Dikhianati Sahabatku, Kuputuskan Menggoda Ayahnya

Keesokan harinya tepat ketika Rika dan Hana selesai latihan di agensi, Mereka kemudian pergi ke salon untuk mempersiapkan diri demi acara nanti malam di perusahaan AIX.

"Aku mau menjalani spa hari ini dan pokoknya memanjakan seluruh tubuhku dari ujung kaki sampai ujung rambut!!!" Ucap Hana sembari tersenyum senang melihat ke arah Rika yang duduk di sampingnya.

"Hm, aku juga merasakan hal yang sama." Jawab Rika melemparkan senyum pada Hana.

Kedua orang itu kemudian tiba di salon lalu mereka menjalani serangkaian perawatan dari salon itu hingga terakhir mereka sedang melakukan creambath sembari kuku kaki mereka sedang dibersihkan untuk dipasang cat kuku.

Tiba-tiba saja, ponsel Rika yang sedari tadi diletakkan di atas meja kemudian bergetar, jadi perempuan itu langsung mengambilnya dan melihat bahwa ada sebuah panggilan masuk.

Yang lebih membuatnya sangat senang panggilan itu berasal dari Aksa, jadi dia langsung mengangkat panggilan itu dan tak lupa pula memasukkannya dalam mode speaker supaya Hana yang duduk di sampingnya bisa mendengarnya.

Sementara itu, Rika mengulurkan tangannya ke arah salah seorang petugas lain agar kuku tangannya juga mulai diurus.

"Halo," ucapan Rika pada orang di seberang telepon sembari melirik ke arah petugas salon yang sedang membersihkan kukunya.

Sementara Hana yang mendengar suara Aksa, perempuan itu langsung menggertakkan giginya dan melihat ke arah Rika, betapa terkejutnya dia ketika melihat di layar ponsel mereka masih tertera nama Aksa yang diberi emoticon love.

'Bukankah kemarin mereka sudah putus? Tapi kenapa Rika masih belum mengubah nama Aksa di ponselnya, dan juga Aksa masih menghubungi Rika??' ucap Hana dalam hati sembari menahan rasa geramnya, karena dia benar-benar marah dan tak percaya dengan apa yang sedang ia lihat.

Dia sudah sangat senang setelah apa yang terjadi kemarin, di mana keduanya sepakat mengakhiri hubungan mereka, tapi sekarang mengapa menjadi dekat lagi?

Beberapa saat kemudian, terdengar suara dari ponsel Rika,"Aku sudah membaca pesan yang kau kirim. Aku juga sudah memikirkan semuanya selama semalaman, dan aku rasa memberikan kesempatan kedua untuk hubungan kita bukanlah hal yang buruk.

"Apalagi selama ini hubungan kita baik-baik saja, Jadi aku harap kau juga mau memberikan hubungan yang kedua untuk hubungan kita." Suara Aksa dari seberang telepon langsung membuat Rika bersorak penuh gembira di dalam hatinya.

Bukan sorakan karena Aksa mau memberikan kesempatan kedua untuk hubungan mereka, tetapi sorakan bahwa dia akhirnya bisa membuat Hana mendengar percakapan itu dan dia merasa sangat puas ketika melihat ke arah Hana dan wajah perempuan itu amatlah pucat sepucat-pucatnya.

"Kau dengar itu?" Ucap Rika sangat senang dengan perempuan itu mengabaikan wajah Hana yang sudah tampak menggelap.

Rika pun tak menunggu reaksi dari Hana, perempuan itu kemudian langsung fokus lagi pada ponselnya lalu dia berkata, "hm, ya, aku juga minta maaf atas apa yang terjadi, kalau begitu aku rasa kesempatan kedua untuk hubungan kita adalah hal yang terbaik. Dan cincin itu, aku masih berusaha mencarinya, tapi sepertinya aku benar-benar lupa menaruhnya di mana, Jadi aku rasa aku perlu waktu untuk mendapatkannya."

Sembari berbicara, dari sudut matanya Rika memperhatikan perempuan di sampingnya dan dia melihat perempuan itu menggertakan giginya dan tangannya pun terkekal kuat seolah merasa begitu marah atas apa yang baru saja ia dengar.

Sementara dari seberang telepon Aksa kembali berkata, "tidak usah khawatir tentang cincin itu, kemarin malam aku sudah memesan cincin yang baru, Jadi aku akan memberikannya padamu Kalau cincinnya sudah selesai dibuat."

"Terima kasih sayang, aku benar-benar merasa bersyukur karena kau akhirnya mempercayaiku lagi." Ucap Rika sembarina lirik ke arah Hana dan terlihat jelas bahwa perempuan itu sedang berada dalam suasana hati yang buruk.

Namun Rika tidak ingin memperdulikan suasana hati yang buruk perempuan itu Jadi dia langsung berkata, "Apa kau dengar itu? Hubunganku dan Aksa sudah kembali membaik. Aku sangat senang!!!"

Hana yang mendengarkan itu hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan kaku, dan senyum kaku yang tidak tulus dari wajahnya tampak kelihatan, tetapi Rika berpura-pura tidak menyadarinya dan dia hanya tersenyum senang dan kembali berbicara dengan Aksa.

Mereka membicarakan tentang pertunangan mereka hingga membuat Hana semakin menjadi panas hati.

@info

Terima kasih terus setia membaca novel ini, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow author agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. Jangan lupa juga untuk masuk di grup chat otor ya, di sana ada bagi2 pulsa setiap tgl 1 lho...., bisa liat di profil otor ya....!