Yumna tiba-tiba saja diculik oleh seseorang yang ternyata adalah kakak dari sahabat baiknya sendiri. Yumna lantas dikurung di villa milik Zayn, kakak dari sahabat baik Yumna, Zunia, yang baru saja meninggal karena sebuah kecelakaan mobil. Dan kenyataan bahwa ternyata Zayn sudah resmi menikahi Yumna membuat Yumna sangat syok.
Apa yang sebenarnya sudah terjadi? Kenapa Zayn ( kakak Zunia ) sampai menculik dan mengurung Yumna, bahkan sampai menikahi Yumna secara paksa? Dan ada rahasia apa sebenarnya dibalik kecelakaan yang sudah menewaskan Zunia itu?
Bahkan rahasia dari identitas Yumna yang sesungguhnya pun akhirnya diungkap secara mengejutkan oleh Zayn. Bagaimana Yumna menjalani takdir hidupnya yang tiba-tiba berubah drastis ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Nuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Luluh ( Pertemuan Kembali )
Zayn sedang mengerjakan beberapa berkas yang sengaja dia bawa pulang di ruang kerjanya saat ini ketika tiba-tiba saja ponselnya berbunyi dengan nyaring. Sebuah panggilan telepon masuk. Zayn meraih ponselnya tersebut dan melihat siapa yang sedang menelepon dirinya.
"Ayah?" heran Zayn begitu mengetahui kalau ternyata itu adalah panggilan telepon masuk dari Malik.
Zayn segera menggeser tombol hijau pada layar ponselnya tersebut.
📞 : Halo.
📞 : Halo Zayn, assalamu'alaikum.
📞 : Wa'alaikumsalam, Yah. Ada apa?
📞 : Ada yang ingin Ayah bicarakan dengan kamu, Zayn.
📞 : Apa itu, Yah?
📞 : Zayn, Bundanya Yumna sedang sakit. Dia terlalu memikirkan Yumna sampai akhirnya jatuh sakit. Bunda juga selalu mengigau dan memanggil nama Yumna dalam tidurnya, Zayn.
📞 : Apa yang Ayah ingin aku lakukan?
📞 : Zayn, Ayah mau minta tolong sama kamu, tolong pertemukan Bunda dengan Yumna, sebentar saja. Setidaknya kalau Bunda sudah bertemu dengan Yumna dan tau kalau keadaan Yumna baik-baik saja, Bunda tidak akan terlalu merasa khawatir lagi dan kesehatan Bunda juga bisa segera membaik.
Zayn terdiam, berpikir sejenak.
Beberapa hari ini Yumna juga masih sering mengigau dalam tidurnya dan memanggil-manggil Ayah serta Bundanya juga. Dan ternyata Bunda juga mengalami hal yang sama. Bahkan Bunda sampai jatuh sakit karena terlalu memikirkan Yumna. Inikah yang disebut dengan ikatan batin antara ibu dan anak?
📞 : Ayah sudah memberitahu Bunda tentang aku dan Yumna?
📞 : Belum, Zayn.
📞 : Jika besok aku mempertemukan Yumna dengan Bunda, apa Ayah bisa memberikan pengertian kepada Bunda tentang masalah aku dan Yumna? Dan apa Ayah juga bisa menjamin kalau Bunda juga akan bisa menjaga rahasia ini terlebih dahulu dari yang lainnya, sama seperti Ayah?
📞 : Bisa, Zayn. Percaya pada Ayah. Ayah bisa memberikan pengertian kepada Bunda tentang masalah kamu dan Yumna. Dan Ayah juga bisa menjamin kalau Bunda juga akan bisa menjaga rahasia tentang hubungan kalian berdua ini dari yang lainnya terlebih dahulu.
📞 : Oke, Yah. Besok pagi Ayah ajak Bunda untuk datang ke kantor aku. Nanti aku juga akan bawa Yumna untuk ikut aku ke kantor.
📞 : Alhamdulillaah. Iya Zayn, oke. Besok Ayah akan membawa Bunda untuk datang ke kantor kamu. Terima kasih banyak ya, Zayn.
📞 : Hmm, sama-sama, Yah.
📞 : Ya sudah, Ayah tutup dulu kalau gitu. Assalamu'alaikum, Zayn.
📞 : Wa'alaikumsalam, Yah.
Tut.
Sambungan telepon pun terputus. Meletakkan kembali ponselnya ke atas meja kerjanya, Zayn lalu membuang nafasnya kasar. Hah, akhirnya Zayn luluh juga dan bersedia untuk mempertemukan kembali Yumna dengan kedua orang tuanya.
Zayn mengusap wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya sendiri. Melihat Yumna yang sering mengigau memanggil-manggil Ayah dan Bundanya, juga setelah mendengar kalau Bunda Yumna sakit karena terlalu memikirkan Yumna. Hmh, semoga keputusan yang Zayn ambil kali ini benar.
🌿🌿🌿
Keesokan harinya.
"Bersiaplah. Hari ini kamu ikut aku ke kantor," kata Zayn kepada Yumna begitu dirinya keluar dari dalam kamar mandi.
Yumna yang sedang menyisir rambutnya di depan meja riasnya itu pun seketika langsung menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke arah Zayn seraya mengerutkan keningnya.
"Buat apa aku ikut Kak Zayn ke kantor?" tanya Yumna, bingung.
"Nggak usah banyak tanya. Cukup kamu siap-siap aja, habis itu turun untuk sarapan," jawab Zayn.
Yumna mengerucutkan bibirnya.
"Dasar nggak jelas," gerutu Yumna pelan.
🌿🌿🌿
Zayn dan Yumna sudah sampai di perusahaan milik Zayn saat ini, bersama dengan Dennis juga tentu saja.
"Besar banget. Ini sih dua kali lipat lebih besar dari perusahaan Ayah," ucap batin Yumna.
Untuk sesaat Yumna sempat dibuat takjub melihat besarnya perusahaan milik Zayn tersebut. Yumna kemudian mengikuti Zayn dan Dennis memasuki perusahaan milik Zayn tersebut dan menuju ke lantai paling atas, di mana ruangan kantor Zayn dan Dennis berada. Ketiganya naik ke atas menggunakan lift khusus yang diperuntukkan untuk Zayn dan juga keluarganya yang lain.
Sesampainya di lantai paling atas, Zayn kemudian membawa Yumna untuk masuk ke dalam ruangan kantornya. Sementara Dennis juga langsung menuju ke meja kerjanya sendiri.
Di dalam ruangan kantor Zayn.
"Kamu duduk aja di sofa," kata Zayn kepada Yumna.
"Terus aku ngapain di sini? Lihatin Kak Zayn kerja?" tanya Yumna.
"Udah jangan banyak tanya. Duduk dan tunggu aja dulu di sofa situ," jawab Zayn ketus.
"Iiihhh, dasar nyebelin," gerutu Yumna, kesal.
Zayn justru diam-diam mengulum senyum tipis melihat Yumna yang sedang kesal seperti itu. Yumna pun kemudian mendudukkan dirinya di sofa yang terdapat di dalam ruangan kantor Zayn tersebut.
Dan untuk mengisi kebosanannya, Yumna pun lalu mengambil majalah bisnis yang ada di atas meja sofa dan mulai membolak-balik halaman majalah bisnis itu. Sementara Zayn juga langsung berkutat dengan pekerjaannya di meja kerjanya saat ini.
Beberapa saat kemudian, pintu ruangan kantor Zayn itu dibuka dari luar oleh Dennis.
"Bos, mereka sudah datang," kata Dennis, memberitahu Zayn.
"Persilahkan mereka untuk masuk," ucap Zayn seraya mengalihkan perhatiannya kepada Dennis.
Yumna pun juga sudah mengalihkan perhatiannya ke arah pintu ruangan kantor Zayn saat ini.
"Baik, Bos," balas Dennis. "Mari Tuan, Nyonya, silahkan masuk," lanjut Dennis, mempersilahkan tamu yang datang itu.
"Terima kasih, nak Dennis," ucap Malik.
"Sama-sama, Tuan," balas Dennis.
Deg.
Tubuh Yumna seketika menegang ketika mendengar suara dari tamu yang dipersilahkan untuk masuk oleh Dennis tadi. Yumna tau benar suara itu. Mungkinkah?
Yumna segera bangkit berdiri dari duduknya. Begitu juga dengan Zayn yang sudah berdiri dari kursi CEO kebesarannya itu dan mulai berjalan meninggalkan meja kerjanya tersebut.
Dan ketika tamu yang dipersilahkan oleh Dennis tadi mulai memasuki ruangan kantor Zayn tersebut, Yumna pun langsung menutup mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya sendiri dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca saat ini. Ternyata itu adalah Malik dan Yasmin, Ayah dan Bunda Yumna.
"Ayah. Bunda," ucap Yumna setelah menurunkan kedua telapak tangannya dari mulutnya.
Yumna seakan tidak percaya ketika dirinya melihat Malik dan Yasmin berada di dalam ruangan kantor Zayn itu sekarang.
"Nana," panggil Yasmin dengan air mata yang sudah mengalir membasahi wajahnya.
Yumna pun tidak bisa menahan dirinya lagi. Air mata itu juga sudah mengalir membasahi wajah Yumna saat ini.
"Ayah, Bunda," panggil Yumna dengan setengah berteriak karena saking senangnya.
Yumna langsung berlari menghampiri kedua orang tuanya tersebut dan langsung menghambur memeluk tubuh Malik dan Yasmin secara bersamaan. Yumna dan Yasmin sama-sama menangis karena bahagia. Sementara Malik mengusap-usap kepala Yumna dengan lembut.
"Ayah, Bunda. Akhirnya kita bisa ketemu lagi. Nana kangen banget sama Ayah sama Bunda. Huu huu huu," ucap Yumna di sela-sela tangisannya.
"Iya, sayang. Bunda sama Ayah juga kangen banget sama kamu, nak," balas Yasmin dengan menangis juga.
Jujur saja, Zayn dan Dennis juga ikut merasa terharu saat ini melihat pertemuan kembali antara Yumna dengan kedua orang tuanya itu.
