Pertempuran sengit di hutan Daintree menjadi titik balik dalam perburuan harta karun misterius. Bernard dan timnya terjebak dalam wilayah musuh yang menyamar sebagai suku pedalaman. Pertarungan demi pertarungan membuat mereka harus memilih antara bertahan hidup atau menjadi korban dari permainan berbahaya ini.
Kini, badai sesungguhnya mulai datang. Musuh bukan lagi sekadar kelompok bersenjata biasa—tapi sebuah kekuatan tersembunyi yang bergerak di balik layar, mengintai setiap langkah Bernard dan sekutunya. Hujan, malam, dan hutan gelap menjadi saksi pertarungan antara nyawa dan ambisi.
Sementara Bernard berjuang sendirian dalam keadaan terluka, Garrick dan tim bergerak semakin dekat, menghadapi ancaman yang tak lagi sekadar bayangan. Di sisi lain, Pedro menyusup ke dalam lingkaran musuh besar—mendekati pusat rencana penyerangan terhadap Alexander dan kekuatan besar lainnya.
Apakah Bernard dan timnya akan berhasil keluar dari hutan maut itu? Atau justru badai dendam dan ambisi akan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Sementara itu, Donald dan kelompoknya masih berada di dekat bekas pemukiman suku pedalaman palsu. Kelompok yang sudah memasuki gua batu kembali ditarik mundur setelah mereka mendapatkan informasi dari kelompok Bernard. Mereka memfokuskan perhatian pada penjagaan dan pengawasan di sekeliling area.
"Bernard dan yang lain masih berada dalam masa pemulihan. Dalam waktu dua hari, mereka akan kembali untuk melakukan perjalanan ke tempat suku pedalaman asli. Kita harus bisa mempersiapkan semuanya dengan sebaik mungkin. Sayangnya, kita masih saja terkendala sinyal hingga saat ini," ujar Donald seraya menghembus nafas panjang.
Donald memijat kepala yang tampak pening. Ia sudah berhari-hari berada di tempat ini dan nyaris kekurangan tidur. Meski begitu, ia harus bisa memastikan semuanya dengan sebaik mungkin guna penemuan benda-benda antik itu sekaligus menghindari musuh.
"Persiapan sudah mencapai delapan puluh persen sampai saat ini. Kelompok kita sudah berada di dekat lokasi suku pedalaman dan sedang mengumpulkan informasi mengenai orang-orang itu. Dengan catatan dan beberapa perhitungan, aku yakin suku pedalaman itu tidak akan menjadi penghalang bagi kelompok Tuan Bernard," ujar Arron.
"Hal itu memang sudah seharusnya terjadi." Donald keluar dari tenda, menghembus napas panjang begitu tiba di luar. Pria itu memandangi sekeliling, menyipitkan mata ketika melihat dedaunan yang bergoyang meski tidak ada angin yang berhembus.
"Apa yang terjadi?"
Donald merasakan dadanya tiba-tiba berdebar sangat kencang. "Aku merasakan firasat yang sangat buruk. Apa mungkin musuh akan menyerang?”
Seorang anggota pasukan mendekat pada Donald. "Aku baru saja mendapatkan informasi jika sekelompok orang beberapa menit lalu berkumpul di wilayah yang cukup jauh dari tempat kita sekarang. Mereka kemungkinan adalah musuh."
"Aku mengerti. Perketat penjagaan dan berikan informasi secepatnya."
Anggota itu berlari menjauh dari Donald, berbincang dengan salah satu anggota lain.
Donald menatap gua batu, mengepalkan tangan erat-erat, berlari menuju tenda. "Salah satu anggota kita baru saja mengabari mengenai sekelompok orang yang berkumpul di salah satu wilayah hutan. Mereka tampaknya adalah musuh. Perketat penjagaan dan beri tanda darurat pada anggota yang lain."
Para anggota segera bersiaga. Beberapa di antara mereka bergegas keluar dari tenda, berlari untuk memberikan tanda pada anggota lain. Suara burung beberapa kali terdengar, pertanda untuk segera bersiap dan waspada.
Donald menyentuh pistol di saku celananya, bersiap untuk segala kemungkinan. Jantungnya berdebar semakin kencang bersamaan dengan ketakutan yang menyergap. "Sial, apa yang terjadi padaku?”
Donald menatap anggotanya yang sudah siap siaga. "Bagaimana dengan kendaraan untuk melarikan diri? Apa semuanya sudah siap?"
Arron dan anggota lain terkejut.
"Semuanya sudah siap untuk digunakan dalam keadaan darurat," jawab Arron.
"Sebisa mungkin kita tidak terlibat pertarungan dengan musuh. Jika anggota lain memberi tanda musuh menyerang, kita harus pergi dari hutan ini secepatnya. Tugas kita di tempat ini nyaris sepenuhnya selesai. Kita harus fokus pada tugas kita yang lain."
Empat anggota keluar dari tenda memberi tanda dengan suara burung. Anggota-anggota lain yang berada di beberapa titik hutan terkejut mendengar tanda tersebut. Mereka segera bersiap untuk pergi jikalau terjadi keadaan darurat.
Sementara itu, satu pasukan yang dipimpin oleh Pedro sudah berada di bagian tengah gua batu. Mereka melihat beberapa orang yang sedang berjaga di dekat tangga.
Salah satu dari mereka melesatkan lemparan batu. Sayangnya, serangan itu meleset dan justru memberi tanda pada pasukan Donald untuk bersiaga.
"Mereka pergi," ujar salah satu pasukan Pedro.
"Kita akan menunggu tanda dari yang lain." Anggota pasukan yang lain menimpali. "Kita harus berhati-hati karena kemungkinan mereka sudah membuat jebakan."
Kelompok lain terus mendekat dengan cepat menuju bekas tempat tinggal suku pedalaman palsu. Mereka bergerak dari empat arah yang berbeda.
Kelompok Donald yang berada di gua batu dengan cepat keluar untuk memberi tanda bahaya. Pesan itu terus berpindah dari satu orang anggota ke anggota lain hingga akhirnya tiba di telinga Donald dan orang-orang yang berada di tenda.
"Kelompok penjaga di gua batu mulai keluar dan memberi tanda bahaya. Anggota lain di beberapa titik juga mengabarkan kemungkinan pergerakan musuh yang mendekat," ujar salah satu anggota.
"Kita pergi sekarang." Donald bergegas keluar dari tenda, segera menaiki sepeda motor yang sudah disiapkan. Seorang anggota menekan tombol di sebuah speaker yang menghasilkan suara burung.
Arron segera menekan tombol. Tenda seketika menghilang dan berubah menjadi sebuah koper, dan para anggota segera membereskan barang-barang.
Donald dan anggota lain segera meninggalkan lokasi, kecuali sebuah kelompok yang sudah disiapkan untuk tugas khusus.
Bersamaan dengan suara burung yang bersahutan, para anggota bergegas meninggal tempat masing-masing.
Di saat yang sama, Pedro dan Shane tengah melaju di sebuah motor, menerobos jalanan yang cukup licin dan berbatu. Suara burung terdengar bersahutan beberapa kali.
Shane memacu motor lebih cepat, tak memperdulikan kondisi jalan, melirik ke belakang sesaat. "Suara-suara burung itu kemungkinan besar adalah tanda dari musuh. Mereka tampaknya sudah menyadari pergerakan kita."
Beberapa ledakan tiba-tiba saja terjadi. Asap mengepul di beberapa titik hutan, disusul oleh suara teriakan dan burung-burung yang berterbangan di hutan.
Dua anggota yang berada dalam satu motor mendekat pada Pedro dan Shane. Salah satu dari mereka berkata, "Anggota kita melaporkan jika musuh terlihat melarikan diri."
Shane melirik Pedro, tersenyum sinis.
"Jika mereka melarikan diri, maka ada dua kemungkinan.
Pertama, mereka ingin kita mengejar mereka sekaligus menjebak kita. Kedua, mereka memang bertujuan untuk melarikan diri karena tugas mereka di tempat ini sudah selesai." Pedro terdiam selama beberapa waktu.
"Kirimkan beberapa kelompok untuk mengejar mereka, sisanya tetap bertahan di beberapa titik hutan sekaligus di bawah gua batu. Ada kemungkinan musuh tetap menempatkan beberapa kelompok untuk mengawasi gerak-gerik kita. Pastikan anggota kita mendapatkan beberapa musuh untuk kita interogasi."
"Kami mengerti." Dua anggota itu menjauh, mengabarkan kabar pada anggota lain.
Shane berdecak. "Kenapa kita tidak menghabisi mereka sekaligus?"
"Kita harus menghindari pertarungan yang tidak perlu. Jika kita sudah mengetahui siapa musuh dan apa tujuan mereka, kita bisa lebih mudah menghabisi mereka. Semua hal memiliki waktunya masing-masing, begitupun dengan menyerang dan bertahan."
Shane mempercepat laju motor setelah melihat tanda di sisi depan, kiri, dan kanan. "Musuh menyebar ke sekeliling hutan. Merek tampaknya ingin mengecoh kita. Jalan tercepat untuk keluar dari hutan adalah melalui jalur barat."
Beberapa ledakan kembali terjadi. Rombongan motor terus melaju cepat di antara rerimbunan pohon, baik dari pihak Pedro maupun kelompok Donald.
Pedro terdiam ketika melihat tanda di sebuah batang pohon.
"Tanda itu ... Mereka memang berasal dari kelompok Tuan Xander. Aku harus menangkap salah satu dari mereka dan menyampaikan pesan padanya," gumamnya.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" Shane menoleh melalui kaca spion.
"Aku melihat beberapa tanda di batang pohon. Kemungkinan tanda-tanda itu dibuat oleh musuh."
Di saat yang sama, pasukan Larson dan Cortez berhasil menembus batas gua dan menemukan jalan rahasia.
Semakin seru..
Tiap episode perburuan harta karun membuat penasaran..
Bravo Thor.