Pesugihan Geteh Kentel

Pagi hari Jalak sudah memberikan laporan dan di terima oleh Ratu nya, mereka juga baru tau kalau memang darah yang di masukan kedalam kuah sate itu. dengan datang nya Jalak maka akan menjelaskan bahwa darah yang di masukan bukan lah darah hewan, melainkan darah manusia yang mati kecelakaan dan di buat menjadi kenyal.

Semakin terlihat jelas kalau ini semua memang pesugihan yang sudah di anut oleh keluarga Pak Min, bukan cuma gosip dari orang yang tidak suka saja pada usaha mereka. fakta sudah mulai terkuak sedikit demi sedikit, tinggal mencari cara saja bagai mana nanti mengungkap kasus ini dengan jelas dan baik.

Pokok nya akan di lakukan secara berhati hati oleh ratu ular, banyak yang harus di pertimbangkan untuk kasus nya kali ini. Sam sudah ada di tangan mereka dan belum tau juga bagai mana keadaan nya, sampai saat ini masih tidak ada kabar dari dia dan ketika di hubungi pun tidak bisa terdengar suara.

Jangan kan suara Sam yang sedang di culik, suara Asu baung pun sudah tidak ada juga terdengar oleh Nana. mereka jadi belum tau pasti di mana sarang Asu baung, besar kemungkinan nya Sam di bawa kedalam sarang untuk di tahan dan entah mau di buat apa.

"Pak Min itu bisa melihat iblis, Pur." Jalak teringat soal itu.

"Benarkah?!" Arya yang kaget karena dia baru sadar.

"Dia bertatap mata dengan ku, setelah itu dia seolah olah tidak melihat aku." jelas Jalak.

"Pantas saja dia mencari pesugihan yang sangat rumit, karena dia sudah tau siapa kita." gumam Purnama.

Memang karena Pak Min sudah tau maka bisa jadi dia sengaja mencari pesugihan yang sangat sulit untuk di ungkap kan, orang orang kampung kan sudah tau semua siapa Purnama ini dan bagai mana kehebatan nya. jangan pernah macam macam apa bila tidak ingin celaka, maka dari itu Pak Min memilih yang paling sulit dan berlindung di balik kata jualan.

Kalau mendadak langsung kaya jelas semua orang akan curiga pada dia, pesugihan terlihat jelas dan tidak bisa mau di bantah lagi. kalau ini kan mau membangun rumah dua tingkat atau tiga tingkat dengan mobil berbaris, semua tidak ada yang curiga karena dia punya usaha yang laris manis sampai jutaan omset nya.

"Kami bertatapan mata agak lama, kemudian dia berpaling seolah kaget karena aku sadar." ujar Jalak.

"Arka barusan menghubungi aku dan mengatakan kalau dia tidak akan ikut campur urusan pesugihan Pak Min." Arya juga memberi kan kabar.

"Apa yang akan di lakukan memang nya?" tanya Purnama.

"Ada sesuatu dan dia mau mengurus nya, tadi malam Segini di temui oleh seorang pria dan untuk memastikan dia mau menemui Davin dulu." ujar Arka pula.

"Biarkan saja lah dia, mari kita urus soal Pak Min ini." ujar Jalak.

"Tapi soal gadis dan kekasih nya itu, mereka tabrakan murni atau karena sengaja?" Maharani datang mendekat.

"Murni, pelaku nya sudah di tangkap kata Dela." jawab Jalak.

"Berarti dia tidak membunuh ya, hanya mengambil saja darah yang sudah tumpah." ujar Purnama.

"Sama saja lah jahat nya, gila apa menyuruh orang makan darah manusia!" kesal Arya yang sudah makan.

Purnama menarik nafas agar pikiran nya ini jernih dulu dan tau apa yang akan dia lakukan untuk kedepan nya, kalau hanya emosi saja dia malah tidak akan dapat apa apa untuk melanjutkan investigasi soal pesugihan darah dari orang yang kecelakaan. baru dia ingat dan mengambil buku nya, di sana tersimpan berbagai macam pesugihan.

"Tidak ada dalam buku ini, padahal itu jenis pesugihan lama kan ya?" gumam Purnama.

"Ini bukan sih, Pur?" Bagaskara yang membuka kitab bayangan.

"Pesugihan Geteh Kentel, pesugihan yang di anut oleh sebagian orang dan ini tidak membutuhkan tumbal karena yang di ambil darah orang yang mati kecelakaan." sambung Bagaskara.

"Darah di buat dengan liur anjing, setelah kental maka bisa di potong dan di masukan kedalam makanan atau pun minuman." Bagaskara masih terus membaca.

"Hueeeek!" Arya kembali mual terbayang saat tengah menyantap sate.

"Dia ambil pesugihan itu berarti ya!" lirih Maharani juga lemas mendengar apa yang di lakukan manusia hanya untuk kaya.

Semua pasti akan di lakukan demi sebuah kekayaan yang tidak bisa mereka dapat kan hanya menjadi kuli, sebagian orang memang gelap mata karena tidak mau lagi hidup melarat dalam kubangan derita yang sangat besar, maka nya mereka akhir nya nekat dan menjadi penganut pesugihan yang di laknat Allah.

"Arini mana kok tidak ada dia kesini?" tanya Jalak pada Maharani.

"Lah kan dia menyusul kau malam tadi." seru Maharani.

"Ku suruh dia pulang duluan, atau dia pergi dengan Sukma?" Jalak mulai resah.

"Ah tidak, aku tidak kemana mana sejak sore." jawab Sukma langsung karena memang dia tidak keluar.

"Kalian jangan bercanda!" suara Jalak langsung menggelegar.

Bergetar tubuh Jalak karena dia sudah ketakutan apa bila kekasih nya benar benar pergi sendiri dan malah bernasib sama seperti Sam, pasti nya Jalak akan di penuhi dengan rasa penyesalan yang sangat dalam karena dia lah yang menyuruh Arini pulang duluan atau pergi dengan yang lain saja.

"Bagai mana sih kau ini? Arini bilang mau menyusul mu tadi malam!" Purnama juga panik sekarang.

"Aku sempat bertemu dengan dia, ku bilang jangan barengan karena aku takut tidak fokus dan dia bilang mau dengan Maharani atau Sukma." jawab Jalak.

"Mampus lah kau! di mana sekarang Arini?" teriak Maharani kelabakan juga.

"Kontak batin dia sekarang!" perintah Purnama.

Jalak duduk bersila untuk mencari di mana kekasih nya sekarang berada, takut pula bila nanti akan sama nasib nya dengan Sam yang masih belum bisa di temukan oleh mereka semua, tegang semua yang ada di sana.

Selamat sore, semua nya.

Kisah mendatang dengan judul, DALAM CENGKERAMAN IBLIS.