NovelToon NovelToon
Si Manis Kesayangan Cowo Tantrum

Si Manis Kesayangan Cowo Tantrum

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Enemy to Lovers / Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:515
Nilai: 5
Nama Author: love_chan

Laura gadis berparas cantik, manis dan polos namun sayangnya dia sangat tak percaya diri dengan wajah nya itu. karena memiliki mata biru laut yang indah.
selama ini laura selalu berpikir hidupnya sangat kosong dan hampa meski ayah nya selalu memberikan cinta padanya, namun yang dia inginkan kasih sayang seorang ibu yang sudah lama dia tak merasakan.
tiba-tiba hidupnya berubah seperti tersambar petir setelah bertemu dengan laki-laki tampan. namun sifatnya yang membuat laura sangat kesal.
"ck, dasar jelek! minggir lo" ucapnya dengan mendorong tubuh laura yang mungil.
"yang seharusnya minggir itu lo, gak punya mata emangnya? padahal lo sendiri berdiri ditengah jalan dasar bigfoot!" sahut laura yang sedang membawa tumpukan penuh buku ditangannya.
kayden merigoh ponselnya disaku ia menekan aplikasi browser dan mencari nama bigfoot yang disebutkan laura.
telinga kayden memerah dia menatap tajam kearah laura. "hahaha, lo bilang gue apa tadi?"
"gue bilang bigfoot, lo tuli emang!" cetus laura

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon love_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan

Laura ingat dulu ada 500 pesanan dikedai milik papa nya, dan juga ada promosi secara gratis.

"Jadi kak clara dan kak karin yang bantu usaha papa." Ucap laura dengan sendu.

"Iya kita yang bantu, tapi memang masakan dikedai ini emang enak. Soalnya yang masak big uncle." Ujar clara dengan tersenyum lebar.

"Jangan lupa yang design ini gue ya." Celetuk chika yang tak ingin kalah.

Karin merangkul chika dan juga mencubit pipinya yang menggembung. "Cup cup cup, cantik nya aku ngambek nih. Iya yang design ini lo."

Chika tersenyum tipis, laura menatap sendu pada ketiga gadis itu sudah banyak membantu.

"Makasih kak, udah bantu kedai papa gue.." lirih laura yang tiba-tiba meneteskan air mata.

Air matanya terjatuh dipipi putihnya, laura tak bisa menahan rahunya selama ini, papa nya berjuang mati-matian bersama tino untuk bertahan hidup.

Charles yang melihat putri kecilnya menangis segera memeluk dengan erat, charles tak bisa melihat laura menahan terasa sakit dihatinya.

"Jangan nangis sayang maafin papa ya." Ucap tulus seorang ayah.

Laura menggelengkan kepala nya. "Hiks, papa jangan minta maaf, laura yang gak bisa bantu papa."

Semua orang disana sangat terharu melihat kasih sayangan seorang anak dan ayah begitu dekat.

"Kamu jangan bilang gitu dong, selama ini kamu selalu bantu papa dikedai bukan? Papa cuma mau kamu bahagia selalu sehat dan juga gapai semua cita-cita kamu." Charles menghapus air mata laura.

Laura tersenyum bahagia mendengar ucapan papanya, ia sangat menyayangi papa nya melebihi apapun.

"Mohon maaf menganggu nih pak, ngomong-ngomong pesanan kita belum dibuat.." ucap karin sambil memperlihatkan gigi rapihnya.

"Astaga lupa gue!" Sahut tino sambil menepuk kening nya, ia segera berlari kedapur untuk menyiapkan pesanan gadis-gadis itu.

Laura tertawa melihat tingkah tino mantan seorang gangster, badan penuh dengan tato tapi terlihat menggemaskan ketika melupakan sesuatu.

Chika menatap serius kearah laura yang membuat laura terdiam. "Pak charles, kenapa membiarkan laura berteman dengan cewe ular."

Charles sedikit bingung dengan ucapan chika barusan. "Cewe ular.." gumamnya.

"Ish pak charles gak kenal dia? Katanya udah berteman dari SD kok gak kenal dia sih!" Celetuk karin.

Laura mengerti dan tahu siapa yang dimaksud chika dan juga karin, ia melirik kearah charles yang tampak bingung.

"Maksudnya siapa? Saya gak tahu laura punya teman bernama cewe ular." Ujar charles.

Laura sedikit takut jika chika atau yang lain menyebut nama kaila, dan juga memberitahu kaila seperti apa pastinya charles akan marah.

"Hahaha kak chika sama kak karin bisa aja, aku gak punya teman kaya gitu loh." Beo laura.

Chika menatap tajam kearah laura. "Pak charles tau kaila bukan?" Cetus clara.

Laura menoleh kearah clara yang tiba-tiba menyebut nama kaila, laura mencoba memberi isyarat pada clara agar tidak bercerita pada papanya.

"Iya tau, kenapa memangnya?"

Laura terus memberi isyarat namun clara tak memperdulikan sama sekali. "Asal pak charles tau ya, kaila selalu memanfaatkan laura, hal kecil aja dia selalu menyalin tugas sekolah dan jadi pembantu nya kaila."

Laura memejamkan matanya, ia tak mau melihat kearah papanya pasti akan banyak pertanyaan padanya.

"Tidak mungkin, setau saya kaila anak yang baik." Charles mencoba menyangkal karena selama ini kaila selalu bersikap sopan dan baik padanya.

"Itu hanya kedok aja, kalau teman yang baik gak akan nyuruh laura pakai kacamata sedangkan dia gak minus. Dan selalu berpakaian selayaknya anak yang gak keurus sama orang tua. Asal pak charles tau ya laura itu selalu dijuluki 'si kutu buku' disekolah ya karena penampilannya." Cetus karin yang sedikit geram dengan sifat jahat kaila.

Charles mendengar itu sedikit terkejut dan selama ini charles merasa aneh pada putrinya, mengapa dia selalu memakai kacamata dan juga berpakaian seperti anak tak terurus.

Selama ini charles bukan tak perduli setiap bertanya laura akan selalu menghindari pertanyaan itu.

"Apa benar itu laura quinn amos!" Ucap charles dengan berat.

Laura mendengar papanya memanggil nama lengkapnya itu, pertanda bahwa charles sedang marah saat ini.

"I-iya pak, tapi kaila sangat baik dan dia yang mau berteman sama aura selama ini." Gugup laura yang masih membela kaila.

Clara dan yang lainnya hanya menggelengkan kepala, bagaimana mungkin laura masih membela kaila seperti itu.

"Pak charles, kita sebagai kakak kelas dan teman baru laura cuma mau dia jangan terlalu dekat sama kaila. Kami gak tau apa yang dilakukan kaila sampai laura membelanya kaya gini, kalau gitu kami pamit ya pesanan kami juga sudah selesai." Pamit clara.

Clara dan kedua temannya pergi dari kedai, laura hanya menatap kepergian ketiga gadis itu. Charles menatapnya dengan amat marah yag membuat laura takut.

"Mulai hari ini jauhi kaila, ini bukan permintaan tapi perintah!" Ucap tegas charles pergi begitu saja.

Laura menundukan kepala hatinya sangat sedih, baru pertama kali papanya begitu marah mungkin salahnya yang berbohong selama ini.

*****

Langit begitu cerah terdengar suara burung kecil berkicau, cahaya matahari masuk kedalam celah jendela.

Bianca membuka matanya dengan perlahan, ia meregangkan tubuh nya dan melihat ke sisi kanan adik bungsunya sedang tertidur lelap.

Bianca beranjak bangun dari tempat tidur membuka gorden agar cahaya pagi masuk dan menerangi kamar itu.

Tubuh bianca berangsur membaik, ia berjalan keluar dari kamar dan menuruni tangga menuju ruang makan.

"Kok sepi ya..?" Gumam bianca.

Bianca berjalan berjalan keluar villa, ia melihat allen sedang merokok sambil melihat kearah laut yang indah.

Bianca berjalan menghampiri allen. "Kak allen."

Allen menoleh dan melihat bianca berjalan kearah nya dengan cepat allen membuang rokok dan mematikan nya.

"Ngapain kamu disini?" Tanya allen datar.

Mata bianca tertuju pada wajah allen yang memar karena bekas pukulan kayden semalam.

"Wajah kakak kenapa?" Bianca mencoba menyentuh wajah allen, namun langsung ditepis olehnya.

"Gak apa-apa, kamu sudah sarapan?" Ucap allen.

Allen mencoba mengalihkan pembicaraan, bianca menggelengkan kepala seraya memberi jawaban.

"Apa karena semalam tadi kalian berdua bertengkar?" Bianca mencoba bertanya pada allen meski dia tahu kakak nya takkan menjawab.

"Kamu sekarang sarapan banguni kayden, nanti siang kita pulang. Papi tadi malam menelpon untuk kita segera pulang." Ujar allen.

Bianca hanya menunduk karena malu, pasti sesampainya dimansion allen akan dapat hukuman dari sang ayah.

"Maaf kak.." lirih bianca yang sedih.

Allen mengucap kepala bianca dengan sangat lembut seperti kakak dan adik, tak lama kayden keluar melihat bianca terlihat sedih.

Dengan sigap kayden berlari kearah bianca. "Lo apain kakak gue?" Ucap dingin kayden.

Bianca yang menunduk sontak terkejut dan menoleh kearah kayden yang berdiri disampingnya.

"Lo diapain lagi sama si monster berhati es batu ini?" Tanya kayden sambil chek tubuh bianca yang takut terluka.

Allen hanya diam mendengar ucapan kayden, ia tahu memang memiliki sifat sangat dingin.

1
Ersa yuni Alfiani
fresh untuk dibaca
sunshine wings
🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️😅😅😅😅😅
sunshine wings
Kayden imaginasinya gilaaa.. 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Apa tak lebih kurangnya sakit mental ya begitu? 🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️
sunshine wings: ❤️❤️❤️❤️❤️
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!