BEREINKARNASI Manjadi NONA BESAR Yang TERBUANG

Zhou yun xi muncul di pintu masuk gua yang tertutupi dengan semak belukar.

Zhou yun xi tak ingin ribet langsung menghancurkan pintu gua itu.

Zhou yun xi masuk dan berjalan sepanjang lorong gua itu sampai akhirnya dia sampai di tengah-tengah gua dimana isinya membeku.

"pantas saja aku merasa kuil shuhua terasa lebih dingin"ucap Zhou yun xi sambil memasuki ruangan gua itu.

Zhou yun xi melihat ada sebuah tempat tidur yang terbuat dari es dimana ada seorang wanita terbaring dengan wajah pucat dan napas yang lemah.

Zhou yun xi mendekat dan menatap wanita yang hampir mirip dengan wajahnya.

entah kenapa air mata Zhou yun xi mulai merembes keluar bahkan hatinya merasa kerinduan seolah-olah tidak bertemu bertahun-tahun.

"hiks ada apa dengan ku??kenapa aku sangat merindukan ibu pemilik tubuh ini??"ucap Zhou yun xi.

"Perasaan ini....kurang lebih sama dengan yang ku rasakan saat bertemu dengan pria itu"ucap Zhou yun xi.

"tidak,ini semua pasti perasaan Zhou yun xi asli,huff aku harus mengendalikan diriku"ucap Zhou yun xi.

Lalu setelah tenang Zhou yun xi mengeluarkan sebotol air kehidupan lalu duduk di tempat tidur es itu dan memangku wanita itu.

"Zhou yun xi,aku akan menolong ibu mu dan biarkan aku menjaganya sama seperti ibu ku.aku berjanji"ucap Zhou yun xi lalu meminumkan wanita itu air kehidupan tak hanya itu Zhou yun xi menggunakan sihir pemulih nya untuk menetralkan semua racun di darah ibunya itu.

Tak butuh waktu yang lama wanita iru membuka matanya dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

Perlahan pandangan nya yang kabur kini mulai normal,ia menatap seorang gadis yang memangkunya.

"kau sudah bangun, syukurlah"ucap Zhou yun xi.

nama wanita itu adalah Yue Lingxin ibu dari Zhou yun xi asli,istri dari jendral Zhou yun Rui.

Ibu Yue mengulurkan tangannya dan menyentuh wajah Zhou yun xi dan mengelusnya lembut dengan mata yang berkaca-kaca.

"kau Lian'er??"ucap ibu Yue.

Zhou yun xi menganggukkan kaku.

"hiks kau sudah dewasa nak,hiks maaf ibu tidak menyaksikan pertumbuhan mu"ucap ibu Yue sambil bangkit duduk.

Ibu Yue langsung memeluk Zhou yun xi erat sambil terisak. Zhou yun xi yang mendapat kan pelukan hangat itu yang tidak pernah ia dapatkan di kehidupan pertamanya.

Dulu ia adalah anak yatim-piatu yang di temukan oleh ayah Dion di hutan dekat markas saat masih bayi.Itulah sebabnya Ayah dion bagaikan ayah bagi Zhou yun xi.

Air mata Zhou yun xi kembali merembes lalu tangan Zhou yun xi terangkat lalu membalas pelukan sang ibu.

"aku merindukan mu bu"cicit Zhou yun xi.

Setelah cukup lama meluapkan kerinduan keduanya melepaskan pelukan mereka.

"sayang berapa umur mu sekarang??"ucap ibu Yue.

"usia ku 17 tahun"ucap Zhou yun xi.

Ibu yue membulatkan matanya lalu menggenggam erat tangan Zhou yun xi sambil menatap ke arah mata Zhou yun xi.

"siapa kau??kau bukan dia..."ucap ibu Yue.

"eehh,apa ada yang salah??"ucap Zhou yun xi berusaha berpikir positif.

"kau siapa??kau bukan putri ku itu"ucap ibu Yue.

Zhou yun xi terdiam karena ibu Yue seakan-akan sudah tau bahwa ia jiwa dari dunia lain.

"huff, insting seorang ibu benar-benar kuat,baiklah aku tidak berbohong pada mu lagi,aku memang bukan putri mu. Putri mu telah tiada,dia pergi selama-lamanya dan tergantikan oleh diriku jiwa dari masa depan"ucap Zhou yun xi.

"nama ku Jane,Jane Eledrick"ucap Zhou yun xi

"......."

Zhou yun xi sedikit bersalah saat melihat ibu Yue hanya diam saja.

Zhou yun xi menunduk kan wajahnya,ia takut.ya kali ini ia merasa takut kehilangan kehangatan seorang ibu yang baru ia dapatkan.

"aku tau kau sedih atas kepergian nya,aku pun tidak tau harus bagaimana ini semua karena dewa kematian itu.tapi,boleh kah aku menganggap mu sebagai ibu ku??"ucap Zhou yun xi.

"......."

"baiklah aku tidak memak...."

GREPP

Belum selesai Zhou yun xi berkata-kata ibu Yue memeluk erat Zhou yun xi.

"hiks akhirnya kau kembali hiks,kau kembali sayang huhu"ucap ibu Yue yang membuat Zhou yun xi semakin bingung.

"apa maksud mu ibu??"ucap Zhou yun xi.

Ibu Yue melepas pelukannya dan menggenggam erat tangan Zhou yun xi.

"kau adalah put...."belum selesai ibu Yue berbicara terdengar sayup suara pedang.

"apa yang terjadi??"ucap ibu Yue.

"sepertinya utusan kaisar benar-benar sakit hati dan ingin membalas dendam"ucap Zhou yun xi.

"ibu ayo ikut aku"ucap Zhou yun xi lalu menggunakan sihir teleportasi menuju kediaman utama.

-

-

-

Sedangkan beberapa saat yang lalu jendral Zhou yun Rui dan Zhou yun zhe menerima dekrit pemecatan mereka dari kaisar.

"mulai saat ini kalian adalah pengkhianat,jadi pergi dari sini"ucap kasim.

"sesuai perintah"ucap jendral Zhou yun Rui datar.

Namun saat setelah jendral Zhou yun Rui menerima dekrit tiba-tiba banyak tentara masuk mengepung mereka berdua.

"hay suami ku,ahh Seharus calon mantan suami"ucap Mei Xiangning yang masuk bersama dnegan Zhou mei He.

jendral sudah memperhitungkan hal itu,ia hanya mengangkat sebelah alisnya.

"kau begitu menyedihkan,coba saja kau tidak membela anak itu kau masih menyandang gelar jendral besar,dan sekarang kau tidak punya apa-apa"ucap Mei Xiangning.

"aku menjadi istri mu?sayang sekali aku tidak mencintai orang yang tidak punya harta kekayaan.mulai detik ini kau bukan suami ku,aku akan menikah dengan pria yang lebih kaya lagi"ucap Mei Xiangning.

"baguslah,aku tidak perlu repot-repot membuang jalang seperti mu,kau pikir selama ini aku mencintaimu??haha kau salah besar Mei Xiangning,kau hanya sebagai batu loncatan ku saja"ucap jendral Zhou yun Rui.

"kau,beraninya kau!!"ucap Mei Xiangning marah.

"lagipula memelihara wanita ular seperti mu membuat ku muak, apalagi di setubuhi oh dua pelayan sekaligus benar-benar luar biasa"ucap jendral Zhou.

"kau tau??darimana kau tau semua itu??!"ucap Mei Xiangning.

"kau!!semuanya serang mereka berdua,bunuh semua keluarganya"ucap Zhou Mei He.

"baik nona Zhou Mei He "ucap Kasim.

"oh ya,kau bukan putri ku,kau tidak berhak atas nama Zhou"ucap jendral.

"Serang mereka"ucap kasim.

Para prajurit itu mengepung dan melangkah maju jendral Zhou yun Rui dan Zhou yun zhe mengeluarkan pedang spiritual mereka lalu menangkis dan menyerang lawan.

TBC