NovelToon NovelToon
CINTA YANG TAK TERLUPAKAN.

CINTA YANG TAK TERLUPAKAN.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ramanda

Karena pertempuran antar saudara untuk memperebutkan hak waris di perusahaan milik Ayahnya. Chairil Rafqi Alfarezel terpaksa harus menikahi anak supirnya sendiri yang telah menyelamatkan Dirinya dari maut. Namun sang supir malah tidak terselamatkan dan ia pun meninggal dunia setelah Chairil mengijab qobul putrinya.

Dan yang paling mengejutkan bagi Chairil adalah ketika ia mengetahui usia istrinya yang ternyata baru berusia 17 tahun dan masih berstatuskan siswa SMA. Sementara umur dirinya sudah hampir melewati kepala tiga. Mampukah Ia membimbing istri kecilnya itu?
Yuk ikuti ceritanya, dan jangan lupa untuk memberikan dukungannya ya. Seperti menberi bintang, Vote, Like dan komentar. Karena itu menjadi modal penyemangat bagi Author. Jadi jangan lupa ya guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENJELASAN.

"Saya tidak setuju!"

Mendengar suara bariton seorang pria yang berasal dari balik pintu yang masih tertutup. Dengan spontan semua mata yang hadir disana, langsung mengarahkan pandangannya ke pintu tersebut. Dan tak berapa lama pintu pun terbuka. Betapa terkejutnya mereka, saat melihat dua orang pria, yang salah satunya sedang duduk di kursi rodanya dan yang satunya lagi, sedang berdiri di belakang kursi roda tersebut.

"Chairil!" Gumam mereka secara bersamaan. Dan yang tampak terkejut adalah Barra.

"Airil!!" Katanya, Seraya ia bangkit dari duduknya, dengan mata yang terlihat sedikit membesar saat melihat kedua pria tersebut, yang ternyata ia adalah Chairil dan juga Rendi.

"Ada apa Kak Barra? Kenapa Kakak begitu terkejut, melihat Saya, hm?" Tanya Chairil, yang kini kursi rodanya sudah mulai didorong oleh Rendi, dengan perlahan-lahan menghampiri Barra yang posisi duduknya paling pinggir berdekatan dengan posisi duduk Ayahnya sang Direktur Utama.

"Ka-kamu, mengapa kamu... " Kata Barra tampak gugup. Namun perkataannya langsung disambung oleh Chairil.

"Masih hidup gitu?" Sambungnya, sambil mengangkat sebelah alisnya.

Andara langsung berdiri setelah mendengar perkataan Chairil. "Apa maksud dari perkataan kamu Airil?" Tanyanya, seraya ia berjalan menghampiri putra keduanya itu. "Dan apa yang telah terjadi dengan kamu, mengapa kaki kamu sampai dipasang gifs, begitu, hm?" Tanyanya lagi tampak begitu penasaran dan juga terlihat cemas.

"Sebaiknya Papah, tanyakan hal itu, pada putra pertama Papah, saja. Karena Dia yang paling tahu,"jawab Chairil, dengan pandangan yang tak pernah lepas dari wajah Barra.

Andara langsung, mengalihkan pandangannya ke Barra, setelah mendengar jawaban dari Chairil. "Apa maksud dari perkataan Airil, Barra? Cepat jelas pada Papah, apa yang sudah terjadi pada Adik kamu, hah?!" Tanyanya dengan nada suara yang terdengar lebih keras. Tampak sekali ia mulai mencurigai sesuatu pada anak pertamanya itu.

"Eh, Barra juga nggak tahu, Pah! Kenapa Papah, jadi marah gitu sama Barra?" Balas Barra, dengan memasang wajah yang tampak tak berdosa.

Chairil langsung menyunggingkan senyuman sinisnya, setelah mendengar jawaban dari sang Kakaknya. "Heh, yakin Kak Barra tidak tahu? Apakah perlu Aku, ingatkan lagi, apa yang telah terjadi pada padaku, hm?" Tanyanya terlihat begitu datar.

"Eh, E- eLo sebenarnya ngomong apa sih, hah?! Gua nggak ngerti tau!" Bentak Barra, tampak sekali ia mulai gugup.

Lagi-lagi Chairil menyunggingkan senyuman sinisnya, "Heh! Masih tidak mau mengakui?" Katanya, sambil memberikan tatapan yang begitu tajam, pada Barra.

Andara terlihat semakin penasaran dan juga mulai kesal, melihat tingkah laku kedua putranya itu. "Sebenarnya kalian kenapa sih?! Apa yang kalian rahasiakan dari Papah, hah?!" Tanyanya dengan nada kerasnya. "Sebaiknya kamu saja yang jelaskan Airil! Papah paling nggak suka, bertele-tele begini!" Katanya lagi pada Chairil.

"Baiklah Pah, Airil akan jelaskan semuanya, Pah." Balas Chairil, yang kini tatapannya sudah beralih pada Andar. "Tapi Pah, rasanya tidak afdol kalau hanya menjelaskannya saja, tanpa ada buktikan? Untuk itu penjelasan ini harus disertai juga dengan bukti." Katanya lagi pada Andara. "Ren, panggilkan Danu."

"Baik Bos!" Rendi pun langsung bergegas memanggil Danu, yang ternyata ia sedang menunggu diluar Ruangan. Dan tak berapa lama kemudian, Rendi kembali lagi, bersama tiga orang pria berseragam polisi.

Andara, Barra, dan juga yang hadir di ruangan rapat tersebut, langsung kaget melihat kedatangan pria-pria berseragam itu. "Polisi? Mengapa harus melibatkan polisi segala suh, Ril?" Tanyanya.

"Karena semua bukti ada pada mereka, Pah. Jadi sekarang sebaiknya, Papah duduk dulu. Karena Danu akan menunjukkan semua bukti-buktinya dulu, Pah," ujar Chairil, dan Andara pun langsung mengikuti perkataan putra keduanya, ia pun langsung duduk di kursi kebesarannya.

Setelah melihat semuanya duduk di kursinya masing-masing, Danu pun langsung mengambil laptopnya, yang di pegang oleh salah satu anak buahnya. Setelah itu, ia pun membuka laptopnya dan kemudian ia sambungkan kabel HDMI ke VGA dan tak berapa lama kemudian tersambunglah ke layar proyektor. Dan muncullah sebuah gambar dilayar proyektor yang ternyata gambar itu hasil rekaman cctv. Dan tampaklah oleh mereka kejadian-kejadian yang telah dialami oleh Chairil. Bahkan Danu juga menunjukkan hasil rekaman cctv dari ruangan interogasi. Membuat mereka yang menontonnya, tampak terkejut mendengar para terdakwa menyebut nama Barra.

"Apa-apaan ini? Kenapa nama gua disebut-sebut oleh mereka, hah?!" Tanya Barra, yang tampaknya ia tidak terima, dan berusaha menyangkalinya. Namun tak ada yang merespon dirinya.

Sedangkan Andara, sedih setelah melihat semua kejadian yang dialami oleh putra keduanya. "Nak, Kamu mengalami itu semua. Tapi kenapa kamu tidak memberitahukan Papah sih?" Tanyanya, seraya ia menghampiri Chairil.

"Maaf Pah. Airil, nggak bisa memberitahukan Papah, sebelum ada bukti. Karena kalau hanya, menjelaskan begitu saja, pasti Papah tidak akan percayakan?" Balas Chairil,

Andara langsung terdiam, setelah mendengar perkataan Chairil. Namun tak lama kemudian ia pun mengalihkan pandangannya ke putra pertamanya. "Mengapa kamu begitu kejam pada Adik, kamu sendiri, Barra? Dia Adik kandungmu! Darah kalian sama, Nak. Tapi kenapa kamu ingin membunuhnya, hah?!" Tanyanya, dengan wajah yang tampak antara marah dan juga sedih.

"Papah menuduh Barra? Heh... Papah menuduh Barra, hanya karena tikus-tikus jelek itu menyebut nama Barra, hah?! Itu tidak adil pah!" Sangkal Barra, dengan tampang tak terimanya.

"Kamu masih ingin menyangkalnya hah?! Padahal semua bukti-bukti, sudah mengarah ke kamu!" Bentak Andara, tampak semakin marah.

"Sudahlah Pah, jangan berteriak-teriak begitu. Ingatlah dengan penyakit jantung papah. Jadi kita serahkan saja semuanya pada Danu pah. Biar pihak berwajib saja menanganinya," ujar Chairil, yang mulai cemas melihat sang Ayah, ketika melihat tangannya, sudah memegang dadanya.

Mendengar itu mata Andara langsung beralih ke Chairil. "Apa maksudmu, Nak? Apakah kamu ingin menyerahkan Kakak kamu, ke polisi? Tidak bisakah kita selesaikan secara kekeluargaan? Apa kata orang nanti, Nak?" Ujarnya. Dan tiba-tiba saja, terdengar suara seorang yang menyambung perkataan Andara.

"Benar Nak, yang dibilang Papah kamu. Lebih baik kita selesaikan saja secara kekeluargaan saja,"

Chairil langsung, mengalihkan pandangannya pada wanita tersebut. "Mamah? Siapa yang memberitahu Mamah?" Tanyanya, tampak heran melihat kedatangan Herlina, Ibunya sendiri.

"Adik kamu yang memberitahu Mamah. Makanya Mamah langsung kesini, kalau tidak pasti kamu akan menyuruh teman polisi kamu itu membawa kakak kamukan? Mamah tidak akan terima itu, Airil!" Ujar Herlina.

"Tante, kesalahan Kak Barra, sangat besar, jadi kami harus membawanya Jadi harap Tante..." kata Danu, yang bermaksud ingin menjelaskan semuanya pada Herlina. Namun langsung dipotong oleh Herlina.

"Pokoknya saya tidak mau dengar lagi! Pokoknya jangan membawa Anakku! Saya tidak akan terima itu!"

Chairil menyunggingkan senyuman mirisnya, setelah mendengar perkataan sang ibu. "Hmm... Mamah tidak terima Kak Barra dipenjarakan? Berarti Mamah lebih menerima kematian Airil, begitu?" Tanya Chairil, dengan wajah yang terlihat begitu sedih. Bahkan Air matanya sudah mulai terbendung di pelupuk matanya.

Melihat Chairil tampak sedih, ditambah lagi saat mendenga perkataan putra keduanya itu Herlina pun menjadi bingung. "Apa maksud kamu, Nak? Mengapa kamu berkata seperti itu?" Tanyanya dengan wajah penasarannya.

"Mah, Kak Barra berkali-kali ingin membunuh Airil. Apakah Mamah tahu itu?"

******

Jangan lupa berikan dukungannya ya guys. Bintangin, kasih Like, dan komentarnya oke.

1
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor ..... semangat ya
Puspa Dewi kusumaningrum
haaaah Kpn nich Thor unboksingny🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
ga da yg slh sma mie instan ril, drmu ny ja yg ga bsa kontroll emosi
Ayu Septiani
ibu bpknya chairil ini tidak bisa melihat dari kedua sisi, membiarkan otak pembunuh tetap berdiri kokoh. bakalan menyesal tuh orang tua chairil setelah hartanya di habiskan sama barra
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
Mak sma bpakny ga jls dahhh, ga pnya sikappp
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor.... semangat
Ayu Septiani
sabar Chairil..... Diya masih polos otaknya dan keras kepala 😆😆😆😆😆😆
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
trkdang org mls utk mninggalkn tmpat trnyman nya, ibrat kata tarzan msuk kota ga akn betahhh dgn khidupan hirukk pikukk yg da di kotaa
Ayu Septiani
barra memang kakak laknat, serakah dan kejam, mata hatinya dh Buta tuh
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
pndai bela diri nih widi, kren/Determined/


thor prasaan dkit bngt dah up ny, ga terasa/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
slgi pakaian ny sopann ga mslh, nmny jga ank muda dn ktrbatasan ekonomi psti mmikirkn mna yg lbih diutmakn
Mujahadah
Bagus Aku sukaa ♥️♥️♥️♥️
Mujahadah
Cayooo Airil 💪🏻💪🏻💪🏻 Kamu pasti bisa menaklukkan istri kecilmu.🥰
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
smngt airil, hrs bnyk bersbar krna istrimu msh muda dn labilll/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
segakny widi da rasa mau membantu airil istirahat


double up kk/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
trhbur dgn rendi, widi hrs brsikp lbih mnis dikitttt aja ya/Proud/
Wandi Fajar Ekoprasetyo
ada² aja deh airil....mungkin dgn musibah ini Yunda jd LBH perhatian sama airil
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
nmany jga suami wjar aja klu cmburu, aplgi istriny msih kenyesss/Chuckle/
Wandi Fajar Ekoprasetyo
airil anteng² aja ya drmh Yunda ....biar terbongkar kasusnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!