NovelToon NovelToon
Siapa Aku ? Fresha/ Sha Legenda Sang Idola

Siapa Aku ? Fresha/ Sha Legenda Sang Idola

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:743
Nilai: 5
Nama Author: Lingga Mn

Fresha seorang gadis lugu, kurang percaya diri yang viral mirip Sha Artis legend yang telah meninggal 20 tahun.
Setelah kacamata Fresha terlepas maka tanpa sadar Fresha jadi Sha, yang percayadiri , aura bintang dia mulai muncul.
Fresha bisa tahu masa lalu Sha Sangat Legenda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lingga Mn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembuatan Video Klip Dramatis.

Langit semakin kelabu, seolah menahan air mata yang siap tumpah. Bel sekolah berdering, menandakan hari telah usai. Fresha, Zheshe, dan Kim Ray berjalan beriringan menuju gerbang sekolah.

"Fresha, maaf ya, hari ini aku nggak bisa nemenin kamu," ucap Zheshe dengan nada menyesal. "Bu Lusi tiba-tiba manggil, ada urusan penting katanya."

Kim Ray, yang biasanya ceria, terlihat sedikit murung. Fresha menyadari perubahan raut wajahnya, namun ia memilih untuk tidak berkomentar.

"Nggak apa-apa, Zhe," balas Fresha dengan senyum tipis. "Mami Yanti udah nunggu di lokasi. Aku duluan ya, nanti kamu nyusul."

Zheshe mengangguk dan berbelok ke arah kantor Bu Lusi. Kini, hanya tersisa Fresha dan Kim Ray yang berjalan bersama.

"Jadi, kamu mau langsung ke lokasi syuting?" tanya Kim Ray, berusaha menyembunyikan kekecewaannya.

"Iya," jawab Fresha. "Mami Yanti bilang, hari ini ada adegan yang cukup penting."

Kim Ray mengangguk-angguk, lalu tiba-tiba tersenyum cerah. "Kalau gitu, aku ikut ya!" serunya dengan semangat. "Aku kan asisten kamu juga."

Fresha tertawa kecil mendengar perkataan Kim Ray. Sejak beberapa bulan terakhir, Kim Ray memang sering membantu Fresha dalam berbagai kegiatan, mulai dari mengatur jadwal, menyiapkan kostum, hingga memberikan dukungan moral. Ia sudah dianggap sebagai asisten pribadi Fresha.

"Boleh aja," jawab Fresha. "Tapi, kamu nggak ada urusan lain?"

"Nggak ada," jawab Kim Ray cepat. "Urusan aku sekarang cuma nemenin kamu."

Fresha tersenyum bahagia. Ia merasa sangat beruntung memiliki teman seperti Kim Ray. Selain tampan dan populer di sekolah, Kim Ray juga sangat baik dan perhatian.

Mereka berdua pun melanjutkan perjalanan menuju lokasi syuting video klip. Di sepanjang jalan, mereka bercanda dan tertawa, melupakan sejenak langit kelabu yang mau turunkan hujan.

Setibanya di lokasi syuting, Fresha dan Kim Ray disambut hangat oleh Mami Yanti, manajer yang selalu ceria dan penuh semangat. Lokasi syuting tampak ramai, tidak hanya oleh kru produksi, tetapi juga oleh para penggemar Fresha dan Sha yang penasaran ingin melihat proses pembuatan video klip single perdana Fresha yang berjudul "Akulah Dia". Bahkan, beberapa awak media dari infotainment televisi pun turut hadir untuk meliput momen spesial ini.

"Wah, Fresha, Kim Ray, kalian sudah datang!" sapa Mami Yanti dengan senyum lebar. "Lihat, banyak sekali yang ingin melihat kalian beraksi!"

Fresha tersenyum gugup melihat kerumunan orang yang menatapnya dengan antusias. Ia merasa sedikit tertekan, tetapi juga bersemangat untuk memberikan yang terbaik.

"Tenang saja, Fresha," bisik Kim Ray sambil menggenggam tangannya. "Kamu pasti bisa!"

Fresha menarik napas dalam-dalam dan mengangguk mantap. Ia siap untuk memulai syuting.

Video klip "Akulah Dia" mengisahkan tentang seorang wanita yang sangat mengharapkan cinta dari seorang pria. Namun, pria itu ternyata masih mencintai kepribadian wanita yang dulu, bukan kepribadian wanita yang sekarang. Sebuah cerita yang menyentuh hati dan penuh dengan emosi.

Adegan pertama yang akan diambil adalah adegan hujan-hujanan. Kebetulan, hujan deras mulai turun, seolah mendukung jalannya syuting. Fresha diminta untuk berjalan di tengah hujan, sambil menangis dan menunjukkan penyesalan karena telah mengubah kepribadiannya demi cinta dan pengakuan dari dunia.

"Oke, Fresha, siap?" tanya sutradara dengan suara lantang.

Fresha mengangguk dan mengambil posisi di tengah hujan. Ia mulai menghayati perannya, membayangkan dirinya sebagai wanita yang terluka dan menyesal.

"Action!" teriak sutradara.

Fresha mulai berjalan perlahan di tengah hujan. Air mata bercampur dengan air hujan yang membasahi wajahnya. Ia berjalan dengan langkah demi langkah demi langkah Fresha terus berjalan di tengah derasnya hujan, air mata terus mengalir membasahi pipinya. Ia mencoba menghayati perannya sebagai seorang wanita yang menyesal telah mengubah dirinya demi cinta dan pengakuan dunia. Setiap langkah yang ia ambil terasa berat, seolah beban penyesalan itu menghimpit dadanya.

Sutradara memberikan arahan dari balik kamera, "Bagus, Fresha! Ekspresinya lebih sedih lagi! Tunjukkan penyesalanmu yang mendalam!"

Fresha semakin menjiwai perannya. Ia membayangkan dirinya sebagai Sha yang sekarang memiliki kepribadian Fresha, gadis yang polos dan penuh semangat yang telah hilang selama bertahun-tahun. Ia menyesal telah meninggalkan jati dirinya, menyesal telah mencoba menjadi orang lain demi mendapatkan cinta dan pengakuan.

Tiba-tiba, Fresha berhenti berjalan. Ia berjongkok di tengah hujan, menutupi wajahnya dengan kedua tangan, dan menangis sejadi-jadinya. Air mata penyesalan itu bercampur dengan air hujan yang semakin deras. Ia merasa sangat bersalah karena telah melupakan siapa dirinya sebenarnya.

Sutradara berteriak, "Cut! Bagus sekali, Fresha! Aktingmu sangat natural dan menyentuh!"

Para kru bertepuk tangan memberikan apresiasi kepada Fresha. Kim Ray berlari menghampiri Fresha dan memberikan handuk untuk mengeringkan wajahnya.

"Kamu hebat, Fresha!" puji Kim Ray dengan senyum bangga. "Aktingmu benar-benar membuatku merinding."

Fresha tersenyum lemah. Ia merasa lega karena telah berhasil menyelesaikan adegan yang sulit itu. Namun, di balik kelegaan itu, ia juga merasa sedih dan terbebani. Ia tahu, adegan itu bukan hanya sekadar akting, tetapi juga mencerminkan perasaannya yang sebenarnya.

Mami Yanti menghampiri Fresha dan memeluknya erat. "Kamu luar biasa, Fresha!" kata Mami Yanti dengan suara terharu. "Aku yakin, video klip ini akan sukses besar!"

Fresha membalas pelukan Mami Yanti. Ia merasa berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh Mami Yanti dan Kim Ray. Tanpa mereka, ia tidak akan bisa menjadi seperti sekarang.

Adegan demi adegan berhasil Fresha lalui dengan lancar. Ia benar-benar menjiwai setiap peran yang diberikan, menunjukkan bakat aktingnya yang luar biasa. Waktu berlalu begitu cepat, hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Syuting hari itu akhirnya selesai.

Fresha merasa lelah, tetapi juga puas dengan hasil kerjanya. Ia berharap, video klip ini akan disukai oleh banyak orang dan bisa menjadi awal yang baik untuk karirnya di dunia hiburan.

Namun, di tengah kebahagiaan itu, Fresha merasa sedikit kecewa karena Zheshe tidak datang menemaninya. Ia sudah menunggu Zheshe sejak siang tadi, tetapi sahabatnya itu tidak kunjung muncul.

Fresha kemudian mengambil ponselnya dan melihat apakah ada pesan dari Zheshe. Benar saja, ada sebuah pesan yang baru saja masuk.

"Fresha, maaf banget ya, aku nggak bisa datang. Mama tiba-tiba minta aku pulang ke desa C. Ada urusan mendadak katanya. Maaf ya, nggak bisa nemenin kamu syuting. Semangat terus ya!"

Fresha menghela napas panjang setelah membaca pesan dari Zheshe. Ia merasa sedikit kecewa, tetapi juga mengerti dengan situasi Zheshe. Ia tahu, keluarga adalah hal yang paling penting bagi Zheshe.

"Nggak apa-apa, Zhe," gumam Fresha pelan. "Yang penting kamu baik-baik saja."

Kim Ray yang sedari tadi berada di samping Fresha, menyadari perubahan raut wajahnya. "Kenapa, Fresha? Ada masalah?" tanyanya dengan nada khawatir.

Fresha menggelengkan kepalanya. "Nggak kok," jawabnya sambil tersenyum tipis. "Zheshe nggak bisa datang, dia harus pulang ke desa."

Kim Ray mengangguk mengerti. "Oh, gitu," katanya. "Ya sudah, nggak apa-apa. Kan ada aku di sini."

Fresha tersenyum mendengar perkataan Kim Ray. Ia merasa senang karena Kim Ray selalu ada untuknya, baik dalam suka maupun duka.

"Makasih ya, Kim," kata Fresha tulus. "Kamu memang sahabat terbaikku."

Di sisi lain, Zheshe tidak benar-benar pergi ke desa C karena urusan keluarga. Sebenarnya, ia dan Bu Lusi sedang dalam perjalanan menuju kota C. Tujuan mereka adalah sebuah kafe bernama 'Sahabat Sha', tempat yang dipilih untuk pertemuan rahasia dengan Akbar dan Gea.

Zheshe merasa sedikit bersalah karena telah berbohong kepada Fresha. Namun, ia percaya bahwa ini adalah cara terbaik untuk melindungi sahabatnya itu, setidaknya untuk saat ini. Ia tidak ingin Fresha mengetahui penyelidikan ini sebelum semuanya benar-benar jelas.

1
Johana Guarneros
❤️Karakter-karakter dalam cerita ini begitu hidup dan membuatku empati padanya.
Layla
Luar biasa!
Gái đảm
Terima kasih Thor, karena ceritamu aku jadi bisa mimpi indah malam ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!