NovelToon NovelToon
Denganmu Lagi

Denganmu Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: ginevra

"Aku mau putus!"
Sudah empat tahun Nindya menjalin hubungan dengan Robby, teman sekelas waktu SMA. Namun semenjak kuliah mereka sering putus nyambung dengan permasalahan yang sama.

Robby selalu bersikap acuh tak acuh dan sering menghindari pertikaian. Sampai akhirnya Nindya meminta putus.

Nindya sudah membulatkan tekatnya, "Kali ini aku tidak akan menarik omonganku lagi."

Tapi ini bukan kisah tentang Nindya dan Robby. ini kisah tentang Nindya dan cinta sejatinya. Siapakah dia? Mampukah dia melupakan cinta Robby? dan Apakah cinta barunya mampu menghapus jejak Robby?

Happy reading~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ginevra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta pada pandangan kedua

Happy reading~

.

.

Waktu memang sebuah misteri. Bagaimana dia mampu bergerak tanpa henti? Berlalunya mampu menyembuhkan kenangan yang ingin dilupakan.

Tahun baru hati baru. Nindya berharap sel cintanya yang lama terlelap mampu bangkit mengumpulkan kekuatannya. Namun dengannya? Benarkah?

Bukannya tak tertarik, namun hatinya belum sepenuhnya milik guru Olahraga itu.

Dek, aku boleh bertamu ke rumah tidak?

Seketika rasa gugup memenuhi ruangan emosinya. 'Ngapain ni orang mau ke rumah? Nanti kalau kena semprot Bapak gimana coba?'

Kekhawatiran Nindya membuat jemarinya tak mampu membalas pesan dari Aan. Mungkin itu membuat Aan mengira Nindya tidak bersedia.

Nindya membiarkan pesannya tak berbalas dan langsung berlari mencari sang Ibu.

"Mom...mom! Dia mau kesini, gimana nih?"

"Ya udah biarin kesini. Sekalian Ibu mau lihat orangnya langsung," jawab Ibu.

Sesuai perintah, Nindya kembali berlari mencari HP yang ia tinggalkan. Namun tidak disangka, Aan malah mengatakan kalau dia tidak jadi bertandang ke rumahnya.

Betapa kecewanya hati Nindya. Satu pertanyaan terbesit dipikirannya kala itu. 'Apakah ini sama dengan Denis dulu? Kenapa mereka tidak punya nyali? Padahal hanya bertamu.'

Yah.. padahal aku sudah bilang ke Ibu.  Orang tuaku udah senang kamu mau datang. Pasti mereka kecewa, Hiks hiks.

Nindya menambahkan emotikon kecewa dan menangis. 

Otewe, tunggu abang dek!

'Hahaha...abang katanya'

Tanpa sadar tawanya terdengar memekakkan telinga.

"Ehem"

'Apa-apaan ini? Kamu seneng? Seneng banget?' protesnya pada dirinya sendiri.

...****************...

Sedangkan jauh di antah berantah ada insan yang sedang mondar mandir untuk menenangkan diri.

Lagi-lagi Aan berdiri di depan cermin kamarnya.

'Maafkan aku jenggot tersayang. Usai sudah masamu menemani aku. Terimakasih untuk 3 bulan kebahagiaan bersamamu. Kali ini demi calon mertua. Maafkan sekali lagi my bro. Sampai jumpa di lain kesempatan. Mungkin kita bisa berjumpa lagi kalau aku sudah mendapatkan pujaan hatiku,' ucap Aan kepada jenggotnya. Ia akhirnya mencukur bersih jenggotnya.

Matanya sedikit berair melihat setiap helai jenggot yang jatuh di lantai.

Dengan menekan rasa gugupnya, Aan mengendarai sepeda motornya untuk menemui calon mertuanya.

*****

"Mana cowokmu? Lama banget?" Gerutu Ibu.

Nindya hanya diam di kamarnya tanpa komentar lebih lanjut.

"Mumpung ada bapakmu, nanti sekalian bapak ikut nemuin," raut wajah ibu sedikit serius kali ini.

"Nanti aku nggak usah keluar ya bu," pinta Nindya.

"Kenapa?"

"Males ah! Aku nggak suka."

"Masa sih kamu nggak suka? Kok Ibu lihatnya sebaliknya," kata Ibu tepat sasaran.

"Aku nggak suka, dia terlalu tua buat aku yang unyu-unyu ini," katanya dengan suara dibuat-buat.

10 menit kemudian, suara salam terdengar dari pintu depan. Sontak Nindya berlari bukan untuk membukakan pintu namun kabur ke dapur.

"Ibu yang bukakan!" Teriaknya.

Ibu yang keheranan dengan tingkah putrinya satu-satunya mau tidak mau membukakan pintu untuk Aan. Beliau mempersilahkan Aan untuk duduk.

Ibu sedikit mengajak ngobrol Aan dengan basa-basi biasa seperti bertanya nama, alamat rumah, dan nama kerabatnya. Namun tidak ada nama yang ia kenali. Ini mengganjal pikiran Ibu Nindya, karena beliau yakin familiar dengan wajahnya.

Siapa sebenarnya Aan?

Apakah Ibu Nindya mempunyai sejarah dengan keluarga Nindya?

Nantikan episode selanjutnya!

Hahaha... Bercanda....

Kita lanjutkan ceritanya.

Melihat wajah Aan yang lebih fresh dari foto yang diperlihatkan Nindya, beliau pergi menuju dapur untuk menyuruh Nindya menemui Aan.

"Ganteng gitu kok! Apanya yang tua? Cepat sana temui! Sekalian bawa teh!"

"Nggak mau!"

"Ni anak ya, cepetan buatkan teh!"

Dengan sedikit gerutu dan cemberut di wajahnya, Nindya membuatkan1 cangkir teh. Tiba-tiba Pak Broto muncul dengan kaos dan sarungnya.

"Buatkan 2 cangkir!"

Tanpa basa-basi Pak Broto berjalan ke ruang tamu untuk menemui orang yang mengaku menyukai anaknya itu.

Ingin sekali Nindya menguping pembicaraan mereka, namun saat ini ia mendapatkan misi membuatkan teh dari bapaknya.

5 menit kemudian, Nindya membawa nampan berisi 2 cangkir teh untuk sang tamu dan Bapaknya tercinta.

Tanpa melihat sekeliling, Nindya menundukkan badannya untuk meletakkan teh di atas meja. Satu untuk Bapaknya dan satu lagi untuk A....

Akhirnya mata mereka bertemu. Betapa tercengangnya Nindya dengan apa yang ditangkap oleh netra coklatnya. Matanya sangat tajam dengan bulu mata lebat. Terlebih lagi Nindya melihat ada lesung pipit di pipinya. 'Sejak kapan ada lesung pipit disana?' Nindya sangat teralihkan.

"Ah panas!" Tanpa sadar Nindya menumpahkan sedikit tehnya di tangannya.

"Kamu nggak apa-apa?" Aan ingin mengelap tangan Nindya namun diurungkan karena mereka bukan mahram.

"Nggak apa-apa," jawab Nindya cepat. Kemudian Nindya membawa nampan kembali ke dapur.

'Ha haaah' Nindya menyentuh dadanya yang bergemuruh. Jantungnya berpacu seperti sedang berlari marathon. Dia memejamkan matanya untuk menenangkan diri namun tidak berhasil. Dan ketika dia membuka kembali matanya, dia seolah melihat kupu-kupu terbang mengitari dirinya. Senyumya mengembang bagai bunga yang menarik kupu-kupu untuk hinggap.

Lamunannya pecah ketika Ibunya memergokinya.

"Hei! Gimana udah kamu suguhkan tehnya?"

"Su...sudah bu," jawabnya.

"Ya udah sana temui tamunya! Mumpung masih ada bapakmu!"

"I..iya.." Nindya masih terbata-bata.

Nindya berjalan dengan sangat berat, berharap ada yang menarik tangannya untu kembali ke dapur. 'Kalau begini terus bisa jantungan aku!'

Dengan malu-malu Nindya duduk dan memandang Aan. Melihat senyumnya yang dihiasi oleh lesung pipit kembali membuatnya menampilkan kupu-kupu yang tadi ada di dapur.

"Oh jadi kamu guru olahraga di SD Harapan Bangsa," kata Pak Broto menyadarkan Nindya.

"Iya pak," jawab Aan.

"Aku familiar dengan wajahmu. Apakah kamu punya hubungan dengan Pak Ikhsan?"

"Iya, beliau paman sama pak," jawab Aan mantap.

"Tunggu, kalau begitu kamu anaknya Pak Daud?" Tanya Pak Broto antusias.

"Iya pak," Aan menjawab dengan polos tanpa tahu apa yang diekspektasikan Pak Broto untuknya.

Pak Broto tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Maksud bapak Pak Ikhsan yang itu?" Nindya penasaran.

"Iya, kalau Pak ikhsan pasti kamu kenal Nin. Nah dia keponakannya," Pak Broto kembali antusias.

Pak Ikhsan adalah tokoh pemuka agama di kampung Nindya sebelum pindah ke rumahnya sekarang. Tidak hanya itu, keluarga mereka terkenal sebagai priyayi di daerahnya. Keluarganya juga mempunyai pondok pesantren dengan santri yang lumayan banyak.

Aan hanya tersenyum tanpa berkomentar, malah terkesan canggung. Dia tidak mau keluarga ayahnya mempengaruhi keputusan Pak Broto.

"Namun saya tidak terlalu dekat dengan keluarga abah saya pak," akhirnya Aan membuka suara.

"......." Pak Broto diam.

.

.

.

Apakah pernyataan Aan membuat penilaian Pak Broto merosot?

Bagaimana dengan Nindya?

Apakah kali ini Nindya juga harus merelakan cintanya yang baru saja ia rasakan?

Nantikan episode selanjutnya.... See ya...

1
Rezqhi Amalia
semngat trus Thor, ceritanya keren menceritakan tentang Nindya yang mengejar impiannya namun memiliki kekasih yang sangat posesif yang justru menjadi pnghlang dalam mimpi krna sllu diposesif berlebihan. Namun aku suka karakter Nindya karena merasa hubungannya udah GK sehat jadi diakhiri. Semngat Nindya, smoga dapat pengganti yg bertanggung jawab yang justru mendukungmu di setiap lngkahmu
Rezqhi Amalia
emang pling ribet klo ngajar di kelas satu. Masih anak-anak bngt soalnya. msih suka dgn kbiasaan di TK
Rezqhi Amalia
pertemanan yang mnyentuh🥹
@dadan_kusuma89
Sampai Upin Ipin rambutnya gondrong sekalian ya 😁
@dadan_kusuma89
Nindya, aku hampir salah paham dengan kamu yang "membawa HP lebih dari biasanya" 😁. Aku pikir tadi kamu membawa dua sampai tiga HP setelah ketemu Denis😁.
ginevra: hehehehe...bener juga kak
total 1 replies
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞 ℘ℯ𝓃𝓪 🩷
watak keibuan banget Nindya nihh 🤭
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞 ℘ℯ𝓃𝓪 🩷
jangan tralu gelisah, coba saja dulu biar gak terus kepikiran 😌
Muslikah
ehem juga
Muslikah
mila heboh banget deh
Muslikah
love you too
Muslikah
jangan remehkan
Muslikah
semangat nindya
Muslikah
kok aku tersindir ya
Muslikah
betul itu
Iyikadin
Anak sd sekarang udah bedaaaa😭
MARDONI
Kesan Mila adalah karakter yang lebih meledak-ledak atau vokal langsung terbentuk😄
MARDONI
Kalimat pembuka ini langsung bikin pembaca paham perjalanan emosinya. Kesan bahwa Nindya berusaha bangkit terasa kuat dan natural.
Burhan_part
ibunya ada ada aja
Muffin🧁
Wah mapan nih haha🫣
Burhan_part
walah walah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!