NovelToon NovelToon
Balas Dendam Si Pecundang

Balas Dendam Si Pecundang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Identitas Tersembunyi / Dendam Kesumat / Persaingan Mafia / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

kehilangan bukan lah kesalahan ku, tetapi alasan kehilangan aku membutuhkan itu, apa alasan mu membunuh ayah ku? kenapa begitu banyak konspirasi dan rahasia di dalam dirimu?, hidup ku hampa karena semua masalah yang datang pada ku, sampai aku memutuskan untuk balas dendam atas kematian ayah ku, tetapi semua rahasia mu terbongkar, tujuan ku hanya satu, yaitu balas dendam, bukan jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jerat dendam di Barcelona

Langkah-langkah cepat bergema di antara gang-gang sempit kota tua. Seorang pria berperawakan kekar, mengenakan hoodie hitam, wajahnya nyaris tak terlihat di bawah kerudung dan bayang-bayang malam. Matanya awas, menatap tajam ke segala arah. Ia tahu, ia sedang diburu.

Namanya Leon. Pemuda itu tak lain adalah anak dari pria yang dibunuh Ahmad. Dalam diam, ia telah lama menyelidiki siapa dalang di balik kematian ayahnya. Dan kini, ia datang dengan satu tujuan: membalas dendam.

Awalnya, beberapa anak buah Ahmad mencoba mendekatinya secara halus—menawarkan pekerjaan, akses, dan uang. Tapi Leon menolak mentah-mentah. Ia tahu apa maksud mereka.

Itulah kesalahan mereka.

Dua pria berbadan besar kemudian mencoba menangkapnya. Namun Leon tak gentar. Ia melawan, menghantam salah satu dari mereka dengan pukulan kuat hingga jatuh tersungkur. Tapi jumlah mereka terlalu banyak. Tubuh Leon dihajar, pukulan bertubi-tubi menghantam wajah dan perutnya. Hingga akhirnya, sebuah jarum tajam menancap di lehernya.

Suntikan itu mengakhiri semua perlawanannya.

“Tiket pesawat sudah kami siapkan. Penerbangan pribadi. Tidak ada penumpang lain,” ujar Arman, tangan kanan Ahmad, dingin dan penuh perhitungan.

“Apakah dosisnya cukup?” tanya seorang pria sambil menyeret tubuh Leon yang tak sadarkan diri.

Arman mengeluarkan suntikan tambahan dari saku dalam jasnya, menyuntikkan cairan ke leher Leon, lalu berbisik dingin, “Pastikan dia tidak membuka matanya. Dia tidak boleh tahu rencana kita.”

*

*

*

Markas Ahmad – Dini Hari

Markas besar Ahmad terletak jauh dari kota, di sebuah area pegunungan yang sunyi dan tertutup. Udara dini hari begitu dingin, menusuk hingga ke tulang, membuat sekujur badan merasa merinding, Sebuah ruang utama dengan desain modern namun atmosfer mencekam menjadi tempat pertemuan rahasia mereka, semua anggota Ahmad,

Ahmad duduk di atas kursi kulit berwarna gelap, menyilangkan kaki dengan elegan. Asap rokok mengepul dari tangannya. Ia masih mengenakan kacamata hitam, meski cahaya matahari belum menyapa dunia, wajah sombong nya terlihat jelas, karena sikap dan pergerakan nya,

“Hari ini, sandera kita akan tiba. Siapkan tong lalu isi dengan air es. Kita harus membangunkannya, tidak baik jika tidur terlalu lama ” perintahnya, masih dengan rokok yang menyala di tanggan kanan nya,

Tong besar berisi bongkahan es diletakkan tepat di depan kursi Ahmad. Beberapa anak buahnya berdiri siaga, menunggu instruksi berikutnya.

Terdengar suara mobil dari kejauhan, dan beberapa anak buah Ahmad yang ikut serta dalam rencana kotor nya, turun dari mobil dengan membawa leon yang masih dalam keadaan tertidur dengan pulas, dia sama sekali tidak sadar, obat tidur itu berguna dengan baik,

Saat Leon dibawa masuk, tubuhnya yang masih lemas, ia di dorong dan langsung dilemparkan ke dalam tong yanh berikan bongkahan es yang bahkan belum mencair,

BYUR!

Tubuhnya langsung menggigil hebat. Nafasnya memburu, matanya terbuka lebar, tubuhnya meronta namun tangan dan kaki terikat kuat, berusaha sekuat tenaga namun semua usaha nya sia-sia, tidak ada yang bisa ia lakukan,

“Siapa kalian?! Mengapa kalian membawaku ke sini?!” teriak Leon, suaranya bergetar antara marah dan kedinginan, tanggan dan bibir Leon membiru, tanda air itu sangat dingin, dan menusuk ke dalam tulang-tulang,

Ahmad berdiri perlahan, melangkah mendekat dengan ketenangan yang mengintimidasi. "Aku adalah Ahmad. Nama yang selama ini kau buru. Aku dan ayah mu kau pasti tahu kisah kami, tidak perlu ku jelaskan lagi, karena itu hanya masa lalu yang akan membuat mu merasa semakin emosi " menatap Leon yang masih terletak di dalam tong berisikan es,

Leon mencoba bangkit, napasnya memburu, matanya menyala penuh amarah. Tapi tali yang membelenggu membuatnya tak berdaya, usaha nya sia-sia, lagi dan lagi, tenaga nya sama sekali tidak berguna, karena tali yang mereka gunakan untuk mengikat Leon, bukan sembarangan tali,

“Aku akan menebus kesalahanku,” ucap Ahmad tenang, sambil mengisap rokok yang belum juga habis,

“Tapi ada satu syarat.” sambung nya, lalu membuang puntung rokok ke lantai, kemudian menginjak nya dengan sepatu kulit malah yang ia kenakan,

Leon menatap tajam, ada banyak amarah di dalam mata nya "Aku tak percaya padamu! Lebih dari setahun aku mencari mu, dan sekarang kau ingin menebus dosa-dosa hanya dengan ucapan?!" Leon berteriak, ruangan yang hening kini menjadi lebih mencengkram karena suara teriak nya,

Ahmad menghela napas. “Nikahi putriku… dan lindungi dia.” Ahmad kembali duduk setelah mengatakan hal itu, lindungi Putri nya dari siapa, Leon juga tidak tahu, karena sudah pasti, bahwa Ahmad mempunyai banyak musuh di dunia ini,

Satu ruangan, Hening, semua orang tahu bahwa Ahmad mempunyai satu-satunya putri, yang berparas cantik, namun anak buah yang sudah lama bekerja dengan nya saja tidak ia biarkan menyentuh putri nya, tetapi kali ini, dia malah meminta anak sahabat nya, untuk menikahi putri nya,

Leon membeku di tempatnya. Ia berpikir itu lelucon. Tapi tatapan Ahmad begitu serius, begitu dalam hingga terasa menusuk ke sanubari.

“Aku tidak akan pernah melindungi darah dagingmu,” desis Leon.

“Aku akan membunuhnya seperti kau membunuh ayahku!” sambung Leon dengan teriakan yang sangat kencang,

Ahmad tetap tenang. “Zelena tidak tahu apa-apa tentang dunia ini. Dia polos, bersih, dan satu-satunya harapanku yang tersisa. Lindungilah dia.”

Entah apa yang Ahmad takuti sampai dia meminta Leon untuk menikah dengan putri nya, apakah ini adalah sebuah konspirasi? Atau memang murni karena keinginan nya,

Tiba-tiba terdengar suara tergesa dari balik pintu.

“Ayah!”

Seorang pria seumuran Leon masuk dengan langkah cepat. Wajahnya tegang. Itulah Kenzo, putra sulung Ahmad.

“Kenapa kau bawa dia ke sini? Dan... kau serius ingin menikahkan Zelena dengan pria ini?!” tanyanya penuh protes, sambil menatap Leon yang sangat berantakan,

Ahmad memandang Kenzo sejenak. “Zelena harus dilindungi. Dan dia... adalah satu-satunya pilihan.” menatap putra nya itu, penuh makna dan rahasia

“Dia musuh kita, Ayah! Lagipula, Zelena masih duduk di bangku SMA! Ini gila!”

Leon menyimak setiap percakapan itu. Dalam benaknya, muncul strategi. Jika ia bisa mendekati putri Ahmad… maka ia akan lebih dekat dengan pembalasan dendamnya.

Beberapa detik kemudian, Leon menunduk, lalu berkata dengan nada tegas, “Aku siap, Tuan. Aku akan menikahi putrimu. Aku akan menjadi bagian dari keluargamu. Asal kau tepati janjimu.”

PLAK!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipinya. Kenzo menarik kerah baju Leon, hendak memukul lagi.

“Berani sekali kau bicara seperti itu! Kau pikir siapa dirimu?!”

“Cukup, Kenzo!” tegas Ahmad. “Jangan bersikap kasar kepada calon adik iparmu.”

Ia menatap Leon dalam-dalam, tatapan penuh makna dan arti,

Hai teman-teman, selamat membaca karya aku ya, semoga kalian suka dan enjoy, jangan lupa like kalau kalian suka sama cerita nya, share juga ke teman-teman kalian yang suka membaca novel, dan nantikan setiap bab yang bakal terus update,

salam hangat author, Untuk lebih lanjut lagi, kalian bisa ke Ig viola.13.22.26

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!