Setelah 15 tahun menikah, Elma dan Danu merasa hidup mereka terenggut, mereka sama-sama lelah, sama-sama marah dengan keadaan yang memaksa untuk bertahan.
Hingga di suatu malam mereka memutuskan untuk berpisah dan mencari bahagia masing-masing.
Mampukah itu terwujud? saat hati masih saling bertaut ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
S15TMD BAB 24 - Kakak
Dengan rasa penasarannya Elma melangkahkan kaki menuju depan. Kedua matanya menyorot lebih tajam, seolah ingin lebih dulu tahu siapa orang yang menemuinya di toko ini.
Matanya menyipit saat melihat punggung seorang pria yang baginya sangat tidak asing.
Dan benar saja, punggung itu adalah milik suaminya, Danu.
Elma bingung, terus bertanya-tanya kenapa Danu kemari?
"Mas Danu," panggil Elma dan Danu pun memutar badan hingga mereka berhadapan.
Melihat Elma benar-benar ada di toko ini membuat Danu merasa lega. Juga penampilan Elma yang sopan membuatnya tak berpikir yang macam-macam.
"Aku bawa minuman dingin," ucap Danu seraya mengulurkan satu cup minuman dingin di tangan kanannya. Saat mengantuk Elma lebih sudah menyeduh minuman dingin dari pada kopi, karena itulah Danu membawakannya sekaligus.
Elma menerima minuman itu tanpa kata, tanpa mengucapkan terima kasih.
"Kamu lihat smartphone store di depan sana, itu adalah tempat kerja ku. Nanti setelah pekerjaanmu selesai temui aku di sana," ucap Danu lagi, seraya menunjukkan dimana tempatnya kerja saat berada di mall ini.
Harusnya saat ini Danu bertugas di pasar, namun karena tahu Elma bekerja disini dia jadi meminta pada atasannya untuk kembali dipindah ke CSM. Sementara posisinya yang di pasar digantikan oleh temannya yang lain.
Padahal jika di pasar Danu bisa pulang jam 7 malam, namun akhirnya dia memilih kembali bekerja disini sampai malam untuk bisa mengawasi Elma sekaligus.
"Masuklah lagi, itu diminum," pungkas Danu mengakhiri ucapannya.
Tanpa menunggu tanggapan dari Elma, Danu pun segera pergi. Dengan langkah lebar dia mendatangi tempat kerjanya sendiri.
Sementara Elma masih terpaku di sana. Selalu melihat punggung Danu yang menjauh.
Elma bisa lihat dengan jelas banyak orang menggunakan baju seragam seperti Danu. Ada pria dan wanita yang semuanya cantik dan tampan.
Melihat itu membuat Elma kembali mengingat kecurigaannya selama ini tentang Danu yang mungkin saja memiliki wanita lain.
Tapi kalau di sana ada selingkuhannya, kenapa dia meminta ku untuk datang kesana? Batin Elma, pikirannya malah jadi semakin kusut.
Dia membuang nafasnya pelan kemudian meminum minuman pemberian Danu. Terasa dingin dan sangat menyegarkan, membuatnya tak lagi merasa mengantuk dan lelah.
"Siapa Mbak?" tanya Diaz, tiba-tiba dia sudah berdiri di hadapan Elma ketika Elma berbalik.
Hal itu sungguh membuat Elma terkejut. Jantungnya mendadak tersengat, belum lagi pertanyaan Diaz yang mengintimidasi membuat dia gugup bukan main.
"I-itu kakak ku Mbak, dia kerja di smartphone store," jawab Elma gagap.
"Oh, aku tahu dia bekerja di sana. Sudah sering lihat, tapi tidak menyangka jika dia adalah kakaknya mbak Elma." Terang Diaz apa adanya.
Membuat Elma sungguh merasa kikuk dengan keadaan ini, dia tidak menanggapi apapun lagi. Hanya tersenyum dengan samhat kaku.
Jam 11 malam Elma pulang.
Tapi dia ragu untuk menghampiri Danu lebih dulu, apalagi saat dilihatnya toko itu masih ramai saja meski sudah larut malam begini.
Dan diantara keraguan itu, Elma malah merasa tak perlu untuk menghampiri dan lebih baik langsung pulang.
Sudahlah, lebih baik aku langsung pulang. Putus Elma, membatin.
Lantas langkah kakinya jadi berbelok, tidak jadi maju dan mendatangi toko ponsel tempat Danu tapi langsung menuju pintu keluar di lobby CSM.
Namun langkah kaki Elma terasa sangat berat, karena hatinya jadi merasa bersalah.
"Ish!" kesal Elma, akhirnya dia berbalik dan berniat menemui Danu.
Menyebalkan.