NovelToon NovelToon
Cinta Juga Luka

Cinta Juga Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:599
Nilai: 5
Nama Author: iren qirenava

seorang gadis yang sangat menaruh harapan besar terhadap apa yang sedang di jalani,namun setelah dia mendapatkan kenapa dunia ini sangat jahat padanya membuat dia untuk melepaskan apa yang digenggam saat.

apakah setidak pantas itu dia untuk bahagia bersama nya?kenapa sangat tidak adil,jika memang akhirnya akan membuat dia sakit kenapa harus di pertemukan?kenapa harus dia?,apa salah dia sampai dunia tega padanya.


setelah menaruh harapan kenapa malah direbut dengan paksaan?

rindu semakin kuat disaat hujan turun dengan lebat.

kini hanya rindu yang melekat pada dirinya kesunyian yang menghantam nya dan sakit memukulnya.

namun kisah mereka sangat lucu dan so sweet saat-saat mereka bersama, ayo baca kisah nya sebelum mereka dipaksa untuk mengakhiri semuanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iren qirenava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

twenty five

Musik telah diputar Dikta memilih lagu yang berjudul katakan saja pencipta Angga Candra, dengan persetujuan Nava dan kini mereka sedang memperhatikan pada tv lebar itu menunggu lirik yang muncul.

Kau datang padaku dengan pesonamu

Kau datang padaku mencuri hatiku

Sering kaliku kau buat kaku

Tuhan tolonglah kuatkan aku

Hati ini tak sanggup menahan rasa

Izinkanlah aku ada dihidupmu

lirik pertama dinyanyikan oleh Dikta, mereka yang mendengarkan itu langsung heboh pekik mereka sangat dalam sekali

"wih, ini mah relate banget gak sih" Gio melirik Dikta yang memerhatikan TV, dengan nyanyian nya mereka tersenyum tipis seperti menahan senyum karna sangat mendalami peran sekali Dikta nih apa emang ini sedang dia rasakan.

tidak lama lirik berikutnya dinyanyikan oleh Nava mengundang kembali pekik teman mereka, sampai mereka menutup mulut mereKa tidak percaya suara Nava sangat pas dan merdu membuat mereka merinding mendengarnya memang pasangan paket kumplit Dikta dan Nava nih

… Katakan saja bila kau inginkan aku

Aku juga ingin tahu perasaanmu

Katakan saja bila memang tak bisa

Aku juga ingin tahu jawabanmu

"gila, gila "Messa menggelengkan kepala nya sangat tidak menyangka

"fiks kalian jodoh"heboh Bintang

membuat Nava yang bernyanyi pun tersenyum tipis dibalik mic, tanpa melihat pada yang lain dan suara nya mampu membuat cowok satu memerhatikan dengan senyuman itu.

… Saat sendiri terbayang wajahmu

Tuhan tolonglah kuatkan aku

Hati ini tak sanggup menahan rasa

Izinkanlah aku ada dihidupmu oh

Dikta menyanyikan kembali setelah Nava selesai membereskan nyanyi nya kini mereka dibuat mati salting oleh Dikta dan Nava.

Gio pun memandang Dikta penuh curiga, tatapan yang ingin sekali meledek nya itu dia peka dengan tatap Dikta yang tidak lepas dari Nava.

… Katakan saja bila kau inginkan aku

Aku juga ingin tahu perasaanmu

Katakan saja bila memang tak bisa

Aku juga ingin tahu jawabanmu oh oh

kini Nava dan Dikta bernyanyi bersama, membuat teman nya saling melirik Nava dan Dikta bergantian tidak lupa Adiana sudah merekam nya dari tadi.

dilihat dari tatapan keduanya yang sangat jelas, bahwa ada sesuatu yang disembunyikan dan berusaha mereka tutupi

… Andai kau tahu kuharap jawab darimu

Agar aku tak meragu tentangmu

Tolong katakan jika rasa tak untukku

Agar aku

Oh

… Katakan saja bila memang tak bisa

Aku juga ingin tahu jawabanmu

Oh oh

Katakan saja bila memang tak bisa

Aku juga ingin tahu jawabanmu

Nava dan Dikta mengakhiri lagu bersama, dengan saling tersenyum dari tempat mereka masing masing, tidak memedulikan teman mereka yang sangat heboh

"anjai, gue ga nyangka banget plis"pekik Azkeano

"kalian saling suka kan"tanya Putri, dengan mata yang menyipit serta mengangkat jari telunjuk pada Nava dan Dikta bergantian, membuat Nava sontak langsung menatap nyalang Putri

"jujur aja, napa sih" saut Gio

"nanti, keburu di pincut yang lain loh Dik"

"coba aja kalo bisa" jawab Dikta membuat pipi Nava merona, apa maksudnya itu terlebih lagi dia menatap nya sedari tadi membuat Nava gerogi salah tingkah

"ya, bisa lah kalo jomblo"saut Irani

"sebelum itu, udah gue miliki ga sih"jawab Dikta lagi lagi membuat Nava makin tidak bisa menahan geroginya itu

"cie, cieee apaan katanya Nav"goda Afkar pada Nava membuat Nava tidak tau harus menjawab apa .

"ap--pa sih kalian, ga jelas sumpah"Nava yang sudah tidak tahan, apalagi Dikta menggodanya mengangkat alis sebelah dengan senyum tipis itu

"Nav, Dikta suka tuh katanya"goda Karina menoel pipi Nava

"diem Karin"tepis Nava pada Karina membuat tingkah dia lucu dengan pipi merona itu

"pipi Nava merah tuh"tunjuk Ireni, Nava langsung memegang pipi nya berusaha menutupi.

"mana ada ya, ini panas sumpah gerah gue"jawab Nava sambil mengkibas tangan pada wajah nya .

"ke toilet dulu deh"ucap nya buru buru keluar dari ruang karoke membuat teman teman nya tertawa dengan tingkah salting Nava

"salting dia "

"emang, keliatan tuh pipi nya merah"

"gue, mau beli minum haus"ucap Dikta berdiri dari duduk nya

"beli minum apa mau nyusul dik?"goda Afkar pada Dikta dan tidak ada jawaban dari Dikta, kini mereka mulai tahu bahwa benar Dikta memang suka pada Nava terlihat dari perlakuan nya

......................

kini Nava sedang di dalam kamar mandi bukan ingin buang air namun dia hanya ingin menghindari godaan godaan temen dia.

"parah, panas banget pipi aku" ucap dia dengan melihat cermin di depan sana daN mengusap ngusap pipi nya.Nava berbalik dia membelakangi cermin sambil mengingat hal yang tadi terjadi.

"bisa, bisa nya tatapan dia plis"pekik Nava pelan

"lagu nya, masih kebayang mulu ih"

"apa....... emang benar gitu dia suka aku?"tanya nya pada diri dia sendiri

"gausah, ke pedean deh Nav ah"sadar nya

"siapa tau, emang punya mata kan liatin juga"

"oke tenang tenang dulu "ucap Nava kembali bercermin

Nava menghela nafas pelan dan mencoba untuk kembali pada ruang karoke"oke let's go" ajak nya dengan yakin pada dirinya

saat Nava membuka pintu toilet, dan namun seseorang sedang bersandar di tembok sisi pada pintu toilet itu membuat nya kembali menutupkan pintu terkejut.Dikta mendengar itu pun mendongak melihat bahwa dia yakin itu Nava dan dia tersenyum kecil sambil menunduk.

"aduh, itu Dikta kan"panik nya berusaha mencerna apa bener tapi ngapain dia disana

"ko..... malu ya"ucap bingung Nava kini dia mondar mandir untuk keluar atau tidak masa mau di dalam toilet itu sih

"gapapa, biasa aja oke Nav biasa aja"yakin nya pada diri sendiri

Nava membuka pintu toilet pelan membuat, seorang lelaki mendongak melihat pada nya setelah itu dia menegak kan badan nya dan berdehem, Nava bergerak gugup saat Dikta menatap nya

"ngapain Dik, oh nunggu siapa?"tanya Nava melihat sekeliling

"nunggu lo, btw"jawab Dikta membuat Nava menggigit pelan bibir bawah nya

"gue?"tunjuk Nava pada dirinya

"iya hhe"

"kenapa, emang ada apa?"tanya Nava

"masih.....salah tingkah?"goda Dikta melihat Nava yang terus menghindari tatapan nya memiringkan kepala.Nava mengernyit bingung." maksud lo?"tanya Nava

dan membuat Dikta tersenyum tipis menunduk

"nih"Dikta menyodorkan minuman jus alpukat yang membuat Nava memandang nya belum niat untuk mengambi, dia membeli nya dikafe sana memang tersedia semua ada di sana sehingga dia berniat membelikan untuk nava

"buat gue?"tanya dia memastikan karna kenapa Dikta memberikan nya tiba tiba, dan tau dari mana bahwa Nava menyukai jus alpukat.

"iya ambil"

"tumben"

"oh....gamau ya" Dikta berniat untuk menarik tangan nya kembali, namun sebelum itu Nava sudah mencekal nya.

"yaudah, sini" jawab Nava, tidak sengaja memegang tangan Dikta yang membuat Nava langsung melepaskan saat tersadar

Nava berdehem menetralkan gugup nya"maaf ga sengaja"ucap Nava

"gapapa, nih ambil"jawab Dikta menyodorkan kembali jus alpukat itu

Nava mengambil nya "makasi"

"sama sama, ayo bareng ke ruang karoke "ajak Dikta

"lo, aja duluan"suruh Nava

"kenapa?"Dikta bertanya bingung

"takut yang lain, ngira aneh aneh"jawab Nava membuat Dikta terkekeh

"gapapa, ayo"ajak nya

"duluan aja Dik"memelas Nava dia sudah gamau di goda oleh mereka karna cukup pipi nya memerah kaya tadi

"takut merah lagi ya pipi nya"goda Dikta dengan terkekeh

"apaan, bukan gitu"jawab Nava sedikit gugup

"terus, apa dong"Dikta tersenyum kecil

"eum g--gapapa, udah sana" suruh Nava mengalihkan pandangan pada sekeliling karna menghindar tatapan Dikta.

Dikta maju mendekat pada Nava yang membuat Nava mundur untuk menghindarinya.

"kalo ga salah tingkah gausah mundur nav"ucap Dikta pelan

"m-maksud?"tanya Nava, saat Dikta masih saja mendekat pada nya. Nava sangat tidak bisa menetralkan rasa gugup nya

"Dik, ngapain?"tanya Nava, saat Dikta terus saja mendekat padanya

"ngapain ya"jawab Dikta

Nava sangat tidak bisa menetralkan rasa gugup nya sehingga, dia melewati Dikta menghindar."k-kalo gitu gue duluan makasi jus nya"ucap nya sedikit melirik pada Dikta dan dia berjalan sangat cepat.

Dikta melihat itu tersenyum kecil, menggelengkan kepala nya lucu sekali Nava saat salah tingkah seperti itu. Dan dia juga ikut melangkah untuk kembali ke ruang karoke.

pintu terbuka membuat yang ada disana menoleh."kenapa Nav, kaya panik gitu"tanya Gio pada Nava yang baru saja masuk dan duduk di sisi Adiana yaitu di sisi kanan.

"hah, oh g--gapapa"jawab Nava membuka sedotan untuk menusuk jus alpukat pake yang menempel pada wadah jus.

"kaya, abis dikejar sama tukang hutang" ucap Messa

"ga, ko aman "jawab Nava

"masa sih"tanya Putri

sebelum Nava menjawab, pintu kembali terbuka dan menampilan Dikta yang sambil minum minuman yang sama bungkus nya dengan Nava, membuat yang lain saling lirik Nava dan Dikta bergantian.

"wih...apaan nih"pekik Gio curiga

"ada, yang jajan bareng ternyata"goda Messa

"pantes aja, Nava kaya di kejar maling ternyata........abis jajan bareng to"ledek Afkar

ucapan mereka membuat Nava tersedak oleh minuman nya dan langsung dia netralkan

"woi.....bukan gitu ya gausah sotoy deh"jawab nava yang berusaha menetral kan gugup nya

"terus, apaan dong Nav?"tanya Gio menggoda Nava

"diem deh, uda lanjut karoke lagi sana"suruh Nava

"ciee, salting ga Nav?"tanya Afkar membuat Nava ingin sekali memukul dengan mic di depan sana.

"bisa stop ga Afkar"kesal Nava yang membuat mereka tertawa, memang benar Nava sangat manis saat salah tingkah

"gabisa gim---"sebelum Afkar melanjutkan ucapanya sudah terpotong oleh Dikta agar mereka berhenti menggoda Nava

"stop Kar"ucap Dikta membuat yang lain melihat nya

"liat, pipi nya merah"tunjuk Dikta menggunakan dagu nya, membuat Nava lagi lagi harus menahan rasa yang ada di dalam dada yang berdetak kencang degdegan itu.

1
anggita
ceritanya agak datar, tapi oke lah. like👍, iklan👆. moga novelnya lancar.
iren qirenava: trimakasih
total 1 replies
anggita
Maaf🙏, saran saja klo awal paragraf/ alinea pakai huruf besar.
iren qirenava: oke, makasi atas saran nya
total 1 replies
Xavia
Wah, keren!
iren qirenava: makasi,baca bab brikutnya ya
total 1 replies
Nia Achelashvili
Jauh melebihi harapanku.
iren qirenava: seperti apa harapan nya kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!