Doris Hart 2

Saat Houdynn dan Thorn duduk di ruang tamu, berbincang tentang keinginan Houdynn, bahwa dia ingin kembali menyekolahkan Chloe yang dulunya berhenti di tengah tahun. Sedangkan Thorn juga menginginkan putra tercintanya bisa kembali bersatu dengan Uzda.

Tok tok tok tiba-tiba mendengar ketukan pintu yang seketika membuat keduanya menoleh ke arah pintu.

Thorn beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu, membukakan pintu yang kini diketuk oleh tamu entah siapa. Bertamu tanpa mengucap salam dahulu.

Setelah Thorn bukakan pintu, ternyata benar dugaannya. Yang bertamu bukanlah orang muslim sepertinya.

"Ada yang bisa saya bantu....?" tanya Thorn.

Orang yang kini berdiri di depannya itu yang datang diantar mobil bertanda pengenal Rumah Sakit Sutyzji pun tersenyum dan menyodorkan sepucuk surat yang bertanda pengenal perusahaan PMP.

"Maaf mengganggu tuan... Saya salah satu perawat di rumah sakit Sutyzji, tempat dirawatnya saudari Uzda Masson. Saya datang hanya untuk mengantar surat yang mungkin tertinggal oleh saudari Uzda. Saya telah menghubungi pihak keluarga saudari, talu tak ada jawaban. Dan saya menemukan alamat kekasih saudari Uzda. Mungkin hanya itu saja, tuan... Permisi...."

Thorn hanya tercengang mendengar segala ucapan si perawat itu. Saat perawat itu mulai beranjak pergi, Thorn hanya mampu mengucap, "Terimakasih."

Lalu pintu pun dia tutup kembali dan dia juga kembali duduk di kursi yang dia duduki. Membuka perlahan isi surat. Setelah dia baca, Thorn kembali hanya mampu tercengang.

"Bacalah!" ucapnya pada Houdynn.

"Itu artinya...telah satu tahun Doris salah paham dengan menghilangnya Uzda selama ini?!" pekik Houdynn, setelah dia baca isi surat itu.

"Jadi ini arti dari firasatku satu tahun silam? Dimana aku melihat merpati membawa batu bara berapi di mulutnya? ... Ternyata sang pecinta sejati akan mendapatkan masalah besar hanya karena kesalahpahaman tentang api yang dibawanya... Sama seperti saudaraku, Doris." ucapnya dalam hati, sambil terus melihat logo Perusahaan PMP, tempat yang di datangi Uzda saat dia sakit tanpa sepengetahuan Doris.

"Sepertinya kita harus segera datangi Doris, agar anggapan tentang menghilangnya Uzda itu salah! Dan selama ini Uzda tidak menghilang! Dia hanya ingin konsentrasi dengan tes akhirnya yang persyaratannya harus menyerahkan karya tulis!" ucap Thorn, sambil menoleh pada Houdynn.

"Ya, paman.... Aku juga sekalian mengajak pulang adikku...."

Thorn mengangguk. Dan sore itu mereka berencana akan berangkat esok hari. Setelah fajar datang.

Setelah keesokan harinya, telat setelah sampai di hutan Montrose. Betapa kecewanya keduanya, karena orang yang telah menjadi tujuannya datang sedang tidak ada. Hanya Houdynn yang mengutarakan maksud kedatangannya.

"Tapi saya tidak bisa ikut dengan kakak apabila Raja belum datang... Raja telah memberiku amanat..." ucap Chloe.

"Kalau begitu kita tunggu saja, Doris!" ucap Thorn.

"Baiklah, kira menunggu di pintu terowongan... Semoga Raja cepat datang." ucap Chloe.

Namun begitu lama mereka menunggu, sampai matahari berada di tengah-tengah hari, sampai sedikit lengser ke barat. Doris tak kunjung datang.

"Bagaimana ini, adikku?! hari tersisa tiga hari lagi untuk pendaftaran sekolah di Univengrad. Dan hari ini kau harus kembali ke California denganku, yang setelah itu langsung berangkat ke Savroda...."

"Saya juga tak tahu, kak. Raja tak pernah memastikan kapan akan datang kembali..." keluh Chloe. Sambil menelisik jauh ke luar terowongan, lalu melanjutkan.

"Bukankah kakak bisa menafsirkan kapan Raja datang?" ucap Chloe, setelah mengingat bahwa kakaknya bisa melakukannya.

"Ya, kau benar Chloe!... maka dari itu sejak tadi aku mau menerima ajakan mu menunggu sang Raja di pintu terowongan. Tapi, aku juga melihat ada penghalang yang menghalau Doris untuk datang... Meski itu bukan bahaya .." ucap Houdynn sambil melihat Chloe dan Thorn bergantian.

"Lalu bagaimana, kak?"

"Kalau begitu kita pulang... Dan dengan Chloe, kau bisa menyusul, nak! Nak Houdynn akan menunggumu di rumahku. Oak Park, Illionis...." ucap Thorn.

Chloe pun mengangguk.

...****************...

"Lalu kak Houdynn dan Paman Thorndike pun pulang. Aku berjanji akan menyusul setelah kedatangan Raja. Sebenarnya aku ingin menolak pergi ke Savroda. Tapi, aku tak ingin mengecewakannya untuk yang kedua kali...." ucap Chloe mengakhiri ceritanya.

Mendengar segala cerita Chloe, Doris hanya mampu menerawang langit yang membiru dengan nanar.

"Jadi... kau akan melewatkan perayaan kedatanganku hanya untuk pergi ke Savroda?" ucap Doris dengan lemas.

Seluruh penduduk hutan Montrose yang telah berkumpul untuk merayakan kedatangan sang Raja pun ikut menunduk lemas.

Chloe pun langsung tersenyum. "Tidak Rajaku.... Aku tetap ikut merayakannya!, aku akan pergi seusai perayaan!" sambil menggenggam tangan Doris, lalu mengangkatnya tinggi-tinggi ke langit, Chloe pun berteriak.

"Ayo merayakan!" yang bersamaan dengan itu disusul dengan teriakan penduduk, "Ayo!!!"

"Selamat datang, raja!!! Selamat datang, raja!!!" teriakan itu yang terus di teriakkan. Sampai malam berada di puncaknya. Sampai perayaan usai.

"Sudah waktunya kau pergi..." ucap Doris, mengingatkan pada Chloe yang berdiri disampingnya.

Chloe pun langsung memeluk sedih pada Doris. Doris tak ingin menatap sedih juga. "Perjalanan dari sini akan lama. Jadi, tak apa berangkat larut malam... Aku akan mengantarmu sampai tepi jalan disana! Sudah!!! Ayolah!!! Kau bukankah jenderal Chloe yang kuat?!" ucap Doris, sambil melepaskan pelukannya.

Kebahagiaan di wajah seluruh penduduk akan perayaan kedatangan Rajanya pun harus hilang. Karena mereka akan kehilangan Jenderal mereka. Saat itu jugalah menjadi perpisahan yang paling mengharukan bagi semuanya, karena Chloe sendiri tidak tahu kapan akan kembali. Semua penduduk pun melambaikan tangan akan perpisahan tersebut. Dan tidak lepas seperti biasanya, setiap seluruh rakyatnya berkumpul, Doris pun memberikan pesan.

"Seluruh rakyat ku!!! setiap pertemuan, pasti ada perpisahan! Meski perpisahan itu bukanlah akhir dari pertemuan!!! Di tempat saya berdiri, saya hanya meminta satu, bantulah Jenderal kalian dengan doa! ungkapkan keinginan baik dari hati kalian!!! Itulah yang dinamakan dengan doa!! Ungkapkan lah keinginan baik kalian tentang jenderal kalian!!! Dan jangan pernah berkata, 'Selamat Tinggal!.' " dan bersamaan dengan melenggang jauhnya Chloe dan Doris, terdengar oleh keduanya teriakan seluruh penduduk.

"Jenderal sukses!!! Jenderal sukses!! Jenderal sukses!!!"

Yang seketika membuat tercengang Doris, dan dalam hati dia berkata, "Darimana mereka tahu kata-kata 'Sukses' ?"

...****************...