NovelToon NovelToon
CupidCore System

CupidCore System

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Sistem / Romansa
Popularitas:664
Nilai: 5
Nama Author: stells

Di masa depan, kota futuristik Neo-Seraya mengandalkan sebuah algoritma canggih bernama CupidCore untuk menentukan pasangan romantis setiap orang. Dengan skor kompatibilitas hampir sempurna, sistem ini dipercaya sebagai solusi akhir bagi kegagalan hubungan.

Rania Elvara, ilmuwan jenius yang ikut mengembangkan CupidCore, selalu percaya bahwa logika dan data bisa memprediksi kebahagiaan. Namun, setelah bertemu Adrian Kael, seorang seniman jalanan yang menolak tunduk pada sistem, keyakinannya mulai goyah. Pertemuan mereka memicu pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh angka: bisakah cinta sejati benar-benar dihitung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon stells, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24

Adrian menemukan panel listrik di dinding yang masih aktif. Ia mematikannya untuk mencegah sinyal keluar. “Kita tidak tahu apakah ruangan ini dipantau,” katanya.

Milo kemudian menyimpan peta itu di tasnya. Yara memeriksa jam di pergelangan tangannya. “Kita tidak bisa terlalu lama di sini. Drone bisa menelusuri jejak kita lewat panas tubuh.”

Mereka meninggalkan gudang dan terus menyusuri lorong. Suara mesin mendekat dari kejauhan.

Milo menoleh ke Adrian. “Itu bukan drone biasa… suaranya lebih besar.”

Tiba di tikungan, mereka melihat cahaya merah redup dari ujung lorong. Sebuah unit pengintai otomatis—lebih besar dari drone standar—bergerak perlahan, memindai area. Adrian memberi tanda berhenti dan mematikan semua senter.

Kai berbisik, “Kita tidak bisa melawan itu di ruang sempit. Jalur alternatif?”

Rania menunjuk celah kecil di dinding. “Ada ventilasi sempit di situ. Kita bisa masuk satu per satu.”

Darius maju duluan, memeriksa apakah celah itu aman. “Cukup lebar untuk kita semua. Tapi begitu keluar, kita tidak tahu ke mana jalurnya.”

Mereka memutuskan mengambil risiko. Satu per satu merangkak masuk, dengan Yara menutup jalur belakang. Begitu Milo masuk terakhir, unit pengintai lewat tanpa mendeteksi mereka. Mereka keluar dari ventilasi ke ruangan luas yang tampak seperti stasiun pompa tua. Air menetes dari pipa-pipa besar, dan ada tangga menuju platform atas.

Rania memeriksa sekeliling. “Tempat ini sepertinya tidak dipakai bertahun-tahun.”

Milo memeriksa perangkatnya. “Sinyal koordinat semakin kuat. Kita tinggal beberapa ratus meter lagi.”

Kai naik ke platform dan menemukan pintu logam dengan simbol bintang ganda yang lebih besar dan jelas. “Ini pasti jalur resmi mereka.”

Adrian menyetujui. “Kita bergerak. Jangan beri waktu patroli menemukan kita.”

Mereka membuka pintu dan memasuki koridor yang lebih bersih, jelas lebih sering digunakan. Lampu-lampu darurat menyala redup. Tanda panah lusuh di dinding menunjuk ke arah “Gamma Hub”.

Yara bergumam. “Kita benar-benar dekat sekarang.”

Mereka mempercepat langkah. Di tikungan terakhir, mereka berhenti saat mendengar suara langkah orang lain. Adrian memberi isyarat diam. Dua siluet terlihat di kejauhan—mungkin anggota jaringan perlawanan atau penjaga Dewan.

Rania menarik napas dalam. “Kita harus memutuskan sekarang: menyergap atau menunggu mereka lewat.”

Darius berbisik. “Kita tidak tahu pihak mana mereka. Kalau ini jebakan, menyergap bisa membuat kita kehilangan keuntungan.”

Adrian mempertimbangkan sebentar, lalu memberi tanda menunggu. Mereka menempel ke dinding, memegang senjata masing-masing, dan bersiap menghadapi kemungkinan yang akan terjadi.

Dua siluet di ujung koridor bergerak pelan, seolah juga berhati-hati. Lampu darurat memantulkan bayangan panjang di dinding, membuat sulit menilai jumlah sebenarnya. Adrian memberi isyarat agar kelompoknya tetap diam.

Rania menahan napas, menatap Milo yang sudah menyiapkan alat gangguan sinyal. Yara menempel ke pipa di sisi lorong, siap jika keadaan berubah menjadi baku tembak.

Langkah-langkah itu semakin dekat. Saat sosok-sosok itu memasuki cahaya samar, terlihat bahwa mereka mengenakan pakaian lusuh dengan emblem kecil bintang ganda di lengan. Bukan agen Dewan.

Adrian menurunkan senjatanya sedikit. “Kami bukan musuh,” katanya perlahan, suaranya cukup keras untuk terdengar tapi tidak menggema.

Salah satu dari dua orang itu, seorang perempuan berwajah tegas, mengangkat tangan tanda damai.

“Kami mendeteksi sinyal kalian. Kalian hampir memancing patroli. Siapa yang memimpin?”

Adrian maju setengah langkah. “Aku. Kami mencari Gamma Hub. Kami butuh informasi.”

Perempuan itu saling pandang sebentar dengan rekannya, lalu mengangguk. “Ikuti kami. Tapi simpan senjata kalian. Banyak mata-mata Dewan menyusup ke sini.”

Kelompok mengikuti mereka melalui koridor sempit lain. Milo berbisik ke Yara, “Setidaknya bukan jebakan.”

Yara tetap waspada. “Belum tentu. Tetap siap.”

Setelah beberapa menit berjalan, mereka tiba di ruangan besar berbentuk lingkaran dengan peralatan komunikasi yang lebih modern daripada yang mereka temui sebelumnya. Di dinding, bendera usang dengan simbol bintang ganda tergantung setengah robek.

Di tengah ruangan, ada meja bundar dikelilingi beberapa orang. Semuanya mengenakan pakaian lapangan lusuh, beberapa dengan bekas perban.

Salah satu pria tua berdiri dan menatap Adrian dan kelompoknya. “Kalian dari sektor Delta?”

Adrian mengangguk. “Kami tahu CupidCore memanipulasi pasangan dan informasi. Kami ingin membantu menghentikannya.”

Pria tua itu memperkenalkan dirinya sebagai Vargo, salah satu pemimpin jaringan Gamma. “Delta jarang mengirim orang. Ini pertama kalinya kami menerima sinyal dari atap kota.”

Rania maju selangkah. “Kami butuh peta lengkap dan titik lemah sistem. Delta tidak bisa bergerak sendiri.”

Vargo menatap para anggota timnya sebelum memberi isyarat pada seorang teknisi. Teknisinya menyalakan proyektor tua yang menampilkan peta kota tiga dimensi. Titik-titik merah berkedip di beberapa area penting.

Milo mendekat, memeriksa peta. “Node Inti ada di bawah Menara Pusat. Kami tidak bisa mendekatinya tanpa menonaktifkan beberapa penghalang.”

Vargo mengangguk. “Kami sudah mencoba dua kali. Banyak korban. Tapi kami menemukan jalur pipa servis lama yang tidak diawasi sepenuhnya.”

Kai mengangkat alis. “Kenapa tidak menggunakannya?”

Teknisi itu menjawab. “Jalur itu memerlukan kode akses yang hilang. Kami berharap kalian dari Delta bisa mendapatkannya.”

Adrian menatap Rania dan Darius. “Itu berarti kita harus menyusup ke fasilitas Dewan di sektor Delta. Ini akan berisiko tinggi.”

Yara bertanya, “Apa kalian punya pasokan atau tempat aman untuk malam ini?”

Perempuan yang membawa mereka ke sini mengangguk. “Ada ruang istirahat kecil di bawah Hub. Tidak nyaman, tapi aman dari patroli.”

Kelompok setuju untuk beristirahat di sana. Mereka meletakkan tas dan senjata di sudut ruangan, tetapi tetap menempatkan penjaga bergantian. Adrian berdiri di dekat pintu masuk, memperhatikan lorong gelap.

Milo memandangi peta sekali lagi sebelum tidur. “Kita semakin dekat dengan inti perlawanan. Tapi satu langkah salah bisa mengakhiri semuanya.”

Beberapa jam kemudian, bunyi alarm rendah terdengar di Gamma Hub. Semua orang bangun seketika.

Vargo masuk ke ruang istirahat. “Patroli Dewan mendeteksi sinyal kita. Mereka bergerak cepat. Kita harus evakuasi dalam lima menit.”

Adrian segera mengumpulkan timnya. “Kita ikuti jaringan ini. Mereka tahu jalur aman.”

Yara menyiapkan tas medis, Rania mengambil peta rahasia, Milo menutup semua perangkat komunikasi, Kai memastikan tidak ada jejak tertinggal.

Kelompok bergerak mengikuti Vargo dan beberapa anggota jaringan menuju lorong darurat yang lebih sempit. Suara ledakan kecil terdengar di kejauhan—kemungkinan umpan yang dipasang untuk mengalihkan perhatian patroli.

Saat mereka mencapai pintu keluar samping, Adrian menoleh ke belakang, melihat bendera bintang ganda berkibar lemah. Dalam benaknya, ia tahu tidak ada jalan kembali. Jalur yang mereka pilih sekarang akan menentukan masa depan seluruh kota Delta.

Mereka keluar dari Gamma Hub melalui lorong servis, meninggalkan pusat perlawanan yang kini diburu Dewan. Tujuan mereka adalah kembali ke Delta untuk mencuri kode akses yang akan membuka jalur ke Node Inti.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!