Dunia hiburan jadi tempatnya bermain, ia lah pekerja di belakang layar suksesnya penampilan para artisnya. Orang yang mengorganisir segala sesuatu agar tertata dengan indah dan rapi, orang yang di tuntut untuk sempurna agar menyempurnakan artisnya. Artisnya yang salah, ia yang bertanggung jawab.
Helena Cady, wanita ceria 28 tahun yang sejak awal usia 20an sudah bergabung dengan Huge Ent, sebuah agensi hiburan besar di Mithnite, dalam waktu lima tahun ia berhasil menjabat sebagai manager seorang artis besar yang dinaungi oleh Huge Ent.
Dan ia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi pemecah hubungan baik, antara member kakak dan adik di sebuah boy grup terkenal NEMESIS, yang terdiri dari 5 orang pria tampan. Helena terjebak cinta segitiga diantara dua member Nemesis dan semua kerumitan di dalamnya.
🍁🍁
Yuk, kepoin yeorobun 💜
Borahae 💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengumuman Putus
Theo hanya menatap datar ponselnya, ia sempat terkejut karena foto yang baru muncul itu, tapi ia lebih terkejut lagi dengan kelakuan Yogie dan Helena di room chat itu. Seolah keduanya sedang memvalidasi hubungan mereka, di penghujung hubungan palsu buatan agensi itu.
Sementara gadis yang tadinya di bawa Theo masuk ke ruangannya dibiarkan duduk di pojokan sana sibuk dengan ponselnya dan tidak perduli juga dengan yang Theo lakukan.
.
.
...----------------...
Sejak hari itu terang-terangan Theo membawa gadis lain lagi ke studionya yang ada didalam Huge. Tidak perduli dengan grasak-grusuknya orang-orang diluar studionya. Terhitung sudah 6 hari ini ia membawa tiga gadis yang berbeda, di jam yang sama pula selalu bertepatan dengan Helena yang akan keluar gedung di jam itu. Mereka selalu berpapasan.
Dan hari yang ditentukan pun tiba, hari ke 365 perjanjian mereka dengan Huge. Tanpa persetujuan apapun lagi dari Theo maupun Helena, Huge langsung mengeluarkan pernyataan resminya, karena tidak ada bantahan apapun dari keduanya. Sejujurnya beberapa orang didalam gedung itu berharap dating ini menjadi nyata seperti saat mereka stay private dulu, tapi melihat Theo bertingkah Helena terkesan tidak perduli dan asyik dengan dunianya sendiri, sepertinya hubungan itu memang tidak bisa diselamatkan lagi.
.
.
Kembali lagi komentar para cegil asbun didalam akun resminya Huge, Theo, atau Helena muncul dengan tipe beragam-ragam.
Yess, horeee 💚
Kenapa woy? Baru aja setahun kenapa ngga 10 tahun?
Mas Theo, lu mau cari yang gimana? Helena spek bening kek Jessie white pink begitu aja lu mantanin 💔
Couple pertama yang di restui, eh karam kapalnya
Yang masih numpang di kapal ini turun weh turun, kita di usir.
Sebagai fanboy nya Helena gua sih yess yah😁
Gapapa mba Helen, masih ada mas Yogie spek kulkas tapi husband material, langsung nikahin aja mba, lupain aja si Theo Theo itu 🙏
Entah siapa yang salah? Ku tak tahuuu .
Baru juga nyaman di kapal ini, udah karam aja
.
.
.
Theo benar-benar tidak habis pikir, benarkah Helena se tidak perduli itu. Meksi pun agensi memutuskan putus, dia bisa berkata hal lain kan? Apakah ia benar-benar harus melepaskan Helena?
🌵
"Mau sampai kapan lu begitu? Masih sama-sama saling suka, sama-sama sayang tapi saling nyakitin. Aneh." celetuk Clara yang mendampingi Helena hari itu, mantan kekasih Theodore itu masih sesegukan di kursi penumpang. Clara yang menyetir.
"Gua takut, dia selingkuhin gua anjir, suatu saat misalnya dia kambuh lagi, gua gimana? Sedangkan gua ngga punya siapa-siapa. Gua takut. Dari pada gitu mending ngga usah, tapi lupanya susah bener."
"Gua ngga mau ikut-ikutan ya, cukup gua jadi kompor hari ini."
"Hmmm... Jangan bilang siapa-siapa. Gua baik-baik aja."
Clara menghela napasnya. Sebagai sesama perempuan ia paham ketakutan Helena, tapi apa tidak bisa ia berikan kesempatan sekali lagi saja untuk Theo? Bukan sebentar Theo berusaha meminta maaf dan membuktikan ia benar-benar menyesal, satu tahun lebih itu cukup lama bukan? Tapi disatu sisi ia paham perasaan Helena yang tidak punya siapa-siapa itu susah sekali percaya jika sudah kecewa.
🌵
"Kak... Aku tahu kamu sayang ke aku, aku juga sayang kamu, kamu jagain aku, rawat aku, bantu aku, tapi sayang yang aku punya lama kelamaan rasanya beda kak. Lebih tenang, lebih damai, ngga ada rasa menggebu-gebu sama sekali, kalau bareng kakak aku ngerasa punya tempat pulang, ngga perlu kuatir pergi keluar karena aku ada tempat tinggal yang nunggu aku, untuk pertama kalinya aku berasa punya keluarga."
Yogie hanya diam memeluknya di sofa bed studionya itu. Hatinya sakit dan senang disaat yang sama. Ia kehilangan Helena sebagai wanita tapi apakah artinya ia tidak akan kehilangan wanita ini sebagai keluarga? Ia bingung harus senang atau sedih sekarang.
"Aku hargai keputusan kamu Helena, tapi aku juga butuh waktu untuk terbiasa. Ngga papa kan?".
Helena mengangguk dan tersenyum.
"Kak... Kalau aku kesusahan boleh kan aku nyari kamu buat minta dilindungi?".
"Tentu ayang, aku selalu disini, kalo ngga di rumah, aku ada."
"Makasih kak. Aku sayang kamu."
"Aku cinta kamu, Helena."
...----------------...
Satu sudah berlalu dan terselesaikan. Yogie tidak mendebat keputusan Helena, cinta pertama yang dihapus waktu, itulah Yogie. Dihapus oleh cinta yang tumbuh karena terbiasa bersama, Theodore. Hatinya kehilangan Yogie tapi sepertinya itu lebih baik ketimbang membiarkan perasaan Yogie tumbuh terus menerus tanpa arah dan kepastian.
Orang se hangat Yogie harus bersama dengan yang sepadan hangatnya juga, yang sepadan membalas cintanya bukan yang ragu-ragu seperti Helena, itulah yang Helena tanamkan di hatinya. Hujan di malam itu kian membuatnya biru, ia mengendarai mobil perusahaan ke apartemennya.
Hari ini benar-benar menyakitkan. Ia benar-benar kehilangan Theodore untuk kedua kalinya. Tanpa mereka sadari keduanya sama impulsifnya, Theo yang langsung membawa perempuan lain masuk ke ruang privasinya padahal ia tahu penyebab mereka putus, perempuan lain yang Theo bawa.
Helena juga sama, jangankan terlihat asik bersama pria lain, berbicara sebentar saja mata Theo serasa mau keluar jika melihatnya begitu.
Sampai hari ini ia masih mimpi buruk, masih teringat kejadian mengerikan yang ia alami hampir 7 bulan lalu. Fisiknya sudah sembuh, tapi psikisnya masih terluka cukup dalam, dan ia betingkah seolah baik-baik saja di hadapan semua orang.
Ia bahkan membeli bantal raksasa untuk ia peluk erat di malam hari, agar bisa menghalau mimpi buruk itu meski tidak benar-benar berhasil setidaknya ia berusaha. Helena bahkan berusaha untuk tidak tidur, karena takut bermimpi. Tapi ia tetap manusia normal yang butuh tidur. Saking putus asanya ia bahkan mengikat tangannya di teralis jendela kamarnya dan berdiri, ia akan langsung bangun lagi ketika badannya melemah dan tangannya akan langsung tersangkut dan tubuhnya langsung tersentak.
Begitulah Helena menjalani malamnya selama dua bulan terakhir ini, sebelah pergelangan tangannya selalu merah dan memar karena di ikat untuk menahan badannya di teralis setiap malam, ia menutupinya dengan scrunchie, kantung matanya yang selalu ia dandani se natural mungkin dengan concealer ketika berangkat kerja. Ia selalu lelah, karena kurang tidur dan badannya mengurus.
Dan begitulah ia untuk selalu terlihat baik-baik saja.
Tbc