NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Hidupku

Cinta Dalam Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Istri ideal
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Karena pengaruh obat, Atharya sampai menjadikan gadis desa sebagai pelampiasan nafsunya. Tanpa di sadari dia telah menghancurkan masa depan seorang gadis cantik, yaitu Hulya Ramadhani.
Akan kah Hulya ihklas menerima ini semua? Apakah Atharya akan bertanggung jawab?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diungkit Sampai Punya Cucu

"Hai Hulya Assalamualaikum...!" Sapa Sean pada Hulya dengan senyum terbaiknya.

Hulya ikut bersama suaminya ke tempat latihan. Ketika masuk ke dalam, ia bertemu Sean teman suaminya. Namun tatapan suaminya sangat tak bersahabat.

"Wa_" Belum juga Hulya yang menjawab, melainkan suaminya yang sudah mendahuluinya.

"Walaikumsalam." Athar yang menjawab.

Dengan senyuman dan sedikit salah tingkah Sean menanyakan kabar Hulya pasca kejadian di rumah Katty. Namun kembali lagi Athar yang menjawab dengan ketus.

"Santai bro... Hulya kan teman ku juga!" Celetuk Sean dengan mengedipkan satu matanya pada Athar.

Hulya sedikit gelagapan pasalnya suaminya sedikit emosi menanggapi Sean. Ia pamit duluan. "Permisi ya kak."

Tatapan Athar seperti ingin memakan Sean. "Kenapa? Kau mau marah padaku? Santai bro, kita bersahabat sudah bertahun tahun!" Seringai Sean, sambil melengos.

Dengan langkah cepat Athar ke lantai dua menemui istrinya di ruangannya. Hulya menoleh ketika suaminya datang. Ia sedang memegang majalah.

"Aku enggak suka kamu senyum senyum sama Sean!" Geram Athar.

"Senyum? Mas dia kan hanya ucapkan salam, ya wajib aku jawablah. Kecuali dia minta peluk, baru aku tendang." Balas Hulya tak mau kalah.

GLEG

Athar mengatupkan bibirnya, ia tau kemana arah istrinya bicara. Sampai kapan pun Hulya tak akan pernah melupakan suaminya yang sudah berpelukan dengan wanita lain. Meskipun ia sudah memaafkannya.

"Hmm... Pokoknya aku enggak suka!" Athar segera duduk di kursi kebesarannya dan membuka laptop. Ia mencoba menetralkan perasaannya.

Sampai kapan pun mungkin akan Hulya ungkit kejadian itu. Ia memberikan kesempatan kedua bagi suaminya agar tak mengulanginya lagi, meskipun dengan alasan KASIHAN.

Bola mata Hulya memutar malas, ia kembali membaca majalah. Cukup lama ia menemani suaminya bekerja, Hulya berdiri dan meminta ijin keluar mencari cemilan ringan.

Padahal di dalam ruangan tadi Athar sudah membelikan banyak cemilan ringan tapi sepertinya sudah habis tak bersisa.

"Tunggu di sini. Aku minta Arjuna buat pesankan makanan."

"Aku bosan mas, lagian ini udah sore. Aku mau cari bakso. Tadi aku lihat di ujung jalan ada tempat makan gitu mas." Rengek Hulya.

Dengan cepat Athar menyudahi pekerjaannya dan menutup laptopnya. Ia berdiri dan menggulung lengan kemejanya, satu tangannya menggenggam erat tangan istrinya.

"Kayaknya anak anak kita lagi ingin bakso. Tapi sekali ini aja yah, ingat kamu harus ma_"

"Makanan bergizi dan sehat, betul kan mas Atharya?" Sanggah Hulya dengan tersenyum teduh.

Tangan Athar mencolek ujung hidung istrinya ia mengecup dulu sekilas bibir mungil istrinya yang sudah manyun sedari tadi.

Beginilah dua insan yang saling jatuh cinta namun terkadang menyebalkan. Keduanya keluar dari sana, ketika di bawah mereka bertemu Sean yang sedang olahraga hanya memakai celana training tanpa kaos.

"Argh!" Sontak Hulya menutup matanya dengan kedua tangannya.

"Sean! Pakai bajumu cepat!" Teriak Athar. Ia memeluk istrinya agar tak melihat Sean.

Sean buru buru memakai kaos dan mendekati pasangan itu. "Sorry, aku kan lagi boxing. Kalian mau kemana?"

"Bukan urusan mu!"

Athar segera menarik istrinya keluar dari sana. Sean hanya bisa geleng geleng kepala menatap Hulya dan Athar. Ia kembali lagi melanjutkan aktivitasnya.

-

-

-

Bibir Hulya terus mengucap istighfar. Athar sampai heran kenapa istrinya bisa seperti itu. "Kenapa sayang?"

"Mata aku ternodai mas... Itu temennya mas ngapain coba enggak pakai baju, sebel. Maaf ya mas, aku enggak selingkuh loh! Aku tadi kan enggak sengaja lihat kak Sean enggak pakai baju, badannya_" Hulya hampir saja keceplosan.

Mata Athar sudah membulat menatap istrinya. "Badannya kenapa?"

"Hehehe itu mas... Gagah kayak mas gitu!" Ucap Hulya sambil menggigit bibir bawahnya. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Hei...badan aku lebih bagus yah, sembarangan!" Celetuk Athar sambil menahan emosinya. Tak mungkin kan ia memarahi istrinya di tempat umum. Bisa bisanya istrinya mengagumi tubuh Sean.

Salah Sean juga kenapa tidak pakai baju. Mungkin ia sengaja memamerkan otot otonya agar Hulya melihatnya.

Hulya tersenyum kikuk menanggapinya. Ia mengalihkan perhatiannya pada bakso yang ingin di makan. Athar pun dengan malas memenuhi permintaan istrinya itu. Keduanya memesan bakso dan duduk di sana.

"Udah donk mas, jangan cemberut aja. Kan aku cintanya sama mas Athar." Bujuk Hulya dengan mata genitnya.

"Cinta sama aku tapi suka sama badannya Sean!" Gerutu Athar dengan memalingkan wajahnya.

"Hahaha bercanda mas. Yang penting aku enggak pelukan sama dia!" Balas Hulya sambil memakan baksonya yang baru datang.

"Ck.. Terus aja ungkit."

"Pasti... Sampai kita punya cucu pun bakal aku ungkit."

Hulya tersenyum meledek suaminya, ia lahap memakan baksonya. Berbeda dengan Athar yang sudah tak mood makan. Dia hanya makan dua biji bakso saja. Tangan Hulya mengambil sisa suaminya.

"Sa-sayang...jangan bekas aku!"

"Biarin, sayang kan kalau di buang mubadzir. Dosa tahu buang buang makanan. Mas udah bekerja keras mencari nafkah buat aku dan anak anak kita. Jadi aku harus menghargai apa yang mas berikan." Ucap Hulya panjang lebar.

Sean benar benar membuat jengkel seorang Atharya. Baru juga dirinya dan istrinya kembali ke sana, tiba tiba Sean menghampiri Hulya.

"Aku tadi beli es kelapa segar loh, nih buat kamu." Ucap Sean sambil memberikannya pada Hulya.

Wajah Hulya sumringah sekali, ia dengan cepat menerimanya dan mengucapkan terima kasih. "Tahu aja aku lagi ngidam ini, makasih ya kak."

Hulya membawa es kelapa pemberian Sean ke atas. Athar sudah berkacak pinggang di hadapan Sean.

"Oh come on bro... Just for fun." Celetuk Sean dengan melewati sahabatnya itu.

"Tunggu! Maksud mu apa kasih istriku minuman itu?"

"Istrimu ngidam, kau tidak dengar itu?"

Athar mendengus kesal, ia memutuskan menemui istrinya di atas. Ketika masuk ke dalam, ia melihat istrinya sangat lahap menyantap es kelapa pemberian Sean.

"Mas, enak banget cobain deh aku suapin."

"Udah kenyang!" Ucap Athar datar. Dengan bersedekap dada, Athar menatap istrinya tajam. Cemburu? Tentu saja.

"Aku udah bilang kan jangan senyum sama Sean!"

"Apaan sih mas? Dia yang kasih ini, lagian ini cuma minuman, jangan lebay deh mas."

Hulya menghentakkan kakinya dan ingin keluar. Namun tangan suaminya menahannya. "Mau kemana lagi Hulya?" Geram Athar.

"Mau minta di peluk Sean, PUAS ?!" Ucap Hulya dengan melotot.

Tangan Athar mengusap wajahnya kasar. Ia memeluk istrinya dan menciumnya lembut. "Lepasin mas!" Rengek Hulya.

Namun Athar enggan melepasnya. Ia menangkup wajah istrinya dan menciumnya lagi. Lama kelamaan Hulya menikmati ciuman dari suaminya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!