Nandira Adara gadis dengan wajah biasa dan kaca mata tebal serta rambut yang selalu di ikat rapih ke belakang. Gadis kuper dan kutu buku yang satu sekolah dengan Rainan Adnan Wijaya,pria tampan, kaya dan terkenal di sekolahnya. Ditantang taruhan dengan teman temanya untuk menaklukan hati Nandira yang sama sekali tidak di sukai nya. Sampai mereka selesai kuliah ternyata papa Rainan menjodohkan Rainan dengan Nandira. Bagaimana rasanya? Akankah Rainan bisa menyukai Nandira?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon She Uchull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingin cepat pulang
Setelah selesai memasak dira segera membawa makanan nya ke kamar..
"Di makan rai, " ucap dira sambil memberikan piring yang berisi nasi goreng pada rai yang sedang duduk di ranjang
"Kamu enggak makan? " tanya rai yang melihat makanan tersebut hanya untuk nya
"Enggak, aku kalau sudah malam gini enggak pengen makan " sahut dira
"Nanti sakit lho, aku suapin deh " sambil memerikan sesendok nasi pada , dira mengeleng.." ayo makan apa mau aku suapin pakai mulut? " ucap rai sambil tersenyum penuh arti
Dira pun akhirnya menurut dan makan bersama dalam satu piring dengan di suapi rai.. setelah selesai makan rai dan dira kembali merebahkan dirinya di ranjang, tak lama dira pun tertidur.
ya ampun belum juga ada 5 menit di kasur udah tidur aja? gumam rai sambil terus memperhatikan wajah dira yang tertidur di samping nya
"Dir.. bangun " ucap rai pagi itu
"Apa rai, baru juga jam setengah 5?" ucap dira saat membuka matanya dan melihat jam dinding yang baru menunjukkan jam 04.30
"Aku mau pulang, kamu masih mau di sini? tanya rai yang duduk di samping dira
"Pulang? kan masih pagi, kamu juga udah mandi? tanya dira heran
"Iya aku sudah mandi, aku kan mau kerja aku enggak bawa baju kerja di lemari juga enggak ada kemeja, perjalanan dari sini ke rumah juga lumayan jauh " rai mencoba menjelaskan panjang lebar
"Oh gitu, yaudah, aku masih mau di sini.. semalam lagi ya menginap nya " pinta dira
"Iya.. " jawab rai sambil terus memandang dira, entah kenapa rai melihat dira tampak cantik pagi itu.. dengan rambut terurai dan tanpa kacamata, dira yang sedang di pandangi pun merasa sedikit grogi
"Sudah sana pergi, nanti kesiangan "ucap dira gugup, tiba-tiba saja rai mnarik tangan nya dan mencium bibirnya dengan lembut.
Dira tampak terkejut dan perlahan mulai merespon ciuman dan permainan bibir rai..setelah cukup lama berciuman, tangan nakal rai mulai menjalar ke dada dan tubuh dira membut dira sedikit mengelit karena geli,, semakin memeluk erat tubuh dira dan tangan nya semakin liar di tubuh.
"Rai.. ehm " ucap dira seraya menahan sentuhan rai di tubuh nya," kenapa sayang? enak? " sambil perlahan membuka kancing baju dira
Dira tiba-tiba saja menahan tangan rai yang sedang mebuka kancing piyamanya
"Berhenti Rai, nanti kamu kesiangan " ucap dira
"Aku udah tegang banget nih, masa di tunda " sambil mengarahkan tangan dira di punya nya yang sudah mengeras
"Tapi nanti kamu kesiangan, perjalanan dari sini kan jauh"
Rai pun terdiam dan tampak keceawa padahal hasrat nya sudah hampir memuncak
" Ok, kita lanjut setelah aku pulang kerja, tapi dengan syarat " ucap rai
"Syarat apa? " dira tampak bingung
"Setelah aku pulang kerja, kamu harus sudah mandi dan pakai baju tidur yang seksi dengan wajah seperti ini rambut terurai, dan wajah cantik kamu "
"Baju tidur seksi? aku enggak punya rai? "
"Jangan bohong kamu, aku lihat semalam di lemari itu ada kok" ucap rai yang sempat mengecek lemari dira saat mengambil handuk
Dira pun terdiam dan teringat kalau dira mempunyai beberapa lingerie pemberian seserahan dari rai saat pernikahan, tapi karena dira tidak menyukai baju tidur yang bahannya seperti jala ikan tersebut dira memilih meninggalkan nya di lemari rumahnya.
"Oh iya itu kan seserahan dari keluarga kamu waktu kita nikah? "
"Dari aku? oh pasti yang membelikan pakaian seperti itu mama, yasudah nanti di pakai ya " pinta rai
"Iya.. " jawab dira sedikit terpaksa
"Cup " rai pun mencium bibir dira sebentar dan langsung bergegas pergi meninggalkan rumah dira.
***
Sore itu rai bergegas pulang kembali ke rumah dira.. dan segera merapihkan berkas berkas di meja kerjanya.
kring.. kring.. terdengar suara handphone dan rai bergegas mengangkat nya
"Rai udah pulang kerja belum? " terdengar suara kemal dari balik telepon
"Baru mau balik, kenapa emang? "
"Gue juga baru mau balik nih, arya sama nanda ngajakin kumpul di cafe habis pulang kerja, nih baru pada mau otw ke sana " sahut kemal
Rai pun terdiam..
"Rai loe ikut kan? " tanya kemal yang tidak mendengar suara rai
"Aduh sory, enggak bisa gue " tolak rai karena ingin segera cepat pulang
"Kenapa loe? tumben? " kemal merasa aneh dengan sikap temannya itu yang biasanya selalu mau di ajak kumpul
"Ada urusan gue " rai mencoba berbohong
"Urusan apa sih? ngelonin istri? " ledek kemal
"Sok tau loe, udah pokoknya gue ada urusan " tegas rai
"Yaudah deh, enggak asik loe " ucap kemal yang langsung mematikan telepon nya
"Ngambek nya kaya anak perawan aja, terserah lah" gerutu rai yang akhirnya untuk pertama kalinya menolak ajakan teman temannya, biasanya rai paling semangat kalau kumpul apa lagi ke club malam bersama teman teman nya
Setelah jam pulang tiba rai segera melajukan mobil nya ke rumah orang tua dira, setelah lumayan lama menempuh perjalanan akhirnya rai sampai di rumah orang tua dira.
"Assalamualaikum mah, " ucap rai yang melihat mertua nya sedang di teras rumah sore itu dan langsung mencium tangan mertuanya tersebut
"Walaikumsalam, rai kamu baru pulang kerja? "
"Iya mah "
"Aduh pasti capek ya, kata dira rumah mama dari kantor kamu kan lumayan jauh ya? "
"Iya sih, tapi enggak apa apa kok "ucap rai sambil tersenyum
"Yaudah masuk sana, dira ada di kamar" rai pun bergegas menuju kamar dira, saat membuka pintu rai tidak melihat dira di kamar.
kemana dia? katanya ada di kamar? " gumam rai sambil terus memutar bola matanya
Sampai terdengar suara pintu kamar mandi di kamar mereka terbuka
" Rai? sudah pulang? " ucap dira yang melihat rai sedang berdiri di dekat pintu
Rai melihat dira yang baru selesai mandi dan hanya terbalut handuk pendek, rambutnya yang basah dan tergerai membuat dira begitu menggairahkan, rai pun tersenyum dan memandang dira dengan dengan tajam seperti serigala yang siap menerkam mangsanya. Rai bergegas menutup pintu kamarnya dan berjalan perlahan mendekati Dira yang tampak gugup , mendorong nya ke kasur dan menyalurkan hasrat nya yang sudah menggebu. Malam harinya Rai mengajak Dira kembali ke rumah mereka karena merasa lebih nyaman tinggal ber dua .