Ketika harga diri seorang wanita tidak lebih dari selembar materai, mampukah ia bertahan di dalam lingkungan keluarga terpandang dan kaya raya.
Hidup dalam garis kemiskinan membuat Virgo harus digadaikan demi membayar hutang kedua orang tuanya. Bertemu dengan Dylan, seorang pemuda yang terkenal dingin dan ringan tangan membuatnya harus berjuang extra demi bisa bertahan hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. DICULIK
Setelah pertemuannya dengan Robby selesai, Tomy benar-benar melakukan rencananya. Kali ini ia sudah menyewa salah satu penculik profesional.
Pagi itu.
"Nanti malam ada acara ultah Rose di salah satu hotel ternama, mau datang nggak?"
"Tergantung ... " jawab Milley dengan asal.
"Kok tergantung sih, yang pasti-pasti aja lah."
Milley menoleh, "Maksa amat jadi orang, kalau kamu mau datang, ya datang aja. Ngapain pakai nunggu gue."
Milley tetap melangkahkan kakinya menuju ruang perpustakaan. Mata kuliahnya kali ini membuatnya harus meminjam beberapa buku penting agar memudahkannya mengerjakan tugas dari dosen.
Namun, hal itu berkebalikan dengan Dylan yang terlihat santai menanggapi hal tersebut. Ia lebih memilih mengekor Milley yang entah sejak kapan menjadi kebiasaan baru untuknya.
Padahal jam segini biasanya ia lebih suka nongkrong di kantin atau depan kelas mengganggu para gadis yang lewat. Sebenarnya Milley sedikit risih saat Dylan menempel padanya.
"Ngapain sih deket-deket, jauhan dikit napa sih?"
"Ha-ah, suka-suka gue dong."
Milley menggelengkan kepalanya, "Serah lu, deh!"
Melihat judul buku yang ia mau ada di rak paling atas membuatnya sedikit kesulitan, tetapi ia tidak hilang akal. Melihat Dylan yang ada di sampingnya, sebuah ide jahil muncul.
"Sepertinya menyuruh Dylan untuk jongkok trus aku naik punggungnnya, bisa memudahkanku ambil buku itu deh, tapi ... apa Dylan mau?"
"Akh, cobain aja dulu, siapa tau dia mau!" pikir Milley.
Mulanya Milley menyunggingkan senyum termanis ke arah Dylan, tetapi sayang ia keburu sakit hati atas ucapan Milley. Seolah ingin mengejek Milley, ia pun menjulurkan lidah ke arahnya dan setelahnya pergi.
"Ih, dasar lelaki songong!" umpat Milley kesal.
Sontak saja Milley kesal bukan main. Karena Dylan sudah menjauh, dengan terpaksa ia pun berjinjit untuk mengambil buku tersebut.
Tidak disangka, saat Milley berjinjit, ada tangan yang sama mengarah pada buku yang dimaksud Milley, sontak saja ia menoleh dan kehilangan keseimbangannya.
Grep. Lelaki bertubuh jangkung tersebut mampu menahan dan menangkap tubuh Milley. Untuk beberapa saat, Milley seolah tersihir akan ketampanan lelaki tersebut. Sorot mata yang tajam, bulu mata lentik, senyuman yang manis, ditambah lagi tubuh tinggi atletis yang menjulang membuat lelaki itu terlihat sangat sempurna.
"Terima kas—"
Ucapan Milley terjeda karena ulah Dylan. Lamunannya juga buyar ketika tiba-tiba tubuhnya melayang. Siapa lagi kalau bukan Dylan pelakunya.
"Nggak usah ganjen godain laki-laki lain!" gertak Dylan tidak rela saat Milley tersihir oleh lelaki lain.
Milley yang masih kesal memukul-mukul dada bidang Dylan. Meskipun begitu ia tidak merasa malu atau kesakitan. Dengan entengnya ia mendudukan Milley di bangku perpustakaan.
Malu, itulah kata pertama yang dirasakan Milley saat ini. Bagaimana tidak malu, Dylan dengan entengnya bertindak semaunya di kampus tersebut. Pandangan Milley mengarah ke lelaki yang menolongnya tadi, ia mengangguk tersenyum padanya. Seolah ingin mengatakan terima kasih.
Melihat Milley yang masih mencuri pandang ke arah lelaki tadi, sontak tangan Dylan menutup kedua mata Milley. Reflek Milley menyingkirkan tangan Dylan. Sampai Milley terpaksa menghentikan aksinya ketika Dylan membisikkan sebuah kata di telinga Milley.
"Masih berani meronta, gue cium Lu di sini!"
Dengan terpaksa Milley mengikuti ucapan Dylan.
"Sial, pakai ngancam gue segala."
Karena menarik perhatian seluruh penghuni perpustakaan, Milley berniat untuk segera pergi.
🍂Beberapa jam kemudian.
Setelah insiden tadi siang di kampus, Milley masih mendiamkan Dylan. Milley tidak menyangka jika kekuasaan Tuan Chryst sampai sebegitu besarnya. Pantas saja, Dylan bertindak semaunya ketika di kampus.
Kalau dia bilang A, maka semua orang akan patuh padanya. Terkecuali dirinya yang memang belum satu server padanya.
Meskipun begitu, malam ini dengan terpaksa ia satu mobil dengan Dylan menuju hotel tempat berlangsungnya acara ulang tahun Rose, mantannya Dylan.
Sesekali Dylan mencuri pandang ke arah Milley. Tersenyum ke arahnya karena berhasil membuat orang-orang di kampus tahu jika tidak ada seorang pun yang boleh mencuri perhatian Milley kecuali dirinya. Tindakan Dylan yang seperti tadi siang, tanpa perlu pengumuman pun semua orang sudah berasumsi jika Milley adalah milik Dylan.
Tidak ada seorang pun yang mau berurusan dengan Dylan di kampus. Maka dari itu sebelum Milley hadir, dengan mati-matian Rose mendekati Dylan. Sayang, posisinya hanya bertahan beberapa bulan. Lalu setelahnya dengan sangat kejam, Dylan memutuskan ikatan cintanya dengan Rose.
Meskipun begitu, Milley tidak pernah mau menjadi pusat perhatian. Jauh sebelum ini, ia selalu menyembunyikan identitasnya. Hal itu untuk menghindari debt collector yang mengincar dirinya di sepanjang waktu. Namun, posisinya kini berbeda, dengan identitas palsu ia harus memerankan orang lain.
Milley menatap hampa pemandangan Ibu Kota malam itu. Tatapannya kosong, tidak ada kebahagiaan terpancar di sana. Dulu jauh sebelum semua ini terjadi, meskipun selalu bersembunyi ia selalu bahagia. Berbanding terbalik dengan kemewahan yang ia dapatkan saat ini tetapi minim kebahagiaan.
"Nih orang dari tadi melamun terus, kesurupan apa sih?" gumam Dylan di dalam hatinya.
Mereka sudah sampai di tempat parkir hotel, tetapi belum keluar dari mobil. Tiba-tiba saja ponsel Dylan berdering. Karena posisi mereka di basement, terpaksa ia harus keluar dari mobil untuk mendapatkan sinyal yang bagus.
"Milley, Lu jangan pergi kemana-mana, gue mau angkat telepon dulu!"
"Iya, bawel."
Mendengar suara Milley saja sudah membuat Dylan tersenyum lega, "Akhirnya Lu bersuara juga, dah ... ah, gue pergi dulu."
Milley hanya melihat kepergian Dylan dengan ekor matanya saja.
"Mau pergi kemana pun, aku ngga perduli Dylan songong!" ucap Milley dengan kesal.
Tiba-tiba saja, pintu mobil di sebelah Milley terbuka, dan hanya sekejap mata, para penculik itu berhasil memberi Milley obat bius. Tanpa perlawanan, tubuh Milley langsung pingsan. Dengan cepat para penculik itu memindahkan tubuh Milley ke dalam mobil mereka dan segera melaju pergi.
Hampir saja mobil mereka menyerempet Dylan yang sedang telepon.
"Nggak punya mata kali, ya! Nyetir kok seenak jidat!"
Beberapa saat kemudian, Dylan berbalik. Kedua matanya membola menyadari Milley tidak ada di dalam mobil. Sontak saja ia berlari sekuat tenaga ke arah mobilnya. Pintu mobil yang tidak tertutup, tas Milley yang tertinggal memberikan petunjuk jika Milley diculik.
"Jangan-jangan mobil ta—"
Dylan mengepalkan tangannya dan segera masuk mobil untuk membututi mobil barusan. Ia bahkan lupa mengabari orang rumah akan insiden barusan.
Apakah Milley bisa selamat? Tunggu up selanjutnya ya. Sambil nunggu up bisa mampir karya teman literasi Fany.
keegoisan novel ini
1, pemeran utama pria yang selalu salah dan terus salah dan akan dibuat menderita dan berjuang
2, karakter pemeran utama pri dibuat bodoh yang hanya mencintai pemeran utama wanita kayak tidak ada perempuan lain saja
3 pemeran utama tidak pernah salah tapi kenyataan nya dia banyak melakukan kesalahan, selingkuh, kontak fisik dengan pria lain, meninggalkan suami dan tidak dia tidak lebih baik dari wanita lain alias tidak ada spesialjya sama sekali, tidak pernah berjuang sama sekali
4, pria lain yang suka dengan pemeran utama wanita akan dipuja1 dan akhirnya dibuat bahagia
5 sedangkan wanita lain yang suka pada pemeran utama pria akan dicap pelakor dan akan dilaknat dan dibinasakan
6 kalau berpisah pemeran utama pria akan menderita, menyesal, dan sangat rindu, sedangakan pemeran utama wanita biasa saja dan malah hidup tenang dan bahagia dengan pria lain
7 kelakuan pebinor selalu dibenarkan
8 kelakuan pelakor dilaknat san tidak ada baik2 sama sekali
terus bapak si bayi tau gak kl rose kawin?
tp tuan chris gak bodoh 😏🙄🙄
apa yg terjadi dengan nurani kalian? 😢😢
masih muda tp kelakuan seperti mak pro🙄🙄🤬
tetaplah selalu baik yaaa
masih banyak laki-laki lain d luar sana rose🙄🙄
atw kau mau dylan krn hartanya?
palingan cara ampuh ya mencium dylan.. pasti luluh tuh 😁😁