Bagaimana rasanya saat ditinggal oleh istri tercintanya? Istri yang dicintai harus meninggalkannya dan ketiga anaknya yang baru saja ia hadirkan didunia selama lamanya?
Ricko, seorang duda ini harus menjalani semuanya!
Namun adalah kala pelangi setelah hujan.
Siapakah yang akan menjadi pelangi itu dan menjadi ibu untuk ketiga anak Ricko?
Simak ceritanya😘😘😘
(Maaf ini cerita pertama jd banyak kesalahan)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fatmass, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 24
"ada apa ini" seru Daddy Mahardika menatap Leksa dan ketiga cucunya.
Kembar tiga yang masih dalam pelukan Leksa dan menangis akhirnye melepas dan berlari ke arah Daddy Mahardika.
"opa" seru Avan sambil menangis berlari memeluk Daddy Mahardika.
Aven dan Alva mengikuti apa yang dilakukan Avan. Daddy Mahardika dan Mommy Bella melihatnya dengan tatapan sendu melihat cucunya menangis. Leksa pun juga semakin tidak tega untuk meninggalkan Kembar tiga. Namun bagaimana lagi perkataan Ricko membuatnya sedikit menyayat hati. Jika dia dibilang munafik tidak apa apa, tetapi Ricko menyebutnya dengan sebutan wanita murahan itulah yang membuat hati Leksa sakit.
"opa Bunda ndak boleh pelgi" seru Alva yang berada di gendongan Daddy Mahardika.
Mommy Bella yang tau suaminya sedang kebingungan akhirnya Mommy Bella mendekatkan wajahnya dan berbisik ke telinga Daddy Mahardika.
"kayaknya Ricko ngelarang dia buat jaga Kembar tiga" bisik Mommy Bella.
Daddy Mahardika yang mendengarnya pun beralih tatapannya menatap Leksa. Sedangkan Leksa yang di tatap hanya menundukkan kepalanya karena takut.
"Kamu duduk di sofa dulu! ada yang mau saya bicarakan!" tegas Daddy Mahardika yang membuat Leksa hanya pasrah menganggukkan kepalanya.
"sayang kamu panggil Ricko ke sini" ujar Daddy Mahardika kepada Mommy Bella. Mommy Bella pun tersenyum dan mengangguk. Dirinya berjalan dan memanggil Ricko yang masih berada di kamarnya.
Leksa yang mendengar kata Ricko pun sedikit menundukkan kepalanya. Tanpa disadari dia mengerucutkan bibirnya mengingat perkataan Ricko padanya.
Mereka telah berkumpul di ruang keluarga. Ricko menatap Leksa yang terus menundukkan kepalanya entah apa yang dipikirkannya yang jelas tatapan Ricko ke Leksa sangat sulit diartikan.
Kembar tiga pun juga sudah merasa tenang dan tidak menangis lagi.
"Bunda jangan pelgi" ujar Aven masih dengan sesenggukan.
"ada apa?" tanya Ricko keheranan melihat anaknya yang sedang menangis.
"Bunda mau pelgi pah. Bunda bilang akan pulang kelumah dan nggak kembali"sambut Avan menjawab pertanyaan Ricko.
Ricko pun kembali menatap Leksa.
' Dia beneran mau pergi? dasar wanita lemah.' batin Ricko yang masih menatap Leksa
"Apa kalian ada masalah?" tanya Mommy Bella kepada Ricko dan Leksa.
Beberapa detik mereka saling pandang dan akhirnya memalingkan wajahnya. Ricko menghela nafasnya berat sedangkan Leksa kembali menundukkan kepalanya.
"tidak ada Nyonya!" lirih Leksa dengan menundukkan kepalanya.
'cih, pandai sekali berakting' geram Ricko di dalam hatinya.
"jadi papa jahatin bunda?" tanya Avan dengan sedikit dengan nada marah.
"Alva benci papah!" teriak Alva yang turun dari pangkuan Daddy Mahardika dan beralih meminta pangkuan pada Leksa. Alva pun menangkupkan tangan kecilnya pada leher Leksa dan memeluknya erat seakan tidak ingin lepas. Sesekali Alva menciumi wajah Leksa
"Alva bunda nggak bisa nafas" ujar Leksa sedikit melonggarkan pelukan Alva.
Avan dan Aven pun berjalan mendekati Ricko. Tak disangka Avan dan Aven malah memukul papanya, Ricko.
"papa jahat papa jahatin bunda" ujar Avan yang masih memukul kaki Ricko.
"Bunda akan pelgi gala gala papah" lanjut Aven mengikuti avan yang memukuli kaki Ricko.
Ricko kaget dengan Avan dan Aven. Ricko pun mencoba untuk menghentikan tindakan Avan dan Aven. Namun sebelum itu Avan dan Aven sudah berlari memeluk Leksa yang tengah memangku Alva. Ricko yang melihatnya mendengus kesal.
"Besok kalian akan menikah! Aku menjodohkan kalian!"
