NovelToon NovelToon
Love, Lust, And Obsession

Love, Lust, And Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Dark Romance
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Cayy

"Kamu mau pilih Daniel atau aku?"
"Jangan gila kak, kita ini saudara!"
Arjuna tersenyum tipis, seolah meremehkan apa yang dimaksud Siren.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cayy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Date

Entah kenapa rencananya hanya tinggal rencana buktinya Siren malah tertidur lelap sekali sampai-sampai dia bangun saat matahari sudah hampir naik.

Dia langsung panik, karena mengingat bahwa Arjuna semalam tidur bersamanya. Tapi saat Siren menoleh kesamping dia tidak melihat Arjuna dimana pun.

Dia sudah bangun? Siren melihat pakaiannya jangan-jangan ada yang tidak lengkap, tapi ternyata masih lengkap seperti semalam.

Hatinya sedikit menghangat, mengingat Arjuna tidak mengganggunya sampai bangun.

Bertepatan dengan itu handphone Siren bergetar, dia baru ingat bahwa semalam dia tidak membalas pesan Daniel sejak Arjuna masuk kamar jadi Siren buru-buru mengambilnya.

Mr.Lover : Kok nggak bales lagi

Mr.Lover : Kamu ketiduran sayang?

Mr.Lover : Yaudah mimpi yang indah ya sayang, sampai ketemu besok

Mr.Lover : Udah bangun belum?

Mr.Lover : Sayangku??

Siren merasa sangat bersalah membaca runtutan pesan itu dan semuanya karena Arjuna.

Andai Arjuna tidak melakukan semua ini pasti hubungan asmaranya dengan Daniel tidak akan terganggu seperti ini.

Siren memutuskan untuk menelepon Daniel, sebenarnya dia mau mengadu tapi takut jika Daniel marah padanya masalahnya kali ini dia tidur semalaman dengan Arjuna.

Dia sama sekali tidak mau jika Daniel marah.

"Hallo sayang, udah bangun?"

"Udah kok barusan, maaf ya semalem aku ketiduran"

"Iya gapapa, aku kesitu sekarang ya"

"Tapi aku belum siap-siap"

"Gapapa nanti aku tungguin"

"Yaudah kalo gitu, hati-hati dijalan"

"Oke sayangku"

Siren tersenyum lebar meski dia tau Daniel tidak akan melihatnya, telepon dimatikan. Dia segera ke kamar mandi.

"Orang rumah semuanya udah berangkat?" tanya Daniel ketika dia sudah sampai di rumah Siren, Siren pun juga sudah siap dengan penampilannya.

"Udah, aku aja nggak tau kapan mereka berangkat"

"Tapi..dia masih ganggu kamu nggak?"

Siren langsung terdiam, dia sangat takut berbohong tapi kalau tidak berbohong dia takut Daniel marah. Jadi harus bagaimana?

"Sayang?"

"Ya..masih tapi nggak sampek yang kayak dihotel waktu itu"

Daniel mengerutkan dahinya bingung.

"Kamu bilang dia belum sempat apa-apain kamu waktu itu"

Bagai disambar petir disiang bolong, karena dia ketauan bohong..Siren menunduk takut.

"Kamu bohong? Apa yang dia lakuin ke kamu sebenernya?"

Daniel menyentuh kedua pundak Siren dan menatap wajah Siren dengan serius.

"Bilang Siren! Jangan sampek apa yang di pikiranku bener"

Siren menggeleng.

"Dia...cium aku Niel" ucap Siren pasrah karena melihat ekspresi Daniel yang berubah drastis.

"Dimana?"

Siren menepis kedua tangan Daniel yang masih berada dipundaknya, lalu dia membuang muka.

"Kamu marah?"

"Dimana?" ulang Daniel

"Dibibir, pipi, leher, dada..aku nggak bisa sebutin satu-satu"

Daniel mengepalkan kedua tangannya, sangat terlihat jika dia emosi tapi dia mencoba menahannya dengan cara mengambil nafas dalam-dalam lalu mengeluarkan dengan perlahan.

"Aku cemburu Ren sumpah, aku nggak rela kamu digituin"

"Aku tau makanya aku takut bilang ke kamu, karna waktu itu aku nggak bisa ngelawan tenaganya sama sekali"

Daniel mengangguk frustasi.

"Kamu nggak bisa keluar aja dari rumah ini? Aku takut kalo orang tuamu gak ada trus dia nekat"

"Pengen banget..tapi gimana cara bilang ke mami? Sementara dia cuma bisa ngancem kalo aku ngadu ke mami"

"Ahhhhh.... bener-bener masalah dimana sih orang tua kamu ketemu orang kayak dia? Bikin emosi tau nggak!"

Siren yang tak tahan melihat Daniel marah-marah pun langsung memeluk Daniel, siapa tau emosinya mereda.

"Aku minta maaf karna kamu harus ikut ngerasain semua ini, maaf"

Daniel membalas pelukan Siren, meski dia masih diam saja karena menahan semua emosinya, tidak mungkin dia melampiaskan pada Siren yang sangat dia cintai ini.

"Maafin aku" ucap Siren sekali lagi, Daniel mengelus kepala Siren.

"Aku sama sekali nggak tenang setelah mendengar pengakuan kamu, gimana kalo suatu saat dia lakuin lebih dari itu?"

Siren menggeleng.

"Nggak akan, aku nggak mau, sebisa mungkin aku bakal jaga diri aku baik-baik"

Daniel mengangguk, dia juga bingung bagaimana cara mengatasi masalah yang menurutnya besar ini, karena menyangkut masa depan Siren dan termasuk juga menyangkut masa depan percintaannya dengan Siren.

"Yaudah jangan dipikirin lagi, sekarang kita berangkat aja yuk aku ikut pusing sama masalah ini"

"Janji gak akan marah lagi?" Siren mendongak, menatap wajah Daniel penuh harap

"Ya..janji"

Daniel mencium kening Siren dengan lembut. Mereka pun saling melepas pelukannya lalu keluar bersama-sama setelahnya.

*

Untuk melepas semua kesedihannya, setelah makan di salah satu restoran Padang, mereka ke taman bermain dan menaiki wahana yang mereka inginkan salah satunya roller coaster, meski setelahnya Siren merasa pusing tapi dia sangat senang bisa teriak-teriak bebas diatas sana tanpa menganggu siapapun.

Sekarang mereka sedang makan es krim dan duduk disalah satu kursi yang ada ditaman bermain.

"Enak banget es krimnya"

"Mau lagi?"

"Boleh deh, tapi nanti kalo ini udah habis"

Daniel tertawa kecil.

"Katanya tadi pusing, kalo makan es krim hilang pusingnya?"

"Mmm...bisa jadi"

"Bisa aja kamu.."

"Tapi bentar deh.."

Siren mengeluarkan handphonenya dari dalam tas.

"Kita foto ya.. Kayaknya udah lama gak foto bareng"

"Oke..baru inget juga kalo udah beberapa hari kamu nggak ngirimin aku foto"

"Katanya suruh fokus dulu ke masalah itu"

"Kayaknya jangan deh..bisa pusing tiap hari kalo cuma mikirin masalah itu"

"Yaudah berarti tiap hari aku kirimin foto lagi?"

"Iya dong..."

Mereka foto selfie sebanyak mungkin, Siren ingin mengabadikan hari spesial ini bersama Daniel.

"Kemarin Samuel ngirim pesan ke aku asal kamu tau"

"Hmm..isinya apa?"

"Dia bilang dia bakal rebut kamu lagi, kayaknya emang bener-bener nyesel deh dia"

Siren berdecak sebal.

"Udah basi, 4 tahun gak dihargai keberadaannya sama sekali siapa yang mau diposisi itu lagi? Mending sama kamu"

Daniel tertawa...

"Kenapa kamu akhirnya mau sama aku?"

"Karna aku suka..suka semua yang ada di diri kamu, perhatian, baik, sayang sama aku..ya pokoknya gitu deh"

"Gak suka fisik aku nih?"

"Suka dong, suka banget malah, dulu sebelum kita kenal kayak sekarang pun aku lihatnya kamu emang udah ganteng, apalagi prestasi kamu banyak disekolah jadi meski minder aku gak mau melewatkan kesempatan emas ini"

"Kenapa harus minder, kamu cantik, pinter juga dikelas dapet juara kan meskipun bukan juara satu?"

Siren mengangguk

"Ya itu makanya gak usah minder.."

"Tapi yang kamu bilang waktu itu bener ya emang?"

"Yang mana?"

"Yang katanya kamu udah suka aku dari dulu"

"Iyalah ngapain bohong, aku nggak secara kebetulan waktu nyamperin kamu waktu itu trus ngajak bikin perjanjian, semuanya emang udah ada niat"

"Oh ya?"

Daniel mengangguk.

"Trus apa yang kamu suka dari aku?"

"Gak ada alasan buat itu, yang pasti aku suka banget sama kamu"

Siren tersenyum sambil menatap wajah Daniel, dia melihat ada sisa es krim yang menempel dibibir Daniel, jiwa menggatalnya bangkit.

Sedetik kemudian, Siren langsung mengecup bibir Daniel cepat lalu membuang muka, sementara Daniel tampak kaget tapi tertawa setelahnya.

"Mau nakal kamu ya...lihat aja nanti bakal aku balas lebih dari ini"

"Ihh apaan.."

"Lihat aja nanti.."

Siren melirik Daniel sambil menahan senyumnya, jantungnya rasanya berdetak cepat. Kenapa rasanya tiap detik jatuh cinta dengan Daniel padahal mereka sudah jadi sepasang kekasih tapi tetap saja rasanya deg-deg an jika didekat Daniel.

1
Hatus
Iya betul kata Rey, seharusnya kalau sudah punya pacar harus bisa jaga jarak sama perempuan lain, meskipun itu teman kita sendiri.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!