Usia ku baru 10 tahun, aku melihat ibu ku pergi dengan sebuah koper di seretnya ayah ku diam saja melihat ibu ku pergi tidak menahan nya...
Sejak kepergian ibu ku ayah ku menikah lagi dengan wanita yang lebih muda dari ibu ku... wanita itu sangat baik dan menyayangi ku... sejak saat itu aku memanggilnya mama...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25...
Sandra belajar memandikan Putri yang di damping Bu Nurul karena besok Bu Nurul sudah harus balik ke Australia dimana dia harus bekerja lagi, Sandra cepat menangkap dan bayi yang berusia 8 bulan tersebut sangat bahagia sekali.
"Sudah cantik dan wangi..." ucap Sandra.
"Putri senang bisa dimandiin sama mami Sandra." ucap Bu Nurul..
Sandra hnya mendengar dirinya di bilang mami hanya diam dia tidak tahu senang apa sedih Sandra tidak mau berharap apalagi pernikahan nya ini dengan Vano mungkin hanya sementara setelah dia melahirkan.
"Bu saya..." ucap Sandra.
"Nona kan istri tuan Vano bukan.? Jadi Putri anak anda juga bukan.?" ucap Bu Nurul.
"Ah iya..." Jawab Sandra ternyata Vano menyabut dirinya istri ke Bu Nurul.
"Semoga non bisa mencintai Putri seperti anak anda sendiri ya non." ucap Bu Nurul.
"Insyaallah Bu... Aku akan berusaha yang terbaik untuk Putri." ucap Sandra.
"Makasih ya non." ucap Bu Nurul.
Sandra hanya bisa berusaha tersenyum karena Sandra tidak yakin pada dirinya tapi dia akan berusaha bisa menjadi ibu yang baik untuk anak Vano dari wanita lain pikir Sandra bahwa Putri adalah anak dari wanita yang di cintai nya.
"Aku sudah buatkan makan untuk Putri Bu." ucap Sandra.
"Tapi Bu biar aku yang memberi makan untuk Putri, aku mandi dulu." ucap Sandra yang di anggukan oleh Bu Nurul.
"Bi..." ucap Vano saat baru keluar kamar melihat Bu Nurul keluar dari kamar Sandra sambil membawa Putri.
"Kemana wanita itu.?" ucap Vano.
"Oh nona Sandra, lagi mandi dulu." ucap Bu Nurul.
Bu Nurul hanya 3 hari di rumah Vano ini sudah hari ke dua Bu Nurul tinggal bersama Sandra saat ada Putri Vano pulang lebih awal sehingga pria ini tahu bahwa Sandra bekerja di sebuah perusahaan kosmetik.
"Sejak kapan kamu bekerja.?" ucap Vano.
"Sudah dua bulan tuan." ucap Sandra.
"Aku ingin kamu berhenti dan aku akan membayar gaji mu dua kali lipat." ucap Vano.
"Tapi tuan..." ucap Sandra terhenti karena melihat Putri yang senang melihatnya pulang.
"Aku ingin kamu merawat nya." ucap Vano lalu pergi.
Sandra pun izin membersihkan tubuhnya dulu sebelum menggendong Putri karena seharian Sandra di luar tubuhnya terasa kotor tidak baik bila dirinya menggendong anak sambungnya itu.
"Hanya gosok gigi saja aku mengeluarkan semua isi perut ku yang tadi ku makan, sayang kamu tidak suka.?" gumam Sandra memegang perutnya yang mulai terasa kencang sambil mengelus perut nya.
"Apa nanti dia akan menyayangi mu juga." ucap Sandra lirih sambil melihat perutnya di cermin.
"Nona..." ucap Bu Nurul.
"Iya Bu...." ucap Sandra yang keluar dari kamar mandi..
"Maaf ya Bu, aku lama di kamar mandi, kemana Putri Bu.?" ucap Sandra lagi.
"Putri lagi sama papi nya non..." ucap Bu Nurul.
Sandra hanya tersenyum dan segera memakai baju miliknya dan segera keluar, tapi sayang di sana tidak ada Vano dan Putri lalu Sandra bertanya lagi pada Bu Nurul kemana Putri dan Vano saat ini.
"Di kamar tuan nona." ucap Bu Nurul...
Sandra hanya terdiam tidak mungkin dia akan masuk ke kamar Vano, Bu Nurul menatap Sandra seperti nya Bu Nurul sudah paham dengan rumah tangga Vano... Yang tidur pisah kamar dan bu Nurul juga tahu Sandra sedang hamil.
