Kecelakaan satu tahun yang lalu, telah mengakibatkan kaki kiri Arsy menjadi cacat, Arsy seorang ibu satu anak ini telah di selingkuhi oleh suaminya dengan wanita lain.
"Mas, apa salahku sampai kamu tega mengkhianatiku?"tanyanya sampai menangis tersedu.
"aku sudah bosan dan muak hidup dengan wanita cacat sepertimu, kau sudah tak mampu melayaniku di atas ranjang, sebaiknya kita bercerai saja!" Jawabnya tanpa memperdulikan perasaan Arsy yang masih berstatus istri sah nya.
Suatu ketika Arsy dipertemukan dengan seorang pria paruh baya dalam kondisi sekarat, Arsy menyelamatkan nyawanya, siapa sangka pria yang usianya sudah lebih dari setengah abad itu, sebut saja Tuan Handoko menjadikan Arsy sebagai putri angkatnya.
Dan putra dari Tuan Handoko, yakni Galaksi Pramudya rupanya diam-diam menaruh hati kepada Arsy, meskipun di awal pertemuan mereka, Gala begitu membencinya.
Mampukah Arsy merubah takdir hidupnya dan menerima Galaksi sebagai pendampingnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acara peresmian Toko Kue Mochi
Besok lusa rencananya Arsy akan mengadakan acara syukuran sekaligus peresmian toko barunya meskipun masih belum menjadi hak miliknya sepenuhnya, namun Gala sudah memberikan izin kepada Arsy untuk segera menempati toko barunya, tidak lupa ia juga mengundang Tuan Dimitri dan juga Aluna untuk turut hadir dalam acara pengajian sekaligus peresmian tersebut, dan Bu Sanusi dan Pak Sanusi mengundang Bapak-bapak dan Ibu-ibu pengajian serta beberapa anak yatim untuk menghadiri acara tersebut. Dan rencananya Ustad Hanafi yang akan memimpin acara pengajian.
.
.
Aluna yang mendapatkan kabar dari kakeknya kalau dirinya diundang untuk hadir di acara pengajian sekaligus peresmian toko milik Arsy, ia senang bukan main, apalagi sudah satu minggu lebih ia tidak bertemu dengannya mengingat minggu-minggu ini ia sibuk mempersiapkan ulangan semester.
Gala sendiri tidak mengijinkan putrinya pergi kemana-mana agar bisa lebih fokus terhadap ujiannya di sekolah, kebetulan Aluna sudah selesai dengan ujian semester nya, ia pun sudah tak sabar untuk bisa bertemu kembali dengan Arsy dan juga Adnan.
"Kek, apakah Tante Arsy menang lomba karena bantuan dari kakek?" Aluna menyipitkan kedua matanya, ia mulai menaruh curiga terhadap kakeknya.
"Tidaklah Aluna, Kakek hanya membantu Arsy pas pendaftaran perlombaan, selebihnya itu sudah menjadi keputusan juri, dan kakek memang sudah sangat yakin kalau Arsy memiliki kemampuan untuk memenangkan kompetisi itu, dan kau bisa lihat sendiri kan bagaimana Arsy saat ini!" Tuan Dimitri memperhatikan cucunya yang fokus menatapnya.
"Wah, Tante Arsy memang hebat ya Kek, kek aku ingin Tante Arsy menjadi Mamah sambungku, apakah Kakek bisa mewujudkan keinginanku?" Tanya Aluna dengan serius.
Tuan Dimitri tersenyum lebar ke arahnya." Tentu saja bisa, pokoknya akan Kakek usahakan agar Papahmu dan Tante Arsy menikah, karena Kakek ingin melihat cucu kesayangannya kakek bahagia."
Mendengar Kakeknya berkata seperti itu, Aluna memeluk erat kakeknya.
"Terimakasih Kek, aku sayang pake banget sama Kakek!"
" Ha-ha-ha, kakek juga sayang pake buanget sama cucu kakek yang satu ini! " Tuan Dimitri mengusap lembut kepala Aluna, ia begitu menyayanginya, sedari kecil Aluna sudah dekat dengannya.
.
.
Hari yang dinanti pun akhirnya tiba, Aluna dan Kakeknya bergegas pergi ke acara pengajian yang diadakan di toko kue Mochi yang letaknya tidak begitu jauh dari perusahaan N&H food, Nyonya Sandra yang diajak oleh suaminya, ia menolaknya mentah-mentah, dan ia lebih memilih untuk pergi bersama dengan Soraya karena Soraya ingin memberitahu soal kejadian dua hari yang lalu padanya.
Setelah melaksanakan solat Ashar di salah satu mesjid dekat toko, kini acara pengajian telah dimulai dan di pimpin oleh ustad Hanafi.
Sedangkan Aluna dan Tuan Dimitri, keduanya baru saja tiba, salah satu ibu-ibu pengajian yang sempat menggosipkan Arsy dengan Tuan Dimitri, orang tersebut mulai memperhatikan secara intens.
"Sssttt, Tut... noh lihat cowok nya si Arsy udah datang tuh, aye kira dia sudah tidak berhubungan lagi sama pria tua itu, eh rupanya masih!" ujar Mpok Juleha
" Hush... Inget kita lagi di pengajian, masih sempat-sempatnya Mpok Juleha dan Mpok Tuti ngegosipin Mba Arsy! " tegur Halimah salah satu warga kampung koneng.
"Dih, aye gak ikutan ye, Mpok Juleha nih yang mulai duluan!" sahut Mpok Tuti membela diri.
" Sudahlah kalian ini insyaf, jangan suka ngomongin orang yang tidak-tidak, Mba Arsy itu orang baik, Aye tidak percaya atas tuduhan Mpok Juleha dan Mpok Tuti, dan aye tahu kalau Mpok Juleha dan Mpok Tuti ini adalah biang gosip di kampung koneng!" ujar kembali Halimah, ia sudah sangat geram dengan ulah dua ibu-ibu ini.
Selesai acara pengajian dan santunan anak yatim, tak lama Gala datang seorang diri, Arsy sendiri terkejut tak percaya kalau Tuan Gala akan datang ke acara pengajian.
Dan acara yang terakhir adalah memotong pita, sebagai tanda bahwa toko ini resmi di buka.
Arsy tampak gugup saat akan memotong pita merah tersebut, ditambah saat ini Gala telah berada di sampingnya, dan Tuan Dimitri yang memperhatikan Keduanya, ia tersenyum bangga, Aluna dan Adnan, keduanya terlihat bahagia melihat kedua orangtua mereka mulai akur, sedangkan para warga Kampung Koneng sempat bertanya-tanya siapa pria tampan yang berada di sampingnya Arsy?
"Apakah kau sudah siap untuk memotong pita merah ini, Arsy?" tanya Gala dengan suaranya yang lembut.
Arsy cukup terkejut dengan sikap Gala yang tak biasa, ia sendiri merasa aneh, mengapa Tuan Gala bisa berubah seratus delapan puluh derajat seperti ini, dan sikapnya menjadi lebih baik?
Sedangkan Tuan Dimitri, dari kejauhan ia memandangi putranya yang terus memandangi Arsy.
'Sepertinya Gala mulai tertarik terhadap Arsy, baguslah, lebih cepat itu lebih baik, aku sudah tidak sabar menjadikan Arsy sebagai menantu di keluarga Handoko! '
Tuan Dimitri bergumam dan ia berharap putranya mau membuka hatinya untuk Arsy.
sambil mengucapkan kata Bismillah, pada akhirnya pita merah pun di gunting, dan Tuan Gala ikut membantunya, otomatis tangannya sampai bersentuhan dengan tangan Arsy.
Arsy sempat menoleh sejenak, kemudian buru-buru membuang pandangannya, dan ia sampai gugup dibuatnya.
Sedangkan Gala, justru ia tersenyum tipis ke arahnya.
Akhirnya toko kue Mochi resmi di buka, Arsy dan Adnan terlihat bahagia karena pada akhirnya impian mereka telah terwujud.
Arsy dan putranya sampai menangis haru, Gala sendiri ikut merasakan kebahagiaan yang Arsy dan putranya rasakan.
"Nah Arsy, saya ucapkan selamat atas pencapaiannya, kau memang layak mendapatkan semua ini, saya doakan semoga usahamu lancar! " Tuan Dimitri mendekat dan mengucapkan selamat kepada Arsy.
Kemudian giliran Pak Sanusi dan istrinya mengucapkan selamat kepada Arsy serta di susul oleh Bapak-bapak dan Ibu-ibu pengajian yang lainnya.
Hari ini Arsy benar-benar merasakan kebahagiaan yang belum Pernah ia rasakan selama ini, kebaikan serta kehangatan orang-orang disekitarnya yang telah membuatnya untuk terus semangat menggapai mimpi dan harapannya.
.
.
Kafetaria kenangan
Soraya menangis tersedu di depan Nyonya Maria, ia mengadukan apa yang telah terjadi tempo hari kepadanya.
Nyonya Maria begitu kesal atas sikap putranya yang kasar terhadap Soraya.
"Kamu tenang saja Soraya, Tante pasti akan bantu kamu untuk bisa menikah dengan Gala, apapun caranya, hanya kamulah yang pantas menjadi menantu di keluarga Handoko, lagian aku masih tidak percaya bahwa tidak mungkin kalau Gala menyukai wanita cacat itu, sudah tidak waras kali dia kalau sampai hal itu terjadi, sampai kapanpun aku tidak akan pernah merestui mereka!" Nyonya Maria mengepalkan tangan, rahangnya menegang karena kesal
Sementara itu, Soraya begitu puas karena pengaduannya telah di respon dengan sangat baik oleh calon ibu mertuanya.
.
.
Setelah puas bermain dengan Adnan di toko kue Mochi, Akhirnya Adnan dan juga aluna tertidur di atas kursi sofa khusus untuk pengunjung toko, dan rencananya mulai besok siang, toko kue Mochi akan mulai beroperasi, Arsy sendiri sudah menyiapkan empat orang pegawai untuk membantu pekerjaannya.
"Gala sebaiknya kau antar Arsy dan putranya pulang, biarkan Aluna pulang bersama Papah, lagian malam sudah semakin larut!" usul Tuan Dimitri, iya tersenyum puas karena berusaha agar putranya bisa lebih dekat dengan Arsy.
Tanpa adanya keraguan, Gala pun menyetujuinya, sedangkan Arsy yang tadinya ingin menolak, namun pada akhirnya ia terpaksa menerima tawaran tersebut, ia sendiri tidak enak menolak perintah darinya, ya mulai saat ini Galaksi Pramudya Handoko telah resmi menjadi atasannya.
Setelah Tuan Dimitri pergi sembari membawa cucunya yang sudah tertidur lelap, kini giliran Gala menggendong tubuh Adnan yang masih tertidur pulas.
"Biar Adnan saya bangunkan saja Tuan!" ujarnya sembari meraih tubuh putranya dari tangan Tuan Gala.
"Tidak usah Arsy, biarkan putramu tertidur, kasihan dia, pasti sangat lelah dan mengantuk!" ujarnya sembari menggenggam kuat tangan Arsy yang mencoba mengambil putranya.
Tangan Arsy sempat gemetar, dan Gala bisa merasakannya.
Bersambung...