Senin, Jumat
“APA?! Jadi kamu pembunuh?!”
Lise membeku.
Matanya membesar, lalu
“ASTAGA! Jadi kekasihku SEORANG PEMBUNUH? Ya ampun, senangnyaaaaa~!! 😍❤️”
Kevin cuma bisa bengong.
Ia pikir Lise bakal kabur... ternyata malah makin nempel dan mulai nanya-nanya, “Korban pertamamu siapa?”
“Berarti... kamu bakal bunuh siapa pun yang nyakitin aku, kan?”
Kevin terdiam, lalu mengangguk. "Tentu saja"
Lise tersenyum lembut, tapi gila.
🔪❤️✨
✨Ini kisah tentang Lise, gadis biasa yang cuma pengen hidup damai. Tapi semua berubah sejak dia bertemu Kevin, pria pendiam dengan masa lalu yang... berdarah.
Tapi entah kenapa, cinta justru tumbuh di antara dua jiwa yang tak seharusnya bersatu.
Lise tak takut. Bahkan ketika kenyataan paling kelam muncul, dia tetap memilih untuk bertahan.
kadang... cinta tidak datang dari tempat yang aman. Tapi dari seseorang yang diam-diam... bersedia membunuh dunia, demi kamu.
[Novel ini masih dalam tahap REVISI, akan ada sedikit perubahan dan pasti ada TYPO juga😌]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evelyne lisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
// Bab 24 - peace //
Klik.
Lise menutup pintu rumahnya dengan malas. Ekspresinya terlihat murung setelah seharian di luar sekolah.
"Bisa-bisanya dia senyum di depan aku..."
Pikirannya tak berhenti memikirkan apa yang terjadi di sekolah hari ini. Mata hijaunya perlahan berkaca-kaca. Tak pernah Lise begitu merasakan sakit hati yang begitu dalam, meskipun ia sudah tahu bahwa kenyataannya memang seperti itu.
"Ck, apalah! Cuma gara gara ini doang kak nangis sih! Lemah banget."
Tak pantas bagi Lise bila dirinya terus meratapi kehidupan yang kelam itu. Namun, apalah daya? Ia harus tetap semangat, meskipun masih hidup di dalam lingkup yang cukup toxic.
"Ah, nona sudah kembali?"
Ujar Jared, yang baru saja keluar dari kamar mandi. Rambutnya yang basah dan tubuhnya terbuka, meski bagian bawahnya tertutupi handuk, terlihat jelas otot-otot tubuhnya yang besar. Namun, terlalu banyak luka di tubuhnya itu.
Tanpa tersadar, Lise sudah terlalu lama menatap kosong ke arah Jared, yang melambai-lambaikan tangannya di depan mata Lise.
"Hm!? Ah... Jared? Kau sudah baikan?"
Tanya Lise kaku sambil menaruh tasnya di sofa.
"Sudah baikan, ini berkatmu, Nona! Terima kasih sudah mengobatiku kemarin."
Lise tersenyum sebelum duduk di sofa. Mata hijaunya menatap terus ke arah Jared dengan penasaran.
"Ada apa, Nona? Kenapa Anda begitu terlihat pucat?"
"Aku baik-baik saja, Jared. Bisa ngga kamu jangan panggil aku 'Nona'? Namaku Lirishe Reeiya, kau bisa memanggilku Lise."
Jared duduk di sofa sambil mengangguk.
"Baiklah, Lise. Aku harap kau tidak keberatan bila saya berbicara tidak terlalu formal."
"Tentu saja."
Keheningan sekilas meningkahi. Lise hanya terdiam sambil menunduk dan menggenggam kedua tangannya. Tatapan Jared pada Lise pun tak henti karena rasa penasarannya.
"Di mana Kevin?"
Tanya Lise tiba-tiba. Membuat Jared sedikit terkejut. Wajah Lise tampak tajam saat melihat Jared yang tampak sedang berpikir sebelum ia menghela napasnya dan bersandar pada sofa.
"Kevin... Dia sedang ada urusan," jawab Jared seadanya.
"Urusan apa lagi?"
"Mungkin dia akan melaporkan kejadian kemarin pada Pemimpin."
"...."
🌸🌸🌸
"Jadi, markas dan bawahanmu semuanya sudah hancur? Dan itu oleh organisasi Alpha?"
Tanya ayah Kevin dengan wajah murka, hati yang membara setelah melihat luka-luka di tubuh anaknya itu. Jelas, ia tidak terima dengan kenyataan yang begitu memuakkan ini, apalagi setelah mendengar kalau yang mengincar anaknya ini adalah komplotan organisasi yang akan sulit untuk dihancurkan.
Kevin mengeluarkan sebuah surat kertas dan menaruhnya di atas meja.
"Jared menemukan surat ini dari salah satu komplotan si brengsek itu," ujar Kevin kesal.
Ia membuka kertas itu dan membacanya sebelum berdiri dari tempat duduknya.
"Biar Ayah cari tahu kodenya."
" Sudah dicari tahu" ujar Kevin dengan tajam, seraya mengernyitkan dahinya sebelum ayahnya berbicara.
"Sudah? Jika sudah, kau pasti sudah tahu apa isi perintahnya, kan?"
Kevin terdiam sejenak, entah apa yang menggeluti pikirannya sekarang. Namun, ia merasa lebih tenang dibanding saat-saat di mana ia berada dalam keadaan lebih buruk.
"Killer-K adalah tujuannya, tapi akan sulit bagi mereka untuk menemukan identitasku."
"Bagaimana bisa kau berkata begitu?" ujar Esert yang kini kembali duduk di kursinya.
"Bukan hanya karena kau selalu memakai masker, kau tidak akan terekspos, Kevin. Mereka akan terus mencari tahu dalam sumber apa pun. Kau tidak bisa meremehkan mereka."
"Aku tahu. Aku tidak akan meremehkan orang yang sedang menjalankan pembalasan dendam."
Keheningan memecah ruangan sekejap. Kedua anak dan ayah itu terpaku seakan terikat pada ingatan masa lalu yang sulit dilupakan.
"Haa... andai saja saat itu aku tidak bertindak gegabah... Ibumu pun pasti tidak akan mati begitu saja..."
Kevin menatap ayahnya tajam. Jelas-jelas ia tidak ingin ada penyesalan apa pun dalam hidupnya. kepergian ibunya, itulah satu-satunya penyesalan dalam hidup Kevin yang selama ini Mengurung dirinya dan menutupi identitasnya, dan penyesalan itu memang tak bisa digantikan apa pun.
Bahkan ratusan nyawa yang sudah ia bunuh tak bisa menyelamatkannya dari rasa sakitnya—kehilangan seorang bidadari yang meninggalkannya dengan cara yang tragis.
Sejenak, Kevin tersenyum. Bayangan Lise muncul di benaknya dan membuatnya sadar bahwa hidup mengajarkan kita untuk melepaskan. Bidadari itu dulu telah menghilang, dan kini tiba-tiba muncul dan menemaninya seakan bidadari itu hidup kembali.
Kevin tersadar bahwa masih banyak seseorang yang berada di sisinya dan menemaninya. Juga, masih ada banyak orang yang seharusnya ia lindungi di sisinya.
"Sudahlah, penyesalan takkan ada akhirnya. Tidak sepenuhnya Ayah yang salah. Toh aku yang membunuh orang itu dan membuat keadaan seperti ini. Yang terpenting sekarang adalah tetap menjalani kehidupan."
Esert tersenyum sebelum menghela napasnya. Mendengar kata-kata yang begitu menyakitkan, tapi hanya itu memang jalannya dan kenyataannya.
"Omong-omong, ini kode tersulit untuk dibuka. Bagaimana kau membuka kode yang bahkan akan butuh waktu lama untuk membukanya? Bahkan hacker sekalipun?"
____________________________
semangattt/Determined//Determined/