NovelToon NovelToon
Ibu Sambung Kekasihku

Ibu Sambung Kekasihku

Status: tamat
Genre:Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:560
Nilai: 5
Nama Author: Sansus

Ini salah, ini sudah melewati batas perkerjaan ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sansus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membuat cheseecake

Akibat dari ciuman mendadak tadi, aku sekarang menjadi benar-benar canggung berada didekatnya, berbeda dengan diriku, Om Javar terlihat biasa-biasa saja.

Duduk di sofa dengan sebuah ponsel yang sedang aku genggam sambil meng-scroll ke atas dan ke bawah karena memang sejujurnya aku bingung mau berbuat apa, sampai pada akhirnya aku tertarik pada sebuah video tutorial memasak cheesecake.

Tiba-tiba aku jadi ingin membuat cheesecake, aku pun menonton video tutorial tersebut dengan seksama, memperhatikan langkah demi langkah yang dilakukan dalam video tutorial tersebut. Saat diriku sedang fokus pada video tersebut, terdengar suara pintu kamar yang terbuka dan langkah kaki seseorang yang mendekat ke arah ku, kemudian duduk di samping ku, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Om Javar.

"Lagi ngapain?" Pertanyaan itu dia lontarkan ketika baru saja duduk di samping ku.

"Lihat ini." Ucapku sambil menunjukkan apa yang sedang aku lihat di ponsel.

"Video apa?" Kenapa banyak tanya sekali? Apakah dia tidak bisa melihatnya dengan sendiri?

"Video tutorial cara buat cheesecake."

"Kamu lagi pengen cheesecake? Kita belum aja, gak usah bikin."

"Nggak, aku lagi pengen lihat videonya aja. Aku jadi pengen bikin sendiri deh."

"Nanti kamu kecapekan."

"Cuma bikin yang kayak gini doang ini, gak sambil lari-lari atau angkat beban."

"Sama aja."

Aku memilih untuk tidak menanggapinya dan kembali fokus memperhatikan tiap-tiap langkah cara membuat cheesecake di video itu agar nanti aku bisa langsung mempraktekkannya dengan cara membuat cheesecake tersebut.

Video tersebut berdurasi delapan menitan, sampai akhirnya sebentar lagi aku selesai menonton video itu. Aku melirik ke samping ku tempat Om Javar berada, ternyata dia juga mengikuti ku memperhatikan video tutorial tersebut.

Tidak lama dari itu, sesuai dengan apa yang aku bilang tadi, videonya telah selesai diputar, aku pun kini menghadap ke arah Om Javar.

"Aku mau buat ini."

"Emangnya kamu bisa? Saya gak yakin tentang itu."

"Om gak percaya sama aku? Aku kan tadi udah lihat video tutorialnya, caranya gak terlalu susah juga menurut aku."

"Memang di video itu kelihatannya mudah, tapi pas kamu bikin pasti gak semudah itu. Kalo kamu mau cheesecake nya, kita bisa beli."

"Aku nggak mau beli, aku maunya bikin sendiri."

"Terserah kamu." Pria itu bangkit dari duduknya, berjalan ke arah dapur, entah apa yang mau dia lakukan, yang penting aku sudah diperbolehkan olehnya untuk membuat cheesecake.

Kembali melihat ulang daftar semua bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat cheesecake tersebut. Baru saja aku akan memastikan di dapur ada atau tidaknya bahan-bahan tersebut, suara Om Javar sudah terlebih dahulu menghentikan ku.

"Disini bahan-bahannya kurang lengkap, kita harus beli dulu."

Huh? Bagaimana dia bisa tau bahan apa saja yang dibutuhkan? Seakan tau dengan pertanyaan yang ada di otakku, dia kembali berucap. "Tadi saya juga ikut lihat videonya, ada beberapa bahan-bahan yang gak ada disini."

Aku pun mengangguk paham dengan maksudnya. Benar juga yah, tadi kan dia ikut menonton dengan ku, pastinya dia juga tau bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan.

"Ya udah kalo gitu, aku beli bahan-bahannya dulu. Di minimarket depan apartemen juga ada deh kayaknya."

"Saya ikut, gak baik sendirian."

"Om tunggu disini aja, lagipula minimarket nya cuma di seberang apartemen."

"Saya ikut atau kamu tidak pergi sama sekali?"

Aku hanya mendengus kesal mendengar penuturannya itu. "Ya ya ya! Om ikut."

"Sebentar saya ambil dompet dulu." Dia pun meninggalkan ku ke dalam kamar untuk mengambil dompet miliknya.

"Ayo." Tangan ku digandeng olehnya dan kami pun keluar dari apartemen dengan berjalan beriringan.

Sesampainya di minimarket, kita langsung menuju ke rak yang berisi bahan-bahan membuat cheesecake yang kita butuhkan, satu persatu kita berdua memilih bahan-bahan tersebut. Di rasa semua bahan-bahan nya sudah ada di dalam keranjang, kita berdua pun langsung ke kasir untuk membayarnya.

Kita kembali ke unit apartemen yang ada di seberang minimarket ini, setelah sampai di unit apartemen aku sudah tidak sabar untuk membuat cheesecake, aku keluarkan semua bahan-bahan yang tadi kita beli dengan antusias.

Aku mengambil beberapa wadah yang akan digunakan nantinya, untung saja di apartemen Om Javar ini terdapat sebuah oven yang pastinya akan digunakan untuk membuat cheesecake.

Mengikuti setiap langkah-langkah sesuai dengan yang ada di dalam video tutorial tadi, disaat aku sedang sibuk, lain halnya dengan Om Javar, dia dari tadi hanya berdiri di dekat pantry sambil memperhatikan ku.

"Om gak mau bantuin aku?"

"Kan kamu yang mau buat sendiri, ya udah tugas saya cuma ngawasin kamu aja."

"Iya sih, tapi masa gak ada inisiatif sedikitpun buat bantuin aku?"

"Emangnya apa yang perlu saya bantu?" Dia mulai mendekat ke arahku.

Aku menyodorkan sebuah wadah yang berisi adonan yang seharusnya sedang dikocok. "Ini, bantu kocok sampe mengembang."

Dia pun hanya menurut dan melakukan apa yang aku perintahkan padanya, sedangkan aku menyiapkan bahan-bahan yang lainnya.

"Ini segini udah cukup, Amira?" Tanya nya sambil memperlihatkan adonan hasil kocokannya.

"Dikit lagi, Om kocok lagi aja sebentar lagi."

Dia pun melanjutkan kegiatannya, begitupun dengan aku yang melanjutkan kegiatan ku.

"Gimana? Udah cukup belum?" Tanya nya sekali lagi setelah beberapa menit kemudian.

"Udah. Bantu aku pindahin adonannya ke loyang yah."

Yang hanya bisa dia lakukan adalah menuruti permintaan ku, aku dan Om Javar pun mulai memindahkan adonan yang ada di wadah tadi ke dalam loyang dengan hati-hati yang nantinya akan dimasukkan ke dalam oven.

Loyang pun sudah terisi penuh oleh adonan, kini saatnya loyang itu di masukkan ke dalam oven. Saat aku hendak mengangkat loyang yang berisi adonan tersebut bermaksud untuk memasukkannya ke dalam oven, tiba-tiba saja dia menahan tanganku yang hendak meraih loyang tersebut.

"Biar saya aja, nanti kamu yang atur tingkat kepanasan sama timer nya."

Tanpa banyak protes aku pun membiarkannya membawa adonan itu untuk masuk ke dalam oven dan mengikutinya dari belakang. Saat dia sudah memasukkan loyang ke dalam oven dan menutupnya, aku mulai mengatur tingkat kepanasan dan juga waktunya, selesai. Kini kami berdua hanya tinggal menunggu cheesecake tersebut matang, aku dan Om Javar pun menunggunya sambil duduk di kursi yang ada di meja makan dapur ini.

Ting!

Itu suara yang berasal dari oven, menandakan bahwa cheesecake nya sudah matang dan siap untuk diangkat, aku pun dengan semangat langsung beranjak dari tempat duduk ku dengan cepat, sampai-sampai Om Javar memperingati ku agar hati-hati.

"Pelan-pelan Amira, nanti kamu bisa jatuh." Itu katanya yang menyuruh ku untuk hati-hati.

Di keluarnya loyang tersebut dengan hati-hati dari dalam oven karena memang loyangnya masih panas. Aroma khas keju langsung tercium oleh indera penciuman milik ku, aku sudah tidak sabar untuk mencicipinya.

Maka aku letakkan loyang tersebut di atas pantry dan mulai mengeluarkan dengan hati-hati cheesecake tersebut dari dalam loyang dan memindahkannya ke piring yang tersedia, tapi ternyata loyangnya masih cukup panas membuat ku kesusahan, mungkin karena melihat hal itu, Om Javar berdiri di samping ku dan berinisiatif untuk membantu.

"Sini biar saya aja yang keluarin dan pindahin ke piring." Aku pun bergeser untuk memberi ruang kepada nya.

Cheesecake tersebut berhasil dipindahkan ke atas piring dan aku pun mengembangkan sebuah senyuman karena merasa puas dengan hasilnya.

Om Javar pun membawa cheesecake tersebut ke meja makan untuk kami coba rasanya. Saat cheesecake itu masuk ke dalam mulut ku dan aku mulai mencerna bagaimana rasanya, ternyata tidak terlalu buruk karena memang ini baru pertama kalinya bagiku.

"Gimana? Enak gak Om?" Tanya ku penasaran kepadanya yang ada di hadapanku.

"Lumayan, masih bisa dimakan."

"Ya emang bisa dimakan kali, namanya juga makanan."

Setelah mengatakan itu, aku kembali menikmati cheesecake buatan aku dan Om Javar tadi sampai perutku merasa kenyang.

__________________________________

Tolong kasih ulasan buat cerita ini ya!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!