NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA VICTOR

TAKDIR CINTA VICTOR

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Trauma masa lalu / Percintaan Konglomerat / Romansa / Playboy
Popularitas:291
Nilai: 5
Nama Author: CutyprincesSs

Kepercayaan Aleesya terhadap orang yang paling ia andalkan hancur begitu saja, membuatnya nyaris kehilangan arah.

Namun saat air matanya jatuh di tempat yang gelap, Victor datang diam-diam... menjadi pelindung, meskipun hal itu tak pernah ia rencanakan. Dalam pikiran Victor, ia tak tahu kapan hatinya mulai berpihak. Yang ia tahu, Aleesya tak seharusnya menangis sendirian.

Di saat masa lalu kelam mulai terbongkar, bersamaan dengan bahaya yang kembali mengintai, mampukah cinta mereka menjadi perisai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CutyprincesSs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Dapur rumah keluarga Ferdinan sore itu dipenuhi aroma manis dari butter yang meleleh. Aleesya berdiri di samping ibunya, memakai apron krem dengan rambut di cepol. Wajahnya terlihat cerah, jarang terlihat setenang ini sejak Maxime mencampakkannya.

"Putar pelan, jangan terlalu cepat. Kamu bikin kuenya bantat nanti," ujar Inggrid sambil menuntut tangan putrinya.

Aleesya terkekeh, "Kalau bantat tinggal dimakan sama ayah."

Dari arah meja makan, Ferdinan nampak membaca koran langsung cemberut. "Selama masih ada coklatnya, ayah habiskan." jawabnya dengan senyuman diakhir. Suasana rumah dua lantai bercat ungu lavender itu terasa hangat, normal, dan penuh tawa. Namun tak ada yang menyangka, kabar mencengangkan akan singgah sebentar lagi.

 

Suara mobil Nathan terdengar memasuki halaman rumah Ferdinan. Asap yang mengepul keluar dari kue buatan Aleesya yang baru saja di angkat dari oven, bersamaan itu, Nathan keluar dari mobil bersama sopirnya masuk ke dalam rumah.

"Itu ... mobil om Nathan, ya?" gumam Aleesya menoleh ke jendela besar. Inggrid dan Ferdinan saling pandang, ayah Aleesya itu melipat kembali korannya lalu beranjak untuk melihat. Inggrid mengekori dan setelahnya mereka menemui Nathan yang wajahnya terlihat datar, namun ada sedikit senyum di sudut bibirnya.

"Ferdinan, aku membawa kabar gembira untukmu. Terutama kau, Aleesya."

Mata Aleesya membesar, jantungnya berdegup lebih kencang seperti akan mendapat kejutan. "Beritahu kami, Om." ucapnya tegas sembari menegakkan badannya.

Deret kursi berbunyi cepat saat Nathan menarik salah satu kursi makan dan ia meletakkan kedua sikunya di meja. Rautnya tenang dan nadanya datar seperti biasa.

"Maxwell terkena serangan jantung, asistenku bilang kondisinya kritis. Pria tua itu.. pasti terpukul dengan penurunan saham." baik Ferdinan dan Inggrid saling pandang, mereka kemudian melihat Aleesya yang terdiam. Inggrid bahkan memegang tangan putrinya yang terasa dingin. "Wah... Aleesya, sepertinya karma sudah menghampiri keluarga Maxime." Inggrid menopang dagunya sambil menyelipkan anak rambut Aleesya di belakang telinga.

Aleesya mengangguk, "Ini bukan sesuatu yang bisa membuatku bersimpati bukan, Ibu?" Nathan mencondongkan badannya. "Sya, kau tidak perlu memikirkan Maxime lagi. Perusahaannya sedang sekarat, Sabrina bahkan pontang panting mencari investor baru. Kali ini bisa dipastikan Lenz keluar dari 10 besar perusahaan berpengaruh di dunia."

Ferdinan mengangguk setuju, "Dan aku harap ini adalah kehancuran pertama sebelum yang lain menimpa mereka. Demi Tuhan aku tidak rela putriku satu-satunya disakiti seperti ini." Aleesya kehabisan kata-kata, ia harusnya senang karena orang tuanya melimpahkan kasih sayang padanya. Namun hatinya justru berdenyut karena mengingat Maxwell sangat baik padanya, begitupun Sabrina.

"Apakah... Victor sudah tahu, Om?" Nathan menyilangkan tangan, "Dia sedang di luar kota. Mengecek proyek besar yang sebelumnya milik Lenz. Setelah Lenz jatuh, kepemilikan kembali ke HGE." kepalanya menggeleng pelan.

"Victor sendirian?"

Nada Aleesya langsung berubah cemas.

Nathan menatapnya, rautnya menjadi lebih gelap."Tidak hanya sendirian. Dia… sedang bertemu pedagang besar pasar gelap." Aleesya terpaku, "Kenapa dia-"

"Transaksi senjata ilegal." tambah Nathan singkat, "dan ada tawaran investasi gelap yang sedang dinegosiasikan. Aku sudah memperingatkannya, namun anak itu ingin mencoba menyelesaikan dengan caranya sendiri." Inggrid menutup mulutnya, rautnya berubah khawatir. "Victor memang terlalu berani."

---

Di lain kota, lampu gantung kristal berpendar lembut memantulkan cahaya di atas meja kayu mahoni panjang dalam ruang privat lantai 54, Hotel Asterion tempat pertemuan internasional antara Victor dan distributor besar asing.

Ruangan itu sepi, hanya suara AC yang terdengar samar. Dari jendela besar kaca besar, kota disana terlihat seperti lautan cahaya.

Victor masuk dengan langkah tegas, jam hitamnya rapi berpadu dengan raut wajah yang sedingin marmer. Alisnya bak pedang tajam seolah menyimpulkan bahwa pria muda itu sangat menghargai waktu dan kerja keras. Dia pria berdiri ketika ia datang, mereka bukan preman, tapi pebisnis dengan kemeja mahal dan jam tangan kelas dunia. Seorang pria paruh baya bermata abu-abu duduk santai di tengah mereka sambil menyilangkan kaki. Dialah Eduard Morelli, distributor besar pasar gelap internasional... senjata hanyalah satu dari banyak produk yang ia tangani.

"Mr. Scott," sapanya dengan senyum tipis. "Akhirnya kita bertemu langsung." Victor duduk tegap tanpa bicara. "Aku tidak punya banyak waktu. Investor yang kau sebutkan... apa mereka benar-benar bisa dipercaya?" Eduard menautkan jari-jarinya. "Dalam bisnis gelap, tidak ada kata 'percaya' anak muda. Yang ada hanya kepentingan yang selaras." Ia melirik asistennya. "Tapi koneksi yang ku bawa cukup kuat untuk mengambil alih tender yang baru saja ditinggalkan Lenz Property."

Perkataan itu spontan menarik atensi Victor, "Dengan syarat?" Eduard tersenyum kecil. "Sederhana. Division Nine wajib memberikan kaki akses distribusi lewat pelabuhan Utara. Jalur kalian bersih... dan tidak terlalu banyak mata yang mengawasi."

Dua tangan Victor merapat di meja, namun ekspresinya tidak berubah sedikit pun.

"Kau ingin menggunakan jalur ekspor resmi HGE untuk barang-barangmu."

"Dan sebagai gantinya..." Eduard mencondongkan tubuh, "pengusaha besar dari Timur Tengah bersedia menanam modal ke proyek revitalisasi kota kalian. Jumlah yang... cukup besar untuk menghapus sisa-sisa Lenz."

Victor mengetuk meja tiga kali, gestur yang Hana muncul saat ia berpikir keras. "Aku tidak ingin HGE dikaitkan dengan perdagangan senjata."

Eduard tertawa pelan. "Kau tidak akan. Senjatanya bukan urusanmu... yang kami butuhkan hanyalah jalur. Dokumen tetap bersih dan saya jamin tidak ada yang bisa menelusuri."

Victor menghela napas tipis, bukan ragu... lebih ke menimbang posisi. "Division Nine akan melakukan pemeriksaan. Jika ada satu saja hal yang berpotensi menodai rekam jejak HGE, kesepakatan ini batal."

Eduard mengangguk, tidak tersinggung sama sekali. "Dan karena itulah mengapa aku lebih memilih bekerja dengan keluarga Scott. Kalian tidak ceroboh... tidak seperti Lenz."

Nama itu membuat mata Victor sedikit mengerucut. "Lenz sudah jatuh." Eduard bngjut dari duduknya, "Dan kalian satu-satunya pengganti yang layak." Ia mengulurkan tangan.

"Kita mulai dari kontrak jalur distribusi. Setelah itu, investor akan hadir minggu depan." Victor berdiri pelan, menjabat tangannya dengan dingin. "Baik. Tapi ingat, Mr. Morelli... Scott tidak bermain kotor. Kami hanya bermain lebih pintar."

Sebuah senyum puas terbit di wajah Eduard. "Apapun istilahnya, Mr. Scott... kau baru saja memenangkan perang yang bahkan tidak disadari Lenz." Victor hanya menjawab dengan tatapan dingin. "Perang ini baru dimulai."

Ia berbalik pergi... langkahnya mantap, sorot matanya dingin dan penuh kendali.

Ruangan kembali sunyi, namun satu hal yang pasti:

HGE bergerak, Division Nine ikut bergerak. Dan Victor? Bukan sekadar pewaris perusahaan. Ia adalah pemain berbahaya di dunia yang tidak pernah publik lihat.

***

Halo? Cerita ini sudah sampai mana? Absen coba di komentar😅

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!