Menikahi Surrogate Mother Tanteku

Darren sangat cemas, hingga tengah malam Senja belum juga pulang kembali ke apartemen. Dia terus mencari cara agar dia terhindar dari amukan masal keluarganya.

Senja sungguh membuatnya pusing. Bukan hanya karena kepergian Senja yang diam-diam, tapi penolakan tubuh Senja padanya sungguh membingungkan sekaligus membuat Darren semakin penasaran.

Selama ini Darren sangat digilai perempuan - perempuan, mereka rela menemani Darren tidur satu malam untuk sekedar mencoba peruntungan, siapa tau Darren akan tertarik pada mereka. Mereka datang dengan tujuan ingin membuat Darren terpesona, tapi selalu berujung merekalah yang semakin terpesona. Karena Darren tidak pernah melakukan penyatuan dengan siapapun selama ini. Dengan perempuan-perempuan sebelumnya, dia hanya bermain mulut dan tangan.

Senjalah yang pertama menyatu dengan tubuhnya tanpa jarak, tapi perempuan itu malah menolaknya.

Darren kembali berfikir, di mana Senja saat ini berada. Dia akan mencari Senja besok saja, matanya sungguh tidak bisa diajak kompromi. Akhirnya laki-laki arogan itu tertidur pulas tanpa beban.

*******

Mata Darren masih terasa berat, tapi suara teriakan Aleandro cukup memekakkan telinga Darren.

"Kenapa kamu tidur di kamar Senja. Di mana dia sekarang ?"tanya Aleandro terlihat sangat khawatir.

"Senja pergi dari kemarin sore. Aku pikir dia hanya menenangkan diri ternyata dia tidak kembali sampai sekarang. Senja bilang hanya ingin mencari angin segar sendiri," jawab Darren berbohong dengan sangat lancar.

Aleandro nampak berusaha menghubungi ponsel Senja berulang-ulang, tapi ponsel perempuan itu tidak aktif.

"Kamu teledor sekali, Darr. Aku suruh kamu menjaganya, kenapa kamu ijinkan Senja sendiri. Pikiran Senja sedang tidak stabil Darr. Kalau sampai terjadi apa-apa dengan dia dan anakku, aku tidak akan memaafkanmu. Aku akan membuatmu hancur," ancam Aleandro dengan teriakan emosi.

"Kita lihat cctv apartemen!" ajak Darren.

Aleandro tidak berfikir sampai ke sana. Kekhawatiran membuat pikirannya tidak bekerja dengan baik.

Darren dan Aleandro pun bergegas menuju ruangan security yang berada di lantai satu. Dengan negosiasi yang agak panjang, akhirnya Security mengijinkan Darren dan Aleandro untuk mengakses cctv di jam yang diperkirakan Darren.

"Stop ... ulang yang itu dan perlambat," ucap Dareen saat salah satu kamera menangkap sosok Senja sedang berjalan keluar lobby apartemen dengan terburu-buru sambil menelpon seseorang. Di layar cctv terlihat Senja beberapa kali menyeka air matanya.

"Senja terus berjalan ke arah luar, dia berbelok kiri jalan. Apa kalian tidak ada cctv yang memantau jelas area jalan luar?" tanya Aleandro.

"Tidak tuan, mungkin hotel Xiu yang punya. Karena sepertinya nyonya yang tuan maksud berjalan ke arah sana." jawan Security.

Setelah mengucapkan terimakasih, tanpa membuang waktu Darren dan Aleandro melangkahkan kaki mereka dengan lebar menuju hotel Xiu.

Manager hotel yang sangat familiar dengan Darren, memudahkan mereka untuk mendapatkan akses cctv yang mengarah ke jalan.

Mereka langsung meminta diputarkan cctv saat jam Senja keluar melewati palang pintu utama apartemen. Lagi-lagi Senja terlihat berjalan dengan sesekali mengusap matanya dengan satu tangan tetap memegang ponsel di telinga. Sampai akhirnya mereka melihat sebuah mobil berhenti tepat di depan Senja dan tanpa menoleh kanan kiri Senja langsung memasuki mobil tersebut.

"Beri aku salinan video yang jelas saat mobil itu mulai datang sampai membawa perempuan itu pergi," perintah Darren.

Security menuruti permintaan Darren. Sebuah flash disk mereka serahkan pada laki-laki itu.

"Kita ke kantorku sekarang," ajak Darren pada Aleandro.

Setelah mengucapkan terimakasih pada security dan manager hotel xiu, Darren dan Aleandro kembali ke apartemen untuk mengambil mobil.

Aleandro mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi begitu Darren sudah selesai memakai seatbeltnya.

Tidak sampai lima belas menit mobil Aleandro berhenti di depan lobby kantor Darren. Mereka berdua turun secara bersamaan.

Sesampainya di ruangan, Darren meminta Kimi memanggil kepala bagian IT nya yang bernama Fernando dengan membawa laptop ajaibnya. Kenapa dinamakan laptop ajaib ? Karena dari laptop tersebut segala informasi yang diminta Darren berhasil didapatkan Fernando.

"Saya Tuan," sapa Fernando begitu berada di ruangan.

"Aku ingin kamu cari tau mobil yang ada di video ini milik siapa," perintah Darren sambil menyerahkan Flashdisk pada Fernando .

Aleando duduk dengan tidak tenang, dia sangat mengkhawatirkan keadaan Senja.

Fernando memutar video yang ada di flashdisk yang baru saja diterimanya. Dia menunjuk mobil yang dimaksud Darren untuk meyakinkan pencariannya. Setelah melihat Darren mengangguk, Fernando pun melakukan tugasnya.

Darren dan Aleandro sama -sama menunggu dengan cemas. Darren teringat Senja yang memalingkan wajahnya sepanjang permainan yang diciptakannya. Saat ini Darren tidak sedikitpun merasa bersalah atas perlakuannya pada Senja. Melihat perempuan itu di jemput mobil mewah, membuatnya semakin yakin, Senja sedang memerankan peran lain di luar sana.

Aleandro sedang memaksa otaknya untuk berpikir keras. Sangat tidak masuk akal Senja bisa mempunyai teman atau orang lain yang dekat di negara S selain dirinya dan juga Deandra. Aleandro sangat penasaran dengan pemilik mobil mewah yang membawa Senja pergi.

"Sepertinya mereka cukup profesional Tuan. Plat nomer yang mereka gunakan tidak terdaftar alias palsu. Tapi ada sedikit petunjuk dari mobil yang mereka gunakan. Mobil dengan jenis dan type yang sama hanya ada empat di negara S ini. Semua proses import mobil ini melalui RSZ Corp," Fernando memecah keheningan dengan memberikan laporan awal.

Wajah Darren memerah menahan amarah , tangannya mengepal sempurna seketika begitu mendengar RSZ Corp disebut.

Aleandro yang melihat reaksi Darren pun semakin di buat penasaran dengan yang sebenarnya terjadi.

"RSZ Corp dipastikan menjual keseluruhan unit. Mereka meraup keuntungan hampir 100% dari penjualan mobil ini. Untuk mempersempit pencarian kita bisa bertanya langsung dengan pimpinan RSZ Corp, tapi akan sulit. Karena mereka pasti menyimpan data customer mereka. Kemungkinan kedua ... kita harus masuk dan mencari info sendiri di komunitas mobil mewah di sini. Itu akan sulit, karena akses untuk mengorek informasi tidak akan mudah," imbuh Fernando.

"Kita tidak bisa menunggu terlalu lama. Kita harus pikirkan cara yang cepat. Terlalu lama menunggu tanpa kita tau keadaan Senja dan anakku, bisa-bisa aku menjadi gila," ucap Aleandro.

"Kita akan bertanya langsung pada CEO RSZ langsung," ucap Darren tegas.

"Apa kamu tau pemilik perusahaan itu?" tanya Aleandro.

"Tentu saja, kami baru saja menandatangani kontrak kerjasama. Namanya Firly, aku menyebutnya Rafli KW. Karena kemiripannya dengan Rafli 99%. Senja biasanya memandang kagum padanya dan Firly pun melakukan hal yang sama. Tapi Senja selalu mengatakan Firly bukan Rafli. Maaf Uncle dengan kejadian ini, aku semakin yakin Senja memang sedang memerankan perannya untuk orang lain di tengah-tengah keluarga kita," ucap Darren sinis.

"Tidak ... itu tidak benar! Senja tidak mungkin seperti itu. Dia sangat tulus. Senja tidak mungkin sanggup melakukan hal jahat pada kita."

"Senja akan menanggung akibatnya, jika dia terbukti mempermainkan kita. Aku tidak akan mengampuni Senja." Darren mengatakan dengan penuh emosi.

"Jangan gegabah Darren. Kita harus pastikan semuanya baik-baik saja." Aleandro berbicara dengan tegas tapi tanpa emosi.

"Kita temui Firly sekarang. Kita paksa dia membuka mulutnya. Kalau Senja sampai benar- benar bersama mereka, jangan halangi aku untuk membunuhnya," ucap Darren geram.

Aleandro yang masih belum percaya dengan apa yang di dengarnya, mengangguk setuju begitu saja.