NovelToon NovelToon
WOLF PAI • Pasangan Barbar

WOLF PAI • Pasangan Barbar

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Perjodohan / Tamat
Popularitas:26M
Nilai: 4.8
Nama Author: Fifi

Ig : fi_fifii01
Tiktok : pbbmkdbs_

Cerita ini banyak scen romantis dan komedi, jadi 100% bikin ngakak😂😂
▪️No plagiat!!
▪️Novel pertama, masih banyak typo
▪️Banyak **** *****.
▪️Hanya hiburan so jangan diambil serius:)

🦋 🦋 🦋

Ketika seorang Badboy menikah dengan seorang Badgirl tomboy.

Mereka berdua sama-sama memiliki sifat Barbar yang suka dengan tantangan dan baku hantam.

Perjodohan yang dilakukan kedua orang tua mereka membuat mereka harus terpaksa menerimanya. Sedangkan mereka belum saling kenal satu sama lain.

Dan lebih parahnya lagi mereka berdua baru di beritahu mengenai perjodohan ini saat pernikahan mereka tinggal 4 hari lagi.

Kaget, syok, terkejut, dan tidak percaya.

Itulah reaksi dua manusia beda kelamin tersebut saat mereka baru diberitahu.

Saling benci dan saling mengibarkan bendera peperangan itulah yang mereka lakukan ketika sedang bertemu.

Hari demi hari mereka lalui tak luput dari aksi saling bacot, baku hantam, gelud, berantem,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fifi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 : Kantin Sekolah

Note : dkk singkatan dari \= dan kawan kawan ( dkk ).

Paham kan? :)

_______________________________________

Kini waktunya jam istirahat semua siswa langsung buru² keluar menuju kantin, dan begitupun dengan Afifah dkk mereka sekarang sudah duduk dikantin sekolah.

"Kalian mau pesen apa, biar gue pesenin. " tanya Mila pada kedua sahabatnya ketika mereka sudah duduk disalah satu meja kantin.

"Gue mie ayam sama es teh. " jawab Iza sambil mengeluarkan Headset dari kantongnya.

"Gue bakso sama es jeruk. " jawab Afifah seraya memainkan ponselnya.

"Yaudah gue pesenin dulu ye. " pamit Mila lalu pergi.

Mereka berdua hanya diam tanpa bicara karna sibuk dengan urusan mereka masing masing.

"Fi, anterin gue yok. " ucap Iza memecahkan keheningan.

"Kemana?. " tanya Afifah dengan alis terangkat satu.

"Ke toilet bentar aja, yah anterin gue, gue takut sendirian. " pinta Iza.

Afifah hendak mejawab tapi tiba tiba saja Mila datang dengan membawa pesanan ditangannya.

"Makanan datang." ucap Mila sambil meletakan nampan diatas meja.

"Noh, lo sama Mila aja, gue laper mo makan. "tolak Afifah sambil mengambil bakso miliknya.

"Bentar aja deh, gue janji nggak lama. " pinta Iza menggoyang goyangkan lengan Afifah.

"Gue laper mo makan, lo sama Mila aja, dari pagi gue belom sarapan, kan tadi dimobil roti gue jatuh." ucap Afifah tetap menolak.

"Nggak mau ah, lo kayak nggak tau Mila. Nanti bisa bisa sebelum sampai ke toilet gue ditinggal pacaran lagi. " ucap Iza.

"Kagak bakalan, Ya kan Mil, lo nggak akan ninggalin Iza kayak kemarin² kan?. " tanya Afifah pada Mila.

"Emang Iza mau kemana?. " tanya Mila.

"Ke toilet." jawab Afifah.

"Ohh.. Ayok, gue anterin. " ucap Mila seraya menarik tangan sahabatnya Iza.

"Awas lo kalo ninggalin gue lagi. " peringat Iza.

"Santai aja, nggak bakal gue tinggal kok. " ucap Mila.

Mila dan iza pergi ke toilet, sedangkan Afifah duduk sambil main ponsel sembari menunggu makanannya hangat.

****

Disisi lain

"Waduh kantinya penuh lagi, kagak ada tempat duduk yang kosong ape. " keluh Aska saat Ia dan kedua sahabatnya baru saja masuk ke dalam kantin.

"Iye penuh, mana laper lagi. " keluh Alex.

"Ada yang kosong tu, tapi dipojok. " ucap Diki sambil menunjuk dengan jari telunjuk.

"Mana sih, Eh bukanya itu bini lo ya." ucap Aska sambil menyenggol bahu Alex.

"Bini gue? Yang mana?. " tanya Alex celingukan.

"Itu yang lagi duduk sendiri dibangku pojok." tunjuk Diki.

"Ohh.. itu, yaudah lah kita kesana aja." ajak Aska sambil mendorong kedua tubuh sahabatnya dari belakang.

Alex dkk pun pergi menuju meja tempat duduk yang diduduki Afifah dan kebetulan meja tersebut muat untuk ditempati 10 orang.

"kita boleh gabung nggak nih? udah penuh soalnya yang lain. " tanya Diki ketika mereka sampai didepan Afifah.

"duduk ya duduk aja, ngapain ngomong ke gue." jawab ketus Afifah.

"Buset dah, ketus nya muncul. " cibir Aska.

"Suka suka. " sahut Afifah cuek bebek.

"Tadi lo berangkat naik apa?. " tanya Alex sambil duduk disamping Afifah.

"Naik mobil nya Iza, mungkin nanti pulangnya juga sama Iza." jawab Afifah. Alex hanya mengangguk.

"Ngapain lo tanya² segala. " ucap Afifah dengan nada meyelidik.

"Iya nggak papa, cuman pengan tau aja. Oh ya kalo bisa nanti lo pulang sekolah barang sama gue aja naik mobil. " tawar Alex.

"Ogah, orang gue mau nginep lagi dirumah Mila sampai lusa. " tolak Afifah.

"Kagak boleh, pokoknya lo nanti pulang sama gue dan nggak boleh nginep dirumah Mila atau lainnya. " perintah tegas Alex.

Entah mengapa dirinya tidak suka jika hanya sendiri tinggal dirumah segede itu tanpa ada Afifah.

"Lah, suka² gue dong mau tidur dimana. " seru Afifah.

"Kalo lo nggak mau nurutin gue, semua baju lo bakal gue bakar. " ancam Alex menatap tajam.

"Ya tinggal beli lagi lah. " balas Afifah tak kalah tajamnya.

"Gue bakar lagi, lo beli lagi gue bakar lagi, dan seterusnya. " ucap Alex tanpa bisa dibantah.

"Laki bini kok sama² sadis, suka ngancam. " Cibir Diki dan Aska barengan.

"Pemaksa. " ujar Afifah cemberut. Alex hanya acuh tak menanggapi.

Dugh

Tiba tiba saja ada seseorang yang memukul pelan punggung Afifah dari belakang, lantas Afifah langsung berbalik dan menatap nyalang dengan aura penuh penyiksaan terpancar dari matanya setelah tahu ternyata yang memukulnya tadi adalah ketua osis alias ketos bersama temannya.

"Bangs*t!! Apa apaan lo!! ngajak gelud?. " tanya Afifah dengan nada galak.

"Kalau iya kenapa? gara gara ngejar elo tadi pagi gue sampe jatuh tau nggak?!. " jawab Ketos itu tak kalah galaknya sambil menunjukan sikunya yang berdarah.

Seketika semua siswa yang ada dikantin langsung melihat ke arah mereka karna mereka berdua terkenal sebagai dua pasang orang yang tak pernah damai.

"Cemen!! Luka kecil gitu udah ngeluh. " ledek Afifah.

"Kecil kecil gini tapi perih gobl*k!!." seru Ketos berkata kasar karna memang dirinya hanya akan berkata kasar pada Afifah saja, kalau sama yang lain dia mah alus nya naudhubillah. Mungkin dia menganggap Afifah itu musuh kali ya makanya dia suka ngegas.

"Salah sendiri ngapain juga lo ngejar gue." ucap Afifah.

"Itu udah jadi tugas gue buat hukum murid yang telat!!. " jawab Ketos.

"Yaudah nggak usah ngeluh kalau emang itu udah jadi tugas elo. " ucap Afifah sambil meminum es jeruk miliknya.

"Egghhhthg... pengen banget gue ngebunuh elo. greget tau nggak, jawab mulu kalo dikasih tau. " ucap Ketos menahan emosi.

"Silahkan kalo berani?! tapi sebelum itu elo duluan yang gue bunuh. " balas Afifah.

"Huh. Sabar sabar, orang sabar disayang tuhan dan orang nggak sabar mati duluan." ucap Ketos sambil menghela nafas lalu duduk disamping Afifah.

Alex yang melihat hal itu merasa tak suka, ia pun lalu berdiri dan menggeret tubuh Afifah agar duduk dipojok dan kemudian dia kembali duduk disamping Afifah lagi. Jadi posisinya Afifah dipojok, Alex disamping Afifah dan Ketos disamping Alex.

"Eh elo siapa? murid baru?. " tanya Ketos saat melihat Alex dkk.

"Hmmm." jawab Alex cuek sambil menatap sinis.

"Iya, kenalin gue Aska, ini Diki, dan yang duduk disamping lo namanya Alex. Kita bertiga pindahan dari sma sebelah. " ucap Aska memperkenalkan. Ketos hanya mangut mangut.

"Lo sama Afifah pacaran ya?. " pertanyaan Diki barusan membuat ketiga orang itu kaget, siapa lagi kalo bukan Afifah, Alex, dan Ketos.

"Whatt!! Gue pacaran sama jin aladin kayak dia!! Amit amit jabang bayik. Mending gue pacaran sama onta dari pada sama manusia kayak dia." seru Afifah sambil memukul kepala dan tangan dimeja.

"Heh, lo pikir gue juga mau pacaram sama tarzan kayak elo, ya ogah lah. Naudhubillah kalo sampek kejadian. " balas Ketos sambil bergidik jijik.

DUAR

Suara teriakan dan tepukan belakang dari Mila dan Iza membuat Afifah kaget, saking kagetnya Afifah sampai kebanyakan menuangkan sambel ke dalam mangkok baksonya.

"WOAH.. bener² ya kalain, gue tendang baru tau rasa jadi kaget kan gue." seru Afifah pada kedua sahabatnya.

"Hahahaa.. Sorry sorry." ucap Mila dan Iza barengan.

"Tuh kan, liat bakso gue jadi banyak sambel nya kan gara² kalian kagetin gue waktu gue kasih sambel. " kesal Afifah sambil menunjuk mangkok baksonya yang seperti lahar gunung merapi karna saking banyaknya cabe.

Seketika semua orang yang ada dimeja itu langsung tertawa kecuali Alex yang sedang merasa risih karna adanya wanita selain Afifah, ia takut traumanya akan kambuh.

"Buahahaha... itu sambel apa kuah, banyak bener. " ledek Ketos.

"Diem lo, ini gara² kalian, sekarang tanggung jawab gue nggak mau makan nih bakso. " ucap Afifah sambil mendorong mangkok bakso itu menjauh.

"Udah udah, jangan marah dong. Gue pesenin lagi deh, lo mau apa?. " tawar Iza.

"Somay aja, pakek duit lo tapi belinya." jawab Afifah.

"Oke gue beliin, bentar ya gue kesana dulu. "

"Lah kok ada kalian sih?." tanya Mila saat melihat Alex dkk dan Ketos.

"Kita numpang duduk, soalnya tempat lain udah penuh dan tinggal disini aja yang kosong jadi kita duduk sini lah. " jawab Diki.

"Kalo gue kebetulan aja tadi disini terus sekalian numpang. " jawab Ketos.

Mila beroh ria.

"Lah terus lo mau apain nih bakso? kan sayang kalo dibuang." tanya Mila pada Afifah.

"Emm.. iya juga ya." ucap Afifah bingung.

"Aha gue tau biar nggak jadi mubazir." sambungnya.

"WOII..POHON MANGGA SINI LO. " Teriak Afifah saat melihat Angga teman sekelasnya berdiri tak jauh dari sana.

"Nama gue Angga bukan Mangga." gerutu Angga.

"Ngapain lo panggil gue. " tanya Angga.

"Nih bakso buat lo, lo kan suka makanan pedas. " jawab Afifah sambil memberikan baksonya pada Angga.

"Tumben lo baik." ucap Angga mengejek.

"Gue emang baik, mana pernah gue jahat sama orang. " balas Afifah berbangga diri.

"Cih, kagak sadar. Baik apanya, yang ada nyebelin. " gumam Alex tapi masih bisa didengar Afifah.

"Lah emang gue nggak pernah jahat sama orang." ucap Afifah.

"Baik kok suka nyuruh suami masak." Ledek Alex lagi.

"Ya kan gue emang nggak bisa masak, lagian elo jago masak jadi dari pada sia² mending dimanfaatin bakatnya. " ucap Afifah sambil terseyum jahil.

"Dasar licik. " ucap Alex jutek.

"Biarin. " jawab Afifah.

Iza pun datang membawa somay yang Afifah minta lalu mereka semua pun makan bersama sama dan kadang diselengi dengan candaan, sampai berantem saling ngejek.

.

Jangan lupa Like Komen 🤗

Supaya Author juga makin semangat untuk Up bab selanjutnya 💙

jangan cuman baca doang, masa tinggal pencet tombol susah banget sih. wkwkkwk becanda😂

See You Next Episode 😘

1
Rita
lah telat saya
Dinda Adiana
Dasar tak tau diri Lo 👿
Dinda Adiana
cowok sinting😒
Justin tuh obsesi bukan cinta, karna cinta tak harus memiliki sedangkan obsesi tuh harus memiliki bagaimana pun caranya.
Dinda Adiana
Lumayan
Dinda Adiana
Biasa
Dinda Adiana
CK dasar gak tau diri, udah di selamatin Alex juga bukannya terima kasih malah mau bikin hubungan Afifah sama Alex hancur
Tolie Kieden
🤣🤣🤣🤭
Tolie Kieden
tetap semangaat toorr💪
Tolie Kieden
bagus
Tolie Kieden
kenapa tidak ada fisual wajahy...
Tolie Kieden
q suka ceritay
Tolie Kieden
bagus ceritaya
Zall
beuhhh
Kuma Bear
Lumayan
Kuma Bear
Biasa
jeje
Luar biasa
Novha Puspitha Shary
hahahhahah wkwwkwkk,seruh banget cerita ny,aku udah berapa kali loh,baca y,pokok ny gak perna bosan deh cerita ny 🤣🤣🤣🤣🤣🥰🥰🥰🥰🥰
Kania Kuen
😍waahhh daebak author👏👏👏
Habibi Kheisa Evita
akhrnya happy ending,,,lanjutkan cerita afifah,alex & anak2 nya thor,,,karna q pnsran sebar - bar ap anknya thor,,,semngat nulis ya thor😊💪🏻💪🏻
Tiara Clara Clairine
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!