AKHIR KISAH KITA

" A-apa bik..? Aura di jemput orang? Kapan?" Dave yang baru saja tiba,tapi ia sangat terkejut saat menanyakan keberadaan Ele, dan mendapatkan informasi dari bi Darmi.

" Ia mas,perempuan yang jemput,mbak aura juga kenal banget kok, mereka kelihatan akrab banget,kalo nga salah tadi katanya itu sahabatnya mbak Aura" bi Darmi menjawab apa adanya.

" Bibi tau nama perempuan itu?" tanya Dave cepat,tangan nya sibuk menekan-nekan ponselnya, seperti menghubungi seseorang.

' Oh shit..gimana cara nyari nya coba,ga ada fotonya ' gumam Dave yang benar-benar panik bercampur marah,namun juga takut,Dave takut menghadapi kemarahan Ray, sebenarnya bukan takut,tapi lebih ke ga mau ray kecewa padanya.

" Kalo ga salah tadi mbak aura manggilnya Ra gitu, wajahnya cantik,kayak perempuan -perempuan arab gitu,bahasa Indonesia nya juga kelihatan kurang lancar gitu" bi Darmi menceritakan ciri-ciri sara,wanita paruh baya itu masih mengingat tamu yang datang menjemput Ele.

" Kenapa mas?" Susi yang baru kembali dari ruang laundry menghampiri ibunya dan Dave yang terlihat begitu panik.

" Si Lo tau ngak siapa yang jemput aura?" Dave sampai bertanya begitu konyol nya,saking panik,Dave sampai tak bisa berfikir logis lagi.

Susi menggeleng " ngak" jawab Sasa singkat " kalau wajahnya sih aku masih bisa membayangkan nya, wajahnya lebih kayak peranakan Arab atau turki gitu, tingginya hampir sama dengan non Aura, kulitnya putih, tapi dia ga pake cadar" jelas Susi yakin.

Susi masih bisa mengingat dengan jelas wajah sara,sahabat Ele, Susi menyimpulkan pergaulan Ara itu lingkaran para orang ber duit, wajahnya wajah-wajah good looking.

" Dia bilang ayahnya non Aura sakit dan akan segera di bawa ke luar negeri,dia juga nelpon tuan kok,tapi ga ada yang ngangkat katanya,mungkin karena tuan sedang sibuk" yakin susi, karena itu alasan Ele tadi.

Dave mengusap kasar wajahnya,ia sungguh sangat frustasi, sekaligus bingung bagaimana cara mengatasinya,dan bagaimana cara ia menyampaikan pada Ray,Dave juga tau, untuk saat ini,Ray tidak mengaktifkan ponselnya,baik itu nomor pribadi atau nomor yang tertulis di kartu namanya,itu Ray lakukan agar tak ada yang bisa melacak keberadaan nya.

📱-" Cari wanita bernama Aurora Zelena,memakai cadar,cari di bandara,setiap stasiun,dan pelabuhan,segera secepatnya " perintah Dave tegas pada seseorang dari balik ponsel nya.

📱-" Apakah tidak ada ciri-ciri yang lebih detail tuan,kalau hanya mengandalkan nama,sangat minim kita bisa mendapatkan nya, karena akan sulit kita untuk mengetahui identitas pribadi seseorang" dari sebrang pemimpin orang suruhan nya menjelaskan.

📱-" Ciri-ciri yang lain" gumam Dave seraya berfikir keras" oh..itu,bola matanya berwarna biru,ya itu yang paling menonjol dari nya,dan kulitnya berwarna putih bersih, seperti susu" Dave menjelaskan seraya membayangkan pandangan pertama nya saat bertemu Ele.

📱-" baik bos,akan kami usahakan secepatnya mendapatkan nya" janji orang-orang Dave tegas.

📱-" Dan sebisa mungkin usahakan jangan sampai kalian melukai nya, walau sedikitpun,itu orang special bos" Dave masih ingat untuk mengingatkan siapa wanita yang ia perintahkan untuk di cari oleh orang-orang nya.

📱-" Siap bos, laksanakan" jawab ketua tim itu tegas.

Dave kembali mengusap wajah nya setelah panggilan ponsel nya ia akhiri,ia memijat pelipisnya yang tiba-tiba terasa begitu pusing.

" Dodi dimana bi? Tolong katakan padanya segera siapkan mobil,hari ini saya butuh dia sebagai supir,kepala saya sangat pusing" ucap Dave.

" Baik mas,bibi ke depan jumpai Dodi " bi Darmi langsung bergerak cepat menuju pos sekuriti dan memanggil salah satu supir villa.

Dave segara memasuki mobil saat bi Darmi mengatakan bahwa supir yang Dave butuhkan sudah siap bersama mobilnya.

Sedang kan di lain tempat,Ele sudah selesai merapikan semua barang pribadinya yang sekira nya benar-benar sangat penting, seperti akte kelahiran,semua ijazahnya dan satu lagi, beberapa surat menyurat aset milik ayah nya.

" Bi ...bibi tetap disini ya,sebisa mungkin jangan pernah meninggalkan mansion ini,El minta tolong,El janji akan kirim uang untuk bibi setiap bulan,namun selama paman Robert masih memberikan gaji seperti biasa,maka tolong bibi jangan tinggalkan mansion ini,agar ada alasan El mengunjungi kota ini" Ele berpesan dengan wajah sendu.

Bi Ana yang di amanat seperti itu langsung menghambur memeluk erat tubuh nona muda nya,wanita yang ia asuh sejak bayi" non janji bawa bibi,tapi kenapa bibi di tinggal?" tanya bi Ana seraya tersedu.

" Untuk sekarang El belum bisa bawa bibi,tapi El janji,suatu saat El akan datang dan ajak bibi bersama El,ini terlalu terburu-buru bi,El harus menjauhi mereka, orang-orang yang menginginkan harta ayah itu tidak sedikit " Ele menjelaskan alasan ia meninggalkan bi Ana.

Bi Ana menangkup wajah Ele, mengusapnya dengan lembut" non janji sama bibi,non akan hati-hati, non akan jembut bibi juga" pinta bi Ana.

Ele tersenyum seraya mengangguk" Insyaallah akan El usahakan " janji Ele.

" El pamit ya bi, waktunya ga banyak lagi,El harus segera meninggalkan kota ini dalam waktu dua jam lagi " ucap Ele berpamitan.

" Ia non,tolong hati-hati " jawab bi Ana sendu.

Ele tersenyum,ia segera meninggalkan mansion dengan satu buah travel sedang,satu buah tas punggung dan satu tas sandang miliknya,sara juga ikut membantunya.

Dengan secepat yang mereka bisa,El meninggalkan mansion,ia bahkan menyetir sendiri mobilnya,jangan kira selama ini ia hanya gadis manja yang tidak bisa melakukan apapun,sara lah yang tau sahabatnya itu multi talenta dan jago hampir di segala bidang.

Jangan lupakan bahwa ia pernah bersekolah di salah satu sekolah terbaik dunia,dia pandai,dia cerdas,namun ia tutupi dari sikap manja nya.

" Aura...aku masih belum mau mati ya" omel Sara pada sahabatnya itu" oh tuhan....aku bisa ucapin selamat dulu,itu yang paling penting, yang lainnya bisa nyusul" omel sara karena Ele tak merespon Omelan nya.