NovelToon NovelToon
Suksesnya Anak Yang Terbuang

Suksesnya Anak Yang Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Cerai / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: widya saputri

Lihat, dia kayak hantu!"

"ia dia sangat jelek. Aku yakin sampai besar pun dia akan sejelek ini dan tidak ada yang mau mengadopsinya."

"Pasti ibunya ninggalin dia karena dia kutukan."

"Coba lihat matanya, kayak orang kesurupan!"

"iya ibunya membuangnya Karena pembawa sial." berbagai macam cacian dan olokan dari teman-temannya,yang harusnya mereka saling mengerti betapa sakitnya di buang tetapi entah mengapa mereka malah membenci Ayla.

Mereka menyembunyikan sendalnya, menyiramkan air sabun ke tempat tidurnya, menyobek bukunya, bahkan pernah mengurungnya di kamar mandi hingga tengah malam. Tapi Ayla hanya diam,menahan,menyimpan dan menelan semua dengan pahit yang lama-lama menjadi biasa.

Yang paling menyakitkan adalah bahwa tidak ada satu pun orang dewasa di panti yang benar-benar peduli. Mereka hanya melihat Ayla sebagai anak yang terlalu pasrah. Kalau ia dibully, itu pasti karena ia sendiri yang terlalu lemah.

Di sekolah, semuanya lebih buruk lagi..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widya saputri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang dan Bayang-Bayang Lama

Pesawat yang ditumpangi Ayla dan Clara akhirnya menyentuh landasan di Soekarno Hatta.

Selama perjalanan, Ayla tak henti-hentinya menatap ke luar jendela, matanya menerawang jauh. Kanada telah memberi mereka kemenangan besar, Jack dan Angel dipenjara, nama keluarga Arman bersih. Namun, ia tahu, Indonesia akan menantang mereka dengan persoalan baru.

Di ruang kedatangan, Rani melambaikan tangan dengan wajah bersemu merah, sementara Nina berdiri di sampingnya, lebih tenang namun sorot matanya tak bisa menyembunyikan kerinduan. Begitu Ayla keluar, mereka bertiga berlari dan berpelukan erat.

"Aku kira kau akan lama di sana, Ay. Rumah Harapan benar-benar butuh kamu." Ucap Rani sambil terisak.

"Anak-anak sering menanyakan mu. Mereka kehilangan pelukanmu." Nina juga ikut memeluk Ayla

"Aku sudah kembali. Dan aku tidak akan pergi lagi. Kita akan melalui semua bersama-sama lagi." Ayla tersenyum lembut pada kedua sahabatnya.

Clara berdiri sedikit di belakang, tersenyum melihat tiga sahabat itu bersatu kembali. Namun di balik senyumnya, ia sadar pertempuran besar menunggu mereka di sini. Mereka harus bersiap-siap menghadapi pertempuran di depan.

Rumah Harapan kini jauh berbeda dari saat Ayla tinggalkan. Jumlah anak asuh bertambah hampir dua kali lipat, kebanyakan anak-anak yang diselamatkan dari eksploitasi jalanan.

Namun, masalah juga meningkat donatur besar satu per satu mundur karena adanya gosip kotor.

Di ruang tamu Rumah Harapan, Bu Asih duduk dengan wajah lelah. Di tangannya ada setumpuk tagihan berupa listrik, obat-obatan, makanan anak-anak.

"Aku takut tidak sanggup lagi. Ada surat ancaman, Ay. Mereka bilang kalau kita tak menutup panti, akan ada akibatnya. Aku rasa ini ulah sisa orang-orang lama Darmawangsa."

Ayla meraih tangan Bu Asih erat-erat.

"Bu, jangan takut. Kita sudah pernah melawan kekejaman yang lebih besar. Rumah Harapan ini lahir dari luka, tapi juga dari harapan. Aku janji, tidak ada yang bisa menghancurkannya.”

"Bu sini semua tagihannya,aku akan membayarnya." Kata Ayla mengambil semua kertas yang di tangan Bu Asih.

Anak-anak mendengar percakapan itu dari kejauhan. Mereka berlari memeluk Ayla, seakan mendapat kekuatan baru.

Kabar mengejutkan datang beberapa hari kemudian. Dari televisi dan koran, Ayla mendengar berita

Darmawangsa, sang mantan penguasa yang dulu dikenal sangat baik dan selalu menolong masyarakat kini terbaring sakit di rumah sakit penjara.

Tubuhnya kurus, wajahnya pucat, penyakit komplikasi menyerang. Ia tak lagi punya kekuasaan, tak lagi punya sahabat. Semua orang yang dulu menjilatnya kini meninggalkannya.

"Darmawan mengalami sakit parah, diduga kanker yang menyebar. Kondisinya kritis. Banyak yang menilai, ini adalah balasan atas perbuatannya selama ini." Tulis salah satu jurnalis

Ayla terdiam lama saat menonton berita itu. Perasaannya campur aduk lega, sedih, marah, dan entah apa lagi. Luka masa lalu seakan terbuka kembali.

Suatu sore, Ayla menerima panggilan dari pihak penjara. Darmawangsa ingin bertemu.

Rani dan Nina langsung menatap Ayla dengan serius.

"Kalau tak siap, jangan paksakan. Tapi mungkin, ini kesempatanmu untuk menutup luka lama." Kata Rani

Akhirnya Ayla memutuskan untuk pergi.

Di rumah sakit penjara, ia melihat Darmawangsa terbaring dengan selang oksigen. Mata pria itu kosong, suaranya serak dan patah-patah. Saat melihat Ayla, tangannya gemetar mencoba meraih.

"Ayla.. maafkan aku. Semua… semua yang kulakukan salah. Aku hancur,aku sendiri. Tak ada yang tersisa."

Ayla menahan napas. Di kepalanya, kenangan masa kecil berkelebat pukulan, hinaan, malam-malam penuh air mata.

Namun di hadapannya kini, bukan lagi monster yang ditakutinya, melainkan seorang pria tua yang rapuh, menunggu ajal.

Air mata menggenang di pelupuknya.

"Dulu kau merenggut masa kecilku, Darmawangsa. Kau pikir maaf semudah itu? Aku tidak tahu apakah aku bisa. Tapi satu hal yang pasti aku tidak akan jadi sepertimu.”

Ia berbalik pergi, meninggalkan Darmawangsa dengan tangis teredam.

Darmawangsa hanya melihat kepergian Ayla tanpa berusaha menahannya karena ia sadar,selama ini dia banyak salah bahkan terlalu banyak.

**

Saat Ayla sibuk dengan pergulatan batinnya, masalah Rumah Harapan semakin pelik.

Media lokal mulai menyiarkan gosip jahat bahwa Rumah Harapan hanyalah panti ilegal yang masih terhubung dengan jaringan lama. Ada foto-foto palsu yang sengaja disebarkan untuk menjatuhkan nama baik mereka.

Sejumlah aparat desa juga mulai dipengaruhi uang dari kelompok bayangan yang dulu menjadi bagian jaringan Darmawangsa. Ada rumor bahwa mereka ingin Rumah Harapan ditutup agar anak-anak bisa kembali dieksploitasi.

Rani yang kini aktif di acara sosial tak tinggal diam. Ia mulai menghubungi media, membela Rumah Harapan. Nina dengan pengaruhnya sebagai pengacara menyiapkan tuntutan hukum terhadap penyebar fitnah.

Namun Ayla tahu, ini bukan hanya soal fitnah.

Ada bayangan masa lalu yang belum benar-benar musnah.

Bersambung...

1
Elis yulianti
suka thor,, tp jangan sampe udh gde nya suka cowo sama🙈
Elis yulianti
thor ko km bikin aku mewek sih/Sob/
Widya Saputri
Makasih sudah mampir kakak...
Ma Em
Akhirnya Rani ,Nina dan Ayla sdh punya usaha masing2 , semoga mereka bertiga tdk terpisahkan dan selalu rukun sukses selalu trio girl .
Widya Saputri: makasih sudah mampir kakak.. jgn lupa tinggalkan jejak ya..
total 1 replies
Ma Em
Semoga semua penjaga panti sdh ditangkap semua , serta Ayla jadi anak yg sukses bersama Rani dan Nina .
Lenni Ambo dalle
alur ceritax bagus,semangat👍
Lenni Ambo dalle
lanjut autor,ceritax menarik..
Lenni Ambo dalle
semangat .../Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!