Reinkarnasi Kaisar Dewa Naga

Lin Chen menuruni anak tangga dengan hati-hati, pandangan matanya menatap dinding yang berada di samping kanan dan kirinya dengan waspada.

Meski telah menguasai formasi, tetapi Lin Chen tidak ingin ceroboh, jadi dia berusaha terus bersikap waspada dengan setiap tempat yang dia lewati.

Setelah menuruni anak tangga tanpa halangan, Lin Chen akhirnya tiba di ruangan yang berukuran cukup luas.

Lin Chen menyapu tempat di sekitarnya dengan seksama, terlihat ada tiga penjara di tempat tersebut.

Hingga pandangan Lin Chen tertuju pada penjara yang berada paling ujung ruangan tersebut.

" Apa dia Patriak Cu Gang?" Lin Chen membatin, saat ini dia merasakan aura kehidupan yang semakin menipis.

Tidak ingin membuang waktu lebih lama di tempat itu, Lin Chen segera berjalan menghampiri pria paruh baya yang sedang bersandar di dinding.

" Tetua." Panggil Lin Chen saat telah tiba di dekatnya.

Pria paruh baya yang sedang menutup matanya, secara perlahan membuka kedua matanya dengan menatap ke arah Lin Chen.

" Nak, siapa dirimu? Mengapa kau bisa berada di tempat ini?" Tanya Pria paruh baya itu dengan lemah.

" Tetua tidak perlu khawatir, kedatangan ku ke tempat ini ingin membawa tetua keluar dari sini." Ucap Lin Chen dengan tersenyum.

Tetua itu menggelengkan kepalanya dengan lemah.

" Nak, mungkin aku bisa saja keluar dari tempat ini, tetapi setelah mengingat semua kegagalan yang aku terima untuk menjaga klan Cu, membuat aku malu dengan para leluhur yang telah tiada." Ucap pria paruh baya itu dengan sedih.

Lin Chen terdiam, dia menatap pria paruh baya yang terlihat sangat lemah dengan kasihan.

" Aku tidak menyangka jika Patriak yang di pilih langsung oleh leluhur nya akan mengatakan hal yang sangat memalukan seperti ini." Ucap Lin Chen dengan menatap serius pria paruh baya di depan nya.

Mendengar ucapan Lin Chen, membuat pria paruh baya itu menatap nya dengan penuh tanda tanya.

" Apa maksudmu nak?"

" Apa tetua mengetahui mengapa mereka memilih tetua menjadi seorang Patriak?"

" Tentu saja, mereka memilih ku karena aku adalah putra dari Patriak sebelumnya."

Lin Chen tertawa kecil mendengar jawaban yang keluar dari pria paruh baya itu.

" Patriak Cu Gang, apa yang Patriak katakan tidak sepenuhnya salah. Hanya saja, Patriak tidak dapat memahami secara menyeluruh maksud mereka memilih Patriak."

Pria paruh baya yang tidak lain Patriak Cu Gang, menatap Lin Chen dengan bingung.

" Pemilihan seorang patriak tidak serta merta karena anda adalah putra dari patriak sebelum nya. Mereka memilih seorang patriak karena mereka yakin jika orang yang di pilih mampu menjalankan tugas nya untuk menjaga klan dengan baik. Jika orang itu melakukan kesalahan, maka perbaiki kesalahan tersebut selagi anda memiliki kesempatan, dan juga sebuah harapan. Selagi masih ada waktu, jangan pernah merasa malu. Seharusnya tetua merasa malu saat tetua yang masih dapat memperbaiki semuanya, tetapi tidak memanfaatkan kesempatan itu dengan baik dan bersikap layaknya pengecut yang berdiam diri menunggu kematian."

Patriak Cu Gang mencoba mencerna kata-kata yang di ucapkan oleh Lin Chen.

" Sekarang pilihan ada pada patriak. Pergi dari sini kemudian memperbaikinya, atau tetap berada di tempat ini menunggu kematian datang." Lin Chen kemudian membalikkan badannya, dia akan berniat pergi dari tempat itu.

Lin Chen sungguh membenci orang-orang seperti patriak Cu Gang yang dengan mudahnya menyerah dengan keadaan.

Patriak Cu Gang sendiri masih terdiam sibuk dengan pikirannya sendiri. Hingga saat melihat Lin Chen hampir menaiki tangga, Patriak Cu Gang segera memanggil nya.

" Nak.."

Lin Chen menghentikan langkahnya, lalu berbalik badan menatap patriak Cu Gang yang juga sedang menatap ke arahnya.

" Aku Cu Gang, Patriak klan Cu yang di pilih secara langsung oleh para leluhur meminta bantuan kepada mu." Patriak Cu Gang dengan tegas dan bersungguh-sungguh.

Lin Chen tersenyum, lalu berjalan mendekat.

Dengan cepat Lin Chen menghancurkan segel yang terpasang di tubuh patriak Cu Gang. Setelah membebaskan nya, Lin Chen melempar pil yang berguna untuk membantu penyembuhan.

Patriak Cu Gang menatap kaget, dia tidak menyangka jika segel yang terpasang di tubuh nya dengan mudah di lepaskan oleh Lin Chen.

Tidak sampai di situ saja, bahkan wajah patriak Cu Gang sangat lucu untuk di lihat saat melihat pil tingkat tinggi yang di berikan Lin Chen.

" Pulihkan diri patriak, satu jam lagi kita akan keluar dari tempat ini." Ucap Lin Chen yang kemudian berjalan ke sudut ruangan.

Dengan segera patriak Cu Gang menelan pil yang di berikan Lin Chen.

Lin Chen tersenyum, lalu ikut menutup kedua matanya.

*********

Di tempat lain.

Leluhur Cu yang sebelumnya mempelajari teknik formasi yang di berikan oleh Lin Chen tersenyum dengan senang.

" Akhirnya aku menguasai nya, semoga saja aku berhasil membuka segel itu." Leluhur Cu berjalan menuju kotak yang tersegel.

Dengan menggerakkan tangannya, Leluhur Cu mulai mempersiapkan diri untuk membuka segel tersebut.

" Swusshh....." Cahaya yang menyilaukan keluar dengan tulisan kuno yang mengambang di udara.

Leluhur Cu terus fokus untuk menyeimbangkan formasi yang dia buat, hingga beberapa menit kemudian tulisan kuno itu mulai menyatu.

" Swusshh...." Leluhur Cu segera mengarahkan formasi yang di buat nya ke arah kotak.

" Trakkk .." Segel yang terpasang secara perlahan mulai retak, tulisan kuno mulai menyebar menyelimuti kotak tersebut.

" Swusshh...." Kotak hitam yang tersegel itu terbuka dengan melepaskan aura yang cukup kuat menyapu tempat di sekitarnya.

" Berhasil..." Leluhur Cu dengan bahagia, dia dapat melihat sebilah pedang berwarna kuning dengan corak biru ada di dalam kotak, pedang itu terus melepaskan aura kuat.

Leluhur Cu secara perlahan menyentuh pedang tersebut, lalu mengambil nya.

Terlihat pedang itu bergetar beberapa saat, hingga kemudian kembali tenang.

" Pedang yang luar biasa." Ucap pelan Leluhur Cu saat merasakan kekuatan yang besar berada pada pedang itu.

Leluhur Cu segera menyimpan nya ke dalam cincin penyimpanan. Kemudian kembali ke tempat sebelumnya untuk berkultivasi memulihkan energi Qi nya yang terkuras cukup banyak.

**********

Penjara bawah tanah.

Lin Chen yang sedang berkultivasi membuka kedua matanya, dengan tenang menatap ke arah patriak Cu Gang yang masih fokus memulihkan diri.

" Sepertinya sebentar lagi pagi, semoga saja patriak Cu Gang cepet menyelesaikan nya." Batin Lin Chen, lalu duduk dengan tenang menunggu patriak Cu Gang.

Lima belas menit kembali berlalu, patriak Cu Gang secara perlahan membuka kedua matanya.

Terlihat asap tipis yang keluar dari mulut dan hidung nya.

Patriak Cu Gang menatap ke arah Lin Chen dengan hormat dan tersenyum, lalu bangkit dengan menggerakkan tubuh nya yang telah lama kaku.

" Tuan muda, hamba telah siap." Ucap Patriak Cu Gang dengan mengubah panggilan nya terhadap Lin Chen.

" Baik, kita segera pergi dari tempat ini."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Like & Komen !!