NovelToon NovelToon
Saat Aku Mampu Berkata Tidak

Saat Aku Mampu Berkata Tidak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Matabatin / Single Mom / Obsesi / Mengubah Takdir / Mengubah sejarah
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Enigma Pena

Impian memiliki rumah tangga harmonis ternyata harus berakhir di usia pernikahan yang ke 24 tahun. Handi sosok suami yang di harapkan bisa melindungi dan membahagiakannya, ternyata malah ikut menyakiti mental dan menghabiskan semua harta mereka sampai tak tersisa. Sampai pada akhirnya semua rahasia terungkap di hadapan keluarga besar ayah dan ibu Erina juga kedua anak mereka yang beranjak dewasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Enigma Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akal-akalan

"Kamu pindah aja ke rumah mas dek. Biar nanti mas pindah ke rumah lain," bujuk mas Yoga.

"Maksud mas gimana? Aku gak ngerti," mas Handi tampak bingung.

Aku yang mendengarkan obrolan mereka sudah paham apa maksud mas Yoga dan orangtuanya. Mereka mau kami menempati rumah lama mas Yoga dan mas Yoga bisa pindah ke rumah baru yang akan mereka beli. Aku tahu karena tak sengaja mendengar percakapan ibu dengan mas Yoga melalui ponsel tadi pagi. Ibu menyuruhnya datang ke rumah dan segera menyelesaikan hal ini karena sudah sepakat dengan bapak.

""Gini loh Han...mas mu mau pindah ke perumahan yang baru di bangun di belakang kelurahan itu loh. Nah rumah yang sekarang dia tempati itu buat kamu. Ya memang awalnya itu rumah buat kamu," jelas Ibu

"Nah kan...benar dugaanku"

"Iya Han, jadi dulu bapak beli rumah itu buat kamu. Karena kamu belum menikah jadi rumah itu di tempati mas mu," bapak meyakinkan mas Handi.

"Sekarang kan kamu sudah menikah, jadi rumah itu bisa kamu tempatin," jelas mas Yoga.

"Mas beli rumah baru?" tanya mas Handi

"Iya, ibumu yang bayar uang mukanya. Buat gantiin rumahmu," bapak ke keceplosan ngomong.

"Loh, berarti rumah yang lama itu ibu bayarin uangnya buat uang muka rumah baru mas Yoga?"

"Iya Han, biar mas mu punya rumah baru," jawab ibu dengan santai

"Berarti sebenarnya rumah yang mas Yoga tempatin sekarang bukan rumah buat aku dong namanya. Wong malah jadi bayarin uang muka buat mas Yoga buat gantiin rumahnya yang lama." mas Handi mulai emosi

"Ya kan sama saja Han. Yang penting masing-masing punya rumah," bapak membela diri.

"Enak ya jadi mas Yoga. Dapet rumah baru. Lah aku? Dapat yang bekas. Kenapa ya dari dulu aku selalu dapat yang bekas," protes mas Handi

"Bukan begitu Han, rumah itu kan lebih besar. Mana tau barang-barang kamu nanti tambah banyak. Di dalamnya masih ada 1 kitchen set lengkap. Gak aku bawa kok," mas Yoga berusaha menenangkan mas Handi.

"Gimana kalau aku aja yang punya rumah baru pak. Mas Yoga gak perlu pindah-pindah lagi," tawar mas Handi.

"Mba mu mau situasi yang baru Han. Biar tenang kerjanya," alasan mas Yoga.

"Ya kalau di lihat dari itu aku juga mau situasi dan suasana baru lah mas. Erina kan juga kerja."

Terjadi perdebatan pendapat antara kakak beradik siang itu saat kami sedang berkunjung ke rumah bapak untuk silaturrahmi.

"Handi, bapak dan ibu sudah putuskan kamu tempati rumahmu sendiri. Dan kamu Yoga segera pindah ke rumahmu yang baru. Ini buat uang muka, 50 juta." tegas bapak sambil menyerahkan setumpuk uang di dalam amplop coklat dengan logo salah satu bank di Asia.

"WOW... Gila bener ini keluarga. Betul kata mamah, ada yang gak beres sama keluarga mertua. Gak ngerti gimana ceritanya, apa maunya dan kemana tujuannya. Yang pasti satu kata "aneh".

Semua terdiam. Keputusan dan tindakan bapak barusan tidak bisa merubah apapun di dalam keluarga ini. Aku melirik ke arah mas Yoga dan mba Lita yang terlihat senang. Dan ibu? Pastinya gembira sama keputusan bapak.

"Sudah dek, terima aja. Daripada kamu numpang di rumah mertua. Lebih baik kalau punya rumah sendiri. Kalau bisa mertuamu ikut tinggal sama kamu. Biar kalian punya banyak waktu buat ngurusin mamahnya Erina," sok-sok an bijak saran mas Yoga.

"Maaf mas Yoga, Alhamdulillah mamah aku sudah punya rumah sendiri. Jadi mungkin beliau gak akan membebani anak dan mantunya sampai harus tinggal di rumah yang bukan miliknya," aku menimpali ucapan mas Yoga

Hei...Tiba-tiba saja keberanianku muncul. Aku tidak merencanakannya. Tapi kalau sudah membawa-bawa nama orang tua kandungku buat alasan tentu aku gak bisa tinggal diam.

1
Bông xinh
Gak bisa berhenti!
iza
Aku merasa terhubung dengan setiap adegannya.
Suzy❤️Koko
Keren! Bagus banget ceritanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!