NovelToon NovelToon
Perselingkuhan Di Balas Perselingkuhan

Perselingkuhan Di Balas Perselingkuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Serra gadis 24 tahun harus menerima takdirnya menikah dengan seorang pria yang bernama Damar. Tetapi tidak pernah di anggap sebagai istri. Tinggal bersama mertua dan juga adik ipar yang ternyata selama pernikahan Serra hanya dimanfaatkan untuk menjadi pelayan di rumah itu.

Hatinya semakin hancur mengetahui perselingkuhan suaminya dengan sepupu sang suami yang juga tinggal di rumah yang sama dengannya. Segala usaha telah dia lakukan agar keluarga suaminya bisa berpihak kepadanya. Tetapi di saat membongkar hubungan itu dan justru dia yang disalahkan.

Serra merasa sudah cukup dengan semua penderitaan yang dia dapatkan selama pernikahan, Akhirnya memutuskan untuk membalas secara impas semuanya dengan menggunakan Askara paman dari suaminya yang bersedia membantunya memberi pelajaran kepada orang-orang yang hanya memanfaatkannya.

Jangan lupa untuk terus baca dari bab 1 sampai akhir agar mengetahui ceritanya.
follow ainuncefeniss.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25 Nyaman.

"Sombong sekali dirimu yang baru saja diterima menjadi Sekretaris dan kau pikir bisa bertahan di Perusahaan ini hah!" sahut Maya semakin emosi.

"Bertahan atau tidaknya aku di Perusahaan ini adalah urusanku dan kita lihat saja nanti," jawab Serra.

"Jadi sekarang kau sedang menantangku?" tanya Maya.

"Tidak! kenapa juga aku harus menantangmu. Aku tidak ingin membuang waktu untuk melakukan hal itu," jawab Serra dengan tersenyum miring yang tidak berkata apapun lagi yang langsung pergi dari hadapan Maya.

"Kurang ajar wanita itu. Jelas-jelas sudah sangat terlihat jika dia ingin bersaing denganku dan masih mengatakan tidak menantangku. Wanita itu benar-benar!" umpat Maya dengan tangan terkepal.

Sementara Serra setiap kali berbicara yang menurutnya sedikit lancang pasti menghela nafas yang sebenarnya sangat bangga dengan dirinya sendiri yang tidak menyangka bahwa dia bisa melakukan hal itu.

Serra mulai bangkit dari keterpurukannya yang menunjukkan bahwa tidak semua orang bisa menindasnya. Dia sudah cukup menjadi wanita bodoh selama hampir 1 tahun dalam pernikahan yang tidak dihargai dan keluarga yang dihargai selama ini tidak pernah menganggapnya.

*****

Karena Serra besok harus mulai bekerja dan sekarang dia kembali pulang. Serra yang terlihat berada di dapur menyiapkan makanan.

"Ehmmm!" di tengah-tengah kesibukan yang tiba-tiba saja terdengar suara deheman yang membuatnya menoleh ke belakang.

"Tuan!" sapa Serra dengan menundukkan kepala.

"Tuan sudah pulang sore-sore seperti ini?" tanyanya.

"Kalau aku sudah di rumah yang berarti aku sudah pulang dan ketika sudah pulang berarti tidak akan kembali ke kantor lagi, Karena bagiku kalau sudah saatnya pulang maka pekerjaan sudah selesai," jawab Askara.

"Begitu," sahut Serra.

"Apa yang kau lakukan? Kau ingin membuat makan malam untuk semua orang yang ada di rumah ini?" tanya Askara yang menduga.

Serra menggelengkan kepala! Tidak! saya ingin menginap di rumah sakit dan sebelum itu membuat makanan untuk dibawa ke rumah sakit untuk mama Rara dan Roni," jawabnya.

"Begitu! Saya pikir kamu akan kembali menyiapkan makanan untuk orang-orang di rumah ini," sahut Askara.

"Hal itu sepertinya tidak akan pernah saya lakukan lagi. Karena untuk apa juga melakukan segala sesuatu yang tidak dihargai dan lagi pula itu hanya membuang-buang tenaga saya, saya juga bukan pembantu di rumah ini," jawabnya yang sekarang benar-benar sadar.

Askara yang tidak menanggapi perkataan itu.

"Hmmm, bagaimana dengan tuan? Apa sudah makan?" tanya Serra.

"Makan siang sudah," jawabnya.

"Tuan mau saya buatkan makanan?" tanya Serra.

"Tidak perlu," jawab Askara yang langsung pergi.

Serra menghela nafas yang kembali melanjutkan pekerjaannya yang hampir selesai.

Tok-tok-tok.

Serra yang berdiri di depan pintu kamar yang membawa nampan yang berisi makanan dan minuman yang tidak lama pintu kamar itu terbuka yang ternyata itu kamar Askara.

Askara mengurutkan dahi melihat Serra.

"Ada apa?" tanya Askara.

"Saya sudah selesai memasak dan menyiapkan makanan untuk tuan," jawab Serra.

"Saya sama sekali tidak meminta kamu untuk membuat makanan apapun dan saya juga sudah mengatakan tidak perlu," jawab Askara.

Serra tersenyum dan sekarang malah masuk begitu saja tanpa ada yang menyuruhnya membuat Askara mengurutkan dahi.

"Biasanya kalau bekerja seharian di kantor dan walau sudah makan siang pasti perut terasa lapar, sangat kebetulan saya membuat makanan lebih dan tidak ada salahnya menyiapkan untuk tuan," ucap Serra yang menghidangkan makanan itu di atas meja.

Serra yang terlihat duduk dengan posisi berlutut melihat ke arah Askara yang masih berdiri di depan pintu.

"Ayo tuan di makan!" ajaknya.

"Kamu tidak mendengar apa yang saya katakan jika saya tidak lapar," jawab Askara.

"Jadi tuan tidak akan menghargai masakan saya?" tanya Serra.

Askara menghela nafas yang menutup pintu kamar dan seperti ini tidak mungkin tidak memakan makanan itu yang melihat Serra cukup effort membawakan ke dalam kamarnya.

Askara yang akhirnya duduk di samping Serra di atas lantai yang beralaskan karpet bulu.

"Saya harus memakannya karena saya tidak suka melihat makanan mubazir," ucap Askara yang membuat Serra tersenyum.

Askara yang tidak menunggu lama yang langsung menikmati makanan itu dan Serra yang tetap berada di samping Askara.

"Kamu sendiri kenapa hanya diam saja? Kamu tidak makan?" tanya Askara.

"Saya sudah kenyang dan nanti baru makan di rumah sakit lagi," jawab Serra.

"Bukankah kamu mengatakan hanya membuang waktu untuk memasak orang-orang yang ada di rumah ini dan kenapa memberikan saya makanan ini?" tanya Askara sembari mengunyah makanannya.

"Kecuali tuan," jawabnya membuat Askara menoleh.

"Tuan bisa menghargai apa yang saya buat, jadi saya hanya bisa melayani orang-orang yang bisa menganggap saya dan menghargai saya," jawab Serra.

"Melayani!" sahut Askara yang tersenyum miring mendengar perkataan Serra.

"Kamu berada di dalam kamar saya dan kamu tidak takut jika orang yang ada di rumah ini melihat kamu berada di sini?" tanya Askara.

"Sepertinya hal itu bukanlah suatu masalah. Tuan adalah Paman dari suami saya dan saya rasa itu sama saja ada hubungan saudara sama seperti Damar yang juga berada di kamar Maya dan orang-orang yang ada di rumah ini tidak masalah karena mereka sepupu," jawab Serra.

"Apa kamu ingin membalas suamimu dengan memanfaatkan saya?" tanya Askara menatap Serra begitu dalam yang ingin memastikan.

"Bukankah tuan yang memberikan jalan itu kepada saya," jawab Serra.

Askara tidak berbicara lagi yang mana keduanya hanya saling melihat satu sama lain.

Setelah Askara selesai menikmati makanan itu dan Serra sejak tadi menemaninya makan di dalam kamar yang akhirnya Serra keluar dari kamar askara dan sangat kebetulan Netty yang melewati kamar Askara harus melihat kakak iparnya keluar dari kamar Askara.

"Kak Serra baru saja dari dalam?" tanya Netty menatap curiga.

"Benar!" jawab Serra yang ternyata tidak memperlihatkan wajah khawatir atau panik sekalipun dia terlihat begitu tenang.

"Ngapain Kakak dari kamar Paman?" tanyanya.

Serra tidak perlu menjawab dan hanya mengarahkan bola matanya kepada nampan yang dia pegang berisi piring kotor.

"Kakak sudah lama berada di dalam kamarnya?" tanya Netty.

"Kamu memikirkan apa Netty. Bukankah paman Askara adalah paman kamu dan saya adalah istri dari kakak kamu jadi apa yang kamu pikirkan sehingga membuat kamu dengan pertanyaan mengintimidasi seperti itu?" tanya Serra.

"Hanya bertanya saja," jawab Netty.

"Oh iya. Aku mau makan dong. Kakak antarkan ya makanan ke dalam kamarku, banyak sekali tugas kuliah jadi malas sekali untuk kemeja makan," ucapnya.

"Makanan apa yang harus diantar karena tidak ada makanan," jawab Serra.

"Itu?" tanya Netty yang sebelumnya kakak iparnya itu mengatakan mengantar makanan kepada Askara.

"Kakak hanya memasak sedikit untuk dibawa ke rumah sakit. Jadi tidak ada sisa sama sekali dan jika kamu ingin makan maka kamu bisa beli sendiri atau mau masak sendiri, tidak susah Netty untuk melakukan semua itu dan apalagi kamu sudah besar," ucap Serra.

"Kakak kenapa jadi memerintahkan aku untuk memasak dan lagi pula bukankah biasanya Kakak juga melakukan hal itu," sahut Netty yang terlihat begitu kesal.

"Jika memang biasanya melakukan hal itu maka untuk kali ini tidak akan melakukan lagi. Jadi kalau kamu butuh apa-apa kamu harus melakukan sendiri atau minta pada ibu kamu," tegas Serra yang langsung pergi dari hadapan Netty.

"Kenapa sekarang, Kak Serra menyebalkan sekali," ucapnya dengan kesal.

Bersambung....

1
Ma Em
Damar usir saja dari perusahaan daripada merugikan perusahaan, agar si Damar sadar jgn sombong hdp nya, begitu juga Bu Niken dan adik Damar si Nety dan Andre.
thieewiee
semangat kka
Ma Em
Bagus Serra cepatlah gugat si Damar dgn bukti yg sdh KDRT agar kamu bisa lepas dari keluarga toxic yg hanya menganggap Serra sebagai pembantu saja bkn sebagai seorang menantu, Serra hrs bangkit dan lawan Damar dan Bu Niken .
mbok Darmi
baguslah serra ngumpet sementara waktu di kamar askara, semoga damar memberikan peringatan keras dan ancaman sama askara karena kdrt sama serra, segera urus gugat cerai mu serra dgn antuan askara semoga damar tidak mempersulit kamu
Ma Em
Pergi kerumah sakit Serra Visum luka akibat perbuatan Damar untuk bukti kalau Serra gugat cerai Damar di pengadilan sebagai bukti karena Damar sdh melakukan KDRT, Serra jgn menyerah harus berani melawan. 💪💪
mbok Darmi
visum dan gugat cerai damar bukti visum sebagai bukti kuat kdrt sehingga bisa gugat cerai dgn mudah jgn goblok terus dikeluarga toxic tersebut
Ma Em
Terbalik balik Thor Maya dipanggilnya Serra aku mah mendo,akan Serra dgn Askara saja dan Serra secepatnya cerai dgn Damar dan jadian dgn Askara.
thieewiee
udah berani main sun sun an
Ma Em
Serra sekarang bertambah pintar jgn takut lagi lawan mereka yg selalu merendahkan dan Serra dianggap seperti pelayan dirumah suami sendiri bagus itu agar mertua dan ipar2 Serra tdk berani lagi suruh2 Serra untuk menyediakan makanan untuk mereka , dan lawan Pelakor Maya bila perlu tampar sekali kali untuk Damar juga berikan tamparan agar TDK berani lagi sama Serra , untuk Serra selamat ya karena sdh diterima sama Askara jadi sekretaris semoga lancar dan hasil kerja Serra bagus memuaskan Askara .
mbok Darmi
wkwkwk Serra good job jawaban menohpk banget aslinya maya hanya bisa ngangkang makanya ankara ngga mau Krn sdh tau kualitas dan pekerjaan aslinya seperti apa
Ma Em
Nah begitu Serra jadi istri kamu hrs berani dan lawan mereka yg selalu merendahkan dan Serra hanya dianggap sebagai pembantu dirumah suamimu sendiri biarkan Damar bersama Maya dan juga biar mertuamu yg kejam mengurus semua kebutuhan anak2 nya dan semua keluarganya , bangkit dan lawan mereka Serra kamu hrs berani.
thieewiee
menunggu kelanjutannya Serra, semangat Kka thor
mbok Darmi
wow ternyata serra mantan karyawan teladan dijamin damar dan maya kalau jauh prestasinya, good serra segeralah gugat cerai damar biar kamu bisa lebih bebas bekerja dan membantu keuangan keluarga mu, keluar dari keluarga toxic yg hanya memanfaatkan mu jadi babu gratisan, anak selingkuhan niken malah bangga habis ini aku sumpahin bram juga selingkuh dan punya anak buat niken tahu rasanya diselingkuhi
Ma Em
,Nah begitu Serra kamu harus lawan mertua rese itu jgn hanya diam saja Serra diperlakukan tdk adil dan hanya dijadikan pembantu apalagi punya suami yg tdk bertanggung jawab dan tdk menganggap Serra istrinya untuk apa Serra berbakti pada keluarga toxic yg tdk berguna itu
mbok Darmi
lanjutkan saja tok serra udah biasa lihat ngga perlu malu dan panik tunggu saja kesabaran serra ada batasnya saat sudah cape tinggal gugat cerai dan silahkan kalian berdua nikah dari pada zina terus
Ma Em
Nah begitu Serra kamu harus berani melawan jgn hanya diam saja dan mau dijadikan pembantu dirumah suamimu sedangkan Damar saja sdh enak2 an dgn jalang nya, Serra harus tegas dan berani masa jadi istri Cemen banget mau saja dijadikan budak sama mertua dan adik iparmu si Andre dan si Neti si Damar saja sebagai suami tdk perduli padamu Serra kamu msh mau saja berbakti pada suami dan keluarganya.
Ma Em
Thor buat Serra cerdas jgn bodoh sama suami dan mertua selalu dihina tapi msh saja selalu patuh sebenarnya Serra ini punya utang Budi apa sih sehingga Serra rela menebusnya dgn selalu dihina dan direndahkan tapi msh diam saja , buat Serra balas dendam pada Damar dan keluarganya.
Ma Em
Thor coba peran utamanya jgn dibuat bodoh meskipun hdp miskin tapi jgn mau direndahkan dan diinjak harga dirinya, Serra jgn diam saja kalau Serra takut Niken ,Damar dan pelakor Maya malah makin berani sekali kali berontak dan lawan mereka agar mereka TDK berani lagi merendahkan Serra dan orang tuanya.
stela aza
plis sera jgn terlalu lemah dan bodoh ,,, balas mereka satu satu terutama suami kamu
Ma Em
Ya Serra sadar dan bangkitlah biarkan mereka sarapan dgn apa saja jgn Serra urus lagi karena Serra bkn pembantu dan Serra itu menantu, meskipun Serra selalu mengerjakan semua yg mereka minta malah Serra tdk dihargai dirumah itu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!