Ternyata cinta yang ia terima hanya semu, ternyata selama ini ia hanya cinta sendirian. lalu...
apa yang harus ia lakukan saat ia telah menyerahkan sagalanya sebagai bukti cintanya justru kenyataannya....
ketulusannya hanya di jadikan bahan taruhan.
Azalina Akira Sadewa,
gadis cantik berusia 17 tahun yang cinta mati kepada kekasihnya yang bernama Alexis Arron Megantara hingga bersedia menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk laki laki itu.
namun ternyata....ia hanyalah bahan taruhan Alex dan teman temannya.
Tidak ada cinta bagi Alex untuk Zalina.
apa yang di lakukan Zalina saat ia tahu kenyataan pahit itu.....?!
sementara ia sudah terlanjur menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk Alex.
ikuti kisah baru aku ya .....
" LUKA BERSELIMUT CINTA...."
Semoga suka dan tak pernah bosan selalu ngikuti karya aku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23 hebohnya nenek Zakia....
Bu Maryam sedang sibuk di meja makan ketika mobil keluarganya yang ia perintahkan menjemput Zakia nampak masuk dan berhenti tepat di depan teras rumah.
Dengan tergopoh gopoh bu Maryam melangkah ke arah teras bermaksud menyambut kedatangan sang cucu perempuan semata wayang karena ke tiga putra Tomy kakak Alex kesemuanya laki laki.
Pak Wowo nampak turun dari mobil dan kemudian di susul Mitha.
Mata bu Maryam menyipit menatap ke arah mobil, tak lama mata wanita baya itu terbelalak karena ia melihat guru Zakia ikut turun dari mobil sambil menggendong Zakia yang nampak lelap di gendongannya.
" lho....kok bu Lilin gendong Kia...?!?!!! " pekik bu Maryam kaget.
Zalina yang sedang menggendong Zakia yang terlelap dalam dekapannya melangkah ke arah bu Maryam sambil di ikuti Mitha di belakangnya.
" non Zakia tadi nggak mau pulang bu...dan menangis tantrum minta di anter pulang bu Lilin.... " Mitha menjelaskan dengan memanggil Zalina sama seperti Zakia memanggil gurunya itu.
Bu Maryam menghela nafas berat.
" ya Tuhan....maaf bu Lilin....maaf....maaf kan cucu saya...." bu Maryam sungguh merasa tak enak hati dengan wanita di hadapannya itu.
" nggak papa bu...di mana saya bisa meletakkan Zakia ?! " jawab Zalina
" oh iya..iya, sampai lupa saya....sini berikan kepada saya "
" jangan bu...nanti dia kebangun, kasihan...kayaknya capek sekali dia....biar saya saja yang meletakkan Kia..."
" oh iya...kalau begitu mari masuk " ajak bu Maryam mengajak Zalina masuk dan membawanya ke arah ruang keluarga.
" tidurkan di sofa saja bu....nanti kalau kebangun di kamarnya rewel " kata bu Maryam pelan sambil menunjuk sofa yang ada di ruangan itu.
Zalina menganggukkan kepalanya, kemudian ia melangkah ke arah sofa yang di tunjuk oleh ibu Maryam.
Dengan sangat hati hati sekali Zalina meletakkan Zakia di sofa,
Sempat bergerak sebentar, namun kemudian Zakia kembali terlelap ketika Zalina memberinya bantal kecil yang ada di sofa itu.
Zakia memeluk erat bantal itu,
Zalina tersenyum tipis melihat kelakuan bocah itu.
" dia tampak lelah sekali..." ucap Zalina pelan sambil melangkah mundur menjauh dari Zakia.
" nggak bisa diem sih anaknya...makanya kalau tidur gitu kayak kelelahan sekali " timpal bu Maryam juga sambil menatap Zakia yang terlelap.
Zalina tersenyum simpul menanggapi ucapan bu Maryam.
" kalau begitu saya permisi sekarang bu " ucap Zalina dan membuat bu Maryam sontak menoleh menatapnya.
Ada seperta rasa berat di rasakan wanita paruh baya itu ketika mendengar Zalina pamitan.
" kok buru buru bu Lilin...e...maaf maksud saya bu Zalina " ucap bu Maryam sambil menutup bibirnya sendiri.
Zalina tersenyum tipis mendengar nenek Zakia itu juga memanggilnya bu Lilin.
Ia ingat,
Babby sitter Zakia juga memanggilnya bu Lilin, Zalina tidak tahu kenapa Zakia memanggilnya bu Lilin.
Mungkin karena bicara anak itu yang sedikit cadel jadi ia sulit menyebut namanya dengan benar.
" nggak bu...panggil senyamannya ibu, saya tidak keberatan " jawab Zalina.
Bu Maryam tersenyum,
Rasanya sangat menyenangkan sekali berbincang dengan perempuan santun, lembut dan cantik di hadapannya itu.
Wanita di hadapannya itu seakan memiliki kecantikan yang khas yang tidak semua perempuan cantik memilikinya.
Di mata bu Maryam...
Zalina adalah sosok perempuan cantik yang penuh kelembutan dan berwibawa.
Sungguh sosok guru sang cucu itu membuatnya terpesona dan kagum.
Andai ia memiliki satu lagi seorang anak laki laki...
Ia pasti akan berusaha sekuat tenaga menjodohkannya dengan guru Zakia ini.
Tapi tunggu...
Bu Maryam kembali menelisik sosok di hadapannya itu.
" bu Lilin...sudah berumah tangga ?! " tiba tiba bu Maryam bertanya hal pribadi,
Sungguh ia tak bisa menahan rasa keingintahuannya.
Zalina tersenyum tipis,
" belum bu....masih rencana, mohon doanya semoga di lancarkan " jawab Zalina lembut.
" oh...belum menikah tapi sudah ada calon begitu maksudnya bu ?! " tanya bu Maryam lagi dengan rasa kecewa di hatinya yang terasa besar.
Entahlah...
Ia benar benar kecewa mendengar wanita di hadapannya itu sudah punya calon.
Tapi...
Memangnya kenapa kalau guru Zakia itu sudah punya calon ?!
kan wajar...apalagi jika di lihat lihat, guru Zakia itu seumuran Alex dan Zoya.
" iya bu ?! " jawab Zalina agak canggung karena merasa di tatap intens oleh bu Maryam.
" kalau begitu saya permisi dulu bu.. " pamit Zalina lagi.
" lho..kok pamit, sebentar bu...ini sudah hampir waktunya makan siang,
Bu Lilin makan siang di sini dulu ya sama saya...." ajak bu Maryam penuh harap,
" maaf bu...mungkin lain kali, saya masih ada urusan di sekolah " tolak Zalina dengan sopan.
Ia benar benar merasa canggung kini.
Bu Maryam menatap Zalina kecewa.
" oh...ada urusan ya...tapi janji ya...lain kali bu Lilin mau makan siang sama saya di sini ?! " ucap bu Maryam.
Zalina tersenyum canggung sekali.
" janji ya bu..." paksa bu Maryam lagi.
" i..i...iya bu " jawab Zalina akhirnya dengan gugup.
" hemm...leganya dengar kesanggupan bu Lilin, ya sudah lain kali saya pasti akan menagih janji bu Lilin.
Sekarang biar supir saya yang mengantar bu Lilin kembali ke sekolah "
" nggak usah bu..saya bisa gojek " tolak Zalina.
" lhooo...kok gojek...nggak boleh, bahaya itu...gimana kalau ojolnya ngebut terus bu Lilin jatuh...
Aduh aduh aduhhh....nggak bisa ngebayangin saya...
Sudah saya nggak menerima penolakan, bu Lilin biar di antar supir saya atau saya telponkan papa Zakia biar papa Zakia yang ngantar bu Lilin balik ke sekolah " ancam bu Maryam.
" aduh....tidak usah bu...iya iya...saya mau di antar supir ibu saja " jawab Zalina buru bur.
Bu Maryam pun tersenyum.
harusnya jika km punya rahasia,ungkapin dan jujurlah..ehh ini malah di sembunyikan.
kasiannya km,jika ini terungkap..di buang Alex,Arthur gak akan Sudi,bahkan Zakia gak akan ngenal km..Mampus!!
sama² egois,yg Alex jg oon.
ternyata yg murah bojo mu Dewe lex,pilihan e papa mu,orang yg ingin km Buat Bangga.
sudah baik Arthur mau tanggung jawab,tapi kembali lagi..mungkin Alex lebih kaya raya di bandingkan Arthur,Cello,dan Marikh.
eeeee tp justru zoya yg sll di prlakukn bak ratu... trnyata parah kelakuannya🤣🤣🤣
pleasee jgn balik k barng bekas
Dan pada akhirnya???Mantan ku jadi guru Anak ku..tapi bukan anak ku🤭🤭🤭
Aihsss..siapa yaa!!Cowoknya Zalinaa,apa jangan² Marik 😍😍 kalau di cermati satu² zalina pernah mengajar di daerah pelosok dan besar kemungkinan Marik yg anak seorang jendral ngikuti jejak bapaknya yg seorang Abdi Negara.
jangan² ketemu pas tugas di pelosok.
lanjut kak,ndk sabar sdh ini,penasaran polll