NovelToon NovelToon
Di Sebatas Saling

Di Sebatas Saling

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Enemy to Lovers
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Magisna

Apa dasar dalam ikatan seperti kita?
Apa itu cinta? Keterpaksaan?

Kamu punya cinta, katakan.
Aku punya cinta, itu benar.
Nyatanya kita memang saling di rasa itu.

Tapi kebenarannya, ‘saling’ itu adalah sebuah pengorbanan besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episot 25

"Aku melakukan perawatan sampai hampir gila. Menangis karena tidak bisa memakan roti keju buatan Ayah, meneguk liur saat melihat jajanan kesukaanku dipinggir jalan, lalu pulang dengan wajah lesu. Aku melakukan operasi mata untuk memulihkan penglihatanku. Dan aku selalu menangis saat lambungku terasa sakit karena diet ketat yang kujalani!"

Puja tak bisa menghentikan air yang mengalir dari matanya, disekanya sekali dengan satu telapak tangan, namun tetap tak mau berhenti.

"Dan sekarang Kavi ... apa kamu masih mau mengatai aku berlebihan?"

Tatapan mata Kavi semu kelabu, mengerjap kelip diiring gaduh di dalam dada. Kata 'berlebihan' itu selalu dia ucapkan saat awal pernikahan. Dia bahkan pernah menuduh Puja melakukan operasi plastik, beruntung saat itu Bening--ibunya mendengar dan menampik semua asumsi. Bening tahu semua dari ibunya Puja bahwa menantunya segigih itu merubah diri menjadi secantik sekarang.

Kavi kacau. Bagaimana sekarang dia akan mendeskripsikan perasaannya dan menghadapi Puja?

Dia telah salah.

"Kamu akan memaki lebih banyak lagi dari yang kamu lakukan dulu?" Puja meneruskan tanya, "Atau kamu mau mengabarkan pada semua orang bahwa selemah inilah aku?" Suaranya bertambah kadar menjadi isak.

"Lakukan, Kavi. Karena memang seperti inilah aku. Aku nggak setangguh dan sekuat yang kalian lihat. Aku hanya pandai berbohong, tapi gak pandai menjaga hati."

"Aku sakit saat Diana dan teman-temannya mendorongku sampe jatuh. Aku nangis saat Doni menyuruhku menjilat sepatunya yang kotor karena makananku gak sengaja jatuh menimpanya. Aku nangis di saat sepi untuk menumpahkan semua yang aku rasakan sebenarnya, lalu kembali dengan senyuman konyol seolah aku kuat dan kembali nggak tahu malu."

"Aku banyak menangis, Kavi. Aku nggak sekuat yang mereka kira. Aku menangis tanpa sepengetahuan siapa pun. Dan sekarang aku mengakui semuanya di hadapan kamu. Silakan kamu keluarkan semua makian kamu sampai seenggaknya sepuas dulu."

Kavi terdiam beku, menatap wajah Puja dengan perasaan yang campur aduk.

Tak terbantah hati, jika semua yang baru saja Puja paparkan membuatnya seperti seorang penjahat. Entah kalimat apa yang tepat untuk menimpal balas. Kavi merasa diserang tanpa mempersiapkan diri dan senjata untuk melawan. Membeku diam seperti tolol. Dadanya bergejolak tanpa kendali.

Perempuan itu terisak, tak kuat meneruskan lagi.

Sampai akhirnya ....

"Puja."

GREB!

Sekali tarikan, dia menarik tubuh Puja lalu dengan cepat mendaratkan kecupan lekat di bibir wanita itu.

Puja terkejut dan melebarkan mata. Tidak menyangka sepanjang itu kalimatnya, dia malah mendapat tanggapan semengejutkan ini dari si bedebah Kavi. Jantungnya serasa terpental keras lalu berubah menjadi degupan kencang.

Dia berontak, berusaha melepas diri dengan mendorong tubuh kekar itu sekuat tenaga, namun yang didapat justru pria itu semakin mengetatkan pelukan dan memaksa ciumannya agar 'tak lepas.

Semakin banyak air mata Puja meluruh memukul-mukul dada Kavi dengan percuma.

Tapi Kavi masih kuat dengan apa yang dilakukannya.

Sampai akhirnya Puja mengalah, diam berpasrah.

Namun semakin lama, pasrah itu semakin membuatnya tenggelam dan ikut terbawa. Dua matanya meredup perlahan, mendorong jatuh air mata terakhir yang menggantung di pelupuknya.

Kecupan bermakna sulit itu berlangsung hingga kurang lebih satu setengah menit.

Tidak ada perasaan menuntut lebih.

Keduanya saling mengekspresikan hati yang sebenarnya berdiri di pihak sama. Perasaan tumpah ruah yang terpendam tidak mau saling mengakui, kini diperlihatkan dengan cara yang sekonyol ini.

Kavi merasakan jantungnya semakin berdebar kencang, dia menyadari sesuatu 'tak akan baik jika dirinya terus mendorong. Segera dia melepas kecupannya dan melonggarkan sedikit pelukan.

Mata yang semula menatap bibir Puja, kini naik ke dalam bening mata istrinya yang berair itu, bergilir kiri dan kanan.

"Maaf, maafin aku, Puja. Maaf karena gak memahami apa pun yang kamu rasakan sampai sedalam itu. Maaf aku gak pernah bertanya, dan maaf ... aku terlalu banyak nyakitin kamu." Suaranya parau, lirih dan terdengar penuh rasa bersalah.

Puja menatap balik, sebutir air mata kembali jatuh menimpa pipi, segera diusapnya.

 "Aku gak pernah salahin kamu, nggak juga menyalahkan siapa pun. Dulu aku cuma gak tahu harus gimana agar bisa dicinta dan dihargai. Dulu aku terlalu bodoh dan menjijik--"

"Pssstt!" Kavi menginterupsi. Satu telunjuknya menempel vertikal di bibir Puja. "Nggak perlu kamu terusin lagi," katanya. Kembali ditariknya wanita itu dalam dekapan.

"Permintaan maaf aku mungkin gak akan bisa menebus semua yang aku lakukan sama kamu dulu, tapi percayalah, mulai sekarang ... aku akan berubah."

Seiring perasaan hangat mengaliri seluruh jiwa Puja, saat itu juga perasaan lain menyeruak masuk untuk berbaur. Seperti sebuah ketakutan tentang segaris harapan palsu, kebohongan, atau dijatuhkan kembali setelah dia merasa ada di puncak.

Yang jelas, Kavi belum sepenuhnya bisa dipercaya.

Tidak bisa menelaah lebih dari itu untuk saat ini, pada akhir hanya diam dan berdamai dengan hati. Dia menerima dan membalas pelukan Kavi tanpa mengatakan apa pun untuk memberi tanggap.

Dalam melodi saling berpeluk, handle pintu bergerak, diputar seseorang dari luar. Daunnya terbuka perlahan, dari tipis hingga melebar. Dan ....

"Kavi!"

Sontak menghentak pandangan pria itu dan Puja ke satu titik yang sama, pada pemilik suara itu.

"Eva!"

Cepat Puja menarik dan menjauhkan diri dari pelukan Kavi, sementara pria itu hanya terdiam kelam, merasa terganggu.

"Kayaknya abis ada drama di sini?" cibir Eva pongah. Suara dari heels-nya mengentak-hentak saat melangkah mendekat ke arah dua sejoli di sana.

"Jadi kecurigaanku bener, ya?" katanya berubah sinis. "Kamu menolakku dua kali karena wanita rendahan ini." Senyuman penuh cemooh kemudian dia lemparkan ke wajah Puja. "Apa kelebihannya sampai dia bisa menandingi aku, Kavi?"

"Kenapa Anda masuk tanpa mengetuk?" Kavi malah menjawab dengan pertanyaan lain. "Lupa tatakrama sederhana seperti itu?"

Eva menelan ludah dan menatapnya melebar. "Apa kamu bilang?" tanyanya menekan. "Aku Nona Muda Atlantic, siapa yang peduli dengan harga ketukan pintu!"

Dia melangkah lebih mendekati Kavi dan berakhir tepat di hadapannya. "Bilang kalo kamu cuma bermain-main sama wanita ini?" Entah permintaan atau tuntutan, jarinya menunjuk Puja.

Sorot mata Kavi tetap kesal, menatap Eva sekian detik lalu melirik Puja, wanita itu masih diam di tempat sama, berdiri dengan resah.

Sebenarnya Puja tidak terkejut dengan pengakuan Eva tentang perasaan terhadap Kavi, itu sudah kentara sejak awal. Tapi ada di sana juga bukan pilihan bagus.

Puja menatap balik Kavi, lalu memutuskan, "Aku permisi." Sungguh tak nyaman ada di situasi ini. Eva Liora seharga saham yang tinggi, tak bisa sembrono dengan wanita itu.

Tapi sayang gerak cepatnya yang sudah hampir membuka pintu, dicegah keras oleh suara Kavi, "Tetap diam di sana atau kupanggul kamu ke atas ranjang!"

Eva Liora melebarkan kata mendengar seruan itu.

Dua kaki Puja terhenti sontak. Gegas berbalik badan untuk memberi Kavi pandangan lebar, juga terkejut.

"Apa-apaan dia? Kenapa bahas ranjang segala di depan klien?"

1
Wan Trado
nanti sosok diana dimunculkan oleh @Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт kamu galau lagi ga kavi...?? apalagi kalau munculnya dg drama musibah atau butuh pertolongan, dengan alasan kasihan ditambah bujuk rayu kavi nya luntur ehh luluh hatinyaa... 😅
Wan Trado
Brontosaurus pemakan tumbuhan, sedangkan kavi pemakan "daging" harusnya tyrannosaurus rex / t rex yang pemakan daging juga 🤣🤣🤣
Wan Trado
cerita kacau puja dan kavi sudah berakhir diranjang.. dan sebaiknya kedepan jangan terjebak dalam cerita pelakor / pebinor yg hanya akan berputar dipusaran itu saja, problem dan intrik seputar bisnis dan keluarga bisa diciptakan, dan atau mungkin dengan sedikit action dari dendam masa lalu mungkin..??
perjalanan dan ekspansi bisnis mungkin bisa jadi pembelajaran juga buat pembaca..
tetaplah berkarya dan menjadi yang terbaik.. 👍👍😍🙏
Wan Trado: all support 👉 you
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Siap, Kak.
Diterima!/Hey/
thanks for the stars.
total 2 replies
Wan Trado
setan..?? aku..?? tapi aku ga mau pergi..
Wan Trado: hehehe iya baguslah toh alurnya tidak berubah karena diskip.. 😅 biarkan ada yg kecewa dikit, kan bisa berimajinasi sendiri 🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Wkwkwk!

Sebenernya bab ini ada scene "21" tapi aku skip, apus sekitar 100 kata.
lagi mengurangi dosa jariyah😌😸
total 2 replies
Wan Trado
yaahh puja... whatever lahh kalau itu maumu, semoga baik-baik saja dan jangan pernah mundur lagi.. ingat ituu.. jaga konsekuensi keputusan mu..
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: 𝐰𝐞𝐥𝐥 𝐲𝐞𝐚𝐡. 𝐁𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐧𝐢 𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚. 𝐏𝐞𝐫𝐞𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐫𝐚𝐬 𝐭𝐞𝐫𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐝𝐢 𝐛𝐮𝐦𝐢, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐠 𝐨 𝐛 𝐥 𝐨𝐤 𝐝𝐢 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐚.
𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐜𝐨𝐰𝐨𝐤 𝐠𝐨𝐛𝐥𝐨𝐤𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐚, 𝐝𝐢𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐠𝐢𝐥𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞 𝐠𝐤 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐨𝐭𝐚𝐤🤣
total 1 replies
Wan Trado
sudah mulai merasa berhak atas puja atau sudah takut kehilangan tanpa aba-aba
Wan Trado
ekspektasi yg telah menjadi obsesi
Wan Trado
awas lo kavi.. ucapannya bisa diamini malaikat baru tau yaa.. 😆
Machan
gua bisa bayangin sih ini😜
Machan
mode awal lagi
Wan Trado
puja demi obsesinya rela menyiksa diri, sayang kavi lebih mengagungkan kesempurnaan, kalaupun sekarang kavi mulai terlihat menyukai puja itu semata karena puja berubah secara fisik..!! coba kalau tetap seperti dulu tampilan puja 3 kontainer pun cinta yang dibawakan puja takkan berarti..
jadi lupakan obsesi cintamu puja..
ada jim dan jun, walaupun mereka belum teruji, jim karena kedekatan kerja.. jun terkesan memancing di air keruh..
Wan Trado: hahahaha.. jangan nunggu@Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт masing-masing kita punya porsinya sendiri.. satu hal komentator dan kritikus punya teori yg kadang merasa (sok) hebat dari pelaku.. 😂😂
Wan Trado: ok oke.. same same... 🤣🤣
total 16 replies
Wan Trado
disaat kavi bergerak ke perubahan dari keegoisan, gantian puja mulai membohongi perasaan demi benteng kekerasan hati kavi yang sudah lama tercipta
Wan Trado
mulaiii... kann.. 😆
Wan Trado: wuiiih ada narsisme disini.. 😂
but, okelah Semoga sepadan dg hasil.. 😁
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Asalkan aku gk termasuk dari kebodohan itu, maka dunia orang waras akan tetap baik2 aja🤣
total 4 replies
Wan Trado
wah wahhh.. nakal yaa @Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт
Wan Trado
bisa ga perumpamaan nya yg lebih manis dikit... ini kan jadi bau tau.. 🤣🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: hiperbola juga butuh plesetan, Kak./Toasted/wkwkwkwk!
total 1 replies
Wan Trado
tunggu saja sampai puja juga membentengi hatinya darimu dan aku mulai mencari celah untuk menguasai benteng hatinya puja, batinnya juna berkata..
Wan Trado: komentator belajar nulis pulak 🤣🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Hahaha!
Ada yg menambahkan.
total 2 replies
Be___Mei
Annyeonghaseooooo 👻👻👻
Be___Mei: Kwkwkw nanti kita tanyakan kepada rumput yang bergoyang 😂
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Annyeong haseo, Eonni. Gomawo sudah mampir./Smile/
Bogoshipeo ... kapan ada rilisan baru di akunmu?
total 2 replies
Wan Trado
untuk sementara tidak ada komentar
Wan Trado
yakin ga akan terjebak dg janjimu hari ini kavi... yakiiinn..??
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: "janji adalah jebakan"..🤣
total 1 replies
Wan Trado
ngomelin siapa sebenarnya sihh.. 😂
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Hahaha!

Gomawoyo ....🤩
Wan Trado: sungguh spesial wanita satu ini... 😊
nih ☕ spesial buat 👉 kamu..
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!