja masuk dan memergoki mereka lagi. Terus terang, dia tidak mau semakin mengacaukan suasana.

“Sebaiknya kau tidak mengecewakan aku, Dewi.”

Dewi tertawa kecil, suaranya merdu tapi menusuk telinga. “Kau tenang saja. Aku akan membuat Pak Roby tidak bisa menolak. Aku tahu caranya agar pria seperti dia takluk. Kau akan bangga padaku.”

Erik hanya menghela napas panjang, tidak sepenuhnya nyaman mendengar nada penuh kepastian itu, namun ia tetap diam. Yang penting, tugas itu harus berhasil.

"Pergilah, segera buat janji dengan pak Roby. Semua data lengkapnya ada di dalam proposal itu. Kau bisa langsung memulainya sekarang."

"Baiklah," Dewi beranjak, sekarang saatnya serius, "Kau pasti akan bangga denganku kali ini!" Senyuman kembali melengkung di bibirnya.

Dewi mengambil proposal itu, melangkah keluar dengan penuh percaya diri. Dia akan menunjukkan pada Laras, kali ini dia yang dipercaya oleh Erik, bukan dirinya.

Tak lama kemudian, di lorong kantor, Laras melangkah dengan map biru di tangannya. Ia sedang bersiap menemui Pak Nugraha walau belum waktunya.

Lebih baik dia melarikan diri, agar Erik tidak datang dan mengganggunya. Dari pada memperburuk suasana hati, lebih baik dia menikmati waktunya di restoran sambil bekerja.

Langkahnya terhenti ketika dari arah berlawanan, Dewi muncul dengan wajah penuh kemenangan. Senyum sinisnya segera muncul begitu melihat Laras.

“Oh… ternyata kita sama-sama sibuk hari ini,” ucap Dewi dengan nada angkuh.

"Sibuk? Aku tidak melihatmu melakukan apapun!" Ucap Laras, pura-pura tidak tahu.

“Apa kau ingin tahu?" Dewi tersenyum penuh kemenangan, "Aku baru saja mendapat kepercayaan besar dari Erik. Aku yang akan menemui Pak Roby untuk mendapatkan kerja sama sebuah proyek besar. Suamimu percaya penuh padaku, jadi jangan marah dan menangis.”

Laras menatapnya datar. Tidak ada kejutan di wajahnya, hanya ketenangan yang membuat Dewi semakin ingin memprovokasi.

"Tidak perlu berpura-pura bersikap tenang, Laras. Aku tahu, kau pasti sedang kesal."

"Tidak juga!" sahut Laras, suaranya tenang namun menusuk. “Aku tidak terkejut karena kau kesayangan Erik. Kalau begitu, selamat, Dewi. Semoga kau tidak mengecewakan Erik. Jangan sampai dia menendangmu dari kantor dan dari hidupnya.”

Dewi mengangkat dagunya tinggi, merasa menang. “Oh, itu tidak mungkin terjadi. Kau tahu sendiri kan, aku selalu berhasil mendapatkan apa yang kuinginkan. Dan kali ini, aku akan membuktikan padamu bahwa Erik tidak salah menaruh kepercayaan padaku.”

Laras tersenyum samar, senyum yang sulit ditebak maknanya. “Ya… aku tahu. Kau memang pandai membuat pria tidak bisa menolak.”

Dewi tidak menangkap sepenuhnya sindiran halus itu. Ia hanya semakin yakin dirinya berada di atas angin. “Kau lihat saja nanti, Laras. Setelah kesepakatan ini berhasil, posisiku di kantor, juga di sisi Erik akan semakin kuat.”

"Berjuanglah, jangan sampai kerja kerasmu sia-sia," Laras melangkah melewati Dewi tanpa menoleh lagi. Namun dalam hatinya, ia tertawa dingin. Biarkan Dewi tenggelam dalam kesombongannya. Justru itulah bagian dari jebakan yang sudah ia siapkan.

1
R⁶
awas kau erik, klo terkejut n berubah pikiran.. beneran labil kaauuuu😒
Sunaryati
Yakin tidak kaget setelah tahu siapa penabrak Laras.
Sunaryati
Usaha sendiri Erick enak saja mempertahankan Laras hanya mendapatkan proyek. Segera tinggalkan perusahaan Laras, bukankah uangmu dudah banyak bisa membangun perusahaan sendiri. Biar Erick kelabakan tak pernah dapat proyek.
Sunaryati
Nah gitu Laras, sat set, jika menunggu Erick yang bergerak sampai kapan, kau sudah tepat kerjasama dengan Briant, karena hanya dia yang simpati padamu
Ma Em
Erik tdk tau saja bahwa yg nabrak Laras mantan selingkuhannya si Dewi , semoga Dewi dihukum seberat beratnya .
Ikoh Jenggung
kaget ga tuh selingkuhanmu ternyata yg nabrak laras
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
pegang ucapan Erik, kau akan menuntut hukuman berat buat yg nabrak Laras n komplotannya yaitu emaknya walaupun emaknya sdh cuci tangan 😏
jgn shock ya Erik yg menabrak Laras wanita yg pernah bobo sama dirimu, dasar bodoh Erik yg mendepankan hawa napsu 😏
anik_seokjinie
kaget gk tuhhh si erik...
apa bnr nanti erik akan menuntut kalo tau dewi yg menabrak larasss, pasti nanti dewi mohon** sma erik agar tdk masuk penjara
Zahraputri Putri
deg degan lihat reaksi kang selingkuh 😁kaget, marah, apa hanya diam 😁
Susan Susanti
eng ing eng🤭😁lanjut Thor🥰🥰
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
rasakan kamu Dewi...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Erik katanya mau berubah..eh tetap saja breng sekkkk
Ma Em
Bagus Dewi sdh ditangkap dan jgn dilepas lagi biar Dewi mendekam dipenjara , Briant telah bergerak cepat daripada si Erik cuma janji doang .
lyani
nahhhh mulai petiklah perbuatan kamu
Ikoh Jenggung
mantap briant grecep
Dewi Ariyanti
langsung garcep ni briant tanpa disuruh laras dia langsung bergerak sedangkan erick kemana aja
Zahraputri Putri
apa erik akan percaya kalau dewi yg melakukan penabrakan itu?
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
keren Briant gercep menangkap Dewi. kemana tuh si Erik? lagi uring2an Krn kontrak kerjanya di batalkan 🤣🤣
dasar si Erik yg di pikirkan cuan tp tidak mau mencari tau penyebab kecelakaan Laras, beeuh 😏
Ma Em
Erik suami yg gobloknya k mau menjual istrinya pada Roby demi keuntungan perusahaan nya , cepatlah Laras tinggalkan si Erik .
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
Laaah Erik bijimane, enak bgt cm mau cuan dr hasil kerja Laras sdgkan cuan yg di hasilkan Laras kau buang2 ke jablay mu sdgkan Laras gigit jari, sakit hatinya terus n terus kau lakukan Erik. dasar Erik pria menjijikan, semoga si Ratna cepat2 mengurus perceraian mereka n berhasil memisahkan Erik n Laras biar Laras tidak tekanan batin lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!